Anda di halaman 1dari 44

SUPERVISI PENDIDIKAN

BAGI PENGELOLA-KEPALA PAUD

OLEH
DR. SITI FATIMAH SOENARYO
TIM TEKNIS DIKLAT PENGELOLA PAUD
Curiculum Vitae
Nama : Siti Fatimah Soenaryo
Ttl : Bangkalan 19 Nopember ‘53
Alamat : Malang
Pendidikan : SD – SPG  Bangkalan
S1 – S2  IKIP Mlg
S3  UM
Pekerjaan : Dosen Kopertis Wil. VII dpk
PGSD-FKIP-UMM
Pengalaman : PP-HIMPAUDI (ANGGT DIKLAT-
LITBANG
Organisasi
No. HP : 085755982000
2
E-mail : faimahsoenaryo@yahoo.co.id
LANDASAN YURIDIS SUPERVISI

PERMENDIKBUD no. 137 tahun 2014 tentang


1
Standar Nasional PAUD

PERMENDIKBUD no. 65 tahun 2013 tentang


2
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
LANDASAN YURIDIS SUPERVISI

PERMENDIKBUD no. 137 tahun 2014 tentang


1 Standar Nasional PAUD
PERMENDIKBUD No. 137 tahun
2014 lampiran III 1. Merencanakan prog. Supervisi
Kompetensi Akademik (SA-SK)
Kepribadian 2. Merencanakan prog. Supervisi
Manajerial (SM)
3. Melaksanakan SA-SK thp Guru
Kompetensi PAUD
Manajerial 4. Melaksanakan SM thp Tenaga
Adminitrasi (TA)
Kompetensi 5. Menyusun laporan hasil SA-SK
LANDASAN Kewirausa 6. Menyusun laporan hasil SM
YURIDIS haan 7. Melakukan pembinaan hasil SA-SK
Guru untuk meningkatkan
Kompetensi profesionalisme
Supervisi 8. Melakukan pembinaan berdasarkan
hasil SM-TA sekolah untuk
Kompetensi meningkatkan kinerja
Sosial
PERMENDIKBUD No. 137 1. Supervisi
tahun2014 lampiran III Akademik-
Supervisi Klinis
1. Merencanakan prog. Supervisi 2. Supervisi
Akademik (SA-SK) Manajemen
Kom 2. Merencanakan prog. Supervisi
Peten Manajerial (SM) 1. Merencanakan SA-
3. Melaksanakan SA-SK thp Guru PAUD SK dan SM
si 4. Melaksanakan SM thp Tenaga
Super 2. Melaksanakan SA-
Adminitrasi (TA) SK dan SM
visi 5. Menyusun laporan hasil SA-SK 3. Menysun laporan
6. Menyusun laporan hasil SM hasil SA-SK dan SM
7. Melakukan pembinaan hasil SA-SK Guru 4. Melakukan
untuk meningkatkan profesionalisme pembinaan SA-SK
8. Melakukan pembinaan berdasarkan dan SM
hasil SM-TA sekolah untuk
meningkatkan kinerja
PERMENDIKBUD No. 137 1. Merencanakan
Kompetensi
Tahun2014 SN PAUD lampiran III SA- SK dan SM
Supervisi
INDIKATOR 2. Melaksanakan
1. Merencanakan prog. Supervisi Akademik SA-SK dan SM
(SA-SK) 3. Menysun laporan
1. Supervisi 2. Merencanakan prog. Supervisi Manajerial hasil SA-SK dan
Akademik- (SM) SM
Supervisi 3. Melaksanakan SA-SK thp Guru PAUD 4. Melakukan
Klinis 4. Melaksanakan SM thp Tenaga Adminitrasi pembinaan SA-
(TA) SK dan SM
2. Supervisi
5. Menyusun laporan hasil SA-SK
Manajemen 6. Menyusun laporan hasil SM
7. Melakukan pembinaan hasil SA-SK Guru
untuk meningkatkan profesionalisme
SK 8. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil KD
SM-TA sekolah untuk meningkatkan
kinerja
1. Supervisi Akademik-Supervisi Klinis
SK 2. Supervisi Manajemen

1. Merencanakan SA- SK dan SM


2. Melaksanakan SA-SK dan SM
KD 3. Menysun laporan hasil SA-SK dan SM
4. Melakukan pembinaan SA-SK dan SM

1. Merencanakan prog. Supervisi Akademik (SA-SK)


2. Merencanakan prog. Supervisi Manajerial (SM)
INDIKATOR 3. Melaksanakan SA-SK thp Guru PAUD
4. Melaksanakan SM thp Tenaga Adminitrasi (TA)
5. Menyusun laporan hasil SA-SK
6. Menyusun laporan hasil SM
7. Melakukan pembinaan hasil SA-SK Guru
untuk meningkatkan profesionalisme
8. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil SM-TA
sekolah untuk meningkatkan kinerja
PATUT KITA PIKIRKAN BERSAMA

1. Yang melakukan Supervisi disebut Supervisor, sedangkan yang di-


Supervisi disebut Subyek Supervisi (SS)
2. Supervisor melakukan :a. Supervisi Akademik (SA) – Supervisi
Klinis (SK) dan b. Supervisi Manajemen (SM),selanjutnya kita
sebut sebagai Standar Kompetensi (SK)
3. Sasaran Supervisi adalah : Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
4. Langkah-langkah Supervisi adah : a. merencanakan b.
melaksanakan, c. melaporkan dan d. membina hasil supervisinya
selanjutnya kita sebut sebagai Kompetensi Dasar (KD)
5. Dan, kedelapan Sub-Kompetensi selanjutnya kita sebut Indikator
LANDASAN YURIDIS SUPERVISI

PERMENDIKBUD no. 65 tahun 2013 tentang


2 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Merencanakan prog. Supervisi Akademik (SA-SK)
PERMENDIKBUD RI no. 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Bab VI : Pengawasan Proses Pembelajaran.

1. Pemantauan
2. Supervisi 1. Kepala Satuan
Berkala
3. Evaluasi & berkelanjutan Pendidikan
4. Pelaporan 2. Pengawas
5. Tindak lanjut
a. Kunjungan kelas
Langsung b. Pertemuan
individual
2.Melaksanakan c. Kunjunan sekolah
SA-SK terhadap
Guru PAUD a. Rapat Guru
Tidak b. Pernataran
Langsung c. Buletin
d. Kunjungan antar
kelas
a. Kunjungan kelas
Versi Euis Karwati b. Observasi kelas
c. Percakapan pribadi
Individu d. Intervisitasi
e. Menyeleksi berbagai
2.Melaksanakan sumber mengajar
SA-SK terhadap f. Menilai diri sendiri

Guru PAUD
a. Pertemuan orientasi
b. Rapat Guru
Kelompok c. Studi Klp Antar Guru
d. Kunjungan antar
kelas
e. Diskusi
f. Lokakarya
3. Menyusun laporan hasil SA-SK
PERMENDIKBUD no. 65 tahun 2013 BAB VI : Pengawasan Proses
Pembelajaran, point 3.c : Pelaporan merupakan hasil kegiatan pemantauan
(merupakan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui
antara lain diskusi kelompok terfokus atau FGD-penulis, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara dan dokumentasi), supervisi (merupakan
proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan-RPP-penulis,
pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
pemberian contoh, diskusi, konsultasi atau pelatihan) dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tidak lanjut
pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
Mari kita isi bersama

PELAPORAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Melakukan pembinaan hasil SA-SK Guru
untuk meningkatkan profesionalisme
SUMBER PENULISAN

Ahmad Susanto, 2016, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Kencana


Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012. Pengelolaan Pendidikan. Yokyakarta :
Kaukaba
Tutik Rahmawati,2015. Supervisi Pembelajaran,Yokyakarta : Gava Media
Euis Karwati, 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah. Bandung : Alfabeta
Ibrahim Bafadal, 2004. Dasar-dasaar Manajemen dan Supervisi TK. Jakarta : Bumi
Aksara
Jasmani, 2013. Supervisi Pendidikan. Yokyakarta : AR-RUZZ Media
Lantip Diat Prasojo, 2015. Supervisi Pendidikan. Yokyakarta : Gava Media
Made Pidarta, 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta : Rineka Cipta
Piet Sahertian, 2019. Konsep Dasar dan Superviasi Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta
W. Mantja, 2005. Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang : Wineka
Media
 
Tambahan Ppt dari Berbagai Sumber
PENGERTIAN SUPERVISI

Dalam buku Kimball yang direvisi oleh T.Lovel

Supervisi pengajaran dianggap sebagai sistem tingkah laku formal


yang dipersiapkan oleh lembaga untuk menyiapkan interaksi dengan
sistem perilaku pengajar dengan cara memelihara, mengubah dan
memperbaiki rencana serta aktualisasi kesempatan belajar siswa.

Dalam uraian tentang supervisi di atas berfokus pada


a. Perilaku supervisor
b. Dalam membantu guru
c. Dan tujuan akhirnya untuk mengangkat harapan belajar siswa

21
Lanjutan :

Menurut Prof. Dr. Piet Suhertian

Supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-


guru baik secara individual maupun secara berkelompo
dalam usaha memperbaiki pengajaran.
Menurut beliau kata kunci supervisi adalah pemberian
layanan dan bantuan.

22
TUJUAN

Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi


belajar mengajar yang lebih baik melalui
pembinaan dan peningkatan profesionalisme
Pendidik / Guru

23
1. Ilmiah
PRINSIP-PRINSIP 2. Demokratis
SUPERVISI 3. Kooperatif
4. Kontruktif dan Kreatif

24
Lanjutan :

1. ILMIAH ( scientific )
Dalam mekasanakan supervisi hendaknya dilaksanakan secara ilmiah.
Pelaksanaannya harus :
a. Sistematis, teratur, terprogram, dan kontinyu.
b. Obyektif, berdasarkan pada data informasi.
c. Menggunakan instrumen (alat) yang dapat

memberikan data/informasi yang akurat, dapat dianalisis dan dapat mengukur ataupun menilai terhadap
pelaksanaan proses belajar mengajar.

2. DEMOKRASTIS
Dalam melaksanakan supervisi hendaknya dapat menjunjung tinggi azas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta menghargai dan sanggup menerima pendapat orang lain.

25
Lanjutan :

3. KOOPERATIF

Dalam melaksanakan supervisi hendaknya dapat mengembangkan


usaha bersama untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang
lebih baik.

4. KONSTRUKTIF dan KREATIF

Dalam melaksanakan supervisi hendaknya dapat membina inisiatif


guru serta mendorong untuk aktif dalam menciptakan situasi
belajar mengajar yang lebih baik.
26
SASARAN SUPERVISI

1. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar meliputi

a. Penyusunan program pengajaran


b. Pelaksanaan proses belajar mengajar
c. Pelaksanaan program penilaian
d. Menganalisis hasil penilaian
e. Pelaksanaan program tindak lanjut

27
lanjutan

2. Hal-hal yang menunjang pelaksanaan kegiatan


belajar mengajar seperti
a. Pengelolaan kelas,
b. Pengelolaan sekolah
c. Pengelolaan administrasi
d. Pelaksanaan BK,
e. Kebersihan
f. Ketertiba
g. Pelaksanaan ekstrakurikuler seperti UKS,
pramuka, dsb.
28
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI

1. Kunjungan Kelas
2. Observasi Kelas
3. Percakapan Pribadi
4. Kunjungan Antar Kelas atau Antar Sekolah
5. Rapat Rutin
6. Pertemuan Gugus/KKG
7. Kunjungan Antar KKG, KKKS, KKPS
8. Sistem Magang
9. Penataran Tingkat Lokal
10. Karya Wisata
11.Melalui pengumuman, brosur, edaran, media massa
(surat kabar, majalah, buletin, RRI, TV)
29
Lanjutan :

1. Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas dapat dilaksanakan secara berencana untuk memperoleh gambaran
tentang proses belajar mengajar dan pengelolaan kelas yang dilaksanakan guru

Kunjungan kelas ini dapat dilaksanakan dengan cara :


a. Memberitahukan terlebih dulu
b. Tanpa memberitahukan terlebih dulu
c. Atas undangan guru

Pada kunjungan kelas ini supervisor dapat melihat :


a. Pelaksanaan Pembelajaran
b. Pengelolaan kelas
c. Melihat hasil belajar siswa
d. Hal-hal yang menunjang pelaksanaan KBM.
30
Lanjutan :

2. Observasi Kelas ( Classroom Observation)


Observasi Kelas dapat dilaksanakan untuk mengetahui usaha serta kegiatan siswa dan
guru

Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar mencakup :


a. penguasaan bahan/materi
b. penguasaan metode
c. pengorganisasian kelas
d. penggunaan media/alat peraga
e. Faktor penunjang yang lain

31
Lanjutan :

3. Percakapan pribadi
Percakapan pribadi dilaksanakan pada waktu tertentu dan untuk masalah khusus.

Bertujuan untuk :

a. Mengembangkan segi-segi positif kegiatan guru.


b. Mendorong guru mengatasi kelemahan dalam mengajar dan
mengelola kelasnya
c. Mengurangi keragu-raguan guru dalam menghadapi masalah pada
waktu mengajar

32
Lanjutan :

4. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah

Dengan tujuan untuk menukar pengalaman serta hal-hal lain yang


menyangkut usaha untuk menunjang pelaksanaan interaksi
belajar mengajar untuk menambah pengalaman mengajar atau
mengikuti rekan guru lain yang sedang memberi contoh mengajar
yang baik.

5. Rapat Rutin
Kegiatan ini dilaksanakan pembina dengan para guru dalam
rangka menyampaikan informasi yang bersifat umum.
33
Lanjutan :

6. Pertemuan Gugus/KKG
Dilaksanakan pada kelompok kerja seperti KKG, KKKS, KKPS, dan Pertemuan di PKG.
Pertemuan tersebut dapat dilaksanakan oleh masing-masing kelompok atau gabungan dari
beberapa kelompok kerja
Bertujuan untuk menginventarisasi dan merumuskan masalah yang ditemukan serta mencari alternatif pemecahannya.
7. Kunjungan antar KKG, KKKS, KKPS
8. Sistem Magang
9. Penataran
10. Karya Wisata
11. Melalui pengumuman, brosur, edaran, media masa (surat kabar, majalah, buletin, RRI,
TV, dsb)

34
SKEMATIK TEHNIK-TEHNIK SUPERVISI

No Teknik Supervisi Pelaksanaan Tujuan


1 Observasi Kelas Mengobservasi Pelaksanaan PBM - Mengetahui cara guru
di kelas melaksanakan KBM
2
Pertemuan/percakapan Berdialog langsung dengan guru - Memberi bantuan/layanan khusus
Pribadi untuk masalah yang
bersifat khusus
3 Pertemuan antara kepala sekolah
Rapat rutin dengan guru - Memberi bantuan secara umum
Tanpa pemberitahuan terlebih - Untuk mengetahui keadaan
dahulu
4 sebenarnya.

-Dengan pemberitahuan terlebih


Kunjungan Kelas - Agar guru mengetahui maksud dan
dahulu
tujuan kunjungan terlebih dahulu.
-Tanpa memberitahu
5 -Diundang oleh guru

Guru saling mengunjungi antar


Kunjungan antar Kelas kelas dlm satu sekolah maupun - Guru menunjukkan hasil kerjanya.
antar sekolah - Saling melihat dan memberi saran
- Saling mengetahui kelemahan dan
kelebihan masing-masing.
35
NO TEKNIK SUPERVISI PELAKSANAAN TUJUAN

6 Pertemuan KKG/KKKS/KKPS -Simulasi praktik mengajar -Menyepakati cara mengajar yang baik
-Diskusi pemecahan masalah -Memecahkan masalah
yang ada di kelas/sekolah dalam
pelaksanaan KBM
Sistem magang
7 -Guru/KS belajar dari guru/ - Belajar melaksanakan dan
KS SD lain selama mengelola KBM beserta
beberapa hari. penunjangnya
Kunjungan antar KKG/KKKS/KKPS
8 -Pengurus/anggota saling -Saling tukar menukar
mengunjungi dengan pengalaman.
kelompok kerja yang lain.
Penataran tingkat lokal -Pemandu mapel -Tukar menukar tutor.

9 Penataran min 1-3 hari tingkat sekolah/KKG -Memenuhi kebutuhan guru


dengan materi sesuai yg diperlukan guru secara perorangan.
Karya wisata
Mengunjungi sumber-sumber belajar seperti
10 museum -Untuk menambah wawasan
tentang sumber belajar.
Melalui pengumuman, brosur, Membaca, melihat, dan mendengarkan
majalah, koran, TV, Radio dll. tayangan.
11 -Untuk mengetahui perkembangan atau kebijakan
pendidikan.

36
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI

1. Perencanaan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
4. Tindak lanjut
5. Pelaporan

37
Lanjutan :

A. PERENCANAAN
- Kepala Sekolah sebelum mengadakan supervisi perlu membuat perencanaan yang baik.
-Tujuan memuat : materi, tehnik yang digunakan, sasaran dan pelaksanaannya.
- Berfungsi sebagai pedoman kerja bagi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi di
kelas.
- Sebagai penjabaran program supervisi tahunan tersebut disusun program
supervisi yang lebih operasional .

B. PERSIAPAN
Hal-hal yang harus dipersiapkan yaitu :
a. Format / Instrumen supervisi
b. Materi Pembinaan/Supervisi
c. Buku catatan
d. Data supervisi sebelumnya, dll.

38
Lanjutan :

C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan supervisi diarahkan pada kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
Pelaksanaan supervisi disesuaikan dengan tehnik-tehnik supervisi sebagaimana
diterangkan di atas.
Langkah-langkah pelaksanaannya sbb :
1. Temu awal
Kepala sekolah mengadakan rapat untuk menyampaikan hal-hal yang akan
disupervisi kepada guru
supervisi bisa dilaksanakan oleh pengawas maupun oleh kepala sekolah

2. Observasi administrasi
a. Observasi administrasi kesiswaan
b. Observasi administrasi perlengkapan barang
c. Observasi administrasi program pengajaran
d. Observasi administrasi keuangan, dll.

39
Lanjutan :

3. Observasi PBM

a. Program ( tahunan, semester, bulanan )


b. Persiapan mengajar dan pelaksanaannya.
c. Hasil belajar/prestasi siswa
klasikal/individual
d. Program BK
e. Program tindak lanjut, perbaikan dan
pengayaan

40
Lanjutan :

4.Observasi UAS

a. Kepanitiaan UAS
b. Pengaturan ruangan
c. Denah kelas
d. Daftar peserta
e. Kartu peserta
f. Daftar Pengawas
g. Daftar Korektor
h. Tata tertib pengawas/peserta
i. Jadwal
k. Kesekretariatan

41
Lanjutan :

5. Wawancara
Setelah pelaksanaan supervisi perlu diselingi atau dilengkapi dengan
wawancara, guna melengkapi informasi tentang semua masalah yang
dihadapi untuk mencari alternatif pemecahan dan pembinaan lebih lanjut.

6. Temu akhir
a. Setiap kegiatan supervisi diakhiri dengan menyampaikan
laporan temuan dan mencari alternatif pemecahannya
b. Hasil akhir supervisi perlu ditandatangani oleh supervisor, kepala
sekolah, dan guru yang disupervisi
c. Temuan-temuan umum disampaikan secara umum/rapat sekolah.
d. Temuan tehnis khusus dibicarakan langsung dengan guru yang
disupervisi/pertemuan pribadi

42
Lanjutan :

D. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada waktu melaksanakan supervisi.
Temuan-temuan tersebut berkaitan dengan :
1. Siswa
Temuan yang berhubungan dengan kesiswaan dalam KBM
misalnya :
a. Siswa yang kurang pandai
disarankan agar diberikan :
1) Bimbingan baik individual/kelompok
2) Latihan-latihan/pekerjaan rumah
3) Perbaikan pengajaran ( remedial )
b. Siswa yang pandai :
Diberikan pengayaan baik secara individu/kelompok.

43
Lanjutan :

2. Guru
Temuan yang diperoleh tentang guru :
- Guru yang profesional
- Guru yang belum prosefional
a. Guru yang profesional dijadikan sebagai
- pemandu mapel
- nara sumber dalam kegiatan KKG.
b. Guru yang belum prosefional
perlu mendapat pembinaan dan penangan khusus agar menjadi guru yang profesional .
Untuk itu perlu dilibatkan dalam :
- Pelatihan-pelatihan
- Penataran-penataran
- Membuat dan mempergunakan alat peraga - Studi banding
- Rapat, pertemuan lainnya

44

Anda mungkin juga menyukai