Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus IGD

TB Paru Kasus Baru

Oleh:
dr. Malinda Sabrina

Pendamping:
dr. Laily Noviyani
IDENTITAS
Nama Penderita : Ny. NM
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 tahun
Alamat : Matraman
MRS : 16 April 2020
KASUS
KELUHAN UTAMA : Sesak Napas

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 4 bulan SMRS. Sesak napas semakin memberat setiap
hari dan terasa tidak nyaman. Tidak ada aktifitas yang memperberat dan memperingan sesaknya.
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 bulan SMRS, berwarna putih kekuningan, bercak
darah (-). Demam terus-menerus sejak 4 bulan yang lalu. Demam akan turun ketika minum obat,
namun keluhan kembali lagi. Penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan (+), keringat malam
(-), nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), merokok (-). Pasien sudah mencoba berobat ke praktek dokter
mandiri, namun tidak ada perbaikan. Riwayat perjalanan ke daerah transmisi local (-), riwayat kontak
dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 (-), riwayat imunisasi BCG (-), BAB & BAK dalam batas normal.
Sebelum datang ke IGD RSUD Ratu Zalecha, pasien melakukan pengobatan di klinik dokter spesialis dan
diminta ke RSUD Ratu Zalecha untuk dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut.
LAPORAN
KASUS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keluhan serupa (-), Riwayat OAT (-), HT (-), DM (-), Alergi (-)

RIWAYAT KELUARGA
Ayah dengan pengobatan OAT (+), HT (-), DM (-), Alergi (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Tanda Vital :
TD : 106/56mmHg
Nadi : 105x/menit, reguler
Suhu : 39,4 °C
Frekuensi nafas : 28 x/menit
SpO2 : 92% tanpa O2 tambahan, 97% dengan 3lpm nasal canul
BB : 40kg

5
PEMERIKSAAN Jantung
· Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

FISIK Kepala
· Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
· Perkusi : Batas atas : ICS II
Batas kanan: ICS IV linea sternalis
Konj. Anemis (-),
dextra
Normosefali, RCL (+/+), Batas kiri : ICS IV linea midclavicularis
RCTL (+/+) sinistra
· Auskultasi : HR 105 x/menit, regular,
murmur (-), gallop(-)

Leher
I : Pembesaran KGB (-) Abdomen
I : Distensi (-), Massa (-)
A: BU (+)
P: supel, nyeri tekan (-)
Paru
P: timpani (+), asites (-)
I: simetris (+), retraksi (-)
P: fr vokal simetris (+), massa (-)
P: sonor Ekstrimitas
A: vesikuler (+/+), rh (+/+), wh (-/-) akral hangat (+), oedem (-), eutropi (+), tonus
normal (+)
6
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium (16 April 2020)
PENUNJANG
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 10.3 14.00-18.00 g/dL


Leukosit 11.93 4.00-10.5 ribu/ul
Eritrosit 4.26 4.00-5.30 juta/ul
Hematokrit 33.3 37.00-47.00 vol%
Trombosit 418 150-450 ribu/ul
DIFF COUNT
Neut% 75.0 40-70 %
Lymp% 46.0 20-40 %
Mono% 3.4 3-9 %
Eos% 0.5 0-5 %

7
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium (16 April 2020)
PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Glukosa darah sewaktu 105 <200 mg/dL
SGOT 22 0 – 46 U/I
SGPT 16 0 - 45 U/I
Ureum 22 10-50 mg/dL
Creatinin 0.7 0.6-1.2 mg/dL
LED 26 0-20  

8
PEMERIKSAAN
9
PENUNJANG Thorax Xray 16 April 2020

Pemeriksaan Sputum
BTA 18 April 2020
Sputum BTA S P : +3
10

DIAGNOSIS
Ny. NM, 26 tahun
Pasien didiagnosis dengan TB Paru Kasus Baru
11
ANAMNESI
S
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas
-
sejak 4 bulan SMRS. Sesak napas semakin
memberat setiap hari dan terasa tidak
Gejala klinis TB dapat
dibagi menjadi 2 golongan,
nyaman. Tidak ada aktifitas yang yaitu gejala lokal dan
memperberat dan memperingan sesaknya. gejala sistemik.
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak
sejak 4 bulan SMRS, berwarna putih
- Gejala respiratori sangat
kekuningan, bercak darah (-). bervariasi seperti batuk
• Demam terus-menerus sejak 4 bulan yang produktif ≥ 2 minggu.;
lalu. Demam akan turun ketika minum obat,
namun keluhan kembali lagi. Penurunan Batuk darah; Sesak nafas;
nafsu makan (+), penurunan berat badan (+), Nyeri dada.
keringat malam (-)
12
ANAMNESI
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas

S
sejak 4 bulan SMRS. Sesak napas semakin

nyaman.
Gejala sistemik yang dapat
memberat setiap hari dan terasa tidak
timbul dapat berupa Demam;
Tidak ada aktifitas yang
memperberat dan memperingan sesaknya. Keringat malam; Anoreksia;
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak
sejak 4 bulan SMRS, berwarna putih Berat badan menurun.
kekuningan, bercak darah (-).
• Demam terus-menerus sejak 4 bulan yang
lalu. Demam akan turun ketika minum obat,
namun keluhan kembali lagi. Penurunan
nafsu makan (+), penurunan berat badan (+),
keringat malam (-).
PEMERIKSAAN
FISIK
• Pada pemeriksaan fisik
Gejala timbul dapat berupa
ditemukan peningkatan
batuk produktif ≥ 2 minggu.
suhu tubuh 39,4C,
frekuensi napas 28 kali per Batuk darah; Sesak nafas; Nyeri
menit, desaturasi oksigen dada. Demam; Berat badan
92%, dan IMT 16,6. menurun, Keringat malam;
• Pada pemeriksaan fisik Anoreksia
auskultasi paru ditemukan
rhonki basah pada kedua
lapang paru.
13
PEMERIKSAAN
• Pada pemeriksaan fisik

FISIK
ditemukan peningkatan
suhu tubuh 39,4C,
frekuensi napas 28 kali
Pada pemeriksaan fisis, kelainan paru
pada umumnya terletak di daerah
lobus superior terutama daerah
per menit, desaturasi apeks dan segmen posterior, serta
oksigen 92%, dan IMT daerah apeks lobus inferior. Pada
16,6. pemeriksaan fisis dapat ditemukan
• Pada pemeriksaan fisik antara lain suara nafas bronkial,
auskultasi paru amforik, suara napas melemah, ronki
ditemukan rhonki basah basah, tanda-tanda penarikan paru,
pada kedua lapang paru. diafragma, dan mediastinum.
14
Pemeriksaan
Anamnesis Fisik

DIAGNOSIS Pemeriksaan
Penunjang

??? Fotothorax
Laboratorium

15
PEMERIKSAAN
• Pada pemeriksaan
PENUNJANG Pada pemeriksaan darah
penunjang laboratorium
didapatkan peningkatan
leukosit, limfositosis dan biasanya ditemukan
LED.
• Pada pemeriksaan limfositosis/ monositosis, LED
penunjang Ro Thorax meningkat, Hb turun
didapatkan gambaran
infiltrat pada kedua lapang
paru disertai gambaran
fibrotik dan cavitas
• Pada pemeriksaan
penunjang sputum BTA
didapatkan hasil +3 16
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pada pemeriksaan
penunjang laboratorium
Pada pemeriksaan radiologi, gambaran
yang dicurigai sebagai lesi TB aktif adalah :
didapatkan peningkatan • Bayangan berawan atau nodular
leukosit, limfositosis dan disegmen apikal dan posterior lobus
LED. atas paru dan segmen superior lobus
• Pada pemeriksaan bawah.
penunjang Ro Thorax • Kavitas, terutama lebih dari satu,
didapatkan gambaran dikelilingi oleh bayangan opak berawan
infiltrat pada kedua lapang atau nodular.
paru disertai gambaran • Bayangan bercak milier
fibrotik dan cavitas • Efusi pleura unilateral (umumnya) atau
• Pada pemeriksaan bilateral (jarang)
penunjang sputum BTA
didapatkan hasil +3 17
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pada pemeriksaan
penunjang laboratorium Diagnosis TB paru pada orang
didapatkan peningkatan dewasa ditegakkan dengan
leukosit, limfositosis dan ditemukannya kuman TB (BTA).
LED.
• Pada pemeriksaan Pada program TB nasional,
penunjang Ro Thorax penemuan BTA melalui
didapatkan gambaran pemeriksaan dahak
infiltrat pada kedua lapang
paru disertai gambaran mikroskopis merupakan
fibrotik dan cavitas diagnosis utama.
• Pada pemeriksaan BTA 3 + = > 10 BTA dalam 1 LP,
penunjang sputum BTA
didapatkan hasil +3 periksa minimal 20 LP 18
TATALAKSA
NA
Terapi yang diberikan pada pasien berupa O2 Nasal canul
3lpm, IVFD RL 20tpm , Inj. Ceftriaxone 2 x 1g, Inf. Pct
3x1fls, Inj. Ranitidine 2x1amp, PO. NAC 3x1, PO. Curcuma
2x1

19
TATALAKSA
NA
Pasien mendapat terapi
OAT kategori I 4FDC
sebanyak 3 tablet sesuai
dengan BB pasien yaitu
40kg.

20
PROGNOSIS
Prognosis pada umumnya baik apabila pasien melakukan
terapi sesuai dengan ketentuan pengobatan. Untuk TB
dengan komorbid, prognosis menjadi kurang baik.

21
22

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai