Anda di halaman 1dari 35

Kesetimbangan fase dalam

Destilasi
ANDRE YUSUF TP
Pendahuluan
Destilasi adalah metode pemisahan komponen-komponen dari suatu
campuran berdasarkan Perbedaan titik didih masing-masing komponen
penyusun

Pada alat destilasi, proses memisahkan berbagai komponen larutan


cair dengan cara memanaskan cairan untuk membentuk uapnya dan
kemudian dikondensasi sehingga terbentuk cairan.

Distilasi pada umumnya diaplikasikan untuk memisahkan campuran


zat cair menjadi dua atau lebih produk cair dengan komposisi yang
berbeda
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
proses pemisahan dengan destilasi
Pemisahan komponen didasarkan pada:
Perbedaan titik didih masing-masing komponen penyusun
oTitik didih dari campuran zat cair tergantung pada
konsentrasi komponen yang terkandung di dalamnya
Distribusi fase gas dan fase cair dari komponen dalam
campuran
Karakteristik tekanan uap dari campuran. Tekanan uap terjadi
karena ada supply panas sebagai faktor pemisah (separating
agent)
Destilasi
Fenomena yang terjadi pada proses destilasi:
oterjadi perpindahan massa (massa uap berpindah
menuju cair, dan massa cair berpindah menuju uap)
omassa dengan volatilitas rendah dengan titik didih
lebih tinggi  fraksi berat  fase cair
omassa dengan volatilitas tinggi dengan titik didih
lebih rendah  fraksi ringan  fase uap
Destilasi
Syarat Pemisahan:
Konsentrasi uapnya harus berbeda dengan konsentrasi liquidnya pada saat terjadi kesetimbangan 
mudah dipisahkan  kondisi operasi (tekanan dan temperatur)

Empat Variabel dalam Sistem:


Tekanan, P konsentrasi A dalam liquid, x
Temperatur, T konsentrasi A dalam uap, y

Bila tekanan telah ditetapkan, maka untuk harga x, temperature, dan konsentrasi uap dapat diketahui

Ketika fase cair dan fase uap berada dalam kesetimbangan  perbedaan relative dari konsentrasi
masing-masing komponen di dalam kedua fase akan terjadi  kondisi kesetimbangan harus dicapai.

Data:
Kesetimbangan uap-liquid dari sistem yang didistilasi harus tersedia (dari eksperimen atau dari
literature)
Kurva Kesetimbangan
Evaporasi: proses transformasi fase dari fase cair ke gas/uap
Volatility: kecenderungan liquid berubah bentuk menjadi fase gas/uap

Data kesetimbangan yang dinyatakan dengan grafik antara konsentrasi fase uap
(y) vs konsentrasi fase liquid (x)  kurva kesetimbangan

Cara membuat kurva kesetimbangan antara lain berdasarkan:


o Hukum Raoult
o Relative – volatility
o Vapor – Liquid Equilibrium Ratio
o Hukum Henry
Data lain yang juga diperlukan dalam penyelesaian soal distilasi adalah data
enthalpy larutan terutama yang berhubungan dengan panas laten, panas
pencampuran, dll.
Kurva Kesetimbangan
Kesetimbangan Uap-Cair dari Campuran Liquid Biner
Kurva kesetimbangan: menunjukkan hubungan antara komposisi
cairan yang tersisa dan uap yang berada dalam kesetimbangan yang
dinamis. Kurva sangat berguna dalam perhitungan untuk menentukan
jumlah stage yang diperlukan pada proses distilasi.
Kurva kesetimbangan dua fase untuk sistem biner dapat
ditampilkan dalam bentuk:
a.Kurva kesetimbangan temperatur vs fraksi mol liquid dan fraksi mol
uap (kurva T–x–y)
b.Kurva kesetimbangan tekanan vs fraksi mol liquid dan fraksi mol uap
(kurva P–x–y)
c.Kurva kesetimbangan entalpi vs fraksi mol liquid dan fraksi mol uap
(kurva H–x–y)
Diagram Kesetimbangan Uap – Cair pada Tekanan
Konstan (T-x-y)
Grafik antara konsentrasi fase uap (y) dan
konsentrasi fase liquid (x)  kurva
kesetimbangan

Contoh: campuran biner A/B


K M A lebih volatile (mendidih dahulu)  titik
K komposisi fase cair A, yaitu xA
titik M komposisi fase uap A, yaitu yA
B  kurang volatile komposisi fase cair B
di titik K  (xB) = 1 - xA
komposisi fase uap B di titik M 
(yB) = 1 - xB

Dan xA + xB = 1; yA + yB = 1
Gambar 2. Diagram Titik Didih Benzene (A) – Touluene (B) Garis KM  tie line (garis setimbang)  terjadi
pada P = 101,3 kPA (1 atm) kesetimbangan antara fase cair dan fase uap
Diagram Kesetimbangan Uap – Cair pada Tekanan
Konstan (T-x-y)

Garis 45o
menunjukkan yA
lebih kaya dalam
komposisi A
daripada xA

Gambar 3. Kesetimbangan Uap – Cair


Gambar 4. Kesetimbangan Komposisi Uap dan Cair
pada Tekanan Konstan
Pembuktian relative volatility (kemudahan
untuk menguap)
 xA
Nilai a=2 yA 
1  x A    1

Nilai a=0,5
Diagram Kesetimbangan Uap – Cair pada Temperatur Konstan (P-x-y)

Gambar 5. Kesetimbangan Uap – Cair


pada Tekanan Konstan
Diagram Kesetimbangan Uap – Cair
Contoh Data Kesetimbangan Tekanan Uap dan Mole Fraksi untuk Sistem Benzene –
Toluene
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

HUKUM FASE GIBBS

Jika ada sistem terdiri dari dua fase yang tidak berkesetimbangan maka transfer massa dari
satu fase ke fase lainnya akan terjadi secara proporsional dengan driving force nya.

Empat Variabel dalam Sistem yang Mempengaruhi Kesetimbangan:


Tekanan, P konsentrasi A dalam liquid, x
Temperatur, T konsentrasi A dalam uap, y

Bila tekanan telah ditetapkan, maka untuk sembarang harga x, temperature, dan konsentrasi uap
dapat diketahui
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

HUKUM FASE GIBBS


Hukum Kesetimbangan Fase

Contoh:
Sistem campuran SO2/udara/air
F=C–P+2
Jumlah komponen (C) = 3
Jumlah fase (P) = 2

Di mana: Maka derajat kebebasannya (F):


F : jumlah variabel atau derajat kebebasan
C : jumlah komponen dalam dua fase F = C – P + 2 = 3 – 2 + 2 = 3  variabel yang
P : jumlah fase dibutuhkan 3 (misalnya: Temperatur, tekanan,
Tidak menginformasikan tentang tekanan dan komposisi) untuk mengidentifikasi variabel-
parsial dalam persamaan  tekanan parsial variabel lainnya misalnya entalpi dan volume
diperoleh dari eksperimen atau dikondisikan
ideal
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

CAMPURAN IDEAL

P.V = Z.n.R.T Konsep gas ideal, cairan ideal, campuran gas-gas


ideal, dan campuran cairan ideal  digunakan
untuk basis hubungan kesetimbangan secara
Di mana:
kuantitatif:
P : tekanan
V : volume
 Hukum Dalton
Z : faktor kompresibiltas
Tentang tekanan parsial
n : jumlah mol
R : konstanta gas
 Hukum Raoult
T : temperatur
Menjelaskan tentang hubungan antara tekanan
Gas ideal  Z = 1, dan jika jumlah mol dari dan komponen fase uap dari campuran gas-gas
sistem = 1, maka untuk gas ideal:
P.V = R.T
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

HUKUM DALTON

 Menjelaskan tentang tekanan parsial yang dapat digunakan untuk menghitung komposisi liquid dan
uap yang berada dalam kesetimbangan

 Tekanan total campuran gas adalah sama dengan jumlah dari tekanan parsial gas penyusunnya

Di mana:
P : tekanan total sistem campuran gas
pi : tekanan parsial gas penyusun
n : jumlah gas penyusun
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

HUKUM DALTON

 Dalton juga menyatakan bahwa tekanan parsial dari sebuah gas ideal dalam campuran gas-gas
adalah sebanding dengan jumlah molekul relative dalam campuran

  atau  
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

HUKUM RAOULT

 Menjelaskan tentang tekanan parsial yang dapat digunakan untuk menghitung komposisi liquid dan
uap yang berada dalam kesetimbangan

 Tekanan parsial dari suatu komponen adalah sama dengan tekanan uap murni komponen tersebut
dikalikan dengan fraksi mol komponen cairan ideal dalam campuran

Di mana:
 
pA : tekanan parsial komponen A dalam uap
PA : tekanan uap murni komponen A
xA : fraksi mol komponen A dalam fase liquid
pA dan PA terjadi pada temperature yang sama
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

Contoh Soal

Berapakah komposisi uap dan cair dari campuran benzene/toluene yang


berkesetimbangan pada temperature 95 oC dan tekanan 1 atm jika diketahui
tekanan uap benzene dan toluene adalah 155,7 dan 63,3 kPa?
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

Solution

Dari Persamaan Hukum Dalton dan Hukum Raoult:

   

Karena  

Maka:  

 
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

Solution

Tekanan 1 atm = 101,32 kPa


   
 
 
 
   
xB = 1 – xA = 1 – 0,411 = 0,589

 
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

Hukum Dalton dan Raoult

Kombinasi Hukum Dalton dan Hukum Raoult memberikan kesetimbangan dalam campuran gas ideal
dan cairan ideal sebagai berikut:

 
 

 
Maka:  
Prediksi Komposisi Kesetimbangan Uap-Cair untuk
Campuran Biner

Hukum Dalton dan Raoult

Jika jumlah fraksi mol komponen dalam campuran = 1, maka:

Sehingga
,   menjadi  

Di mana  
Relative Volatility (α)

 Pemisahan komponen dengan proses distilasi tergantung pada perbedaan tingkat


volatilitas suatu komponen yang membentuk larutan yang akan didistilasi

 Semakin besar perbedaan dalam volatilitasnya, semakin baik pemisahannya dengan


metode distilasi, begitu juga sebaliknya

Relative Volatility  rasio konsentrasi A dalam uap ke konsentrasi A


dalam liquid dibagi dengan rasio konsentrasi B dalam uap ke konsnetrasi B dalam
liquid.
Di mana: Komponen A lebih volatile terhadap komponen B (kurang volatile)

Untuk Larutan Biner:


yA yA
xA xA
 AB  
yB 1  y A 
xB 1  x A 
Relative Volatility (α)

Untuk larutan biner yang mengikuti hukum Roult, pers diatas dapat ditulis sebagai
perbandingan tekanan uap murni komponen yang lebih volatile terhadap yang kurang
volatile, yaitu:
PA
 AB  x A PA xB PB
PB yA  yB 
P P

Semakin besar harganya alfa, maka semakin mudah pemisahannya.

 xA
Data kesetimbagan yang dinyatakan dengan α: yA 
1  x A    1
Relative Volatility (α)
 αAB >> 1  mudah dipisahkan
 αAB = 1  azeotrope (tidak bisa dipisahkan)
 αAB sedikit > 1  sulit dipisahkan
Relative Volatility (α)

Contah Saol

1. Hitunglah relative volatility dan komposisi uap dari


sistem Benzene – Toluene yang berkesetimbangan pada
temperature 200 oF dan tekanan 1 atm jika diketahui
tekanan uap benzene dan toluene adalah 1123 mmHg
dan 452 mmHg dan komposisi liquidnya 0,3 mol!
2. Campuran A dan B di mana A lebih volatile dari B, akan
didistilasi pada sebuah kolom distilasi dengan tekanan
tetap. Buatlah kurva kesetimbangan jika diketahui
relative volatility = 2!
Vapor – Liquid Equilibrium Ratio (K)
Vapor-liquid equilibrium ratio = distribution coefficient = Ka dapat digunakan bila
fase liquid dan uap tidak mengikuti Hukum Raoult Larutan non-ideal

Di mana:
KA : konstanta kesetimbangan

Harga K dapat diperoleh dengan cara perhitungan termodinamika, tergantung suhu


dan tekanan sistem. Untuk beberapa harga K dapat dilihat di Perry’s Chemical
Engineering Handbook
Hukum Henry
Hukum lain yang hampir sama dengan Hukum Raoult adalah Hukum Henry

Jika KA bebas dari pengaruh komposisi campuran dan hanya dipengaruhi oleh
temperature, maka Hukum Henry membentuk Persamaan sebagai berikut:

Di mana:
pA = tekanan parsial komponen A
xA = fraksi mol komponen A
H = konstanta Henry pada temperature tertentu
Pada kenyataannya, Hukum Henry berlaku dengan baik bila harga xA kecil, dan sebaliknya
Hukum Roult akan berlaku dengan baik bila harga xB kecil.

Untuk larutan biner biasanya dinyatakan dalam diagram enthalpy-konsentrasi


(enthalpy- concentration chart)
Kurva Kesetimbangan
Larutan Non Ideal

Pada kondisi azeotrop kurva yA vs xA akan memotong garis 45o

Gambar 6. Diagram Kesetimbangan Titik Didih: a) Max-BP Azeotrope, b) Min-BP Azeotrope


Tabel Tekanan Uap
Soal Murni Benzene –
Toluene terhadap
1. Hitunglah komposisi uap dan Temperatur
cairan dari benzene-toluene
dan gambarkan diagram titik
didihnya, jika campuran
dianggap ideal sehingga
berlaku Hukum Raoult –
Dalton, di mana tekanan
total adalah 760 mmHg!
Soal
3. Campuran A dan B akan didistilasi pada sebuah kolom distilasi dengan
tekanan tetap. Buatlah kurva kesetimbangan jika diketahui relative
volatility = 1, kemudian simpulkan!
4. Tekanan uap sistem biner n-oktan/etilbenzene diberikan dalam Tabel
di bawah ini. Hitunglah komposisi uap dan cairan dari benzene dan
gambarkan diagram titik didihnya, jika campuran dianggap ideal
sehingga berlaku Hukum Raoult-Dalton, di mana tekanan total adalah
300 mmHg!

Tabel Tekanan Uap Sistem Biner n-oktan/etlbenzene

Temperatur, Tekanan Uap Murni, mmHg


o
C n-oktan Etilbenzene

83,62 200 144,2

85 210,2 150,6

87 225,8 162,1

89 242,3 175,5

91 259,7 188,5

92,67 275,1 200


Soal

5. Diberikan data tekanan uap hexane-octane sebagai berikut:

a. Menggunakan Hukum Raoult-Dalton, hitung komposisi liquid-vapor


dari hexane (A) dan octane (B) pada tekanan total 101,32 kPa
b. Buatlah kurva kesetimbangan dan diagram T-x-y nya
Soal
6. Tentukan tekanan total campuran water-benzene pada masing-masing
temperature jika komposisi liquid benzene adalah 0,4 fraksi mol!

Anda mungkin juga menyukai