Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN

KELUARGA
KELUARGA
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua
atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga
bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan
bersama, mempunyai generasi peneus, saling pengertian
dan saling menyayangi. (Murray & Zentner, 1997)
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan social dari individu-individu yang ada
didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
(Friedman, 1998)
CIRI – CIRI KELUARGA
Menurut Robert Iver dan Charles Horton
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan 
2. Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan
dengan hubungan perkawinan yang senganja dibentuk
atau dipelihara.
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama
(Nomen Clatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
4. Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang
dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak.
5. Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh
atau rumah tangga.
STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga
terdiri atas :
a. Pola dan proses komunikasi
 Pola interaksi keluarga
 Karakteristik komunikasi keluarga

b. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status
adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya
sebagai suami, istri, anak dan sebagainya.
c. Struktur kekuatan 
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial
dan aktual) dari individu untuk mengendalikan
atau mempengaruhi untuk merubah perilaku
orang lain kearah positif
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya.
TIPE KELUARGA
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ), adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Exstended Family ),
adalah keluarga inti di tambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga
yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga
yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga
yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa
kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege mather 
Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah 
2. The Stepparent Family 
Keluarga dengan orang tua tiri. 
3. Commune Family 
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama
dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan
melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak
bersama.
4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family 
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti
pasangan tanpa melelui pernikahan.
5. Gay And Lesbian Family 
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana suami – istri (marital partners). 
6. Cohibiting Couple 
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alas an tertentu. 
7. Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat
rumah tangga bersama yang saling merasa sudah
menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
8. Group Network Family 
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9. Foster Family 
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga
atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya. 
10. Homeless Family 
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan
yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan
keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental. 
11. Gang. 
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam kehidupannya.
FUNGSI KELUARGA
Menurut Friedman (1986) mengidentifikasi
lima fungsi keluarga, sebagai berikut:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat
dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi
afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi
afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan
keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu
perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan
untuk membentuk keluarga adalah untuk
meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi
untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit.
TUGAS KELUARGA DALAM
BIDANG KESEHATAN
Menurut Freedman (1981) membagi 5 tugas keluarga
dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya 
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat bagi keluarga
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit
atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara
keluarga dan lembaga kesehatan
PERAN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN KELUARGA
a. Pengenal kesehatan (health monitor)
b. Pemberian pelayanan pada anggota
keluarga yang sakit, dengan memberikan
asuhan keperawatan kepada anggota
keluarga yang sakit
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan
keperawatan kesehatan keluarga
d. Fasilitator
e. Pendidik kesehatan
f. Penyuluh dan konsultan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai