Anda di halaman 1dari 16

KEPUNAHAN

• “Punah” mempunyai banyak arti tergantung pada situasinya.


• Suatu spesies dianggap punah jika tidak ada satupun
anggotanya yang hidup di dunia. Contoh Harimau bali
(Panthera tigris balica).
• Spesies juga dikatakan telah punah di alam jika spesies
tersebut hanya dijumpai di dalam kurungan atau pada
situasi yang diatur manusia (skala global). Contoh jalak bali
(Leocosptar rotschildi).
– Harimau bali dan Jalak bali adalah punah skala global
• Punah skala lokal jika tidak ada lagi individunya ditemukan
di tempat mereka dulu berada, tetapi masih ditemukan di
tempat lain.
• Punah secara ekologi yaitu spesies jumlahnya sangat kecil
di alam sehingga efeknya pada spesies lain dalam
komunitas dapat diabaikan. Contoh harimau sumatera.
Punah akibat ulah manusia
• Keanekaragaman spesies tertinggi terdapat pada
periode sekarang yaitu dimulai kira-kira 30.000 tahun
yang lalu
• Setelah manusia datang ke Amerika Utara dan Selatan
sebanyak 74 % - 86 % mega fauna menjadi punah
• Hal ini terutama disebabkan oleh kegiatan berburu,
membakar dan membuka hutan
• Kepunahan spesies semakin lama semakin meningkat
dan sebagian besar kepunahan terjadi dalam 150 tahun
belakangan ini
• Kecepatan kepunahan burung dan mamalia pada
periode 1600 – 1700 yaitu, yaitu 1 (satu)/ 10 tahun.
Kemudian naik 1/tahun untuk periode 1850 – 1950
Kepunahan di Kepulauan
• Kecepatan kepunahan tertingi terjadi di kepulauan
• Sebagian besar kepunahan burung, mamalia, dan reptilia
yang diketahui selama 350 tahun terakhir terjadi di kepulauan
dan lebih 80% dari tumbuhan pulau telah punah atau
terancam punah
• Spesies-spesies yang hidup di pulau sangat rentan punah
karena sebagian besar endemik. Spesies endemik : spesies
secara alamiah hanya ditemukan di suatu area tertentu.
• Unit geografis yang terisolasi seperti pulau-pulau yang jauh,
danau tua, dan puncak-puncak gunung yang terpisah jauh
umumnya mempunyai persentasi spesies endemik yang
tinggi
– Contoh di Pulau Madagaskar 93% dari 28 jenis primate,
99% dari 144 jenis kodok dan lebih 80% tumbuhan adalah
endemik. Di kepulauan Hawai sebanyak 91% tumbuhan
asli adalah endemik dan 10% darinya telah punah sedang
40% terancam punah.
• Sebaliknya, spesies-spesies dari daratan induk biasanya
mempunyai banyak populasi yang tersebar luas sehingga
kehilangan satu atau dua populasinya tidak terlalu berpengaruh
bagi spesies lainnya.

Biogeografi Pulau (McArthur dan Wilson, 1967)


• Terdapat hubungan antara luas area dan jumlah spesies : Pulau-
pulau yang luas memiliki jumlah spesies yang lebih besar dari pada
pulau-pulau yang sempit. Pulau yang luas mengandung
keragaman lingkungan dan komunitas yang lebih besar juga
mengandung kemungkinan isolasi geografis dan jumlah populasi
yang lebih besar.
• Simberloff (1986) menggunakan model biogeografi pulau untuk
mencari hubungan antara tigkat kerusakan habitat dengan
besarnya kepunahan
• Asumsi : Penyempitan habitat alami menyebabkan
berkurangnya jumlah spesies
– Jika 50% habitat rusak maka 10% spesies musnah
– Jika 90% habitat rusak maka 50% spesies musnah
– Jika 99% habitat rusak maka 75% spesies musnah.
Penyebab Kepunahan
• Manusia adalah aktor utama.
– perusakan habitat
– fragmentasi habitat
– gangguan habitat (polusi)
– eksploitasi spesies yang berlebihan
– introduksi spesies eksotik
– Perubahan iklim global
• Dalam banyak hal penyebab kerusakan habitat adalah
industri berskala besar, seperti pertambangan,
perkebunan, HPH, dan industri skala besar lainnya
KERENTANAN TERHADAP KEPUNAHAN
1. Sebaran geografi sempit.
2. Terdiri dari satu atau beberapa populasi.
3. Ukuran populasi kecil atau ukuran populasi menurun.
4. Densitas rendah.
5. Memerlukan wilayah jelajah luas.
6. Ukuran tubuh besar.
7. Ketidak mampuan menyebar dengan baik.
8. Bermigrasi musiman.
9. Keanekaragaman genetik rendah.
10. Memiliki relung tertentu.
11. Hanya dijumpai pada lingkungan yang stabil.
12. Membentuk kelompok secara tetap atau sementara.
13. Diburu atau dipanen manusia.
Introduksi Spesies
• Isolasi geografis menyebabkan pola penyebaran spesies
berjalan ke lain arah meski letaknya berdekatan
• Namun manusia telah mengubah pola tersebut dengan
mengangkut spesies2 makhluk hidup tersebut ke berbagai
belahan dunia
• Umumnya spesies2 diintroduksi dengan cara2 :
– Kolonisasi bangsa-bangsa Eropa
– Pertanian dan hortikultura
– Pengangkutan yang tidak disengaja
• Sebagian besar jenis asing tidak dapat bertahan hidup di
daerah barunya karena lingkungan yang tidak sesuai
• Tetapi beberapa jenis dapat terus hidup membentuk koloni
baru dan bahkan mengalahkan spesies asli
Contoh:
• Eichornia crassipes (enceng gondok) menjadd
gulma air paling merugikan
• Eupatorium odoratum gulma semak paling
invasive
• Bunga krisant membawa hama kentang
• Lamtoro gung membawa kutu loncat lamtoro
(Heteropsyla cubana)
• Ikan (lele dumbo, grasscarp, patin, bawal tawar)
menekan populasi ikan lokal
Chain of extinction
• Kepunahan organisme yang disebabkan oleh
kepunahan spesies lain
• Misal : spesies kumbang yang hanya dapat
hidup pada pohon tertentu, ketika pohon punah
maka akan diikuti oleh kepunahan kumbang
tersebut.
• Punahnya spesies kunci
KATEGORI STATUS SPECIES
by IUCN (The World Conservation Union)

 Extinct (Punah): Spesies yang tidak ditemukan lagi di alam


 Endangered (Genting): Spesies yang mempunyai kemungkinan
tinggi untuk punah dalam waktu dekat
 Vulnerable (Rentan): Spesies yang genting dalam waktu dekat,
karena populasinya menurun dan sebarannya menyusut
 Rare (Langka): Spesies yang mempunyai jumlah individu sedikit,
seringkali disebabkan oleh sebaran geografis yang terbatas atau
kepadatan populasi yang rendah
 Insufficiently known (Belum cukup dikenal): Spesies yang mungkin
untuk dimasukkan salah satu kategori konservasi, tapi tidak cukp
banyak diketahui untuk dimasukkan ke salah satu kategori
konservasi.
• Prinsip merancang cagar alam didasarkan pada “teori
biogeografi pulau”, yakni membayangkan cagar
alam tsb. sebagai “pulau-pulau” di mana di dalamnya
terdapat komunitas hayati yang murni, dikelilingi
oleh lahan yang tidak mendukung kehidupan spesies
di “pulau” tersebut akibat aktivitas manusia
(pertanian, peternakan, dan industri).

11
1. Seberapa besar ukuran kawasan konservasi
ditetapkan agar melindungi berbagai spesies?
2. Mana yang lebih baik; cagar tunggal yang besar atau
yang majemuk berukuran kecil-kecil?
3. Berapa banyak jumlah individu dari satu spesies
perlu dilindungi agar terhindar dari kepunahan?
4. Bagaimana bentuk terbaik untuk suatu cagar alam?
5. Bila menetapkan beberapa cagar alam secara
bersamaan, sebaiknya cagar alam diletakkan
berdekatan atau berjauhan; apakah mereka saling
terisolasi, atau dihubungkan oleh koridor?

12
LUAS DAN BENTUK KAWASAN KONSERVASI

Better worse

A
B
C

D
E
F
• Dalam biologi konservasi dikenal “SLOSS debate” (single
large or several small): perdebatan ttg manakah
kekayaan spesies dapat dicapai secara maksimal; satu
besar atau terpecah-pecah dalam beberapa lokasi yang
lebih kecil?
• Pendukung cagar alam tunggal: untuk spesies besar
dengan daerah jelajah luas serta kerapatan individu kecil,
hanya cagar alam besar yang dapat mempertahankan
populasi berumur panjang.
• Cagar alam besar dapat mengurangi efek-efek tepi (edge
effects), serta mencakup lebih banyak spesies dan
mempunyai keanekaragaman habitat yang lebih besar.

14
• Namun demikian, cagar alam kecil yang dikelola dengan
baik juga berharga, karena dapat menyediakan
perlindungan bagi banyak spesies tumbuhan, avertebrata,
dan vertebrata kecil.
• Beberapa cagar alam kecil bila ditempatkan secara baik 
mempunyai kelebihan, mencakup tipe habitat beragam,
menampung lebih banyak populasi spesies langka, serta
lebih mudah terhindar dari tekanan-tekanan akibat bencana
(instroduksi spesies asing, penyakit atau api) yang dapat
menghancurkan seluruh populasi, bila bertempat pada satu
cagar alam besar.

15
RELIK
• Relik yaitu sisa-sisa flora terdahulu yang masih tertinggal.
• Daerah ini pada awalnya sangat luas tetapi menjadi terpencil dan menciut.

• Pada umumnya daerah relik terletak di daerah utama, kemudian setiap


bagian terluarnya menjadi terpisah karena terjadinya perubahan habitat
atau akibat pemencaran sekunder.
• Sebagai contoh adalah Pinus sylvestris yang memiliki bagian-bagian relik
di gunung-gunung kemudian karena aktivitas kolonisasi sekunder menjadi
meluas sampai ke daratan rendah berpasir.
• Tipe-Tipe Relik
– Relik Absolut; jenis tumbuhan yang menghuni suatu daerah relik di seluruh
daerah penyebarannya
– Relik setempat/lokal; jenis tumbuhan yang hanya merupakan relik di suatu bagian
terisolasi
– Relik endemik; suatu jenis tumbuhan yang hanya terbatas pada suatu daerah
saja.
– Relik migran; relik yang mencapai penyebaran sekunder dengan menempati
habitat yang cocok

Anda mungkin juga menyukai