4
• Konsep tersebut tidak bisa menjawab,
mengapa bakteri anaerob dapat:
– Hidup di mukosa:
• Saluran pencernaan
• Saluran pernafasan tidak bebas O2
• Genital
– Menyebabkan:
• infeksi pada otak
banyak O2
• bakteremia
5
Eh (potensial redoks)
Reaksi kimia yg melibatkan pemindahan
elektron dari satu molekul ke molekul lain
reaksi oksidasi-reduksi (redoks).
Molekul pemberi/donor
elektronpereduksi/reduktor
Molekul penerima
elektronpengoksidasi/oksidator
Senyawa pereduksi dan pengoksidasi
berfungsi sebagai pasangan redoks
6
Potensial redoks (Eh) gaya elektromotif (emf
= electromotive force), dalam volt
kecenderungan suatu lingkungan utk. melepas
elektron.
8
Penurunan Eh-lingk.:
1. Secara kimiawi : pada media perbenihan,
dengan penambahan bahan kimia, spt.:
glukosa, cystein-HCl, vit. K, hemin
9
3. Sec. kimiawi & biologik:pd. lokasi di mana
bakteri anaerob terdpt. sbg. flora normal. Pada
proses infeksi yg mula2 aktif dlm.
metabolismenya adalah bakteri aerob – juga
sbg. flora normal pd lokasi yg sama
metabolitnya kerusakan jaringan
menghslkan zat kimia lain membantu Eh-
lingk. pd. lokasi tsb.
11
BAKTERI ANAEROB YANG
PENTING/DITEMUKAN DI KLINIK
Batang Gram + non-spora:
◦ Actinomyces
◦ Bifidobacterium
◦ Lactobacillus
◦ Mobiluncus
◦ Propionibacterium
◦ Rothia
◦ Eubacterium
12
BAKTERI ANAEROB YANG
PENTING/DITEMUKAN DI KLINIK
Batang Gram negatif (-) :
◦ Bacteroides
◦ Porphyromonas
◦ Prevotella
◦ Fusobacterium
Kokus Gram - :
◦ Acidaminococcus fermentans
◦ Megasphaera elsdenii
◦ Veilonella
13
BAKTERI ANAEROB YANG
PENTING/DITEMUKAN DI KLINIK
Kokus Gram + :
◦ Peptostreptococcus
◦ Peptococcus
◦ Streptococcus
◦ Staphylococcus
◦ Ruminococcus
◦ Coprococcus
◦ Sarcina
14
BAKTERI ANAEROB YANG PENTING SECARA
KLINIS
19
INSIDEN RELATIF BAKTERI ANAEROB
PADA BERBAGAI INFEKSI
20
INSIDEN RELATIF BAKTERI ANAEROB
PADA BERBAGAI INFEKSI
21
INSIDEN RELATIF BAKTERI ANAEROB
PADA BERBAGAI INFEKSI
22
INSIDEN RELATIF BAKTERI ANAEROB
PADA BERBAGAI INFEKSI
23
Patogenesis Infeksi Anaerob
Infeksi Pyogenik
Kebanyakan infeksi campuran (mixed-
infection)
Infeksi spesies aerob (merupakan
predisposisi) nekrosis jaringan suplai
darah O2 atau potensial redoks
cocok untuk infeksi anaerob
24
Patogenesis Infeksi Anaerob
Infeksi Non-Pyogenik
Genus Clostridia infeksi non-pyogenik
Umumnya virulensi genus Clostridia
eksotoksin
Genus Clostridia yang penting pada
manusia:
◦ botulisme (C. Botulinum)
◦ kolitis pseudomembran (C. difficile)
◦ keracunan makanan (C. perfringens)
◦ tetanus (C. Tetani)
25
ANAEROB GRAM NEGATIF
BASIL
1. Bacterioides
- Basil, gram negatif, batang langsing
atau cocobasil
- Habitat normal di usus → tinja
- Infeksi : peritonitis, abses
intraabdominal, bakterimia, endokarditis
- Klasifikasi berdasarkan karakteristik koloni
dan reaksi biokimia
ANAEROB GRAM NEGATIF
2. Prevotella
- Batang langsing/cocobacilli, gram
negatif
- Spesies : Prevotella melaninogenica,
P.bivia, P.disiens
- Infeksi :
P.melaninogenica → infeksi saluran
nafas atas
P.bivia dan P.disiens → infeksi saluran
genital wanita
ANAEROB GRAM NEGATIF
3. Porphyromonas
- Flora normal pada mulut
- Infeksi : gigi, gusi, payudara, aksila,
perianal & infeksi genital pria
4. Fusobacteria
- Batang pleomorfik
- Sering pada infeksi campuran oleh flora
normal mukosa
Bacteroides fragilis
pada pewarnaan Gram
29
Fusobacterium nucleatum pada pewarnaan Gram
(kanan: hemoculture)
30
ANAEROB GRAM NEGATIF
COCCUS
Veillonella
- Coccus gram (-), bagian dari flora
normal
- Sering pada infeksi campuran
ANAEROB GRAM POSITIF
BASIL
1. Actinomyces
- Penyebab Actinomycosis
- Spesies tersering : Actinomyces israelii
- Bentuk : batang pendek atau batang
panjang, tipis, berupa filamen
2. Lactobacillus
- Flora normal terbanyak pada vagina
- JArang menyebabkan penyakit
- Hasil metabolisme : asam laktat →
mempertahankan pH rendah vagina
ANAEROB GRAM POSITIF
3. Propionibacterium
- Flora normal pada kulit
- Infeksi “Junctional” dan “organel” kulit
→ menyebabkan penyakit
- Bentuk pleomorfik
- Propionibacterium acnes → berperan
dalam terbentuknya jerawat
ANAEROB GRAM POSITIF
4. Eubacterium, Bifidobacterium dan
Arachnia
- Pleomorfik
- Ditemukan pada infeksi campuran pada
oropharyngeal atau flora usus
5. Clostridium
Bifidobacterium bifidum
Lactobacillus acidophilus pada pewarnaan Gram
35
Propionibacterium acnes
36
ANAEROB GRAM POSITIF
B. COCCUS
Peptostreptococcus
- Ukuran & bentuk bervariasi
- Ditemukan di kulit & flora normal di
mukosa
- Sebagai infeksi campuran yang
disebabkan flora normal
- Infeksi pada payudara, otak atau paru
CLOSTRIDIUM
Bakteri berbentuk batang anaerobik,
berspora, gram positif , bergerak
Merusak protein dan membentuk toksin
Habitat alamiah di tanah atau saluran
usus hewan dan manusia sebagai saprofit
Jenis patogen penyebab tetanus
(Clostrisium tetani), botulisme
(Clostridium botulinum), gangren gas
(Clostridium perfringens) dan kolitis
pseudomembranosa (Clostridium difficile)
Morfologi dan identifikasi
1. Ciri khas organisme :
Spora klostridia biasanya lebih besar
daripada diameter batang tempat spora
dibentuk. Sebagian besar bergerak dan
mempunyai flagel peritrikus
2. Kultur :
Tumbuh dalam suasanan anaerob
3. Bentuk koloni :
Koloni besar dan meninggi dengan
pinggir utuh. Kebanyakan
menghasilkan hemolisis pada agar
darah
Clostridium botulinum
42
Clostridium perfringens
Penyebab infeksi invasif termasuk
mionekrosis dan gangren gas
Bakteri menginfeksi melalui luka
Menghasilkan toksin dan enzim yang
menyebabkan penyebaran infeksi
Menyebabkan nekrosis dan hemolisis.
Toksin yang paling berbahaya : alpha
toxin (lecithinase)
Degradasi enzim menyebabkan
pembentukan gas pada jaringan nekrotik
Meragikan karbohidrat di jaringan dan
menghasilkan gas
Clostridium perfringens
pada pewarnaan Gram Clostridium perfringens
pada agar egg-yolk (half
antitoxin)
44
Clostridium difficile
Penyebab kolitis pseudomembran
25 % kasus diare yang berhubungan
dengan antibiotika disebabkan C. difficile
(Antibiotic-associated diarrhea)
Sering ditemukan sebagai nosokomial
diare
Gejala klinis : diare tidak berdarah dan
adanya netrofil pada feses
Petunjuk Kemungkinan Adanya
Infeksi Anaerob:
1. Lesi/discharge bau busuk
2. Lokasi infeksi berdekatan dengan mukosa
3. Jaringan nekrosis adanya abses
4. Infeksi luka oleh gigitan : manusia/hewan
5. Gas dalam jaringan atau discharge
6. Gas gangrene
7. Setelah diterapi dengan gol. Aminoglikosida
(misalnya: gentamisin, neomisin)
46
Petunjuk Kemungkinan Adanya
Infeksi Anaerob:
8. Eksudat: berfluoresensi merah bata oleh
sinar UV (infeksi: pigmented Bacteroides)
9. Septic thrombophlebitis
10. ”Sulphur granules” dalam discharge
11. Pada pewarnaan Gram dari eksudat,
tampak pleomorfik
12. Pada kultur aerob, tidak ada pertumb.
bakteri meskipun pd. pewarnaan Gram
dijumpai struktur bakteri
47
DIAGNOSIS LAB. INFEKSI ANAEROB
MEDIA:
o Padat:
o non-selektif : Agar Brucella diperkaya:
darah domba
defibrinated
vit. K1
Hemin
o Selektif : Agar Brucella yang diperkaya +
antibiotik (misal: Kanamisin)
48
MEDIA:
o Cair: - kaldu thioglycolate :
Tanpa dextrose untuk RB
Dengan dextrose, tanpa indikator
diperkaya (enriched THIO)
dengan:
Hemin : 5 kg/ml
Serum kelinci/kuda : 10%
Sodium bicarbonate:1 mg/ml
Vit. K1 : 0,1 kg/ml
Sebagai back-up medium
49
MEDIA :
o Cair:
o kaldu cooked meat medium (CMM, RCM)
Diperkaya dengan: Vit. K1 &
hemin
o kaldu brain heart infusion (BHI)
o Semi-solid: - Cary-Blair
media transportasi
- Stuart
SPESIMEN :
Hindari: - kontaminasi flora anaerob normal
- pengaruh toksik O2 atmosfer 50
TRANSPORT SPESIMEN :
1. Cairan:
a. Menggunakan syringe anaerob:
waktu dari saat pengambilan spesimen
kultur paling lama 30 menit
51
SPESIMEN:
2. Usapan (swab):
- Kurang baik karena: ~ terkena udara
~ mengering
Swab (mis.: kapas-lidi) disediakan dlm. tab.
Anaerob swab spesimen masukkan dalam
tabung kedua yang berisi media
transport (semi-solid):Cary-Blair atau Stuart
kirim segera dalam waktu kurang dari 30 menit
atau dimasukkan dalam kantong anaerob
3. Jaringan:
Dapat dikirimkan ke lab. mikrobiologi dlm.
minijar anaerob atau Bio-bag
52
PEMERIKSAAN LANGSUNG: pewarnaan Gram
Penting untuk:
1. Kualitas spesimen
2. Morfologi sel: unik
3. Pemilihan media
4. Kuantitasi secara kasar: infeksi campuran
5. Terapi inisial: seleksi antibiotik
6. Konfirmasi: hasil biakan
53
KULTUR: - anaerob
- 5-7 hari
- media: ~ padat: Agar Brucella diperkaya:
- non-selektif
- selektif
~ cair : enriched THIO
IDENTIFIKASI ISOLAT:
Definitif: - lama dan mahal
- “gold standard”: kombinasi metode
Presumtif: - grup kepekaan thd antibiotik
- cukup untuk klinik
54
UNTUK PRESUMTIF:
Alanine peptidase
Morfologi sel
Produksi indol
Spora Reduksi nitrat
Hemolisa rangkap Urease
Kepekaan/resistens Lipase
i thd.: kanamisin Lecithinase
(1mg), kolistin, (10g) Motilitas
vankomisin (5g) Fluoresensi: merah
Growth in 20% bile bata
Tes katalase
55
Reaksi biokimiawi beberapa kuman
anaerob yg sering ditemukan
KUMAN GLUKOSA LAKTOSA MALTOSA SAKAROSA INDOL EMPEDU
B. fragilis + + + + -/+ +
P. -/+ -/+ -/+ -/+ -/+ -
melaninogen
F. nucleatum -/+ - - - + -
C. + + + + - .
perfringens
C. tetani - - - - + .
C. difficile + - - - -
C. botulinum + - + + - .
A,B,F
C. botulinum + - + +*) - .
C,D,E
hasil -/+ = meragukan 56
Reaksi biokimiawi beberapa kuman
anaerob yg sering ditemukan
KUMAN AESKULI GELATINA DIGESTI LECITINASE LIPASE
N SE F 1) 1)
SUSU
B. fragilis + + . . .
P. -/+ -/+ . . .
melaninogen
F. nucleatum - - . . .
C. perfringens . + - + -
C. tetani . + - - -
C. difficile . - - - -
C. botulinum . + + - +
A,B,F
C. botulinum . - - - +
C,D,E
1)
Ket.: pada agar telur (EYA): - aktivitas lecitinase (reaksi Nagler)
57
- aktivitas lipase
Prinsip Uji Kepekaan Bakteri
Anaerob Terhadap Antibiotika:
1. Cara pengenceran
◦ Agar (Brucella diperkaya) MIC
2. Cara difusi agar
◦ Cakram antibiotika
◦ Zona hambatan
58
Uji kepekaan terhadap antibiotika:
Penisilin G
Tetrasiklin
Kloramfenikol
Klindamisin
Metronidazol
dan lain-lain
59
SEKIAN
TERIMA
KASIH