Anda di halaman 1dari 18

SOSIALISASI PROGRAM KESTRAD DAN

PEMBENTUKAN KALOMPOK ASUHAN MANDIRI


TOGA DAN AKUPRESURE DI
KELURAHAN SULAMADAHA KECAMATAN
TERNATE BARAT KOTA TERNATE
PROGRAM
Pilar 1. Paradigma Sehat
INDONESIA SEHAT
Pilar 3. JKN
Pilar 2.
yankes

Penguatan Yankes

• Diutamakan Promotif dan


Preventif
• Pemberdayaan masyarakat KELUARGA SEHAT
• Sasaran utama keluarga

ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN


TOGA DAN AKUPRESUR

www.themegallery.com Company Logo


ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN
AKUPRESUR

upaya untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan serta mencegah dan mengatasi
masalah/gangguan kesehatan ringan secara mandiri
oleh individu dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat, dengan memanfaatkan TOGA dan
akupresur
AMANAT PP 103 TAHUN 2014 TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN TRADISONAL
PASAL 70
(1) Pemerintah bertanggung jawab
memberdayakan dan mendorong peran
KENAPA aktif masyarakat dalam upaya
TOGA DAN pengembangan kesehatan tradisional.
AKUPRESUR (2) Pemberdayaan masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat diarahkan agar
?????
masyarakat dapat melakukan perawatan
kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri)
dan benar.
(3) Perawatan kesehatan secara mandiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (21
dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan
taman obat keluarga dan keterampilan
1. Murah, aman dan mudah di dapat
karena ada disekitar kita
2. Dapat meningkatan asupan gizi keluarga.
KENAPA 3. Menciptakan keindahan dan penghijauan
DENGAN TOGA lingkungan.
4. Untuk melestarian warisan budaya
??? bangsa.
5. Menggalian jenis tanaman lokal asli
daerah setempat/tanaman langka yang
berkhasiat obat.
6. Menambah pendapatan keluarga
PEMANFAATAN RAMUAN ( TOGA ) DAN AKUPRESUR
(KETRAMPILAN) UNTUK MENGATASI 15 GANGGUAN
KESEHATAN RINGAN
1. SAKIT PINGGANG
2. MUAL,MUNTAH, NYERI ULU HATI
1. MENINGKATKAN PRODUKSI ASI 3. SESAK NAFAS/MENGI
2. BATUK PILEK PADA BALITA 4. MELANCARKAN BAB
3. MENINGKATKAN NAFSU MAKAN 5. NYERI SENDI
4. GATAL PADA BIDURAN 6. PEMULIHAN SETELAH SAKIT
5. NYERI HAID
6. SUSAH TIDUR DAN STRES
7. KRAM OTOT TUNGKAI BAWAH
ATAU KAKI
8. SAKIT KEPALA/PUSING
9. PENINGKATAN DAYA TAHAN
Aman dan mudah dilakukan untuk diri sendiri
maupun untuk keluarga (dengan titik-tik yang
terpilih)
KENAPA 1. Akupresur dapat mencegah dan
DENGAN mengatasi ganguan kesehatan ringan yang
ada di masyarakat
AKUPRESUR 2. Memelihara dan Meningkatkan daya
tahan tubuh
3. Memulihkan kesehatan
4. Aman, bermanfaat dan dapat dilakukan
sendiri (asuhan mandiri)
LANGKAH-LANGKAH
PEMBENTUKAN
KELOMPOK
ASUHAN MANDIRI
TOGA DAN AKUPRESUR
PRINSIP
1. Kesadaran dan keinginan sendiri, ditandai dengan:
• Tidak ada paksaan dari siapapun.
• Mempunyai motivasi diri.
2. Kebersamaan ditandai dengan adanya perilaku saling berbagi pengetahuan dan kemampuan.
3. Kerjasama dan peran aktif kelompok asuhan mandiri dengan fasilitator.
4. Kemandirian ditandai dengan:
• Kemampuan individu untuk menolong dirinya sendiri dan anggota keluarga.
• Tersedianya bahan ramuan (tanaman obat) dan peralatan pijat keterampilan jika diperlukan
serta peralatan mengolah TOGA yang dibutuhkan.
Lanjutan prinsip
5. Berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat ditandai dengan adanya:
• Dukungan kebijakan berupa peraturan, edaran atau surat.
• Dukungan dari petugas kesehatan yang terlatih dalam teknis asuhan mandiri
6. Komitmen
Untuk diri sendiri dan keluarga (tidak dikomersilkan)
PERSYARATAN
1. Saling mempercayai
2. Saling terbuka
3. Mengakui kelebihan dan kelemahan anggota lain
4. Menerima umpan balik
5. Saling belajar
6. Memupuk rasa kebersamaan
TATALAKSANA
ASUHAN MANDIRI
Tingkat Kel/Desa

1. Kades /lurah menerbitkan SK Kader, SK kelompok dan SK penanggungjawab


kelompok
2. Petugas Puskesmas pembantu/bidan desa, kader dan mitra tingkat
desa/kelurahan melakukan identifikasi masalah kesehatan, (SMD)
Survey Mawas Diri sebagai dasar menyusun rencana kegiatan di
wilayahnya.
3. Fasilitator mengkoordinir pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
4. Fasilitator Puskesmas dan masyarakat mengidentifikasi masalah
kesehatan, kebutuhan dan harapan serta potensi sumber daya untuk
pengembangan asuhan mandiri
5. Menyusun rencana kegiatan pengembangan Penanggungjawab

daerah binaan Puskesmas dan fasilitator Puskesmas bersama

kader, tokoh masyarakat, Kepala Desa dan Lurah membahas hasil

SMD dalam forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) difasilitasi

oleh Kepala Desa/Lurah.

5.1. Forum MMD asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan,

dukungan sumber daya, pembagian peran dan tugas dari masing-

masing pihak dan masyarakat.

5.2. Kepala Desa/Lurah, fasilitator Puskesmas dan kader menyusun

kegiatan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan

diwilayahnya berdasarkan hasil MMD tersebut.


6. Kepala Desa/lurah mengusulkan anggaran dalam Rencana Kerja

Pembangunan (RKP)

7.Kader dan Petugas Puskemas Pembantu/bidan

desa/penanggungjawab daerah binaan Puskesmas bersama mitra

melakukan penyuluhan dan pembinaan asuhan mandiri pemanfaatan

TOGA dan keterampilan kepada keluarga binaan dan masyarakat.

8. Kader yang sudah mendapatkan orientasi asuhan mandiri dari

fasilitator melakukan pembinaan kepada minimal 5 – 10 keluarga

binaan dan memotivasi agar setiap keluarga mempunyai minimal 5

(lima) jenis tanaman obat di rumahnya yang ditata indah.


Company Logo
KEGIATAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI

1. kegiatan dikelompoknya minimal sebulan sekali, dipimpin oleh


kader dan didampingi oleh fasilitator Puskesmas dan mitra,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. keluarga dalam kelompok asuhan mandiri
mempelajari dan melaksanakan cara
pengelolaan TOGA, didampingi oleh sector
pertanian.
b. Kader didampingi fasilitator Puskesmas dan mitra
mengajarkan kepada keluarga binaan tentang
pengolahan pemanfaatan hasil TOGA menjadi produk
untuk dimanfaatkan sendiri ataupun untuk
menambahkan penghasilan keluarga.
Lanjutan Kegiatan
2. Kader dan atau didampingi fasilitator Puskesmas melatih keluarga binaan
tentang keterampilan untuk diterapkan dalam keluarga apabila
mengalami gangguan kesehatan ringan.
3. Setiap keluarga mempelajari dan menerapkan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan
ringan dalam lingkungan keluarga acuan Petunjuk Praktis TOGA dan
Keterampilan.
4. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri berbagi pengetahuan dan
keterampilannya kepada keluarga yang lain dalam kelompoknya.
5. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri melakukan
penilaian diri dalam pelaksanaan kegiatan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan dengan mencatat
penggunaan TOGA dan keterampilan dalam rumah
tangganya.
6. Kader setiap bulan merekap catatan dari keluarga binaannya,
sebagai evaluasi pelaksanaan asuhan mandiri dikelompoknya.
7. Setiap anggota kelompok asuhan mandiri yang sudah dapat
mandiri, mengajak beberapa keluarga minimal 5 – 10
keluarga untuk bergabung dan membentuk kelompok
asuhan mandiri yang baru.
TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai