Siti Maesaroh Nanda Putri D Sri Sumyati Riska Nola Y Definisi
• Kelompok tani adalah beberapa
orang petani atau peternak yang menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antarpetani. Surat keputusan tersebut dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan untuk memonitor atau mengevaluasi kinerja kelompok tani. Karakteristik • Karakteristik petani dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu ▫ Karakter demografi Variabel umur, pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga termasuk dalam karakter demografi. ▫ Karakter sosial ekonomi Variabel luas lahan garapan dan pendapatan termasuk karakter sosial ekonomi ▫ Karakter sosial budaya Variabel pekerjaan/mata pencaharian petani dan kelembagaan termasuk dalam karakter sosial budaya. Permasalahan kesehatan yang sering di alami oleh petani
• Penggunaan petisida yang tidak tepat tanpa di ikuti dengan
alat perlindungan diri dapat menyebabkan terjadinya keracunan pestisida. • Tingkat ekonomi yang rendah dan beban pekerjaan yang tinggi menyebabkan petani mengalami kurang gizi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan produktifitas pertanian. • Nyeri tulang dan sendi menjadi masalah utama yang sering dialami petani di desa. Nyeri sendi dan tulang ini disebabkan posisi petani dalam bekerja tidak ergonomis, beban kerja yang berlebih tanpa istirahat yang cukup, dan sebagian petani berusia lanjut usia yang telah mengalami penyakit degeneratif dan penurunan masa otot, tulang dan mobilitas sendi. Penatalaksanaan Perawat
• Penatalaksanaannya yaitu perawat hanya bisa
memeriksa kesehatannya jika petani sudah datang kelayanan keseahatan dan petani juga harus bisa menjaga kesehatannya seperti memakai masker jika sedang melakukan penyemprotan pada tanamannya agar terhindar dari zat-zat kimia yang berada di dalam kandungan obat-obat pertanian. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian ▫ Keterampilan: Memakai masker saat • Indikator hasil akhir ▫ Angka kesakitan: melakukan penyemprotan ISPA Memakai sarung tangan Nyeri punggung saat mencampur pupuk Iritasi kulit Memakai alas kaki saat • Indikator hasil antara bekerja Prilaku: ▫ Pengetahuan: ▫ Pelayanan kesehatan: Mengetahui tentang dampak dari Puskesmas pestisida dan dampak tidak Klinik menggunakan APD saat bekerja ▫ Sikap: ▫ Lingkungan Pola pikir tentang pentingnya Kebersihan lingkungan penggunaan APD Irigasi Motivasi menggunakan APD saat bekerja Sosialisasi Kepatuhan untuk menggunakan APD Kesehatan lingkungan Diagnosa Keperawatan Komunitas
• Risiko terjadinya penyakit b.d kurangnya
pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja
• Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d
kesehatan petani Analisa Data No Data Masalah Etiologi Keperawatan 1. DS: Risiko terjadinya Kurangnya Bapak kadus mengatakan warga dusun Blater sebagian besar bekerja sebagai petani penyakit pengetahuan dan DO: perilaku tidak • Warga yang bekerja sebagai petani tidak menggunakan APD menggunakan alat pelindung diri (masker saat bekerja 93%, sarung tangan 83%, alas kaki 53%) saat bekerja di sawah • Warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak tidak menggunakan APD saat bertani, sebanyak 83%
2. DS: Kurang Kesehatan petani
Bapak kadus mengatakan warga dusun Blater sebagian besar bekerja sebagai petani pengetahuan DO: tentang penyakit Warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak penggunaan pestisida sebanyak 83% Warga yang bekerja sebagi petani sering mengalami keluhan setelah bertani, yaitu nyeri punggung 43%, pusing 27%, gatal 19%