4
Kolelitiasis
o Batu empedu merupakan endapat satu atau lebih komponen pembentuk empedu yaitu:
kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein asam lemak dan fosfolipid.
5
Patogenesis
6
Etiologi terjadinya batu empedu adalah gangguan metabolisme yang menyababkan
perubahan komposisi empedu, statis empedu dan infeksi kandung empedu
7
Gambaran Klinis
o Bisa tanpa gejala, jika batu kecil dan dapat melewati ductus koledikus
o Kolelitiasis akut: nyeri hebat dan mendadak pada abdomen kuadaran atas
kanan, dapat menjalar ke bahu atau punggung. Nyeri dapat berlangsung selama
ber jam-jam
o Sering disertai mual dan muntah
o Pada kondisi kronis, pasien melaporkan riwayat dyspepsia, nyeri ulu hatu atau
flatulen yang berlangsung lama
o Komplikasi utama dari kolelitiasis adalah kolesistisis
8
Prosedure diagnostik
o Penegakkan Diagnosa kolelitiasis dan kolesistisi dilakukan dengan USG
abdomen yang menunjukkan adanya batu atau malfungsi kandung empedu.
o ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography) dapat dilakukan untuk
mendeksi batu pada ductus koledikus
Penatalaksanaan:
o Pasien dengan batu empedu harus menghindari makanan yang mengandung
lemak tinggi
o Pemberian analgetik untuk mengatasi nyeri
o Antibiotik
o Terapi IV fluid
o Asam empedu oral untuk melarutkan kolesterol
o Pemecahan batu dengan gelombang syok ekstrakorporeal atau disebut litotripsi
9
o Pembedahan untuk mengangkat batu
10
Daftar Pustaka
Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM & Gallo, BM. (2011). Keperawatan
Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Turris, SA & Finamore, S 2011. “What Every Emergency Nurse needs to know
about aspirin: An update’, International Emergency Nursing, vol. 19, no. 3,
pp.152-153.
Price, SA & Wilson,LM. (2012). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Jakarta: EGC
11