Anda di halaman 1dari 49

K3 di Proyek Konstruksi

Oleh :
Eko Sutrisno HP
Eko Sutrisno HP
Bio
 Karyawan PT Waskita Karya,
bagian Sistem
 Alumni T. Sipil UGM
 Alamat email :
eko.eshape@waskita.co.id
 Twitter : @eshape
 FB : eshape
 Webpage: http://about.me/eshape
Manusia A : Yellow Brain
1. Saya melihat diri saya : Dependable, punctual, responsible
2. Secara alamiah, saya : Mempunyai rasa hormat dan peduli.
3. Saya menghargai : Tradisi dan ketenangan (stabilitas)
4. Sikap saya adalah : Rasa yang kuat terhadap benar-salah.
5. Prioritas saya : Pengorganisasian dan pertanggung jawaban.
6. Dalam bekerja, saya selalu : Mempersiapkan segala sesuatu, berkomitmen
dan detail.
7. Dalam hubungan personal, saya cenderung : Praktis dan serius
8. Sebagai anak-anak, saya dulunya adalah : Murid teladan/dapat dicontoh.
9. Yang lain boleh melihat saya sebagai : Predictable, tidak fleksibel,
mengendalikan.
10.Saya melakukan perubahan dengan : Rencana dan implementasi yang
terprogram.
11.Faktor yang membuat saya stress : Disorganization
12.Ketika saya frustasi : Saya bisa cemas dan khawatir.
13.Untuk mendorong rasa percaya diri saya : Akui dan hargai kesetiaan saya.
Manusia B : Blue Brain
1. Saya melihat diri saya : Helpful, creative, communicative
2. Secara alamiah, saya : Hangat, fleksibel dan perhatian
3. Saya menghargai : Kepercayaan (rasa percaya) dan empati
4. Sikap saya adalah : Antusiastik dan hangat
5. Prioritas saya : Harmoni dan kedekatan.
6. Dalam bekerja, saya selalu : Motivational, inspiring, interaktif
7. Dalam hubungan personal, saya cenderung : Bijaksana dan romantis
8. Sebagai anak-anak, saya dulunya adalah : Kooperatif dan imajinatif
9. Yang lain boleh melihat saya sebagai : Emosional berlebihan, banyak
bicara dan naif.
10.Saya melakukan perubahan dengan : Bertanya pada diri sendiri
11.Faktor yang membuat saya stress : Lack of cooperation
12.Ketika saya frustasi : Saya bisa tertekan dan resistensi pasif.
13.Untuk mendorong rasa percaya diri saya : Hargai kasih sayang saya.
Manusia C : Green Brain
1. Saya melihat diri saya : Logis, cerdas tafakur
2. Secara alamiah, saya : Non conformist & visionary
3. Saya menghargai : Pengetahuan & Efisiensi
4. Sikap saya adalah : Self sufficient & Fair
5. Prioritas saya : Kemandirian & Kerahasiaan
6. Dalam bekerja, saya selalu : Berkompeten terhadap teknologi mutakhir
7. Dalam hubungan personal, saya cenderung : Sensitif tapi tidak mudak
beremosi.
8. Sebagai anak-anak, saya dulunya adalah : Rasa ingin tahu & fokus
9. Yang lain boleh melihat saya sebagai : Berdasarkan fakta, tidak sensi &
intimidating.
10.Saya melakukan perubahan dengan : Saya perlu waktu untuk
memproses pikiran-pikiran saya.
11.Faktor yang membuat saya stress : Menghadapi ketidak kompetensian
12.Ketika saya frustasi : Menarik diri & enggan mengambil keputusan.
13.Untuk mendorong rasa percaya diri saya : Akui kompetensi saya.
Manusia D : Orange Brain
1. Saya melihat diri saya : Dinamis, generous, spontan
2. Secara alamiah, saya : Negotiator, troubleshooter
3. Saya menghargai : Banyak akal dan petualang
4. Sikap saya adalah : Antusias dan pemberani
5. Prioritas saya : Freedom & fun
6. Dalam bekerja, saya selalu : Enterpreneurial & competitive
7. Dalam hubungan personal, saya cenderung : Energic
8. Sebagai anak-anak, saya dulunya adalah : Entertaining & impulsive
9. Yang lain boleh melihat saya sebagai : Disorganized, resistan,
irresponsible
10.Saya melakukan perubahan dengan : Tangkap peluang baru yang ada
11.Faktor yang membuat saya stress : Aturan orang lain atau pengarahan
12.Ketika saya frustasi : Saya dropout secara fisik/mental
13.Untuk mendorong rasa percaya diri saya : Hargai kebaikan saya.
K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

K3
 Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Proyek Konstruksi

1. Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha


untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(terbentuknya bangunan atau infrastruktur ) yang
dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.
2. Bangunan yang dimaksud pada umumnya mencakup
pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya bidang
teknik sipil, arsitektur, teknik industri, teknik mesin,
elektro dan sebagainya.
Ciri (Pekerja) Proyek

 Tenaga kerja musiman (tingkat perputaran pekerja


sangat tinggi)
 Tenaga kerja berpendidikan rendah
 Membutuhkan waktu lembur untuk menyelesaikan
pekerjaan
 Pendatang (jauh dari tempat tinggalnya)
Kecelakaan Kerja

Angka kecelakaan kerja lima tahun terakhir cenderung


naik. 
1. Tahun 2011 : 99.491 kasus (± 414 kasus per hari),
2. Tahun 2010 : 98.711 kasus
3. Tahun 2009 : 96.314 kasus,
4. Tahun 2008 : 94.736 kasus,
5. Tahun 2007 : 83.714 kasus.
http://www.poskotanews.com/2012/06/01/angka-kecelakaan-kerja-lima-tahun-terahir-cendrung-naik/
Kecelakaan Kerja
(dalam ribuan)

105

100 98.7 99.5


96.3
94.7
95

90

85 83.7

80
2007 2008 2009 2010 2011
Kecelakaan Kerja

Paling sering terjadi di Dunia Jasa Konstruksi


1. Jasa Konstruksi (lebih dari 30%),
2. Sektor industri (sekitar 30%)
3. Sektor transportasi (dibawah 10%).
4. Lainnya
"Yang paling banyak menelan korban itu adalah pekerjaan
konstruksi, kenyamanan, dan pengamanan para tenaga kerja
itu penting, salah satu yang harus dilakukan adalah
menambah anggaran di setiap perusahaan agar keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) bisa dijalankan secara optimal," 
http://finance.detik.com/read/2012/10/16/120952/2063698/4/angka-kecelakaan-kerja-di-ri-masih-tinggi
Faktor Penyebab KK

1. Pemilik (Owner)/Pengawas (Konsultan)


2. Pekerja
3. Pelaksana pekerjaan (Kontraktor)
Faktor Pemilik/Pengawas

Sistem Manajemen K3 berjalan dengan baik, bila


Owner/Konsultan sangat peduli akan
pelaksanaan SMK3
Sistem Manajemen K3 berjalan dengan kurang
baik, bila Owner/Konsultan kurang peduli akan
pelaksanaan SMK3
Faktor Pekerja

1. Berpendidikan rendah-menengah dan lebih


menekankan pada pekerjaan yang memakai otot.
2. Perpindahan pekerja sangat tinggi, sehingga induksi
pada pekerja baru sangat tinggi frekuensinya.
3. Upah pekerja yang kurang memadai, sehingga
mereka harus lembur untuk mengejar pendapatan
yang lebih tinggi.
Faktor Pelaksana Pekerjaan

1. BUMN atau non BUMN


2. Perusahaan besar atau kecil
3. Bekerja sendirian atau KSO
Terus apa yang harus dilakukan ?

1. Keterlibatan pimpinan puncak, tidak hanya


sekedar komitmen.
2. Peningkatan kompetensi petugas K3 di
seluruh tingkatan
Kompetensi Petugas K3

1. Disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh


personil K3 sangat banyak.
2. Beberapa perusahaan tidak hanya
menjalankan sistem manajemen K3, tetapi
juga manajemen Lingkungan, Mutu,
Pengamanan dll
HIRADC

Oleh :
Eko Sutrisno HP
Pembuatan HIRADC

1. Aktifitas, lokasi pekerjaan, sumber daya yang


diperlukan
2. Diskripsi bahaya
3. Diskripsi konsekuensi
4. Kemungkinan terjadi dan seberapa parah bila terjadi
5. Penentuan pengendalian
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Penentuan Pengendalian risiko
Legislasi
AKTIVITAS,
No Lokasi dan Deskripsi Bahaya Deskripsi
Sumber daya Konsekuensi Ya Tdk

1 Pengecoran di Jatuh dari ketinggian Meninggal Ya,


Kolom A4 13F
Lantai 5

2 Pengecatan Jatuh dari ketinggian Patah tulang (kaki, Ya


dinding luar tangan) 13F
lantai 1

3 Pemasangan Kekurangan oksigen Pingsan Ya,


bekisting 15A
siphon

4 Pemasangan Jatuh dari ketinggian Memar di kaki Tdk


keramik yang sama
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Penentuan Pengendalian risiko
Risiko Awal
Deskripsi Hirarki
No Konsekuensi pengen Pengendalian yang ada
Meninggal KM KP KMx P/T dalian
KP

1 Meninggal 2 3 6 P ELM -
SUBS -

RE - Pasang platform lengkap


dengan railingnya
- dll

ADM - Ada work permit


- dll
APD - Gunakan helm, safety
harness, sepatu
HIERARKI PENANGANAN BAHAYA
1. Hierarki pertama 1. Administratif berupa
adalah Penghilangan kebijaksanaan
(Elimination) yaitu perusahaan, peninjauan
menyingkirkan secara prosedur, dan kaji-ulang
total semua potensi SOP
bahaya. 2. Alat Pelindung Diri/APD
2. Penggantian (Personal Protective
(Substitution), mengganti Equipment)
semua materi, peralatan
dan prosesnya.
3. Isolasi Energi (Rekayasa
Engineering) desain
ulang peralatan kerja,
dan membatasi tempat
Daftar Bahaya
1. Jatuh dari ketinggian yang 1. Menyentuh / terkena suhu
sama, ekstrem (panas/dingin),
2. Jatuh dari ketinggian, 2. Tersengat arus listrik,
3. Menabrak, Tertabrak, 3. Terbakar, Meledak,
4. Menghirup uap/gas 4. Tenggelam,
berbahaya/beracun, 5. Kejatuhan barang / bahan,
5. Kekurangan/kelebihan 6. Radiasi,
oksigen, 7. Ergonomi (keseleo, terkilir,
6. Menelan cairan/bahan kurang cahaya, dll),
berbahaya/beracun, 8. Tumpahan, Kebisingan
7. Menyerap cairan/bahan 9. Tersambar Petir
berbahaya/beracun,
8. Terjepit, terperangkap
9. Terpukul, Tergores,
Terpotong,
DOKUMENTASI PELAKSANAAN K3 DI
PROYEK KONSTRUKSI
Safety Briefing

Rapat Mingguan
Pemasangan Safety Net

Penggunaan APD
Safety Sign

Pelatihan Tanggap Darurat


KK bisa terjadi dimana saja
Rabu, 19 Nop 2012
Pengecoran Pylon2
Posisi Kolom pada Pylon2

Kolom 1 Kolom 2

Kolom 3 Kolom 4

Ponton WK 19
Proses Pengecoran

1. Pengecoran pada posisi Darat Bagan Pylon 2 (kolom


2), dengan bucket isi 1,2 m3
2. Pada saat bucket di atas kolom, rigger minta area
slink (bucket turun)
3. Operator melihat boom mulai turun, sehingga
berinisiatif untuk swing ke kanan (menghindari
bucket jatuh di kolom, karena banyak pekerja
berada di kolom)
Proses Pengecoran

4. Bucket terhalang stek besi, sehingga operator


swing ke kiri
5. Bersamaan dengan itu boom makin jatuh dan
akhirnya boom menimpa clambing platform
6. Clambing platform jatuh bersama boom dan dua
orang yang berada di platform
7. Bucket jatuh ke sungai
Proses Pengecoran

8. Korban (Sirum) langsung dilarikan ke RSUD


Bagansiapi-api
9. Korban meninggal sebelum dilakukan
penanganan lebih lanjut
10. Korban lain (Suwito) dirawat di RSUD dan ikut
mengantar korban ke keluarganya, Purwodadi
Grobogan Jawa Tengah
Analisa Patahnya Boom

1. Boom patah pada segmen ke 4, sekitar 10 cm


dari sambungan
2. Lokasi patah adalah lokasi boom saat parkir
(standby)
3. Tidak ada foto patahan sesaat setelah patah,
yang ada adalah foto patahan 10 (sepuluh)
hari setelah kejadian
Posisi Boom sebelum standby
SE
G ME
N4

SEGMEN 3
Posisi BOOM saat standby

EN4
EGM
S

N3
ME
SEG
Lokasi BOOM yang patah

N3
4

ME
M EN
G SEG
SE
Posisi BOOM saat standby

4
M EN
G
SE

N3
ME
SEG
Pipa BOOM yang patah
Terima kasih

2
L OM
KO
Kecelakaan Kerja
di
Proyek Gedung
Data Lapangan
1. Ada kesepakatan dari tim proyek untuk melaksanakan
pengecoran cantilever setelah pengecoran balok dan lantai
2. Tidak ada ijin kerja K3 (work permit) untuk pekerjaan
pengecoran cantilever.
3. Salah satu SOP bekerja di ketinggian adalah memakai safety
harness yang dikaitkan ke safety line. Berdasar hasil
investigasi, tidak ditemukan adanya safety line dan safety
harness.
4. Target pengecoran untuk pelaksana di lokasi kejadian adalah
120 m3/hari, saat kejadian baru terpenuhi 30 m3.
5. Pengecoran dilakukan mulai jam 01.00 dan kejadian
kecelakaan kerja sekitar jam 03.00.
6. Kondisi cuaca saat pengecoran hujan .
Temuan Ketidak-sesuaian

Tidak ada ijin bekerja K3 (Work Permit),


sehingga tidak diketahui batasan lokasi kerja
dan tidak ada pengecekan terhadap kekuatan
schaffolding, pemasangan life line dan
pemakaian safety harness.
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi

Pandangan
dari sisi
selatan

Pandangan
dari sisi
timur
Foto Dokumentasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai