Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NYERI DADA
KELOMPOK 4
nyeri
Jenis-jenis nyeri dada:
a. Nyeri dada pleuritik
b. Nyeri dada non pleuritik
o Kardial
o Perikardial
o Aortal
o Gastrointestinal
o Muskuloskeletal
o Fungsional
o Pulmonal
Sumber: library.usu.ac.id
2. Apa yang menjadi acuan terhadap penentuan skala nyeri?
Jawab:
1. Cara dimensi tunggal
Skala analog visual (visual analog scale/VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan
untuk menilai nyeri ). Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10-cm, dengan atau
tanpa tanda pada tiap centimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau
peryataan deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain
mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi.
Costochondritis
Jakarta.
4. Apa penyebab keringat dingin pada skenario?
Jawab :
a.Mekanisme pengeluaran keringat
Menyerap
air garam Permukaan
Hipotalamus dan sedikit kulit
urea
Kelenjar
Bradikinin keringat Keringat
Saraf
Rangsangan simpatik
b. Mekanisme keringat dingin
Saat kita grogi, gugup, ataupun merasakan nyeri, ada peningkatan aktivitas
saraf simpatis dalam tubuh yang mengakibatkan kenaikan sekresi
ephinerphin dari kelenjar adrenalin.
Substansi ini bekerja pada kelenjar keringat, yakni pada telapak tangan dan
ketiak, memproduksi keringat. Hal inilah yang menyebabkan “keringat
dingin” tersebut. Semakin nyeri seseorang, aktivitas ephinerphin pun
semakin meningkat. Akibatnya, keringat semakin menjadi-jadi.
Sumber: Lily ismudiati rilantono, dkk. Buku ajar kardiologi. Balai penerbit fakultas kedokteran universitas indonesia. 2003.
5. Jelaskan jenis-jenis hipertensi dan faktor-faktor penyebab hipertensi!
(khususnya pada perokok)
Jawab :
• Hipertensi Esensial/Primer
Hipertensi tipe ini paling sering ditemukan meskipun tidak terdapat penyebab
tunggal yang dapat diidentifikasi, namun faktor genetik, asupan garam yang
berlebihan dan peningkatan tonus adrenergik bisa menjadi pemicu hipertensi tipe
ini.
• Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan keadaan meningkatnya tekanan arterial sistemik
sebagai akibat dari keadaan lain yang dapat diidentifikasi.
• Hipertensi Maligna
Hipertensi maligna merupakan peningkatan TD yang cepat dan berat biasanya
sampai >240/120 mmHg dengan disertai kerusakan organ (“flea-bitten kidney/ginjal
seperti dimakan kutu”).
Khususnya pada perokok
Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung
di dalam tembakau yang dapat merusak lapisan dalam dinding arteri, sehingga
arteri lebih rentan terjadi penumpukan plak (arterosklerosis).
Hal ini terutama disebabkan oleh nikotin yang dapat merangsang saraf
simpatis sehingga memacu kerja jantung lebih keras dan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah, serta peran karbonmonoksida yang dapat
menggantikan oksigen dalam darah dan memaksa jantung memenuhi kebutuhan
oksigen tubuh.
Tao. L, Kendall. K. 2014. Sinopsis organ sistem kardiovaskular. Jakarta: Karisma publishing group. Hal 101-106.
Departemen kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2007. Jakarta; 2008
Sitepoe, Mangku. Usaha mencegah bahaya merokok. Jakarta: gamedia; 2000
6. Bagaimana mekanisme pembentukan HDL dan LDL serta
sebutkan nilai normal dan interpretasi pada skenario?
Jawab :
Low Density Lipoprotein(LDL)
LDL merupakan senyawa lipoprotein yang berat jenisnya rendah.
Lipoprotein ini membawa lemak dan mengandung kolesterol yang sangat
tinggi, dibuat dari lemak endogenus dihati. LDL ini di perlukan tubuh
untuk mengangkut kolesterol dari hati keseluruh jaringan tubuh. LDL
berinteraksi dengan reseptor pada membran sel membentuk kompleks
LDL-reseptor. Kompleks LDL-reseptor masuk kedalam sel melalui
proses yang khas, yaitu dengan pengangkutan aktif atau dengan
endositosis
High Density Lipoprotein (HDL)
HDl merupakan lipoprotein pembersih kelebihan kolesterol dalam jarinagan,
kalau kadar hDL dalam darah cukup tinggi, terjadinya proses pengendapan
lemak pada dinding pembuluh darah pun dapat di cegah. Kolesterol yang
diangkut ke hatiterutama berupa kolesterol yang akan di manfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan empedu dan hormon. Kandungan HDl dikatakan rendah
jika kurang dari 35 mg% pada pria dan kurang dari 35mg% pada wanita.
HDL dalam plasma darah akan mengikat kolesterol bebas maupun ester
kolesterol danmengangkutnya kembali ke hati. Selanjutnya, kolesterol yang
terikat akan mengalami perombakan menjadi cadangan kolesterol untuk sintesis
VLDL. Tingginya kadar HDL dalam darah akan mempercepat proses
pengangkutan kolesterol ke hati, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah.
KADAR NORMAL KOLESTEROL LDL
• < 100 mg/dl : sangat bagus
• Antara 100-129 mg/dl : normal
• Antara 130-159 mg/dl cukup
• Antara 160-189 mg/dl : tinggi
• > 190 mg/dl : sangat tinggi
Sebaliknya, semakin sedikit kadar LDL dalam darah, maka semakin kecil resiko terkena
penyakit jantung
KADAR NORMAL KOLESTEROL HDL
• Laki-laki : 40-50 mg/dl
• Perempuan : 20-60 mg/dl
Jika kadar HDL lebih tinggi, maka semakin kecil pula resiko terkena penyakit jantung
Kumar, Vinay Ramzi 5. Cotran, Stanley L. Robbins. 2007. Patologi. Jakarta: EGC
7. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik pada ramipril?
Jawab :
Farmakodinamik:
Ramipril merupakan ACE inhibitor generasi kedua. Metabolit aktifnya,
ramiprilat, dalam kerjanya membentuk kompleks yang stabil dengan ACE,
sehingga kerja ACE terhambat. Prinsip kerja ACE adalah mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II mempunyai banyak
kerja diantaranya vasokontriksi dan pelepasan aldosteron dari adenal juga
menyebabkan perubahan trophic pada jantung dan pembuluh darah.
Ramipril menghambat pembentukan angiotensin II sehingga menyebabkan
: penurunan retensi vaskular, penurunan retensi natrium dan air, penurunan
efek trophic dari angiotensin II pada jantung dan pembuluh darah.
Farmakokinetik:
Ramipril diabsorbsi lebih dari 55 % pada dosis oral dan bioavailabilitasnya
tidak dipengaruhi oleh makanan. Setelah diabsorbsi ramipril mengalami de-
esterifikasi menjadi metabolit aktif yaitu ramiprilat. Konsentrasi plasma puncak
dari ramipril dan ramiprilat dicapai dalam waktu 1-3 jam. Ramipril, ramiprilat
dan metabolitnya terutama dieliminasi melalui ginjal. Kira-kira 60% dosis oral
tunggal ramipril ditemui pada urin, 40% ditemui difeses termasuk ekskresi
melalui empedu.
Lily ismudiati rilantono, dkk. Buku ajar kardiologi. Balai penerbit fakultas kedokteran universitas indonesia. 2003. Hal 119.
b. Atherosklerosis
Definisi
Atherosclerosis adalah kelainan pada dinding pembuluh
darah yang berkembang menjadi plak yang dapat
mengganggu aliran pembuluh darah apabila cukup besar.
Etiologi
Factor resiko tersering penyebab atherosclerosis adalah:
• Riwayat keluarga
• Hiperlipidemia
• Diabetes mellitus
• Merokok
• Hipertensi
• Kurang aktifitas fisik
• Berat badan berlebih
• Usia
• Jenis kelamin laki-laki
• Patofisiologi
Pengamatan dari beberapa sampel histology diperoleh adanya aktivasi platelet dan
thrombosis serta disfungsi endotel akan memicu proses atherogenesis. Disamping itu, diet kaya
kolesterol dan lemak jenuh akan mengakibatkan terkumpulnya partikel lipoprotein pada
permukaan lapisan intima untuk kemudian masuk kedalam lapisan intima. Di dalam lapisan
intima, lipoprotein tersebut akan mengalami proses oksidasi dan glikasi. Stress oksidatif yang
terjadi akan memicu terbentuknya sitokin yang akan meningktakan ekpresi molekul perekat
(adhesion molecules). Adanya molekul perekat tersebut akan mengakibtakan leukosit menempel
pada lapisan endothelium dan melalui kerja molekul kemoreactan leukosit akan bermigrasi
kedalam lapisan intima. Reseptor pemangsa (scavenger receptors) yang terdapat didalam tunika
intima akan “memakan” lipoprotein yang telah mengalami oksidasi dan glikasi dan terbentuklah
sel busa (foam cells). SMC yang terdapat pada tunika media akan mengalami proliferasi dan
bermigrasi dari tunica media ke tunica intima. Kadar trigliserida yang tinggi juga merupakan
factor resiko tersendiri karena kaya akan lipoprotein yang ukurannya kecil sehingga dapat
masuk ke subendotel dan akan menyebabkan atherosclerosis.
Manifestasi klinis • Riwayat penyakit terdahulu (DM,
Atherosclerosis dapat menyebabkan gejala hipertensi)
jika terdapat obstruksi arterial, emboli,
maupun rupture dinding arteri. Obstruksi 2. Pemeriksaan Fisik
dengan atau tanpa embolisasi menyebabkan
iskemik pada daerah yang disuplai oleh • Ukur tinggi badan dan berat badan,
pembuluh darah tersebut. Obstruksi pada A. hitung IMT
coronaria menyebabkan myocardial • Ukur tekanan darah
ischemia • Lakukan pemeriksaan fisik berupa
pemeriksaan jantung, paru, aorta, dan
arteri utama
Langkah Diagnosis
1. Anamnesis
Tanyakan tentang: 3. Pemeriksaan penunjang
• Usia • CT Angiography
• Kebiasaan merokok • USG
• Tingkat aktifitas fisik
Penatalaksanaan