Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK PEKERJA KHUSUS

(KELOMPOK PETANI)

Kelompok 8 :

Siti Maesaroh
Nanda Putri D
Sri Sumyati
Riska Nola Y
Definisi

• Kelompok tani adalah beberapa


orang petani atau peternak yang menghimpun
diri dalam suatu kelompok karena memiliki
keserasian dalam tujuan, motif, dan minat.
Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat
keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai
wadah komunikasi antarpetani. Surat keputusan
tersebut dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan
untuk memonitor atau mengevaluasi kinerja
kelompok tani.
Karakteristik
• Karakteristik petani dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
▫ Karakter demografi
 Variabel umur, pendidikan dan jumlah tanggungan
keluarga termasuk dalam karakter demografi.
▫ Karakter sosial ekonomi
 Variabel luas lahan garapan dan pendapatan
termasuk karakter sosial ekonomi
▫ Karakter sosial budaya
 Variabel pekerjaan/mata pencaharian petani dan
kelembagaan termasuk dalam karakter sosial
budaya.
Permasalahan kesehatan yang sering di alami oleh petani

• Penggunaan petisida yang tidak tepat tanpa di ikuti dengan


alat perlindungan diri dapat menyebabkan terjadinya
keracunan pestisida.
• Tingkat ekonomi  yang rendah dan beban pekerjaan yang
tinggi menyebabkan petani mengalami kurang gizi sehingga
dapat mempengaruhi kesehatan dan produktifitas pertanian.
• Nyeri tulang dan sendi menjadi masalah utama yang sering
dialami petani di desa. Nyeri sendi dan tulang ini
disebabkan posisi petani dalam bekerja tidak ergonomis,
beban kerja yang berlebih tanpa istirahat yang cukup, dan
sebagian petani berusia lanjut usia yang telah mengalami
penyakit degeneratif dan penurunan masa otot, tulang dan
mobilitas sendi.
Penatalaksanaan Perawat

• Penatalaksanaannya yaitu perawat hanya bisa


memeriksa kesehatannya jika petani sudah
datang kelayanan keseahatan dan petani juga
harus bisa menjaga kesehatannya seperti
memakai masker jika sedang melakukan
penyemprotan pada tanamannya agar terhindar
dari zat-zat kimia yang berada di dalam
kandungan obat-obat pertanian.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian ▫ Keterampilan:
 Memakai masker saat
• Indikator hasil akhir
▫ Angka kesakitan:
melakukan penyemprotan
 ISPA  Memakai sarung tangan
 Nyeri punggung saat mencampur pupuk
 Iritasi kulit  Memakai alas kaki saat
• Indikator hasil antara
bekerja
Prilaku:
▫ Pengetahuan: ▫ Pelayanan kesehatan:
 Mengetahui tentang dampak dari  Puskesmas
pestisida dan dampak tidak  Klinik
menggunakan APD saat bekerja
▫ Sikap: ▫ Lingkungan
 Pola pikir tentang pentingnya  Kebersihan lingkungan
penggunaan APD  Irigasi
 Motivasi menggunakan APD saat
bekerja
 Sosialisasi
 Kepatuhan untuk menggunakan APD  Kesehatan lingkungan
Diagnosa Keperawatan Komunitas

• Risiko terjadinya penyakit b.d kurangnya


pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan
APD saat bekerja

• Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d


kesehatan petani
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
Keperawatan
1. DS: Risiko terjadinya Kurangnya
Bapak kadus mengatakan warga dusun Blater
sebagian besar bekerja sebagai petani
penyakit pengetahuan dan
DO: perilaku tidak
• Warga yang bekerja sebagai petani tidak menggunakan APD
menggunakan alat pelindung diri (masker saat bekerja
93%, sarung tangan 83%, alas kaki 53%) saat
bekerja di sawah
• Warga yang bekerja sebagai petani tidak
mengetahui dampak tidak menggunakan APD
saat bertani, sebanyak 83%

2. DS: Kurang Kesehatan petani


Bapak kadus mengatakan warga dusun Blater
sebagian besar bekerja sebagai petani
pengetahuan
DO: tentang penyakit
Warga yang bekerja sebagai petani tidak
mengetahui dampak penggunaan pestisida
sebanyak 83%
Warga yang bekerja sebagi petani sering
mengalami keluhan setelah bertani, yaitu
nyeri punggung 43%, pusing 27%, gatal 19%

Anda mungkin juga menyukai