Anda di halaman 1dari 38

LANDASAN

PSIKOLOGI
NOVIARDANI KARTIKA PRAMESWARI
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Jiwa balita baru
berkembang sedikit sekali sejajar dengan tubuhnya yang juga masih berkemampuan
sederhana. Makin besar anak itu maka makin berkembang pula jiwanya, dengan
melalui tahap-tahap tertentu akhirnya anak itu mencapai kedewasaan baik dari segi
kejiwaan maupun dari segi jasmani.
Bab ini secara berturut-turut akan membahas :
1) Psikologi perkembangan
2) Psikologi belajar
3) Psikologi social
4) Kesiapan belajar dan aspek-aspek individu
5) Implikasi konsep pendidikan
A. Psikologi Perkembangan
Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatan-
pendekatan yang dimaksud menurut (Nana Syaodih,1988) adalah :

Pendekatan Pentahapan Pendekatan Diferensial

Pendekatan Ipsatif
Pendekatan Pentahapan

Perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada


setiap tahap memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan ciri-ciri pada
tahap-tahap yang lain.
Pendekatan pentahapan ada dua macam
1) bersifat menyeluruh, mencakup segala aspek perkembangan sebagai
factor yang diperhitungkan dalam menyusun tahap-tahap perkembangan.
2) bersifat khusus hanya mempertimbangkan faktor tertentu saja sebagai
dasar menyusun tahap-tahap perkembangan anak, 
PENDEKATAN IPSATIF
pendekatan ipsatif lebih berorientasi idiografik.
Tujuan utama dari pendekatan ipsatif adalah untuk menemukan hukum
perkembangan yang sifatnya individual. Bagi pendekatan ipsatif, berbagai
hukum yang hanya dapat diterapkan dalam konteks kelompok tidak
memberikan banyak arti. Pertanyaan utama yang hendak dijawab adalah
ada-tidaknya perubahan pada berbagai variabel dalam diri
prinsip ortogenetik, kapanpun perkembangan terjadi, pasti akan berproses
dari keadaan globalitas dan tidak adanya deferensiasi ke arah diferensiasi,
integrasi, dan organisasi yang bersifat hirarkhis. Dengan demikian apapun
atribut yang dimiliki individu, pasti akan berkembang dan berubah
mengikuti alur yang sistematik dan spesifik. Semua perubahan yang
intraindividual pasti akan selaras dengan prisip ortogenetik.
Berdasarkan prinsip ORTOGENETIK dapat
disimpulkan bahwa:
1) Dengan berkembangnya individu, maka berbagai atribut baru dan lebih terdiferensiasi
akan muncul. Oleh karena itu, dari sisi susunan atribut, diskontinuitas menjadi ciri
perkembangan. Atribut-atribut yang terdiferensiasi akan muncul dari atribut yang
bersifat global.
2) Saling keterkaitan atribut akan mengalami perubahan. Atribut yang sebelumnya
kurang begitu terintegrasi dan kurang begitu hirarkhis dalam organisasi, akan berubah
menjadi lebih terintegrasi dal lebih hirarkhis. Oleh karena itu, dari sisi keterkaitan
atribut, kontinuitas menjadi ciri perkembangan. Dalam perkembangan individu,
keterkaitan individu akan selalu menjadi lebih terorganisasi secara hirarkhis.
Keterkaitan Berbagai Konsep Perkembangan
dalam Pendekatan Ipsatif
pendekatan ini memiliki sikap yang jelas terkait dengan isu kontinuitas-
diskontinuitas. Prinsip ortogenetik menyatakan terjadinya kontinuitas dan
diskontinuitas dalam perkembangan. Oleh karena itu apabila prinsip tersebut
diterapkan pada pendekatan ipsatif, maka terlihat bahwa pendekatan ipsatif
mencirikan perkembangan sebagai memiliki kedua komponen tersebut.
Pendekatan ipsatif juga memiliki manfaat aplikatif dalam isu bawaan-
asuhan. Pendekatan ini menitikberatkan arti penting kontribusi individu
dalam menentukan perkembangannya sendiri.
Perbedaan Individual menurut Pendekatan
Ipsatif
Perbedaan individu merupakan esensi dari pendekatan ipsatif. Tujuan dari
pendekatan ini adalah untuk memastikan hukum idiografis, hukum yang
diterapkan pada perkembangan individual. Dengan demikian hasil yang
didapat adalah generalisasi yang sangat spesifik mengenai rangkaian
perkembangan individu.
pendekatan ipsatif meyakini menekankan bahwa perkembangan setiap
individu bersifat unik, namun juga tidak menyangkal bahwa ada beberapa
kemiripan diantara beberapa individu.
Pendekatan Diferensial.
Pendekatan ini memandang individu-individu itu memiliki kesamaan-
kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang membuat
kelompok-kelompok. Anak-anak yang memiliki kesamaan dijadikan satu
kelompok. Maka terjadilah kelompok berdasarkan jenis kelamin,
kemampuan intelek, bakat, ras, agama, status sosial ekonomi, dan
sebagainya.
Menurut Crijns periode atau tahap perkembangan
manusia secara umum adalah sebagai berikut:

Umur 0-2 tahun disebut masa


Bayi
Umur 2-4 tahun disebut masa kanak-
kanak
Umur 5-8 tahun disebut masa
dongeng
Umur 9-13 tahun disebut masa Robinson Crusoe
(nama seorang petualang)
Lanjutan ……
Umur 13 tahun disebut masa pubertas pendahuluan

Umur 14-18 tahun disebut masa puber

Umur 19-21 tahun disebut masa adolesen

Umur 21 tahun disebut masa dewasa


Havinghurst menyusun fase-fase
perkembangan sebagai berikut:
Tugas perkembangan masa kanak=kanak

Tugas perkembangan masa anak

Tugas perkembangan masa remaja

Tugas perkembangan masa dewasa awal


Lanjutan…….
Tugas perkembangan masa setengah baya

Tugas perkembangan orangtua


Tugas-tugas yang harus dijalankan oleh setiap individu sepanjang hidupnya seperti
tertera diatas, memberi kemudahan kepada para pendidik pada setiap jenjang dan
tingkat pendidikan untuk :

1) Menentukan arah pendidikan


2) Menentukan metode atau model belajar anak-anak agar mereka mampu
menyelesaikan tugas perkembangannya
3) Menyiapkan materi pelajaran yang tepat
4) Menyiapkan pengalaman belajar yang cocok dengan tugas perkembangan itu
Pada perkembangan kognisi menurut Bruner
Sbb :
1. Tahap enaktif, anak melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya
memahami lingkungan
2. Tahap ikonik, anak memahami dunia melalui gambaran-gambaran dan
visualisasi verbal
3. Tahap simbolik, anak telah memiliki gagasan abstrak yang banyak
dipengaruhi oleh Bahasa dan logika
Perkembangan Afeksi menurut Erikson terdiri
atas delapan tahap sbb:
a) Bersahabat vs menolak pada umur 0-1 tahun
b) Otonomi vs malu dan ragu-ragu pada umur 1-3 tahun
c) Inisiatif vs perasaan bersalah pada umur 3-5
d) Perasaan produktif vs rendah diri pada umur 6=11
e) Identitas diri vs kebingungan pada umur 12-18 tahun
f) Intim vs mengisolasi diri pada umur 19-25 tahun
g) Generasi vs kesengan pribadi pada umur 25-45
h) Integritas vs putus asa pada umur 45 tahun ke atas
Psikologi perkembangan menurut Jean piaget membagi
masa perkembangan anak atas empat tahap yaitu :
• Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun), kemampuan utama : terentuknya konsep
“kepermanenan objek”.
• Periode praoperasional (usia 2-7 tahun), kemampuan utama : menggunakan simbol untuk
menyatakan objek, isyarat, bahasa, dan gerak tubuh.
• Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun), kemampuan utama : memandang secara
objektif dan berorientasi secara konseptual, menggunakan logika.
• Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa), kmampuan utama : berfikir
secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia.
PSIKOLOGI BELAJAR
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang
dilakukan oleh sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan” (Slameto, 1991:2).
Belajar adalah perubahan perilaku yang
relative permanen sebagai hasil
pengalaman (bukan ahsil perkembangan,
pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa
melaksanakannya kepada orang lain.
Prinsip-prinsip belajar ini selanjutnya disebut
dengan Teori belajar :
• Teori belajar klasik.
• Teori belajar behavioristic.
• Teori belajar kognitif.
Ada sejumlah teori belajar yang bila dibuat
secara sistematik adalah sebagai berikut:
1) Teori belajar klasik
a. Disiplin Mental Theistik
memandang mental seperti urat daging yang bisa ditingkatkan kekuatannya melalui latihan-
latihan
b. Disiplin Mental Humanistik
menekankan keseluruhan sebagai potensi individu secara utuh.
c. Naturalis atau Aktualisasi Diri
anak-anak dapat berkembang secara bebas seperti halnya dengan makhluk-makhluk yang lain.
d. Apersepsi
psikologi ini memandang bahwa jiwa manusia merupakan suatu struktur. Struktur bisa
berubah dan bertambah manakala orang tersebut belajar.
Lanjutan …….
2) Teori Belajar Modern
a. R.S Bond atau Asosiasi
belajar akan terjangkau apabila ada kontak hubungan antara orang bersangkutan dengan
benda-benda yang ada di luar.
b. Pengkondisian instrumental
merangsang stimulus dengan menguatkan respon (menjanjikan Hadiah ketika selesai kegiatan.
c. Pengkondisian Operan
seseorang yang menerima stimulus akan melakukan respon
d. Penguatan
memberi penguatan kepada respon-respon yang benar atau sesuai dengan harapan
e. Kognisi
menekankan pada cara individu mengorganisasikan yang telah di alami atau pelajari
Lanjutan
f. Belajar bermakna : Amenekankan cara seseorang mengorganisasi pengetahuan
yang di dapatnya
g. Insight atau Gestalt : memandang situasi belajar sebagai satu kesatuan dan
merespon terhadap keseluruhan yang penting untk memahaminya.
h. Lapangan : perilaku manusia melalui cara merespon terhadap factor-factor
lingkungan, terutama lingkungan sosial
i. Tanda : perilaku yang mengarah pada tujuan
j. Fenomenologi : memandang individu berada dalam keadaan dinamis yang stabil dan
memiliki persepsi
C. PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi


seseorang di masyarakat, yang mengombinasikan ciri-ciri
psikologi dengan ilmu sosila untuk mempelajari pengaruh
masyarakat terhadap individu dan antar individu.
Berkembangnya kasih sayang disebabkan oleh
dua hal, yaitu :
1. Karena pembawaan atau genetika. Pembawaan kasinh saying
sebagai perangkat yang penting untuk mempertahankan hidup
sang bayi.
2. Karena belajar. Belajar atas semua aturan yang berlaku.
Contoh : orang tua sayang pada anak sebab anak memberi
kebahagiaan orang tua. Anak cinta pada orang tua karena
orang tua memberi makan dan memberi kehangatan.
Faktor-faktor yang menentukan
motivasi :
Minat dan Kebutuhan Persepsi Kesulitan
Harapan Sukses
Indvidu Akan Tugas-tugas
Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Shaw dan Constanzo membagi ruang lingkup psikologi sosial menjadi tiga,
yaitu :
• Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu
• Studi tentang proses proses individu bersama,
• Studi tentang interaksi dalam kelompok,
D. Kesiapan Belajar dan Aspek-aspek
Individu
Perlengkap peserta didik atau warga belajar sebagai subjek dalam garis besarnya
dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

1. Watak
5. Latar 2. Kemampuan
belakang umum/IQ

4. kepribadian 3. Kemampuan
khusus/bakat
Pembentukan kesan pertama terhadap orang
lain, yaitu memiliki tiga kunci utama yaitu :
• Kepribadian orang itu.
• Perilaku orang itu.
• Latar belakang situasi.
E. Implikasi Konsep Pendidikan
1. Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada afeksi, dan
kognisi.
2. Psikologi belajar
a. secara klasik
1) disiplin mental bermanfaat untuk menghafal perkalian dan melatih soal-
soal.
2) Naturalis/aktualisasi diri bermanfaat untuk pendidikan seumur hidup
b. behavioris bermanfaat untuk membentuk perilaku nyata.
c. kognisi cocok untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang rumit yang
membutuhkan pemahaman.
3. Psikologi social

a. siswa memiliki konsep diri yang riil maka pendidik perlu


mengembangkan perilaku yang overt, persepsi terhadap
lingkungan secara wajar, dan sikap serta perasaan yang positif
b. cara pembentukan sikap perlu direncanakan dan dilaksanakan pada
waktu dan situasi yang tepat.
c. motivasi anak perlu dikembangkan melalui pemenuhan minat dan
kebutuhannya, tugas-tugas yang menantang.
d. hubungan yang intim diperlukan dalam proses
konseling, pembimbingan dan belajar dalam
kelompok.
e. pendidik perlu membendung perilaku agresif anti
social, tetapi mengembangkan agresif sanksi.
4. Kesiapan belajar yang bersifat afektif dan kognitif perlu diperhatikan
oleh pendidik agar materi yang dipelajari anak-anak dapat dipahami
dengan baik.
5. Kesembilan aspek individu harus diberi perhatian yang sama oleh
pendidik dan dilayani secara berimbang.
6. Wujud perkembangan total atau berkembang seutuhnya memenuhi 3
kriteria , yaitu :
a. semua potendi berkembang secara berimbang dan harmonis
b. potensi-potensi itu berkembang secara optimal
c. potensi-potensi berkembang secara integratif.
Tugas Individu
Menganalisis berita mengenai permasalahan pada anak maupun yang
terdapat pada lingkungan, dengan pertanyaan :
1. Menceritakan kembali dengan Bahasa sendiri terkait judul berita yang di
dapat.
2. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan
dalam berita tersebut?
3. Cara penanganan/mengatasi permasalahan berita.
4. Solusi dari permasalahan dalam berita
Analisis video yang telah ditampilkan
1. Mencari dampak negative dan positif terhadap menyekolahkan anak diusia
kurang dari 3 tahun.
2. Permainan yang pantas untuk anak yang dibawah usia 3 tahun dan jelaskan
3. Permasalahan dan Cara penanganannya
4. Solusi
5. Ceritakan kembali dengan Bahasa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai