Anda di halaman 1dari 17

Mendirikan usaha baru

Dra hefni warnetty, MFarm, apt


8.1 Alternatif usaha baru

 Dalam mendirikan suatu usaha terdapat beberapa alternatif dapat dipilih untuk memberikan
keuntungan tersendiri, antara lain :

 Menciptakan produk baru


Saat seseorang menciptakan suatu gagasan produk baru mungkin akan dianggap aneh atau
tidak masuk akal oleh sebagian besar orang, tetapi saat produk baru tersebut mulai
diluncurkan barulah orang akan berdecak kagum atas penemuan yang selama ini tidak
terbayangkan sama sekali. Misalnya, gagasan mobil dapat terbang, ternyata produk tersebut
saat ini telah ada dan mulai dipasarkan.
 Mengembangkan teknologi baru
Mengembangkan manfaat suatu produk dengan memakai teknologi yang lebih baik.
Misalnya PLN mengembangkan kwh meter listrik dengan sistem token atau pulsa.
 Mengembangkan pasar baru
Produk yang dipasarkan bukan merupakan produk baru melainkan produk yang sudah ada
saat ini, tetapi dilakukan terobosan berupa ekspansi pasar. Perusahaan membidik pasar baru
yang belum terlayani dengan produk yang sudah ada tersebut, sehingga lebih banyak
digunakan dan memberikan manfaat kepada pelanggan baru.
 Mengembangkan manfaat tambahan
Mengembangkan produk yang sudah ada dan dikonsumsi masyarakat dengan manfaat
tambahan lain yang menyertainya. Misalnya ballpoint yang selama ini digunakan sebagai
alat tulis dikembangkan dengan manfaat yg berfungsi juga sebagai termometer untuk
mengukur suhu.
 Melakukan perbedaan produk
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan adalah mampu membedakan produk yang
dihasilkan dan dijualnya dengan produk pesaing. Perbedaan dapat dilakukan dari sisi
kualitas, manfaat, komposisi, kemasan, harga dan lain-lainnya. Misalnya jika perusahaan
mampu membuat galon air yang ada pegangan dan roda sehingga lebih mudah dibawa.
8.2 menggali pengetahuan sebelum gagasan usaha direalisasikan

 Pengetahuan usaha sangat penting bagi kesuksesan usaha tersebut saat direalisasikan,
dengan itu pengetahuan usaha tidak dapat dipandang sebelah mata.

 Cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh pengetahuan usaha sebelum usaha, antara
lain :
 Membaca buku, majalah, surat kabar dan referensi lainnya tentang usaha yang diminati,
termasuk menjaring informasi melalui internet.
 Mengikuti kursus, seminar atau lokakarya tentang usaha yang diminati untuk dijalankan.
 Mempelajari autobiografi pengusaha sukses, bertanya kepada keluarganya, tetangganya,
mitra usahanya, bank rekanannya, pelanggannya bahkan dari pesaing pengusaha sukses
 tersebut.
Mewawancarai pengusaha sukses, menghadiri seminarnya, menonton videonya, membaca
 bukunya.
Mengikuti magang kepada pengusaha usaha pada bidang usaha yang diminati untuk
dijalankan.
8.2 mencari pengalaman sebelum gagasan usaha direalisasikan

 Sebelum menjalankan suatu usaha tentu calon pengusaha menempuh hal-hal sebagai
berikut :
a. Memilik pengalaman usaha pada bidang usaha yang akan dijalankan. Hal ini sangat
berpengaruh pada berbagai aktifitas usaha terutama saat harus mengambil keputusan penting
bagi pencapaian tujuan usahanya.
b. Jika tidak memiliki pengalaman pada bidang usaha yang diminati, minimal memiliki
pengalaman pada usaha yang sejenis.
c. Mencari pengalaman terlebih dahulu sebelum gagasan usaha dijalankan.
d. Jika semua hal di atas dianggap terlalu lambat untuk membuka usaha, maka sebaiknya
mencari mitra usaha yang sudah berpengalaman dan potensial, selain harus handal pada
bidang usaha yang dijalankan adalah orangnya harus jujur.
e. Tidak mendirikan usaha baru atas dasar ikut-ikutan atau latah.

 Perbedaan bakat
Misalnya orang lain memiliki minat, bakat, kemampuan dan pengalaman usaha konveksi
maka dia sukses pada usaha tersebut. Sementara seorang calon pengusaha tidak memiliki
minat, bakat, kemampuan dan pengalaman usaha konveksi maka jika ikut-ikutan besar
kemungkinan akan gagal.
 Perbedaan sumber daya
Misalnya orang lain membuka usaha rental mobil dengan kelengkapan fasilitas mobil yang
memadai maka usahanya sukses. Melihat kesuksesan tersebut calon pengusaha ikut-ikutan
membuka usaha rental mobil tetapi fasilitas mobil yang digunakan kurang memadai maka
usahanya menjadi gagal.
 Perbedaan waktu
Misalnya orang kaya dari usaha tenun zaman dulu dengan menggunakan ATBM (alat tenun
bukan mesin), calon pengusaha mengikuti usaha tersebut maka usahanya gagal karena
dianggapketinggalan zaman dan kuantitas produksi yang sedikit.
 Perbedaan tempat
Misalnya saat ini banyak usaha wanet berdiri di daerah pusat pendidikan, perkantoran dan
pemukiman padat penduduk, pemilihan lokasi itu ternyata memberikan dampak positif,
sementara calon pengusaha membuka usaha yang sama tetapi salah memilih lokasi usaha
akibatnya menjadi gagal.
8.4 perlu mentor usaha

 Mentor atau konsultan usaha adalah ahli yang dimintai pendapat atau analisanya oleh
pengusaha pada berbagai aspek aktifitas usaha. Sebaiknya mentor yang dipilih adalah ahli
yang berpengalaman usaha serta sudah terbukti menjadi pengusaha sukses.

 Manfaat yang dapat diperoleh dari mentor bagi pengusaha muda, antara lain:
1. Memberikan petunjuk “ya” atau “tidak” atas suatu keputusan yang harus diambil oleh
seorang pengusaha.
2. Memberikan pemikiran pada berbagai aspek usaha dengan tujuan keuntungan dan
kesinambungan usaha tersebut.
3. Memberikan sumbangan pengalaman karena mentor sudah banyak makan asam garam
kehidupan usaha sedangkan pengusaha muda tentunya masih kurang pengalaman.
4. Turut membuka relasi terhadap rekan usaha mentor tersebut seperti calon investor,
pemasok, distributor, pelanggan dan lain-lainnya.
5. Memberikan petunjuk tentang strategi unggulan pada berbagai aspek usaha.
6. Memberikan proses pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung dalam
aktifitas usaha.
8.5 Kunci sukses usaha

 Setiap usaha baru yang didirikan pada umumnya akan banyak menghadapi tantangan, hal ini
disebabkan oleh ancaman dari pihak luar perusahaan maupun kelemahan yang muncul dari
dalam perusahaan sendiri.

 Ada 4 kunci sukses , antara lain:


a. Fokus kepada tujuan
Sebagai pengusaha pada bisnis apa pun pasti akan memiliki tujuan umum yang relatif
sama yaitu profit dan kesinambungan usaha. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seorang
pengusaha harus selalu bersikap dan berperilaku yang sesuai dan mengarah kepada
pencapaian tujuan. Tujuan yang menjadi haluan setiap pengusaha untuk bersikap dan
berperilaku menjadi jelas bagi pengusaha yang bersangkutan.
Syarat-syarat dari tujuan yang efektif adalah :
 Hierarki
Tujuan yang ingin dicapai pada umumnya lebih dari satu macam, maka dibuatlah secara
berjenjang mulai dari tujuan yang paling penting sampai kepada tujuan yang kurang
penting.
 Realistis
Tujuan ditetapkan tidak terlalu muluk agar tetap dapat tercapai, jadi bukan hanya
sekedar angan-angan belaka serta tidak terlalu rendah yang mengakibatkan tidak ada
motivasi untuk mencapai tujuan tersebut karena dengan usaha yang sangat sederhana
saja tujuan tersebut pasti tercapai.
 Kuantitatif
Sebaiknya tujuan yang ingin dicapai ditetapkan berupa angka atau persentase, sehingga
semua upaya yang dilakukan dsn tingkat pencapaian dari tujuan tersebut dapat diuji dan
diukur secara konkrit.
 Konsisten
Sehubungan dengan tujuan lebih dari satu jenis, maka diupayakan agar satu jenis tujuan
tidak bertentangan dengan tujuan lainnya sehingga tidak akan menimbulkan dilema
kepada diri sendiri.
b. Tidak bersaing kecuali dengan diri sendiri
Jadilah orang yang terbaik pada bisnis yang dijalankan. Tidak perlu bersaing dengan orang
lain atau meniru orang yang terbaik di bidangnya karena persaingan itu akan tambah
meruncing. Bersainglah dengan diri sendiri, selalu mengadakan perubahan dan persaingan
dengan diri kita yang lalu, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Jika perubahan itu terjadi
setiap hari, setiap saat, maka kita akan muncul sebagai yang terbaik di bidang yang kita
jalani.
c. Jadilah pemenang bukan korban perubahan

Pada saat kita sedang menikmati puncak kesuksesan, justru saat itu sangat rentan karena
kita sedang berada di ujung perubahan di mana kita akan segera ditinggalkan oleh
perubahan tersebut. Kita harus bergerak dan bergerak jika tidak maka kita akan digilas
oleh perubahan.
Pikirkan apa yang dapat kita hasilkan yang selama ini belum kita hasilkan dan belum juga
dihasilkan orang lain. Jika kita bersikap dan berperilaku sebagai yang pertamaunggul
maka kita yang akan menjadi pelaku perubahan bukan yang akan ditinggalkan oleh
perubahan tersebut.
d. Jika anda mengelola bisnis di rumah, pisahkanlah urusan keluarga dari kepentingan
bisnis

Kita membuat perencanaan dan jadwal yang ketat untuk dilaksanakan dari waktu ke waktu
tanpa mencampur-adukkan dengan urusan keluarga walaupun berada di rumah sendiri.
Jika tidak mampu disiplin terhadap jadwal yang dibuat sendiri maka menjadi aktifitas yang
 Ada 3 komponen usaha sukses, yaitu :

1.
1. Wirausahawan
Wirausahawan
Selalu berorientasi kepada tujuan yang harus
dicapai.
2.
2. Peluang
Peluang
WIRAUSAHAWAN
PELUANG
WIRAUSAHAWAN
PELUANG
SUMBER
SUMBER DAYA
DAYA
Setiap perubahan yang mampu dimanfaatkan
secara baik guna mencapai keuntungan
perusahaan dan kesinambungan usaha.
3.
3. Sumber
Sumber daya
daya
Yang memadai yang dimiliki oleh perusahaan
untuk menangkap setiap peluang yang ada.

Gambar : 3 komponen usaha sukses menurut Jeffry Timmons


 Menurut Rosabeth Kanter Ada “4F” komponen usaha sukses, yaitu :
1. Founders
Tiap usaha harus dikelola oleh pengusaha yang handal dan profesional. Pengusaha yang
mampu memanfaatkan umpan balik dan selalu belajar untuk perbaikan dan
perkembangan usahanya.

2. Focused
Kejelasan pasar sasaran akan ditindaklanjuti dengan berbagai strategi yang khusus
dirancang untuk menjangkau dan menguasai pasar tersebut.

3. Fast
Membuat keputusan dengan cepat dan melaksanakan secara tepat. Kelambatan
pengambilan keputusan akan berakibat fatal terhadap perkembangan usaha.

4. Flexible
Berpikiran terbuka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perusahaan. Pengusaha harus
tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Sebaliknya jika dia lalai terhadap apa yang
sedang bergejolak di masyarakat maka kerugian pun dapat dialaminya.
Founders

Focused Fast

Flexible

Gambar : 3 komponen “4F” usaha sukses menurut Rosabeth Kanter


 Perlu dipahami bahwa tidak ada satu strategi yang dapat diterapkan pada semua kondisi.
Kondisi yang berbeda akan menuntut strategi yang berbeda pula. Peter F. Drucker
menyampaikan beberapa strategi wirausaha, sebagai berikut :
a. Strategi esa hilang dua terbilang
Strategi ini mengajarkan kepada para pengusaha untuk berupaya menguasai pasar
terbesar. Pengusaha harus menjadi market leader pada bisnis yang dijalaninya. Tidak
mudah untuk dapat menguasai sebagian besar pasar. Strategi yang dapat diterapkan
sebagai market leader antara lain :

 Memperluas pasar yang ada


Pada strategi ini pengusaha harus berupaya menemukan konsumen baru yang terdiri
dari calon pelanggan potensial yang selama ini dianggap oleh perusahaan sebagai
pelanggan produk perusahaan ternyata mereka belum menjadi pelanggan.
 Mempertahankan pasar yang sudah dikuasai
Pengusaha harus berupaya menjadikan pelanggan saat ini sebagai pelanggan yang
loyal terhadap perusahaan dan produk perusahaan. Pelanggan yang loyal akan terus
mengkonsumsi produk perusahaan, bahkan lebih sering akan lebih banyak.
Disamping itu juga mereka akan dengan suka rela merekomendasikan produk
tersebut kepada orang lain agar turut mengkonsumsi juga.
b. Creative imitation
Produk unggulan apa pun di dunia, jika sudah dipasarkan di indonesia maka hanya dalam
jangka waktu singkat akan muncul produk imitasinya. Produk imitasi ini sudah
meyesuaikan dengan karakteristik masyarakat indonesia dan juga menyangkut harga jual
yang jauh lebih murah, sehingga produk imitasi ini lebih diburu oleh konsumen di
indonesia dari pada produk aslinya.
c. Strategi relung ekologi
Strategi ini adalah berupaya untuk mendapatkan monopoli praktis dalam kawasan yang
terbatas. Pengusaha melakukan aktivitas bisnis terhadap produk yang tidak digarap oleh
perusahaan lain. Perusahaan lain tidak tertarik terhadap bisnis ini karena beberapa alasan
seperti margin keuntungan yang terlalu kecil, proses produksinya terlalu rumit, pangsa
pasarnya hanya sedikit, dan lain-lain.
d. Judo wirausaha
Identik dengan nama strategi ini “judo” maka pengusaha walaupun dia sebagai
pendatang baru bagi bisnis yang dijalaninya, dengan penuh keberanian langsung
menantang perusahaan-perusahaan lain yang sudah lebih dulu berkipah pada bisnis yang
sama. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan terdahulu seakan-akan menjadi
penyebab munculnya strategi judo wirausaha dari pendatang baru, antara lain :
 Perusahaan merasa yakin bahwa pelanggan sudah lotal
Perusahaan sangat yakin bahwa produk yang ditawarkan dan selama ini dikonsumsi
oleh pelanggan akan tetap bertahan, walaupun ada pendatang baru pada bisnis yang
sama perusahaan tidak khawatir pelanggannya akan beralih ke produk pesaing.
 Perusahaan lambat dalam pengamatan
Perusahaan tidak menyadari adanya perusahaan baru yang menawarkan produk
sejenis dan masuk kepada pasar sasaran yang sama. Sehingga perusahaan akan
membiarkan begitu saja produk pesaing masuk kepada sasarannya tanpa adanya
upaya untuk mencegahnya.
 Kurang anggaran
Perusahaan mengetahui adanya pendatang baru yang menawarkan produk sejenis
kepada pasar sasaran yang sama, tetapi perusahaan tidak dapat berbuat banyak karena
tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mencegah atau menanggulanginya.
 Produk perusahaan sudah berada pada masa penurunan
Perusahaan mengetahui adanya pendatang baru, perusahaan juga memiliki anggaran
yang cukup untuk mengatasi persaingan yang ada, tetapi perusahaan tidak melakukan
upaya defensif karena produk di mata perusahaan sudah beradapada fase penurunan.
TERIMAKASIH

Dra hefni warnetty, MFarm, apt

Anda mungkin juga menyukai