Anda di halaman 1dari 29

Gangguan Ansietas

Fobik

Gangguan ansietas fobik adalah gangguan


ansietas yang dicetuskan oleh adanya
situasi atau objek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya
secara umum tidak berbahaya.
Yang termasuk gangguan
ansietas fobik
Agorafobia mencakup tidak hanya takut akan ruang
terbuka akan tetapi juga aspek terkait lainnya seperti
orang banyak dan kesulitan untuk segera menyingkir
ke tempat aman (biasanya rumahnya)
Fobia social sering kali muncul pada usia remaja dan
terpusat pada rasa takut diperhatikan oleh orang lain
dalam kelompok yang relatif kecil (berlawanan
dengan orang banyak) yang menjurus pada
penghindaran terhadap situasi social.
Fobia khas adalah fobia yang terbatas pada situasi
yang sangat spesifik seperti bila berdekatan dengan
binatang tertentu, tempat tinggi, petir
Etiologi
Menurut penelitian telah melaporkan bahwa
2/3 sampai ¾ pasien yang terkena memiliki
sekurangnya 1 sanak saudara derajat
pertama dengan fobia spesifik tipe yang
sama.
Pada agorafobia, teori psikoanalitik
menekankan kematian orang tua pada masa
anak-anak dan suatu riwayat kecemasan
perpisahan.
Gejala Klinis
Terfokus pada gejala-gejala individual,
seperti palpitasi, perasaan mau pingsan
dan sering kali disertai perasaan takut
mati, takut kehilangan kendali atau takut
menjadi gila.
Ansietas fobik seringkali bersamaan
dengan depresi.
Diagnosis
Gejala psikologis perilaku atau otonom yang timbul
harus merupakan manifestasi primer dari ansietasnya
dan bukan sekunder seperti waham atau obsesi.
Ansietas yang timbul harus terbatas, untuk agorafobia,
pada (terutama terjadi dalam hubungan dengan)
setidaknya dua dari situasi berikut : banyak
orang/keramaian, tempat umum, bepergian ke luar
rumah, dan bepergian sendiri; untuk fobia social, pada
situasi sosial tertentu; untuk fobia khas, pada adanya
objek atau situasi fobik tertentu.
Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan
gejala yang menonjol.
Diagnosa Banding
Gangguan depresif
Gangguan hipokondrik
Terapi
Farmakoterapi : obat anti ansietas
Psikoterapi
Prognosis
Suatu episode depresi seringkali
memperburuk keadaan ansietas fobik
yang sudah ada sebelumnya.
Agorafobia tanpa riwayat gangguan
panik seringkali membaik dengan
berjalannya waktu
GANGGUAN ANSIETAS
LAINNYA
Gangguan Panik
Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan Campuran Ansietas dan
Depresi
Gangguan Panik
Gangguan panik adalah gangguan yang
ditandai dengan terjadinya serangan panik
yang spontan dan tidak diperkirakan
Gambaran yang esensial adalah adanya
serangan ansietas berat (panik) yang
berulang, yang tidak terbatas pada adanya
situasi tertentu ataupun suatu rangkaian
kejadian, dan karena itu tidak terduga.
Etiologi
Beberapa penelitian menunjukan bahwa infus
laktat, PET scan, dan prolaps valvula mitral
ditemukan pada pasien dan diperkirakan
menjadi penyebab/factor biologik pada
gangguan panik.
Ada petunjuk kuat factor genetic ikut
berperan. Angka prevalensi tinggi pada anak
dengan orang tua yang menderita gangguan
panik. Demikian juga pada kembar
monozigot.
Gejala Klinis
Pasien biasanya tidak mampu
menyebutkan sumber ketakutannya.
Pasien seringkali mencoba
meninggalkan situasi dimana ia berada
untuk mencari bantuan. Serangan
biasanya berlangsung 20-30 menit dan
jarang lebih lama dari 1 jam.
Gejala somatik
Palpitasi, berkeringat, gemetar atau
berguncang, rasa sesak nafas atau tertahan,
perasaan tercekik, nyeri dada atau perasaan
tidak nyaman, mual atau gangguan perut,
pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan,
derealisasi atau depersonalisasi, ketakutan
kehilangan kendali atau menjadi gila, rasa
takut mati, parestesi, menggigil atau
perasaan panas.
Diagnosis
Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya
secara obyektif tidak ada bahaya,
Tidak terbatas pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya,
Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-
gejala ansietas pada periode antara serangan-
serangan panik (meskipun demikian, umumnya
dapat terjadi juga ansietas antisipatorik, yaitu
ansietas yang terjadi setelah membayangkan
sesuatu yang akan terjadi).
Diagnosis Banding
Gangguan fobia
Gangguan depresif
Terapi
Farmakoterapi : obat anti ansietas
Psikoterapi
Terapi sosial : keluarga
Prognosis
Gangguan panik biasanya muncul dalam
masa remaja akhir atau masa dewasa awal.
Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu.
Depresi dapat mempersulit . walaupun pasien
tidak cenderung berbicara tentang ide bunuh
diri, mereka cenderung beresiko tinggi.
Pasien dengan fungsi pra morbid yang baik
dan lama gejala singkat cenderung memiliki
prognosis yang baik.
Gangguan Cemas
Menyeluruh
Gambaran esensial dari gangguan ini
adalah adanya ansietas yang
menyeluruh dan menetap (bertahan
lama), tetapi tidak terbatas pada atau
hanya menonjol pada setiap keadaan
lingkungan tertentu saja (misalnya sifat
‘mengambang’ atau “free floating”).
Etiologi
Terdapat laporan menyatakan 50 %
terjadi pada kembar monozigotik dan 15
% pada kembar dizigotik.
Gejala Klinis
Kecemasan
Ketegangan motorik (gemetar, gelisah,
dan nyeri dada)
Hiperaktivitas otonom (sesak nafas,
keringat berlebihan, palpitasi, dan
gejala gastrointestinal)
Kewaspadaan kognitif, mudah
tersinggung dan dikejutkan.
Diagnosis
Gejala primer ansietas yang berlangsung
hampir setiap hari sampai beberapa bulan.
Kecemasan tentang masa depan
Ketegangan motorik
Overaktivitas otonomik
Pada anak-anak sering terlihat adanya
kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan-keluhan somatic
berulang.
Terapi
Kombinasi psikoterapi, farmakoterapi
(buspiron an benzodiazepin), dan
pendekatan suportif.
Prognosis
Sukar diperkirakan.
Gangguan ini adalah suatu keadaan
kronik yang mungkin berlangsung
seumur hidup.
Gangguan campuran
ansietas dan depresi
Terdapat gejala ansietas maupun depresi
yang tidak menunjukan rangkaian
gejala yang cukup berat untuk
menegakan diagnosa tersendiri.
Etiologi
• Terganggu neuroendokrin
• Hiperaktivitas system noradrenergik
• Faktor genetic
Gejala Klinis
Kombinasi beberapa gejala gangguan
kecemasan dan beberapa geajla
gangguan depresi.
Diagnosis
Terdapat gejala-gejala ansietas maupun
depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakan
diagnosa tersendiri.
Terapi
Psikoterapi : terapi kognitif atau
modifikasi prilaku.
Farmakoterapi : obat antiansietas
(buspiron ), obat antidepresan
(antidepresan sertotogenik, fluoksetin),
atau keduanya.
Prognosis
Selama perjalanan penyakit, gejala
kecemasan atau depresi mungkin
bergantian muncul. Prognosis tidak
diketahui saat ini.

Anda mungkin juga menyukai