Anda di halaman 1dari 75

BENCANA DAN

PERUBAHAN IKLIM
M. DALMANTO, A.KS, MPS, Sp.
CURRICULUM VITAE
Nama : M. DALMANTO, A.KS, MPS.Sp
NIP : 19710508 199303 1 005
Tempat/Tgl.Lahir : Banyuurip, 08 Mei 1971
Pangkat / Golongan : Pembina (IV/a)
Jabatan : 1. Kasi Banjamsos Dinsos Nakertrans (2008-2010)
2. Kasi Tanggap Darurat BPBD Prov. Jbi (2010-2014)
3. Kasi Kesiapsiagaan BPBD Prov. Jbi (2014-skrg)
 I n s t a n s i : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi
 A g a m a : Islam
Pendidikan : S-2 Pekerjaan Sosial Klinis, Spesialis Logo Terapy
Alamat Kantor : Jl. Jend. A. Thalib No. 45.A Jambi Tlp. 0741-670689 Fax : 0741-63211
Alamat Rumah: Jl. Kpt. A.Chatib Komp. Pemda Bukit Indah No. 32 Pmtg Sulur Telanaipura
No. HP : 085222730055/ 08117462055
Nama Istri : Hasiah, SE
Anak : 1. Syakilla Dallas
2. M. Arief Irfani
 
BENCANA
(Pengertian dan Jenis-Jenis Bencana

AJ A R A PERUBAHAN IKLIM
PE L (Pengertian, Penyebab,

NHARI I N I Dampak
BENCANA
HYDROMETEOROLOGI
Banjir, Longsor, Kebakaran Hutan dan
Lahan

3
PENGERTIAN BENCANA
JAMAN KUNO : Bencana = hukuman dan simbol kemarahan dewa-dewa. Dewa
atau tuhan dapat memberikan kemakmuran maupun
kehancuran.

"DISASTER" : "DIS" yang bermakna "BURUK" atau "KEMALANGAN" dan


"ASTER" yang bermakna "dari bintang-bintang".
"KEMALANGAN YANG TERJADI DI BAWAH BINTANG", yang berasal dari
keyakinan bahwa bintang dapat memprediksi suatu kejadian
termasuk peristiwa yang buruk.
DEFINISI BENCANA
UU No. 24/2007 : PB
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yg disebabkan, baik
faktor alam, non alam maupun manusia,
sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis

UN-ISDR (2000)
Suatu gangguan serius thd keberfungsian
masyarakat, shg menyebabkan kerugian yg
meluas pd kehidupan manusia dari segi
materi, ekonomi atau lingkungan, dan dgn
segala sumberdaya yg dimiliki masyarakat
tidak mampu mengatasinya

GANGGUAN > KAPASITAS


5
JENIS BENCANA
(UU No. 24/2007)
Bencana
BencanaAlam
Alam
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor

Bencana
Bencana Non
NonAlam
Alam
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa non alam antara lain gagal teknologi, kebakaran
hutan, dampak industri, kecelakaan transportasi dan
epidemi
Bencana
Bencana Sosial
Sosial
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat dan teror
Pengelompokan jenis bencana:

 Geologi  Teknologi
Teknologi
Geologi
›› Gempabumi, ›› Kecelakaan
Kecelakaantransportasi,
transportasi,
Gempabumi,tsunami,
tsunami,longsor
longsor// kegagalan
kegagalanindustri
industri
gerakan
gerakantanah,
tanah,letusan
letusangunung
gunung  Lingkungan
api Lingkungan
api ›› Kebakaran,
Kebakaran,kebakaran
kebakaranhutan,
hutan,
 Hidro-meteorologi
Hidro-meteorologi (hapus penggundulan hutan),
(hapus penggundulan hutan),
›› Banjir, pencemaran,
pencemaran,abrasi
abrasi
Banjir,topan,
topan,banjir
banjirbandang,
bandang,  Sosial
kekeringan,
kekeringan,rob
rob//air
airlaut
laut Sosial
›› Konflik,
Konflik,terorisme
terorisme
pasang
pasang
 Biologi
Biologi
›› Epidemi,
Epidemi,penyakit
penyakittanaman,
tanaman,
hewan
hewan
PERUBAHAN IKLIM
Wikipedia : Perubahan pola cuaca dalam rentang waktu
puluhan hingga ratusan tahun lamanya yang di pengaruhi oleh
proses biologis, radiasi sinar matahari, tekanan tektonik, erupsi
gunung berapi, dan masih banyak lagi

Enviromental Protection Agency (EPA) : Perubahan


suhu yang drastis, curah hujan, pola angin, dan lain
sebagainya.
PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM

PEMANASAN GLOBAL LANINA RUMAH KACA

AKTIVITAS MANUSIA ELNINO LAPISAN OZON


DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

KEKERINGAN WABAH PENYAKIT BENCANA

INFRASTRUKTUR RUSAK PANGAN MAHAL UDARA KOTOR


BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM

11
MASS MOVEMENT

• Akibat kestabilan lereng yang terganggu


• Dipicu oleh curah hujan yang tinggi
• Sedang dikembangkan alat peringatan dini longsor dan
telah dipasang di 2 tempat, Banajrnegara dan situbondo
12
PERGERAKAN TANAH/
LONGSOR
Longsor merupakan perpindahan atau pergerakan tanah
menuju bagian bawah lereng. Faktor yang dapat memicu
terjadinya longsor antara lain adalah kemiringan lereng,
kondisi, tanah, tutupan lahan dan hujan. Guncangan
seperti gempa bumi juga dapat menyebabkan terjadinya
longsor.

Menurut catatan, longsor di provinsi Jambi masih dalam


skala kecil. Terutama di daerah

Potensi longsor di Provinsi Jambi cukup besar,


mengingat terjadinya ilegal loging, kegiatan
pertambangan, dan perubahan peruntukan lahan.
TANAH LONGSOR adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan
sebagai berikut. Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot
tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan
sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
1. LONGSORAN TRANSLASI Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelom-
bang landai.

2. LONGSORAN ROTASI Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk cekung.

3. PERGERAKAN BLOK Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak


pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga
longsoran translasi blok batu.

4. RUNTUHAN BATU Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga menggantung, terutama di daerah pantai. Batu-
batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. RAYAPAN TANAH Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis
rayapan ini bisa menyeba-kan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah
miring ke bawah.
6. ALIRAN BAHAN ROMBAKAN Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.
Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan
jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai
ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter, seperti di
daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban
cukup banyak. 15
FAKTOR-FAKTOR ALAM MENYEBABKAN TERJADINYA
TANAH LONGSOR

KONDISI
CURAH
HUJAN GEOLOGI

GERAKAN TANAH/TANAH
LONGSOR

KURANGNYA
MORFOLOGI VEGETASI
17
BANJIR
BANJIR/ BANJIR BANDANG
• BANJIR merupakan jenis bencana yang terjadi pada musim penghujan. Bencana
banjir di sebabkan oleh tingginya air yang masuk ke dalam saluran air, sementara
saluran air /sungai tidak dapat menampung air sehingga meluap dan menggenangi
daerah sekitar. Curah yang tinggi di daerah perbukitan seringkali di ikuti dengan
longsor maupun terjadinya banjir, di daerah disepanjang aliran sungai ulu mengalir
di daerah aliran sungai ilir sehingga tidak tertampung lagi yang menyebabkan
BANJIR BANDANG.

BANJIR hampir terjadi setiap tahun di Provinsi Jambi terutama di daerah DAS
Batanghari.
BANJIR BANDANG, : Kota Sei Penuh, 16 Mei 2009, Merangin, 17 Agustus 2010, Kerinci,
Mei 2011

20
PERGERAKAN TANAH/
LONGSOR
Longsor merupakan perpindahan atau pergerakan tanah
menuju bagian bawah lereng. Faktor yang dapat memicu
terjadinya longsor antara lain adalah kemiringan lereng,
kondisi, tanah, tutupan lahan dan hujan. Guncangan
seperti gempa bumi juga dapat menyebabkan terjadinya
longsor.

Menurut catatan, longsor di provinsi Jambi masih dalam


skala kecil.

Potensi longsor di Provinsi Jambi cukup besar,


mengingat terjadinya ilegal loging, kegiatan
pertambangan, dan perubahan peruntukan lahan.

21
FAKTOR PENYEBAB BANJIR
Issue Regional3.ppt
1. Kerusakan DAS Batanghari,
deforestasi, erosi, sedimentasi dan
banjir
2. Bencana dan tekanan terhadap
ekosistem DAS Batanghari
3. Recovery stabilitas DAS Batanghari

Aswandi, Research Centre for Watershed


07/01/2020 23
Management, Jambi University
PENYEBAB PENURUNAN KUALITAS AIR SUNGAI
BATANGHARI

Erosi yang membawa material tanah hingga masuk


ke sungai (misalnya erosi tebing sungai, streambank
erosion maupun erosi pada lahan pertanian)

Aktivitas pertambangan emas dan galian C yang saat


ini banyak ditemui di Sungai Batanghari, bahkan di
bagian hulu DAS Batanghari
EROSI TEBING SUNGAI
SEDIMENTASI
PENAMBANGAN ILEGAL DI
BEBERAPA
LOKASI DALAM DAS BATANGHARI

• Turbiditas (kekeruhan) air sungai meningkat


• Dikhawatirkan kadar Hg air sungai
meningkat
POTENSI DAERAH RAWAN BANJIR
DI PROVINSI JAMBI
Berdasarkan Data Banjir Tahun 2013
KABUPATEN KEC DESA
KERINCI 8 32
KOTA SEI PENUH 2 10
MERANGIN 5 27
BUNGO 2 14
TEBO 7 62
SAROLANGUN 5 26
BATANGHARI 7 68
MUARO JAMBI 6 74
KOTA JAMBI 7 31
TANJAB TIMUR 1 4
TANJAB BARAT 0 0
JUMLAH 50 348
SUNGAI-SUNGAI DI PROVINSI JAMBI
BERPOTENSI BANJIR

No. KABUPATEN/ NAMA SUB DAS


KOTA
1 BATANGHARI Sungai Batang Tembesi dan
Batang Hari
2 MUARO Sungai Batanghari
JAMBI
3 KOTA JAMBI Sungai Batanghari

4 KOTA SEI Sungai Batang Merao, Ning


PENUH dan Bungkal
5 TANJAB Sungai Batang Asam, Lutuk,
BARAT Pengabuan, Senyerang.
6 TANJAB Sungai Batang Hari, Air Hitam
TIMUR Laut

No KAB/ KOTA NAMA SUB DAS/ SUNGAI


7 KERINCI Sungai Sikai, Rumpun, Tanduk, Cibadak, Dadap, Simpang Tutup, Siulak Deras, Tuak, Napal Sekabu,
Air Mukai, Koto Rendah, Bukit Sembahyang, Dusun Baru, Pendung Mudik, Air Patah, Terung,
Semurup, Tutung, Batang Serong, Batu Lumut, Batang Sankir, Batang Merao, Batang
SangirBetung Kuning, Cupak Raja Seleman, Buai, Talang Kemulun, Lubuk Pagar, Air Jernih, Air
Terjun, Air Lintah, Talang Kemuning, Rawa Air Lingkat, Rumpun, renah Sako,
8 MERANGIN Sungai Tabir, Aur, Kibul, Mesumai, Tantan, Siau, Batang Merangin, Batang Tembesi, Mentenang,
Madras, Lingkup.
9 SAROLANGUN Sungai Batang Tembesi, Batang Asai, Batang Limun, Batang Merangin, Sekamis.
10 BUNGO Sungai Batang Pelepat, Batang Jujuhan, Sungai Batang Bungo, Batang Tebo., Batang Senamat.
11 TEBO Sungai Batang Tebo, Sungai Batanghari, Batang Tabir, Batang Sumay
DAMPAK BANJIR PROVINSI JAMBI
Desember 2015 – 25 Februari 2016

SRN SRN FSU


NO. KABUPATEN KEC DESA JIWA RUMAH SKLH IBADAH KES JBT JLN
1. MERANGIN 9 27 - 746 12 2 4 3 7 1
2. KERINCI 7 8 3 64 1 -   -   3
3. BUNGO 7 21 - 3.418 4 2 1 4 2 -
4. TEBO 7 28 - 1.206 1 1 - - - 2
5 SAROLANGUN 4 11 - 2.481 3 7 1 1 1 1
6. TANJABAR 1 1 - - - - - - - 1
7. TANJABTIM 7 12 - 202 - - - - - 5
8. BATANGHARI 1 1 - - - - - - - 1
9. MA. JAMBI 1 1 - - - - - - - 1
10. KOTA JAMBI 1 3 1 336 - - - - - -
11 SEI PENUH 1 4 - 384 - - - - - -
JUMLAH 46 117 4 8.837 21 12 6 8 10 15

Sumber : BPBD Kab/ Kota dan Laporan TRC


DAMPAK BANJIR PROVINSI JAMBI
23-25 Februari 2016
FASUM
SRN SRN
NO. KABUPATEN KEC DESA JIWA RUMAH SKLH JBTN JLN
IBADAH KES
1. MERANGIN 1 3 - 40 2 2 1 1 - -

2. BUNGO 5 25 - 645 1 1 - - - -

3 SAROLANGUN 3 9 - 2.481 3 7 1 1 - 1

JUMLAH 9 37 - 3.166 6 10 2 2 - 1

Banjir di wilayah Kec. Pelepat merupakan banjir yang ke-3 selama tahun 2016 yaitu pada
tanggl 28 zJanuari, 6 Februari dan 25 Februari 2016. Banjir ke-3 menyebabkan 18 rumah
hanyut, 40 rusak berat dan 93 rusak ringan, termasuk rumah yang dalam perbaikan, 130
KK mengungsi dan ditampung sementara di SD dan Tenda-Tenda yang didirikan BBPD.

Banjir di Merangin menyebablkan Rumah Hanyut : 3 Unit, Rusak Berat : 2, Unit, Terendam
: 22 Unit, Bantuan BSPS berupa 30 kodi seng dan 30 M3 Kayu hanyut

Akibat abarasi sungai di Pasar Pelawan Kab. Sarolangun 1 unit rumah roboh dan 8 unit,
terancam longsor, Sawah terendam sebanyak 24 ha kebun 70 ha.
RESPON MASYARAKAT
THD BANJIR
STRATEGI APA YANG ANDA PIKIRKAN ?
STRATEGI PENANGANAN BANJIR
PENCEGAHAN DAN MITIGASI BANJIR

A.MITIGASI PASIF
1. Regulasi (Pembuatan Perda/ Pergub)
2. Pembuatan Peta Rawan Bencana
3. Pembuatan SOP/ Protap
4. Pembuatan Brosur Leaflet dan poster
5. Penelitian dan pengkajian analisis resiko bencana
6. Perkuatan unit-unit sosial masyarakat
7. Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan

B. MITIGASI AKTIF.
8. Pembuatan dan penempatan tanda rawan bencana
9. Diklat kebencanaan bagi aparatur dan masyarakat/ relawan.
10.Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat
11.Pembuatan bangunan/struktur untuk mencegah dan
mengamankan dampak bencana
12.Pembuatan jalur-jalur evakuasi
KESIAPSIAGAAN BANJIR
1. Pengaktifan pos-pos siaga dengan segala
pendukungnya
2. Pelatihan siaga/simulasi/ gladi dll
3. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
4. Penyiapan dukungan dan mobiliasi sumber daya/
logistik
5. Penyiapan sistem informasi yang cepat dan terpadu.
6. Penyiapan dan pemasangan early warning system
(EWS)
7. Contigency Plan (rencana kontijensi)
8. Mobiliasi sumber daya
Sungai Han di korsel
KABUT ASAP
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN
Courtesy: Zuhdi, 2016
Courtesy: Zuhdi, 2016
LAHAN TERBAKAR
TAHUN 2015
Siang hingga malam petugas satgas darat memadamkan api dan asap. Asap tetap
keluar dari dalam gambut karena api masih membara di kedalaman 1-10 meter di
bawah permukaan tanah
UPAYA PEMERINTAH/ SATGAS
Sub Satgas Udara
UPAYA PEMADAMAN UDARA (WATERBOMBING)
PER 3 NOVEMBER2015

• Riau 28.462.200 liter


• Sumsel 44.574.700 liter
• Jambi 6.335.600 liter
• Kalbar 4.549.400 liter
• Kalteng 23.093.350 liter
• Kalsel 4.746.000 liter
• ==========================
TOTAL : 111.761.250 liter air Air Tractor

Heli MI-171
53
UPAYA TEKNIK MODIFIKASI CUACA (TMC) ATAU HUJAN BUATAN DENGAN
MENEBAR GARAM , PER 3 NOVEMBER 2015

Riau : 156,46 ton


Sumsel : 82,00 ton
Jambi : 6,70 ton
Kalteng : 12,60 ton Cassa A 2105
Kalbar : 35,94 ton
========================
Total : 293,70 ton

CN 295
FAKTA-FAKTA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

1. 99% atau bahkan lebih disebabkan 7. Ada pihak mendapat


oleh manusia keuntungan dari kebakaran hutan
2. Setiap tahun di Jambi dan lahan
3. sebagai cara membuka lahan karena 8. Penanganan setelah kebakaran
lebih murah dan mudah. terjadi dan meluas.
4. sisa-sisa pembakaran yang 9. sangat sulit dipadamkan karena:
menIngkatkan kesuburan tanah a) kebakaran dibawah gambut
5. menjadi budaya masyarakat. b) keterbatasan peralatan
6. Kerugian aspek ekonomi, kesehatan c) keterbatasan sumber air
dan lingkungan hidup termasuk d) keterbatasan personil terlatih
sumberdaya plasma nutfah flora dan
e) Luas nya area
fauna
f) sulit di jangkau.
7. Penegakan hukum terhadap pembakar
hutan dan lahan masih lemah.
DAMPAK KABUS ASAP
BAGI KESEHATAN
• Iritasi Mata, Hidung, tenggorokan, reaksi
alergi, peradangan dan infeksi
• Memperburuk penyakit asma, paru kronis,
bronkitis
• Mengurangi kerja paru shgg mudah lelah
dan kesulitan bernafas
• Meningkatkan kerentanan bagi lansia, anak-
anak, ibu hami dgn daya tubuh rendah
• Meningkatkan kerentanan infeksi
• Sumber polutan bagi air dan makanan
• Ispa
DAMPAK KABUS ASAP
BAGI PENDIDIKAN
DAMPAK KABUS ASAP
BAGI TRANSPORTASI
UPAYA YG DILAKUKAN
APA YG HARUS DILAKUKAN
• JANGAN MEMBAKAR HUTAN
• JANGAN MEMBAKAR LAHAN
• MEMBENTUK KOMUNITAS SIAGA API
• SALING MENGINGATKAN
• MELAPORKAN SETIAP ADA KEJADIAN
• SEGERA MEMADAMKAN
• JADILAH PAHLAWAN ASAP
KESIMPULAN
“Bencana datang setiap saat dan
tidak dapat diprediksi kapan
akan terjadi”
Jauhkan bencana dari masyarakat

Jauhkan masyarakat dari bencana

Hidup harmoni dengan bencana

74
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai