Anda di halaman 1dari 17

Proses dan

Makna

GRACIELLA CICILIA

201750370
Proses Pembentukan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia.
Pembentukan dari dalam yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar
melalui proses serapan.

1.      Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata


Berikut adalah kesalahan dalam pembentukkan kata, yang sering ditemukan dalam bahasa lisan maupun tulis.

a)      Penghilangan awalan meng- h)      Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,
b)      Penghilangan awalan ber- daripada, dan terhadap
c)      Peluluhan bunyi /c/ i)        Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran,
d)     Penyengauan kata dasar dan pemukiman
e)      Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh j)        Penggunaan kata yang hemat
f)       Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir k)      Analogi
g)      Padanan yang tidak serasi l)        Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia
Proses Pembentukan Kata

2.      Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau
konsep istilah tertentu. Dalam hal membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan
adalah mengulang kata yang kita definisikan.

Contoh definisi:
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan
benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat,
perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari:

a)      Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih
umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau
diskusi.
Proses Pembentukan Kata

b) Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah
istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis terbagi atas:

- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan


antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda
(definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari
suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif).

- Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat


khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara
menyatakan bagaimana suatu hal terjadi.
Proses Pembentukan Kata

c)    Definisi praktis


Definisi praktis adalah penjelasan tentang suatu hal yang dijelaskan dari
segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu :

- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-


langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat
diamati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara
menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk
orang lain.
Proses Pembentukan Kata

3.      Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari
EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa
kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa
asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa Sansekerta,
Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa
Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:

- Keteraturan bahasa (analogi), dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki


bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.

- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali), dikatakan anomali


apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
Proses Pembentukan Kata
4.    Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah
bahasa, baik dalam bentuk fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai
dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:

Bahasa Indonesia                                Bahasa Aslinya


aksi                                                      action (inggris)
bait                                                      bait (arab)
boling                                                  bowling (inggris)
dansa                                                   dance (inggris)
derajat                                                 darrojah (arab)
ekologi                                                 ecology (inggris)

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur
pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini digunakan dalam
bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang
kedua kata pinjaman yang penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.
Proses Pembentukan Kata

5.  Anomali

Bahasa Indonesia                                Bahasa Aslinya


bank                                                    bank (inggris)
intern                                                   intern (inggris)
qur’an                                                  qur’an (arab)
jum’at                                                  jum’at (arab)

Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila
diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk), jum’at=(’).
Proses Pembentukan Kata

5.  Anomali (Cont.)

Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh
tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca
bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh berikut:

Bahasa Indonesia                                Bahasa Aslinya


expose                                                 expose
export                                                  export
exodus                                                 exodus
Proses Pembentukan Kata

5. Anomali (Cont.)

Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua
morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya

Bahasa Indonesia                                Bahasa Aslinya


federalisme                                          federalism(inggris)
bilingual                                              bilingual(inggris)
dedikasi                                               dedication(inggris)
edukasi                                                education(inggris)
Jenis Diksi

Menurut Chaer makna kata dapat dibedakan menjadi:

1. Makna Denotasi dan Makna Konotasi

Makna denotasi ialah makna yang sesungguhnya dari kata tersebut, sedangkan makna konotasi
ialah makna yang bukan makna sesungguhnya dari makna kata itu sendiri.
Contoh:
2.Ibu membuatkan aku kopi yang sangat nikmat pagi ini (Denotasi kata kopi menunjukan
makna sebenarnya).
2.Kulit Budi terlihat seperti kopi (konotasi negatif, kata kopi menunjukan makna yang tidak
sebenarnya dan berupa sindiran).
3.Dewi memang cantik seperti matahari (konotasi positif kata matahari menunjukan makna
yang tidak sebenarnya dan berupa sanjungan).
Jenis Diksi

2. Makna Leksikal Dan Gramatikal

Leksikal ialah makna kata yang berdasarkan kamus, leksikal dapat disebut juga
leksikon atau makna kata berdefinisi.
Contoh: miskin ialah ketika seseorang tidak mampu dan kekurangan secara
finansial.

Gramatikal ialah makna kata yang terjadi karena:


•Terdapat imbuhan contoh: pelukis, lukisan, dilukis, pelukisan.
•Diletakan pada frase, klausa atau diberi intonasi.
Contoh:
Pelukis itu merupakan orang yang sangat terkenal (pe- pada lukis menunjukan
orang).
Jenis Diksi

3. Makna Referensial Dan Nonreferensial

Makna referensial ialah makna kata yang menunjukan sesuatu,


misalnya “kantor Bupati terletak di jalan Jend, Sudirman “kata jalan
menunjukan kepada sesuatu tempat”.

Sedangkan makna nonreferensial ialah makna kebalikan dari


referensial.
Contoh:
“Aku baru saja pulang dari kantor bupati akan tetapi aku lupa
alamatnya” “kata tetapi mengacu pada kata nonreferensional”.
Jenis Diksi

4. Makna Konseptual Dan Asosiatif

Makna konseptual ialah makna kata yang mendeskripsikan kata itu


sendiri.
Contoh: “minggu ini aku dan keluarga akan berlibur ke puncak” (kata
puncak mendeskripsikan daerah dataran tinggi).

Sedangkan makna asosiatif ialah makna kata yang menunjukan hubungan


terkait dengan makna kata tersebut.
Contoh: “Hati orang itu sangatlah putih” (kata putih memiliki hubungan
dengan bersih dan suci).
Jenis Diksi

5. Makna Kata Dan Makna Istilah

Makna kata ialah makna yang akan terlihat maknanya ketika terdapat
pada suatu kalimat. Contoh: kata “panas” dapat menunjukan cuaca
dapat menunjukan suhu, dapat menunjukan benda.

Sedangkan makna istilah ialah makna kata yang bersifat mutlak karena
hanya digunakan pada bagian-bagian tertentu saja.
Contoh:
Kata “panas” hanya dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu
makanan yang baru saja matang.
Jenis Diksi

6. Makna Kias Dan Makna Lugas

Makna kias ialah kata yang digunakan untuk mengutarakan makan


secara tidak langsung, Contoh: gadis itu seperti bunga yang
bermekaran. “Kata bunga menunjukan makna cantok jelita”.

Makna lugas ialah jelas atau makna yang berlawanan dengan makna
kias.
Contoh:
Bunga di halaman rumahku sangatlah indah “kata bunga menunjukan
makna yang jelas”.
Referensi

https://www.dosenpendidikan.co.id/diksi/#Tujuan_Diksi
http://riakapuas.blogspot.com/2012/04/diksi-pembentukan-kata.html

Anda mungkin juga menyukai