Anda di halaman 1dari 14

Penawaran

Agregat
(Pengaruh Upah Terhadap Tingkat Harga dan Pengangguran)
Kelompok 4
1 Bezisokhi Laia
2018.102.273
2 Dewi Nely Sahadah
2018.102.219
3 Didi Sumardi
2018.102.274
4 Eva Erviana
2018.102.236
Apa itu Penawaran Agregat
Penawaran
Agregat

Penawaran agregat (aggregate supply) adalah nilai total atau jumlah seluruh


barang dan jasa akhir dalam perekonomian yang ditawarkan atau dijual oleh
suatu perusahaan pada berbagai tingkat harga tertentu.

Penawaran Agregat dibagi atas :


A.Penawaran Agregat Jangka Pendek,
B.Penawaran Agregat Jangka Panjang
Dalam jangka pendek kurva penawaran agregat atau Short-run
Aggregate Supply (SRAS) berbentuk horizontal, karena upah dan
harga kaku atau penyesuaian upah dan harga terjadi secara
perlahan pada tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dalam jangka panjang kurva penawaran agregat atau Long-run
Aggregate Supply (LRAS) berbentuk vertikal karena output
ditentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan
teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga.
Dalam penawaran agregat ini ada yang disebut
dengan guncangan penawaran (Supply Shock)
atau biasa disebut juga guncangan harga. 

SUPPLY SHOCK

Guncangan penawaran adalah guncangan


pada perekonomian yang bisa mengubah
biaya produksi barang serta jasa sehingga
akan berdampak langsung pada tingkat
harga yang ditawarkan. 
Contohnya

Ketika terjadi kenaikan tingkat upah yang membuat perusahaan selaku pihak yang memproduksi mau
tidak mau menyesuaikan upah pegawainya dengan tingkat upah yang berlaku dengan berbagai risiko
yang akan terjadi.
Seperti pengurangan tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran akan bertambah atau menaikan
harga produksi yang tentunya akan berdampak pada naiknya tingkat harga yang akan ditawarkan
perusahan kepada konsumen.
Kenaikan upah yang terjadi bersamaan dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan
menyebabkan inflasi, karena tingginya jumlah uang yang beredar.  Inflasi merupakan suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus atau kontinu. Inflasi juga bisa diartikan
sebagai proses menurunnya nilai mata uang.
Beralih ke hal yang lain, ketika kondisinya dibalik bukan dari pengaruh tingkat upah terhadap tingkat
harga melainkan pengaruh tingkat harga terhadap tingkat upah. Kenaikan upah bisa saja terjadi akibat
dari tingkat harga pokok, ketika harga pokok tinggi dan upah yang diterima tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan maka perlu adanya evaluasi untuk menentukan tarif  upah yang baru.
Di sinilah peran pemerintah sangat diperlukan untuk menentukan besarnya upah minimum.
Dalam upah minimum ada yang disebut dengan upah minimum regional atau yang biasa disebut
dengan UMR, upah minimum regional adalah upah terendah yang harus didapat oleh seorang pekerja
di suatu daerah dan tentunya masing-masing daerah memiliki tingkat atau tarif upah yang berbeda-
beda sesuai dengan tingkat harga dari tingkat kebutuhan pada masing-masing daerah.
1. Indeks Harga 2. Kebutuhan
Konsumen (IHK) Hidup Layak (KHL)

Nomor indeks yang mengukur harga


Standar kebutuhan seorang pekerja
rata-rata dari barang dan jasa yang
atau buruh lajang untuk mendapat
dikonsumsi oleh rumah tangga
hidup layak secara fisik dalam jangka
(household) atau gambaran biaya
waktu 1 (satu) bulan.
hidup pekerja secara riil.

2 INDIKATOR DALAM
PENENTUAN BESARNYA UMR
Terkait kenaikan upah ada dua kebijakan yang dapat diberlakukan oleh perusahaan.

 Pertama menyesuaikan tarif upah dengan tarif UMP/UMK yang berlaku, hal ini akan
berimbas pada pengurangan pegawai atau menaikan harga produksi. 
Pengurangan pegawai ini tentunya akan berakibat pada kenaikan jumlah
pengangguran. Ketika perusahaan menaikan harga produksi maka akan berimbas
pada tingkat harga produk yang ditawarkan.
Lalu yang kedua, tidak menyesuaikan dengan tarif upah UMP/UMK yang berlaku.
Perusahaan akan melakukan perundingan dengan pegawainya, ketika pegawai dan
perusahaan berunding mengenai upah, mereka mempertimbangkan nilai riil dari upah,
sehingga kedua pihak ingin menyesuaikan tingkat upah nominal dengan ekspektasi
inflasi selama kontrak berlaku. 
Ketika perusahaan tidak mampu membayar upah minimum sesuai dengan yang
berlaku pada tarif UMP/UMK maka akan dilakukan penangguhan. 

Dalam hal kenaikan upah, banyak perusahaan yang akan kolaps


atau tutup karena tidak bisa menyesuaikan dengan tarif atau
tingkat upah minimum yang berlaku. 
Dalam hal ini banyak pegawai yang akan menjadi pengangguran,
yang berimbas pada tingginya tingkat pengangguran.
Kurva Phillips adalah kurva yang menggambarkan
hubungan antara inflasi dan pengangguran.

Apa hubungannya Kurva Phillips dengan penawaran


agregat?

Ketika terjadi pergeseran pada kurva penawaran


agregat, maka akan terjadi pergeseran pada kurva
phillips juga.

Hasil produksi yang lebih besar, berarti pengerjaannya


lebih tinggi, sehingga tingkat pengangguran lebih
rendah.
Selain itu, berapapun tingkat harga pada tahun
sebelumnya, semakin tinggi tingkat harga pada tahun
berjalan, semakin tinggi pula tingkat inflasi.
Hubungan antara tingkat kenaikan upah dengan tingkat
pengangguran digambarkan dalam grafik dibawah !

- Apabila tingkat pengangguran sangat rendah, tingkat upah


semakin cepat kenaikannya

Perhatikan titik E dan F


Titik E pengangguran 3%, kenaikan upah 9%
Titik F pengangguran 4% kenaikan upah 6,5%

- Apabila tingkat pengangguran relative tinggi, kenaikan upah


relative lambat berlakunya

Perhatikan pergerakan titik C ke D


Pengurangan tingkat pengangguran dari 10% ke 8% hanya
menaikkan upah sebanyak hamper 1,5%
Thanks

Anda mungkin juga menyukai