Anda di halaman 1dari 35

PENGERTIAN

 Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk


atau jasa.
 Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan
(commitment) yang selalu dicurahkan pada pekerjaan
 Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan
pekerjaan.
DEFINISI MUTU PELAYANAN RS PERMATA IBU

Derajat kesempurnaan pelayanan RS Permata Ibu untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia di RS Permata Ibu secara wajar, efisien dan efektif
serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan
norma, etika, hukum dan sosial budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan RS Permata
Ibu dan masyarakat konsumen.
VISI: “ MUTU PELAYANAN DAN KESELAMATAN
PASIEN MENJADI BUDAYA KEGIATAN UNIT “

MISI:
Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien disusun
dan dilaksanakan disetiap unit kerja RS Permata Ibu
1.Menyediakan sarana prasarana sesuai kebutuhan

2.Terselenggaranya partisipasi dan dukungan dari pimpinan

Rumah Sakit
3.Tersosialisasinya program peningkatan mutu dan keselamatan

pasien kepada staf


TUJUAN UPAYA PENINGKATAN MUTU
Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan
mutu RS Permata Ibu secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal
Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan RS Permata Ibu melalui:
 Optimalisasi tenaga, sarana, dan prasarana.
 Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai
dengan kebutuhan pasien.
 Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan
SASARAN MUTU

1. Mutu Asuhan Medis

2. Mutu Asuhan Keperawatan

3. Meningkatkan Kepuasaan Pasien

4. Meningkatkan efisien dan efektifitas pelayanan


VARIABEL MUTU

Struktur: Adalah sumber daya manusia, sumber daya fisik,


sumber daya keuangan dan sumber daya lain-lain pada
fasilitas kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dari
kewajaran, kuantitas biaya dan mutu komponen-komponen
struktur itu.
VARIABEL MUTU

Proses: Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi


lain terhadap pasien : evaluasi, diagnosa, perawatan,
konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi
penyulit, follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari
relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan mutu proses itu
sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling
langsung terhadap mutu asuhan.
VARIABEL MUTU

Outcome : Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter


dan tenaga profesi lain terhadap pasien dalam arti perubahan
derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider.
Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada mutu
struktur dan mutu proses yang baik. Sebaliknya mutu yang
buruk adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk.
MUTU DIPENGARUHI OLEH:

1. Sumber daya rumah sakit, termasuk antara lain tenaga,


pembiayaan, sarana dan teknologi yang digunakan

2. Interaksi pemanfaatan dari sumber daya rumah sakit yang


digerakkan melalui proses dan prosedur tertentu sehingga
menghasilkan jasa atau pelayanan.
PELAYANAN PRIORITAS: STROKE

Area Prioritas:
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
No Area Klinis Indikator

1 Asesmen pasien; Assessment Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic


yang telah dikaji untuk mendapatkan pelayanan
rehabilitasi
2 Pelayanan Laboratorium Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Patologi
Klinik Pemeriksaan Darah lengkap dan Kimia klinik

3 Pelayanan Radiologi dan Hasil tunggu pelayanan foto thoraks


diagnostic imaging
4 Prosedur Bedah Persentase tindakan Sectio Caesarea (SC) yang
dilakukan pada primigravida usia kehamilan 37-42
minggu dengan bayi posisi normal tunggal hidup

5 Penggunaan Antibiotika Antibiotik diberikan 1 jam sebelum pembedahan


dan Obat lainnya
No Area Klinis Indikator

6 Kesalahan medikasi (medication Presentase ketidaktepatan pembacaan resep


error) dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC)
7 Penggunaan Anestesi dan Sedasi Pengkajian pre anastesi dilaksanakan untuk
pasien pre operasi eletif dengan anastesi
umum
8 Penggunaan Darah dan Produk Penyulit tranfusi darah
Darah;
9 Ketersediaan, isi dan penggunaan Kelengkapan Informed Concent setelah
rekam medi spasien; Mis : KLPCM
mendapatkan informasi yang jelas

10 Pencegahan dan pengendalian Ulkus tekanan/ dekubits


infeksi, surveilans dan pelaporan
No Area Manajerial Indikator

1 Pengadaan rutin peralatan Kelengkapan fasilitas fisioterapi untuk pasien


kesehatan dan obat penting untuk stroke
memenuhi kebutuhan pasien

2 Pelaporan aktivitas yang Ketepatan waktu laporan insiden keselamatan


diwajibkan oleh peraturan pasien
perundang-undangan

3 Manajemen risiko Kejadian pasien pulang paksa

4 Manejemen penggunaan sumber Utilisasi vip


daya
No Area Indikator

5 Harapan dan kepuasan pasien dan Tingkat kepuasaan pasien Rawat


keluarga Jalan, Rawat Inap dan IGD

6 Harapan dan kepuasan staf Tingkat kepuasaan Perawat/Bidan

7 Demografi pasien dan diagnosis klinis Laporan 10 besar penyakit

8 Manajemen keuangan Cost recovery rate

9 Pencegahan dan pengendalian dari Edukasi hand hygiene


kejadian yang dapat menimbulkan
masalah bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf
No Area SKP Indikator
1 Ketetapan identifikasi pasien Pemasangan gelang resiko jatuh

2 Peningkatan Komunikasi yang Penggunaan metode SBAR dalam laporan


efektif dan operan shif

3 Peningkatan Keamanan Obat high alert medication yg ditemukan tanpa


yang perlu diwaspadai label high alert

4 Kepastian tepat lokasi, tepat Time out dilaksanakan dng lengkap


prosedur, tepat pasien operasi sebelum operasi
5 Pengurangan risiko infeksi terkait Angka kepatuhan hand hygiene
pelayanan kesehatan
6 Pengurangan risiko jatuh Pelaksanaan asesmen risiko jatuh di unit
rawat inap
STRATEGI

1. Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep


dasar dan prinsip mutu pelayanan RS Permata Ibu sehingga
dapat menerapkan langkah-langkah upaya peningkatan
mutu di masing-masing unit kerjanya.
2. Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber
daya manusia di RS Permata Ibu , serta upaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
3. Menciptakan budaya mutu di RS Permata Ibu , termasuk
didalamnya menyusun program mutu RS Permata Ibu
dengan pendekatan PDCA cycle.
PENGERTIAN

Keselamatanan Pasien/Pasien Safety


Adalah Pasien bebas dari harm/cedera yang tidak seharusnya
terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi
terkait dengan pelayanan kesehatan.
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1. Identifikasi Pasien
• Salah Identifikasi ==>
• Pasien Tidak Sadar/ Disorientasi
• Pindah Kamar
• Pindah TT
• Pindah Lokasi Di Rs
• Identifikasi Pasien Penting :
• Memberi Obat
• Pemeriksaan Lab
• Tindakan
• Operasi
• Transfusi Darah
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1. Identifikasi Pasien
 Nama ( 2 Karakter )

 No. Rekam Medis
 Tanggal Lahir)
 GELANG NAMA ( TANGAN/ KAKI)
 Warna Pink: Perempuan
 Warna Biru : Laki-Laki
 Warna Kuning: Resiko jatuh
 Warna Merah: Alergi
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1. Identifikasi Pasien
Yang Perlu Diperhatikkan:

1. Pasien RI yang mempunyai masalah komunikasi
2. Pasien RI yg untuk sementara tdk dapat
berkomuniasi karena obat/ ALAT
3. Paien RI YANG tidak bisa berkomunikasi
karena : umur, hambatan bahasa,
4. Pasien di ruang emergency ==> tdk dapat
berkomunikasi
5. Pasien Rawat jalan ( pemberian obat/
pengambilan darah , dll )
2. KOMUNIKASI EFEKTIF

3. PENATALAKSAAN TERHADAP OBAT


YANG PERLU DIWASPADAI

4. TEPAT LOKASI, TEPAT PASIEN, TEPAT


PROSEDUR OPERASI
5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI
BERKAITAN DENGAN PETUGAS
KESEHATAN

6. PENGURANGAN RESIKO JATUH


PENGERTIAN

Insiden Keselamatan Pasien/IKP


Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
harm/cedera yang seharusnya tidak terjadi.
BAGIAN IKP

Kejadian sentinel:

Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera


yang serius, biasanya dipakai untuk kejadian yang
sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
Contoh:
Operasi pada bagian tubuh yang salah
BAGIAN IKP

Kejadian tidak diharapkan/KTD


Suatu insiden yang mengakibatkan harm/cedera pada
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan
karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera
dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis yang tidak dapat dicegah.
Contoh:
Petugas Lupa menutup hak TT setelah tindakan sehingga
pasien jatuh dari TT dan mengalami patah pada kakinya.
BAGIAN IKP
Kejadian nyaris cedera/KNC
Suatu insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat
melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dapat terjadi karena suatu keberuntungan (misal
pasien menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat), karena pencegahan (misal suatu obat dengan overdosis lethal
akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan), atau peringatan (misal suatu obat dengan
overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan anti
dotumnya).
BAGIAN IKP

Kejadian tidak cedera/KTC

Insiden yang sudah terpapar pada pasien tetapi tidak


menimbulkan cedera (Pasien minum parasetamol & tidak
ada reaksi apapun tetapi dokter tidak meresepkan
parasetamol)

Kondisi potensial cedera/KPC

Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera


tetapi belum terjadi insiden (Kerusakan alat ventilator)
Pelaporan Insiden

1. Yang Harus Dilaporkan:


Kejadian yang sudah terjadi, potensi terjadi maupun yang
nyaris terjadi

2. Yang Membuat Pelaporan:


 Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan
kejadian
 Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian
Pelaporan Insiden

3.Pelaporan insiden kepada TimKeselamatan PasienRumah Sakit


harus dijamin keamanannya, bersifat rahasia, anonim (tanpa
identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

4.Pelaporan insiden ditujukan untuk menurunkan insiden dan


mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan
pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
Sistim pelaporan

1. Laporan dan analisa KTD, Sentinel dan KNC  dimulai dengan


laporan dalam unit layanan yang rutin dilaporkan setiap
bulan, kemudian dianalisa tiap 3 bulan oleh tim mutu.
Dengan menggunakan grading matrix akan diketahui
kejadian-kejadian yang low, mederate, high maupun
extreme. Kemudian hasil laporan tersebut ditindak lanjuti
dengan tindakan-tindakan sesuai dengan tingkat
kejadiannya
Sistim pelaporan

2. Laporan indikator mutu dan Laporan Kejadian tidak diduga


dianalisis setiap 3 bulan. Hasil analisis merupakan dasar untuk
membuat dokumen perbaikan mutu. Perbaikan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu sehingga dapat
mengeliminir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang
berhubungan dengan keselamatan pasien. Meningkatnya
mutu pelayanan dan keselamatan pasien diharapkan memberi
rasa aman dan nyaman kepada pasien Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai