Anda di halaman 1dari 11

DINASTI

ABBASIYAH

Kelompok 5:
Abdul mutolib
Andrian
Rizki hatimbulan
Salsabila tanjung
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“DINASTI ABBASIYAH” ini tepat pada waktunya.
adapun tujuan dari pengerjaan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen SITI FATIMAH, M.PD pada mata kuliah SEJARAH PERADABAN
ISLAM. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
DINASTI ABBASIYAH bagi para pembaca maupun para penulis. Kami
mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen SITI FATIMAH,M.PD selaku
dosen mata kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM yang telah memberikan
kami tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, tugas yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan tugas ini
BAB 1
pendahuluan

Dinasti Abbasiyah berdiri secara revolusioner dengan menggulingkan kekuasaan
dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Umayyah. Terdapat beberapa faktor yang
mendukung keberhasilan pembentukan dinasti ini Diantaranya adalah: meningkatnya
kekecewaan kelompok Mawali (suku non-Arab) terhadap dinasti bani Umayyah,
pecahnya persatuan antar suku-suku bangsa Arab dan timbulnya kekecewaan
masyarakat agamis dan keinginan dan mereka memiliki pemimpin karismatik
 
A. Rumusan Masalah
Agar tidak melenceng kemana-mana pembahasannya, kami membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1.KELAHIRAN DAULAH ABBASIYAH
2.SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN
3.KEJAYAAN DAULAH ABBASIYAH
4.RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH

B. Tujuan
Adapun tujuan kami membahas ini untuk mengetahui
bagaimana :
1.KELAHIRAN DAULAH ABBASIYAH

2.SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN

3.KEJAYAAN DAULAH ABBASIYAH

4.RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH


BAB II

A. KELAHIRAN DAULAH ABBASIYAH
Masa daulah Abbasiyah adalah masa keemasan islam, atau sering disebut
dengan istilah “The Golden Age” pada masa itu umat islam telah mencapai
puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi peradaban dalam kekuasaan. Bani
Abbasiyah telah mulai melakukan upaya perubahan kekuasaan sejak masa
khalifah Umar Bin Abdul Aziz (717-720M) berkuasa. Khalifah itu dikenal
memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syi’ah keturunan Bani
Hasyim dan Bani Abbas ditindas oleh daulah Umayyah bergerak mencari jalan
bebas dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan
Umayyah dan membangun daulah Abbasiyah
Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris tahta kekhalifahan Umayyah
yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun berhasil meloloskan diri dari
dalam beberapa hal daulah Abbasiyah memiliki kesamaan dan perbedaan dengan
daulah Umayyah seperti yang terjadi pada masa daulah Umayyah, misalnya para
bangsawan daulah Abbasiyah cenderung hidup mewah dan bergelimang harta

B. SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Khalifah pertama Bani Abbasiyah Abdul Abbas yang
sekaligus dianggap sebagai pendiri Bani Abbas menyebut
dirinya dengan julukan Al-Saffah yang berarti sang penumpah
darah. Ada beberapa sistem politik yang dijalankan daulah
Abbasiyah yaitu :
1.Para khalifah tetap dari keturunan Arab murni
2.Kota Baghdad dijadikan sebagai ibu kota negara
3.Ilmu pengetahuan di anggap sebagai suatu yang mulia
4.Kebebasan berfikir sebagai HAM

C. KEJAYAAN DAULAH ABBASIYAH
Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah
secara terbuka perkembangan, ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskah-naskah kuno dari
berbagai pusat peradaban sebelumnya
1.Gerakan Penerjemahan
Meski kegiatan penerjemahan sudah mulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk menerjemahkan
dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan persia ke dalam bahasa arab
mengalami masa keemasan pada masa Daulah Abbasiyah. Para ilmuan diutus ke daerah Bizantium
untuk mencari naskah-naskah yunani dalam berbagai ilmu terutama filsafat dan kedokteran
 
2.Dalam Bidang Filsafat
Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti
logika.geometri, astronomi, dan juga teologia. Beberapa tokoh yang lahir pada masa itu, termasuk
diantaranya adalah Al-Kindi, Al-farobi, Ibnu Sina dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan
julukan Hujjatul Islam

3.Perkembangan Ekonomi
Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai macam
industri sepertikain linen di Mesir, sutra dari Syiria dan Irak, kertas dari Samarkand, serta berbagai
produk pertanian seperti gandum dari Mesir dan kurma dari Iraq. Hasil-hasil industri dan pertanian ini
diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain. Karena industralisasi yang
muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi.
 
4.Dalam Bidang Keagamaan
Di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, ilmu-ilmu keagamaan mulai dikembangkan. Dalam masa
inilah ilmu metode tafsir juga mulai berkembang, terutama dua metode penafsiran, yaitu Tafsir bir Ra'i
dan Tafsir bil Ma'tsur. Dalam bidang hadits, pada masa ini hanya merupakan penyempurnaan,
pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat. Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian
hadits, sehingga muncul yang namanya hadits dhaif. maudlu', shahih serta yang lainnya. Sedangkan
dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui adalah Majmu'al Fiqh karya Zaid bin Ali
(w.122 H/740 M) yang berisi tentang fiqh Syi'ah Zaidiyah. Hakim agung yang pertama adalah Abu
Hanifah (w.150/767). Meski diangap sebagai pendiri madzhab Hanafi, karya-karyanya sendiri tidak ada
yang terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh al-Akbar (terutama berisi artikel tentang
keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiran-pemikirannya terselamatkan karena ditulis oleh
para muridnya.
B. RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH

Tak ada gading yang tak retak. Mungkin pepatah inilah yang sangat pas untuk dijadikan cermin atas kejayaan yang
digapai bani Abbasiah. Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala
bidang, namun akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya runtuh. Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab
keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu:
 
1. Faktor Internal
Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban
mereka terhadap negara. Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah
sulit dilakukan. Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh
kecemburuan atas posisi mereka. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka
sangat
tinggi. Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.
2. Faktor Eksternal
Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban. Penyerbuan Tentara Mongol dibawah
pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan memanndai berakhirnya
kerajaan Abbasyiah dan muncul kerajaan Syafawiyyah di Iran, kerajaan Usmani di Turki, dan kerajaan Mughal di India
BAB III
Kesimpulan

Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan al
Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibr
Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas. Berdirinya Dinasti ini tidak terlepas
darikeamburadulan Dinasti sebelumnya, dinasti Umaiyah. Pada mulanya ibu kota negera adalah
al-Hasyimiyah dekat kufah. Namun untuk lebih memantapkan dan menjaga setabilitas Negara al-
Mansyur memindahkan ibu kota Negaru ke Baghdad. Dengan demikian pusat pemerintahan
dinasti Abasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia. Al-Mansyur melakukan konsolidasi dan
penertiban pemerintahannya. Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di
lembaga eksekutif dan yudikatif Puncak perkembangan dinasti Abbasiyah tidak seluruhnya
berawal dari kreatifitas penguasa Bani Abbasiyah sendiri. Sebagian diantaranya sudah dimulai
sejak awal kebangkitan Islam Dalam bidang pendidikan misalnya di awal Islam, lembaga
pendidikan sudah mulai berkembang. Namun lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada
masa pemerintahan Bani Abas dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Pada beberapa
dekade terakhir, daulah Abbasiyah mulai mengalami kemunduran, terutama dalam bidang
politiknya, dan akhirnya membawanya pada perpecahan yang menjadi akhir sejarah daulah
abbasiyah.

SARAN
Dari uraian di atas, kami menceritakan kisah sejarah agar
yang membaca menambah ilmu pengetahuan sejarah tentang
kerajaan terdahulu. Jika ada salah kata atau pengetikan kami
mohon maaf. Kami akhiri dengan wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai