Anda di halaman 1dari 16

PENYULUHAN DERMATITIS

Apa Itu Dermatitis? Bagaimana Anatomi


Kulit Itu?

Apa Saja Jenis


Dermatitis Itu? Apa Penyebab
Dermatitis?

Bagaimana Tanda
dan Gejalanya? Bagaimana Cara Mengobati dan
Mencegahnya?
Apa Itu Dermatitis?
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa
gatal, dapat berupa penebalan atau bintil kemerahan,
mengelompok atau tersebar, kadang bersisik, berair dan
lainnya.
Akibat dari permukaan kulit yang
terkena bahan atau unsur-unsur yang
ada di lingkungannya (faktor eksogen).
kadang-kadang dipengaruhi pula oleh
faktor kerentanan kulit seseorang (faktor
endogen)

Home
Bagaimana Anatomi Kulit Itu?

Kulit terbagi
atas 3 lapisan
pokok yaitu :
1. Epidermis

2. Dermis

3. Subkutis

Home
1. Epidermis

Epidermis ialah bagian terluar kulit. Bagian ini


tersusun dari jaringan epitel skuamosa bertingkat
yang mengalami keratinisasi, jaringan ini tidak
memiliki pembuluh darah, dan sel-selnya sangat
rapat.
Back
Home 2. Dermis
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit.
Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran
basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan
subkutis tetapi batas ini tidak jelas hanya yang bisa
dilihat sebagai tanda 9 yaitu mulai terdapat sel
lemak pada bagian tersebut.
Back

Home 3. Subkutis
3. Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan sel lemak dan di antara
gerombolan ini berjalan serabut jaringan ikat dermis.

Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan inti yang


terdesak kepinggir, sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak disebut penikulus adiposus yang tebalnya
tidak sama pada setiap tempat.
Back
Home
Apa Saja Jenis Dermatitis Itu?

3. Liken Simpleks
1. Dermatitis Kontak
Kronis

4. Dermatitis
2. Dermatitis Atopik
Numularis

5. Dermatitis Statis

Home
1. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh


bahan (substansi) yang menempel pada kulit.dibagi menjadi 2
yaitu :
Dermatitis Kontak Iritan, disebabakan
oleh bahan yang bersifat iritan misalnya
pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu

Dermatitis Kontak Alergik, disebabkan oleh


alergen. Alergen yang paling sering
menyebabkan dermatitis jenis ini adalah
Back bahan kimia dengan berat molekul kurang
dari 500-1000 Da, yang juga disebut
sebagai bahan kimia sederhana.
Home 2. Dermatitis Atopik
2. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik ialah keadaan peradangan


kulit kronis dan residif, disertai gatal.

Back

Home 3. Liken Simpleks Kronis


3. Liken Simpleks Kronis

Merupakan peradangan kulit kronis, gatal sekali, ditandai


dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol
menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan
yang berulang-ulang.

Back

Home 4. Dermatitis Numularis


4. Dermatitis Numularis

Dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (coin),


berbatas tegas, biasanya mudah pecah sehingga
basah (oozing).

Back

Home 5. Dermatitis Statis


5. Dermatitis Statis

Dermatitis ini merupakan dermatitis sekunder


akibat hipertensi vena ekstremitas bawah
(terjadi pada bagian kaki)

Back

Home
Apa Penyebab Dermatitis?
Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui.
Sebagian besar merupakan respons kulit terhadap agen-
agen, misalnya zat kimia, protein, bakteri, dan fungus.
Respons tersebut dapat berhubungan dengan alergi.

Home
Bagaimana Tanda dan Gejalanya?

1. Lesi kemerahan yang muncul pada bagian kulit yang terjadi kontak
2. Rasa gatal di sekitar daerah yang terkena
3. Muncul tunggal di daerah leher, pergelangan tangan, lengan bawah,
paha atau mata kaki, kadang muncul pada alat kelamin.
4. Rasa kesemutan pada daerah yang terkena
5. Terjadi perubahan warna kulit yang gatal, kulit yang bersisik akibat
garukan atau penggosokan
6. Pembengkakan pada tungkai kaki
7. Rasa gatal sering hilang timbul. Sering timbul pada saat santai atau
sedang tidur, akan berkurang saat beraktifitas. Rasa gatal yang digaruk
akan menambah berat rasa gatal tersebut.

Home
Bagaimana Cara Mengobati dan Mencegahnya?

1. Menggunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk mengurangi kontak


langsung antara kulit dengan zat penyebab alergi dan iritasi.
2. Gunakan pelembap
3. Membersihkan kulit setelah terpapar zat yang menimbulkan iritasi atau reaksi
alergi sesegera mungkin
4. Menghindar dari agen pencetus seperti makanan, udara panas/dingin, bahan-
bahan berbulu.

5. Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik topikal ataupun
oral.
6. Kalau ditemukan infeksi bakterial, diberikan antibiotik secara sistemik. 
7. Terapi kompresi

Home
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai