Anda di halaman 1dari 18

Pemeriksaan Fisik Obstetri (Roleplay)

Yoseph Jeffry Hertanto - 1522318032


Pemeriksaan Obstetri

• Identitas pasien
• Anamnesis Obstetri
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Khusus obstetri
• Pemeriksaan Dalam (VT)
• Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
• Menegakkan diagnosis
• Penanganan
• Prognosis
Inspeksi
 Chloasma gravidarum.
 Dinding abdomen (varises, jaringan parut,
gerakan janin).
 Keadaan vulva dan perineum.
Luas Panggul Luar
PALPASI MENURUT LEOPOLD

• LEOPOLD I
– Berdiri disamping kanan
– Posisi klien dorsal recumbent
– Dgn kedua tangan, rahim
diketengahkan dengan meraba
bagian samping dinding
perut menelusuri sampai pada
fundus uteri
– Menentukan TFU dengan jari-
jari tangan
– Menentukan bagian janin pada
fundus
• < 3 bulan : tidak teraba
• 16 minggu : TFU ½ symphisis – pusat
• 20 minggu : TFU 3 jari ↓pusat
• 24 minggu : TFU setinggi pusat
• 28 minggu : TFU 3 jari diatas pusat
• 32 minggu : TFU ½ pusat-PX
• 36 minggu : TFU 3 jari bawah px
• 40 minggu : TFU 4 jari bawah px
PALPASI MENURUT LEOPOLD

• LEOPOLD II
– Berdiri disamping kanan
– Posisi klien dorsal recumbent
– Kedua tangan pindah
kesamping kiri-kanan perut Ibu
– Satu tangan mendorong pelan
bagian samping perut & tangan
lain meraba, dilakukan
bergantian pada masing-
masing bagian samping
kemudian dirasakan sebelah
mana punggung janin berada
(punggung=tekanan keras &
memanjang, bagian kecil=
kaki& tangan)
PALPASI MENURUT LEOPOLD

• LEOPOLD III
– Berdiri disamping kanan
– Posisi klien dorsal recumbent
– Tangan kiri pemeriksa
diletakkan pada fundus uteri
– Tangan kanan memegang
bagian bawah rahim dengan
cara memegang bagian bawah
rahim antara Ibu jari & jari lain
– Bila teraba bagian bulat, keras,
melenting adalah kepala janin
– Bila kurang bulat, lunak dan
tidak melenting adalah bokong
– Bila tidak teraba bagian-bagian
janin berarti janin berada
dalam letak lintang
PALPASI MENURUT LEOPOLD

• LEOPOLD IV
– Kaki klien diluruskan
– Pemeriksa menghadap ke
kaki klien
– Raba dengan sedikit
penekanan apakah terasa
bagian terdepan janin
sudah masuk PAP atau
belum
– Bila jari-jari saling bertemu
(convergen) berarti bagian
terdepan janin belum turun
– Bila kedua tangan saling
menjauh (divergen) berarti
bagian terendah janin
sudah masuk PAP
AUSKULTASI

• Denyut Jantung Janin (DJJ)


– Auskultasi detik jantung janin
dengan menggunakan fetoskop
Laenec
– Detik jantung janin terdengar
paling keras didaerah punggung
janin.
– Detik jantung janin dihitung
selama 5 detik dilakukan 3 kali
berurutan selang 5 detik
sebanyak 3 kali.
– Hasil pemeriksaan detik jantung
janin 10 – 12 – 10 berarti frekuensi
detik jantung janin 32 x 4 = 128
kali per menit.
– Frekuensi detik jantung janin
normal 120 – 160 kali per menit.
VAGINAL TOUCHER PADA KASUS
OBSTETRI

• Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:


1. Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.
2. Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu
digunakan untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul
(pelvimetri klinik) dan menentukan apakah ada kelainan pada
jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya
proses persalinan pervaginam.
3. Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan
fase persalinan dan diagnosa letak janin.
4. Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan
proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada
tidaknya prolapsus bagian kecil janin atau talipusat.
6. Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan
untuk memastikan apakah fase persalinan sudah masuk pada
persalinan kala II.
Tehnik Vaginal toucher pada
pemeriksaan kehamilan dan
persalinan:
1. Didahului dengan melakukan
inspeksi pada organ genitalia
eksterna.
2. Tahap berikutnya,
pemeriksaan inspekulo untuk
melihat keadaan jalan lahir.
3. Labia minora disisihkan kekiri
dan kanan dengan ibu jari
dan jari telunjuk tangan kiri
dari sisi kranial untuk
memaparkan vestibulum.)
4. Jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan dalam posisi
lurus dan rapat dimasukkan
kearah belakang - atas vagina
dan melakukan palpasi pada
servik.
1. Menentukan dilatasi (cm) dan
pendataran servik (prosentase).
2. Menentukan keadaan selaput ketuban
masih utuh atau sudah pecah, bila sudah
pecah tentukan :
1. Warna
2. Bau
3. Jumlah air ketuban yang mengalir
keluar
3. Menentukan presentasi (bagian
terendah) dan posisi (berdasarkan
denominator) serta derajat penurunan
janin berdasarkan stasion.
4. Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau
talipusat yang berada disamping bagian terendah janin (presentasi
rangkap – compound presentation).

5. Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri


klinik :
1. Pemeriksaan bentuk sacrum
2. Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak.
3. Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.
4. Mengukur distansia interspinarum.
5. Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul.
6. Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya kesempitan
panggul (mengukur conjugata diagonalis).
7. Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.
Pengukuran Luas Panggul
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai