Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH STATUS GIZI BAGI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:
• Annisa Zakira Qur’ani Fitri Yani
• Ardina Mutiara Hafiza Turrahma
• Arnesa Rebaan L.F Indah Retno
• Atika Piranita Intan Sundari
• Ayu Andora Putri Jesi Dwita Ayu
• Bahita Mochtar Jihaan Rahdani Lubis
• Cindy Tifanna Lisda Afrianti
• Derliana Marya Sari Maryela
• Dhea Yuldeva Milanda syaputri
• Dila Adetia
Mita febrianti
• Dioba Habibah
Monika depangky
• Dyah Pramuda Wardani

Dosen Pembimbing: Yenni Puspita,SKM,MPH


Kekurangan Energi Protein (KEP)
• Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energy dalam jangka waktu yang cukup lama.
• Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis
(marginal malnutrition)
• Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tipe marasmik-kwashiokor
• Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang
khas.
Penyebab KEP
• Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
• Gangguan system pencernaan atau penyerepan makanan
• Pengetahuan yang kurang tentang gizi
• Konsep klasik diet cukup energy tetapi kurang protein menyebab kwashiorkor
• Diet kurang energy walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
• Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk, yang terjadi pada penduduk desa yang
mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup
mendapatkan ASI
• Terjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan
• Pertumbuhan mengurang atau berhenti
• BB berkurang, terhenti bahkan turun
• Ukuran lingkar lengan menurun
• Maturasi tulang terlambat
• Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
• Tebal lipat kulit normal atau menurun
• Aktivitas dan perhatian kurang
• Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Kekurangan Vitamin A (KVA)
• Vitamin A juga mempunyai beberapa fungsi yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan.Kekurangan vitamin A pertumbuhan
menjadi terhambat dan rangka tubuh berhenti tumbuh.
• Tanda awal dari kekurangan vitamin A adalah tureunnya kemapuan
melihat dalam cahaya samar. Penderita sama ssekali tidak dapat
melihat apabila memasuki ruangan yang agak gelap secara tiba-tiba.
Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-anak.
Penyebab KVA
• Intake makanan yang mengandung vitamin a kurang atau rendah
• Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan
memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
• MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhsn vitamin A
• Gangguan absorbs vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pancreas, diare kronik, KEP dll)
• Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
• Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik) Sifat  Mudah teroksidasi  Mudah rusak oleh
sinar ultraviolet  Larut dalam lemak
Tanda dan Gejala
• Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
• Kadar vitamin A dalam plasma < 20 ug/dl Pencegahan Makan makanan yang
mengandung vitamin A – misalnya daun-daun hijau, tomat, wortel, mangga, ikan,
telur, jeruk, papaya, labu, kentang dan red oil. Angka static di Indonesia . promosi
kesehatan pemerintah menyatakan bahwa kapsul vitamin A harus diterima oleh
seorang perempuan paada 40 hari setelah melahirkan dan setiap 6 bulan untuk
setaip anak antara 6 bulan sampai 5 tahun, dan program ini berhasil dan tahun
1999 WHO melaporkan bahwa 64% balita telah menerima kapsul vitamin A dan
tahun 1995 hanya 0,3% anak yang menderita kekurangan vitamin A
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena
tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus
dalam waktu yang lama. Merupakan masalah dunia  Terjadi
pada kaawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya
tidak cukup mengandung yodium  Defisiensi yang
berlangsung lama akan menggangu fungsi kelenjar tiroid yang
secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok.
Dampak
• Pembesaran kelenjar gondok
• Hipotiroid
• Kretinisme
• Kegagalan
• Kematian Defisiensi pada Janin
• Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
• Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir
• Terjadi kretinisme endemis
• Jenis syaraf (kemunduran metal, bisu-tuli, diplegia spatik)
• Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme) Defisiensi pada
BBL
• Penting untuk perkembangan otak yang normal
• Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun
pada mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium.
Defisiensi pada anak
• Puncak kejadia pada masa remaja
• Prevalensi wanita lebih tinggi dari laki-laki
• Terjadi gangguan kinerja belajar dan nilai kecerdasan Klasifikasi tingkat
pembesaran kelenjar menurut WHO (1990)
• Tingkat 0: tidak ada pembesaran kelenjar
• Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat
diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah
maksimal
• Tingkat IB : hsnys terlihat pada posisi tengadah maksimal
• Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak ± 5 meter
• Tingakt III : terlihat nyata dari jarak jauh. Sasaran  Ibu hamil  WUS Dosis dan kelompok sasaran
pemberian kapsul yodium
• Bayi < 1 tahun : 100 mg
• Balita 1-5 tahun : 200 mg
• Wanita 6-35 tahun : 400 mg
• Ibu hamil (bumil) : 200 mg
• Ibu meneteki (buteki) : 200 mg
• Pria 6-20 tahun : 400 mg GAKY tidak berhubungan dengan tingkat sosek melainkam dengan
geografis
Anoreksia
Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan, yang
ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan
yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan
berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.
PENYEBAB ANOREKSIA
Penyebab anoreksia belum diketahui hingga sekarang,
menurut Mayoclinic kombinasi antara faktor biologis,
psikologis dan pengaruh lingkungan kemungkinan
meningkatkan resiko terhadap penyakit anoreksia.
Gejala fisik
Tanda-tanda fisik dan gejala anoreksia adalah sebagai berikut:

• Penurunan berat badan yang ekstrim


• Memiliki tubuh yang sangat kurus
• Jumlah darah yang abnormal
• Sering kelelahan mesipun tidak melakukan aktivitas berat
• Insomnia
• Sering pusing atau pingsan tanpa sebab yang pasti
• Perubahan warna jari menjadi lebih kebiruan
• Rambut yang menipis, botak atau rontok
• Tidak adanya menstruasi pada wanita
• Sembelit
• Kulit kering atau kekuningan
• Tidak betah / intoleransi terhadap dingin
• Detak jantung yang tidak teratur
• Tekanan darah rendah
• Dehidrasi
• Osteoporosis
• Pembengkakan pada bagian lengan atau kaki
Kwasikor
• Kwashiorkor adalah salah satu bentuk gizi buruk (busung lapar) yang
disebabkan oleh kekurangan gizi protein, dikenal juga sebagai kekurangan gizi
edematous karena tanda dominan yang ditampakkan adalah edema atau
penumpukan cairan pada tubuh terutama pada daerah mata kaki, kaki, perut,
dan bisa seluruh tubuh.
• Penyakit-Penyakit Akibat Kekurangan Protein Mengenal Gejala dan Ciri – Ciri
Kwashiorkor Tanda-tanda dan gejala yang bisa kita amati pada anak yang
mengalami kwashiorkor antara lain: Perubahan warna dan tekstur rambut
(warna karat) serta mudah dicabut atau rontok.
Marasmus
• Jika kwashiorkor adalah malanutrisi karena kekurangan
protein namun dengan asupan energi yang cukup, maka
marasmus adalah kekurangan asupan energi dalam semua
bentuk, termasuk protein.  Jika kemungkinan terjadinya
kwashiorkor adalah setelah anak berusia 18 bulan, maka
marasmus biasanya terjadi setelah usia 12 bulan.
Ciri-ciri fisik pengidap marasmus:
• Tubuh yang menyusut di bawah 60 persen dari rata-rata normal anak seusianya
• Bokong dan kelompok otot pada tungkai bagian atas biasanya lebih terpengaruh
daripada yang lain. Penampakan pantat seperti baggy pants (seperti memakai
celana longgar)
• Suhu tubuh yang tidak normal seperti hipotermia (di bawah normal).
• Dehidrasi yang dicirikan dengan kehausan terus menerus dan mata cekung.
• Terdapat darah pada tinja.
• Hati dapat membesar atau mengecil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai