Anda di halaman 1dari 12

Mikrobiologi?

Virologi Mikrologi
Bakteriologi Algologi/Fikologi
Protozoologi
Sejarah.
Gracastorius --- Antoni Van Leewenhoek (1632 – 1723) –
Lensa --- Mikroskop
Robert Koch (1843 – 1910) --- Mikrobiologi Modern
Postulate Koch --- Mikroba dianggap sebagai penyebab
suatu penyakit.
1. Mikroba penyebab terdapat pada semacam penderita penyakit.
2. Mikroba penyebab dapat dibiakan secara murni.
3. Menimbulkan gejala penyakit yang sama.
4. Dibiakan lagi mempunyai bentuk yang sama seperti asalnya.
Morfologi Bakteri:
1. Batang (Bacillus) 3. Lengkung (Coma)
2. Bulat (Coccus) 4. Berbengkok-bengkok (Spiral)
Ukuran Bakteri:
 Umur bakteri
 Perubahan lingkungan
Susunan sel bakteri:
1. Dinding luar
2. Sitoplasma
3. Bahan Inti

Ad1
Terdiri dari 3 lapisan
 Lapisan lendir / kapsula
 Dinding sel
 Membran Sitoplasma
Ad 2
Zat yang kaya dengan organic fosfat, banyak
mengandung RNA, mudah menghisap zat warna.

Ad 3
Ada 4 pendapat yang berbeda-beda, terdiri dari
DNA dan RNA:
1. Bakteri itu tidak mempunyai inti.
2. Isi sel seluruhnya itulah inti.
3. Butir-butir chromatin yang tersebar di dalam
protoplasma dapat dianggap sebagai inti
4. Bakteri mempunyai 1 / lebih dari 1 inti.
Flagel:
ATRIK
MONOTRIK
LOFOTRIK
AMFITRIK
PERITRIK

Spora: Melindungi dari lingkungan yang tidak


menguntungkan.
Central
Terminal
Subterminal
Contoh bakteri yang masuk dalam Bakteriologi
Kedokteran
V. Cholerae (Kolera)
V. Parahaemolyticus (Keracunan makanan)
A. Faecalis (Pencemar)
E. Coli (Pencemar)
Aerogenes (Pencemar)
Vulgaris (Pencemar)
Typhi (Tifus)
S. Paratyphi (Paratifus)
Sh. Sigae (Disentri)
Sh. Flexneri (Disentri)
Sh. Sonei (Disentri)
P. Pestis (Pes)
Streptococcus Pneumoniae (Pnumonia)
Leptospira. Spp (Leptospiresis)
H. Influenza (Flue)
S. Aureus (Penemar)
N. Gonorhoae (Gonorhu)
C. Diphtheriae (Difteri)
B. Anthracis (Antraks)
Cl. Botulinum (Keracunan makanan)
CL. Tetani (Tetanus)
Cl. Perfringenus (Keracunan makanan)
M. Lepral (Lepra)
M. Tuberculosa (TBC)
T. Pallidum (Sipilis)
N. Meningitis (Meningitis)
S. Pyogenes (Scarlet Fever)
Flora Normal Mikroorganisme Tubuh
Manusia?

1. Mikroba Normal
2. Mikroba Transien

Flora normal pada: mulut & saluran


pernapasan bagian atas; saluran
pencernaan, Urethra, Vagina, mata.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1. Peralatan
2. Sediakan hapus
3. Pewarnaan Bakteri

Ad 1 Mikroskop
Ad 2 : Preparat natif
Preparat yang diwarnai
Ad 3 :
 Zat warna : Garam-garam yang terdiri atas ion positif
dan ion negative, yang salah satunya berwarna.
• Pengecatan sederhana
• Pengecatan bertingkat / pewarnaan diferensial
• Pengecatan negative
• Pengecatan istimewa
• Pengecatan khusus

Isolasi dan identifikasi bakteri:


• Suatu cara untuk mendapatkan biakan murni. Bila
biakan murni telah didapat, baru dilakukan
identifikasi.
Interaksi antara mikrobiologi dengan
manusia sebagai Host:
1. Simbiosis komensialisma
2. Simbiosis mutualisme
3. Simbiosis parasitisme

Mikroba dan timbulnya penyakit.


Infeksi?
Kelainan yang patologinya Reversibel
Kelainan yang patologinya Ireversibel
Karier.
TES RESISTENSI BAKTERI TERHADAP
ANTIBIOTIKA
Cara carakm (kibry – baver)
Cara penipisan lempeng agar (Mic)
Cara pengeceran tabung (Mic)

Who : Kirby – Baver


Media : Mueller – Hinton
Derajat K : Mac Farland 0,5 = 2 X 108 / ml
3aCl2 .2H2O1, 175% = 0,5 ml+99,5 ml H2SO4
1%  BaSO4
Resistensi Kuman
Penentuan kadar obat terkecil yang dapat
menghambat pertumbuhan kuman invitro
Cara cakram (Kirby – Bauer)
Cara penipisan lempeng agar (MIC)
Cara pengeceran tabung (MIC)
Pembacaan Hasil: Mengukur besarnya zone
hambatan
Hasil: R (Resiste), S (Sensitive), I (Intermediate)
Pengambilan bahan untuk pemeriksaan
mikrobiologi.
Medium / Media untuk pemeriksaan mikrobiologi.

Anda mungkin juga menyukai