Anda di halaman 1dari 16

PERIODONTAL

SPLINT
PENYUSUN

Agnes Robia Ambarioni 021723143100


Anggy Prayudha 021723143098
Prasetyo Agung Masyuda 021723143137
Zhafira Nur Sabrina 021723143032
PENGENALAN
● Periodontal Splint merupakan perawatan untuk menstabilkan atau mengencangkan gigi
yang goyang dengan menyatukan beberapa gigi menggunakan alat yang kaku
(kegoyangan berkurang, bahkan tidak goyang, dan mengembalikan fungsi kunyah).
● Bukan merupakan satu-satunya metode untuk merawat gigi goyang
Umumnya dimulai dengan determinasi penyebab → eliminasi penyebab → kegoyangan
gigi akan berkurang / hilang
TUJUAN PERIODONTAL SPLINT
→ Imobilisasi dan stabilisasi ←

1. Mengontrol parafungsional atau tekanan bruxism.


2. Stabilisasi gigi yang goyang ketika dilakukan terapi bedah.
3. Stabilisasi gigi yang goyang, dimana terapi definitif yang lebih baik tidak memungkinkan
untuk dilakukan.
4. Mencegah supraerupsi gigi.
5. Splinting yang dilakukan bersamaan terapi periodontal yang lain dapat mengontrol efek
dari trauma oklusi sekunder.
6. Mendistribusikan kekuatan yang diterima satu gigi menjadi sekelompok gigi.
7. Menciptakan suasana yang menguntungkan untuk perbaikan jaringan.
8. Menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman.
9. Mencegah impaksi makanan.
INDIKASI PERIODONTAL SPLINT
1. Membantu penyembuhan pasca trauma dental
2. Membantu penyembuhan pasca perawatan perio pada gigi yang goyang
3. Mengurangi ketidaknyamanan pasien dan memperbaiki fungsi kunyah
4. Stabilisasi gigi yang mobile yang tidak respon terhadap oklusal adjustment dan
terapi periodontal lainnya
5. Mencegah gigi tipping, drifting, dan ekstrusi
KONTRAINDIKASI PERIODONTAL
SPLINT
1. Stabilitas oklusal dan kondisi jaringan periodontal yang optimal tidak bisa
dicapai
2. OH pasien buruk
3. Jumlah gigi yang goyang lebih banyak dibandingkan gigi yang tidak goyang
4. Resiko tinggi karies
5. Gigi terlalu crowding sehingga mempengaruhi perawatan splinting
6. Prognosis gigi buruk
SYARAT GIGI ABUTMENT
1. Total membrane periodontal gigi abutment harus sama atau lebih dari gigi yang
goyang
2. Panjang membrane periodontal gigi abutment minimal panjangnya ⅔ dari
panjang akar gigi normal
KLASIFIKASI MOBILITAS GIGI (MILLER, 1985) DAN
PENANGANANNYA
● Kegoyangan derajat 0: physiological movement (M) → 0-0,2 mm
● Kegoyangan derajat 1: M < 1 mm
→ minimalisasi inflamasi
→ coronoplasty (occlusal adjustment)
● Kegoyangan derajat 2: M ≥ 1 mm → horizontal
→ perawatan derajat 1 + periodontal splint
● Kegoyangan derajat 3: M > 1 mm → horizontal dan vertikal
→ hopeless
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PERIODONTAL SPLINT
Kelebihan Kekurangan

● Mencegah kegoyangan gigi selama ● Jika pemolesan tidak baik → area


splint merupakan tempat yang
pengunyahan → meningkatkan
mudah untuk terjadinya akumulasi
proses penyembuhan plak
● Kecenderungan terjadi ankilosis →
tidak terjadi proses fisiologis pada
soket
KLASIFIKASI PERIODONTAL SPLINT
1. Berdasarkan lama penggunaan:
a. Temporer
■ Jangka waktu singkat (beberapa hari-minggu); penggunaan maksimal 6 bulan
■ Untuk menstabilkan gigi yang goyang selama berlangsung terapi perio
■ Jenis: wire, fiber, composite, vacuum formed tray
b. Semi permanen
■ Seperti splint temporer, tapi jangka pemakaian 8-12 bulan
c. Permanen
■ Dapat berbentuk cekat atau lepasan
■ Untuk imobilisasi gigi secara permanen
■ Jenis: intracoronal splint atau GTSL
KLASIFIKASI PERIODONTAL SPLINT
2. Berdasarkan rigiditas:
a. Rigid
■ Untuk penggunaan jangka panjang
■ Kaku dan tidak fleksibel
■ Terbuat dari crown, metal cast, atau Maryland splint
b. Semi rigid
■ Untuk splint temporer
■ Dari fiber atau wire
■ Masih memungkinkan sedikit pergerakan pada gigi
KLASIFIKASI PERIODONTAL SPLINT
3. Berdasarkan lokasi:
a. Ekstrakoronal
→ merupakan metode yang paling banyak digunakan
→ untuk temporary splint, bisa di bukal maupun palatal
■ Wire → lebih diutamakan untuk kasus avulsi;
jenis:
1) Essig → kawat primer diameter 0,4 mm dan kawat
sekunder diameter 0,3 mm
2) Eyelid ivy

■ Fiber
■ Composite wire
■ GTSL
■ Vacuum formed tray
KLASIFIKASI PERIODONTAL SPLINT
b. Intrakoronal
→ untuk permanent splint
TAHAPAN PERIODONTAL SPLINT
DENGAN COMPOSITE FIBER
1. Gigi di-brush dengan pumice dan air
2. Gigi dilakukan occlusal adjustment dan reposisi
3. Pengukuran panjang fiber
4. Isolasi daerah kerja
5. Gigi sedikit dikasarkan dengan round bur
6. Gigi dietsa → bonding → tempelkan fiber → aplikasi komposit (dari satu ujung dan
ujung lain, lalu di bagian tengah)
7. Light cure
8. Occlusal adjustment ulang
INSTRUKSI SETELAH PERAWATAN
PERIODONTAL SPLINT
 Tetap jaga OH
 Diet lunak
 Bila dirasa ada bagian yang tajam atau tidak nyaman maka segera kembali
 Kontrol berkala
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai