Anda di halaman 1dari 36

PARTUS PREMATURUS TUTORIAL

IMMINENS
Alya’ Noer Heryana
30101507369

Pembimbing :
dr. Yulice Soraya Nur Intan, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Fakultas Kedokteran Unissula Semarang
RSI Sultan Agung
Semarang
2020
– Identitas Pasien –
Nama Pasien : Ny. ZS
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 01-40-xxxx
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bakalrejo, Guntur, Demak
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Pernikahan : Menikah
Nama Suami : Tn. S
Tanggal Masuk : 31 Januari 2020
Ruang : VK
– Anamnesis –
Dilakukan autoanamnesis tanggal 1 Februari 2020 Pukul 07.00 WIB.

Keluhan Utama

Perut Kencang-kencang, keluar cairan dari jalan lahir sejak jam 12.30

3
Riwayat penyakit sekarang
‐ Pasien 28 tahun G1P0A0 hamil 36 minggu datang ke IGD RISA dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir
sejak jam 12.30. Cairan keluar apabila pasien sedang beraktifitas dan kadang berhenti apabila pasien
istirahat. Pasien ke RSI Sultan Agung pada pukul 12.30. Pasien belum pernah berobat sejak pertama kali
keluar cairan. Pasien mengaku baru memeriksakan diri ke RS dan tidak rutin ANC. Keluhan lain berupa
pinggang pegal (+). Riwayat trauma (-), konsumsi obat-obatan/ jamu (-), pijat (-), aktivitas berlebih (-).

4
Riwayat Riwayat Riwayat
Haid pernikahan obstetri

• Menarche: 13 tahun Pasien menikah yang pertama kali G1P1A0


• Siklus : 28 hari dengan suami yang sekarang. G1 : Hamil sekarang
• Lama : 7 hari Usia pernikahan 5 tahun. HPHT : 17 Mei 2019
• Dismenorrhea: (-) Menikah usia 23 th. HPL : 24 Februari 2020
• Leukorrhea: (-) UK : 36 minggu
• Menopause: (-)

5
Riwayat ANC Pemeriksaan kehamilan dilakukan di
bidan tetapi tidak rutin, diberikan
vitamin dan suplemen besi. Selain itu
pasien juga melakukan vaksin TT yang
diberikan saat periksa di puskesmas.
Tidak ada pesan khusus dari bidan
mengenai keadaan kehamilannya.

Riwayat KB Tidak memakai KB


Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu •Riwayat Keluhan serupa : disangkal
•Riwayat Keluhan serupa : disangkal •Riwatat Hipertensi : disangkal
•Riwatat Hipertensi : disangkal •Riwayat DM : disangkal
•Riwayat DM : disangkal •Riwayat alergi : disangkal
•Riwayat alergi : disangkal •Riwayat asma : disangkal
•Riwayat asma : disangkal
Riwayat Gizi
Riwayat Sosial Ekonomi Pasien mengatakan tidak ada masalah
pada nafsu makan selama kehamilan.
Pasien adalah seorang karyawan swasta,
Makanan yang dikonsumsi mencakup 4
suami pasien bekerja sebagai karyawan
sehat 5 sempurna berupa ikan, ayam,
swasta. Biaya pengobatan ditanggung
sayur, susu, dan lain-lain.
Umum.
7
- Pemeriksaan Fisik -
STATUS PRESENT (31/01/2020) Pukul 07.00 WIB

Vital Sign
Tekanan Darah:
TB: 147 cm
Keadaan Umum: Kesadaran : 130/90 mmHg
BB: 55 kg
Baik Compos mentis Nadi: 103x / menit
BMI : 25,46
RR: 20 x / menit
Suhu: 36,50C
Status Internus
Konjungtiva anemis (-/-) • Mesocephale
Sklera ikterik (-/-) • Alopesia (-)
• Rambut jagung (-)

Discharge (-) -
septum deviasi (-) - • Benruk Normal
nafas cuping hidung (-) - • Discharge (-/-)

Sianosis (-) - • Simetris


Bibir kering(-) - • Pembesaran kelejra limfe
(-)

Turgor baik - • Simetris


Ptekie - • Membesar
• Kencang (+)
• Hiperpigmentasi aerola (+)
• Papila mamae menonjol
Paru
• Inspeksi : pergerakan kedua hemithorax
simetris
• Palpasi    : stemfremitus dextra sinistra sama
• Perkusi   : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara tambahan paru (-)

Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi    : ictus cordis tidak teraba
• Perkusi   : batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, reguler suara
tambahan (-)

10
Abdomen

Inspeksi : Perut cembung, striae gravidarum


(+), linea nigra (+) bekas operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), terasa pembesaran
uterus dengan bagian-bagian janin.
Perkusi : tidak dilakukan

Ekstremitas

11
STATUS OBSTETRIC
Abdomen
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar sesuai usia kehamilan, striae
gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (-), terlihat gerak
janin (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), teraba bagian janin:
Leopold I : teraba bulat besar dan lunak
Leopold II : teraba tahanan memanjang disebelah kiri
Leopold III : teraba bulat dan keras
Leopold IV : konvigurasi kedua telapak tangan konvergen
TFU : 28 cm
TBJ : (28-12) x 155 = 2.480 gram
HIS : jarang
Auskultasi : DJJ 12-12-12
12
STATUS Ginekologi
Genitalia
• Genitalia externa
Inspeksi : Rembes (+), darah (-), lendir (-), massa (-), jaringan (-)
• Genitalia Interna
VT :
- (03.00 WIB) : Pembukaan 8 cm, penipisan 50%, KK(+), Bagian terbawah Kepala, ↓ H-I
- (06.00 WIB) : Pembukaan 10 cm, penipisan 100%, KK(-), Bagian terbawah Kepala, ↓ H-III+

13
- Pemeriksaan Penunjang -

Darah rutin (31 Januari 2019)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan IMUNOSEROLOGI


HbsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif -
HEMATOLOGY
KIMIA
Darah Rutin 1
GDS 95 75-110 mg/dL
Hemoglobin 11.8 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 34.7 33-45 %
Leukosit 9.70 3.6-11.0 ribu/uL
Trombosit 276 150-440 ribu/Ul

Golongan Darah/Rh B/Positif    

APTT/PTTK 24.5 21,8 – 28,0 Detik


Kontrol 26.1 21,1 – 28,5 Detik
PPT 8,7 (L) 9,3 – 11,4 Detik
Kontrol 10,8 9,3 – 12,5 Detik
USG
- Ringkasan/Resume -
‐ Pasien G1P0A0 hamil 36 minggu datang ke IGD RISA dengan keluhan
keluar cairan dari jalan lahir sejak jam 12.30. Cairan keluar apabila pasien
sedang beraktifitas dan kadang berhenti apabila pasien istirahat. Pasien
ke RSI Sultan Agung pada pukul 12.30. Pasien belum pernah berobat
sejak pertama kali keluar cairan. Pasien mengaku baru memeriksakan diri
ke RS dan tidak rutin ANC. Keluhan lain berupa pinggang pegal (+).
Riwayat trauma (-), konsumsi obat-obatan/ jamu (-), pijat (-), aktivitas
berlebih (-).

19
Riwayat Obstetri

G1P1A0
G1 : hamil saat ini
HPHT : 17 Mei 2019
HPL : 24 Februari 2019
UK : 36 minggu

Status Internus
Dalam Batas Normal
 
 

20
STATUS OBSTETRI
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar sesuai usia kehamilan, striae(+),
gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (-), terlihat
gerak janin (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), teraba bagian janin:
Leopold I : teraba bulat besar dan lunak
Leopold II : teraba tahanan memanjang disebelah kiri
Leopold III : teraba bulat dan keras
Leopold IV : konfigurasi kedua telapak tangan konvergen
TFU : 28 cm
TBJ : (28-12) x 155 = 2.480 gram
HIS : jarang (ringan)
Auskultasi : DJJ 12-12-12

21
Genitalia
oExterna
Inspeksi : Rembes (+), darah (-), lendir (-), massa (-), jaringan (-).

22
Pasien G1P0A0 usia 28 tahun Hamil 36
minggu , Janin tunggal hidup
intrauterine, letak kepala, inpartu kala I
dengan Partus Prematurus.

23
- SIKAP -

Rawat VK
Cek Laboratorium
Inj. Cefuroxime 2 x 1
USG radiologi
Isoxsuprine HCl 20 mg drip 1 ampul tetesan pelan
Inj. Dexamethason 2 x 1 amp untuk 2 hari
Observasi jam 04.00
Pengawasan DJJ

24
- PROGNOSA –

Kehamilan : dubia Ad malam


Persalinan : dubia ad bonam
- EDUKASI -
‐ Rawat inap dan tirah baring
‐ Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga
‐ Pemberian makan dalam jumlah sedikit, namun frekuensi sering.
‐ Menghindari makanan asam, pedas, serta berlemak. Minum cairan dalam
jumlah adekuat.
‐ Jangan mengelus perut, memutar puting atau tindakan lain yang
merangsang kontraksi uterus
Tanggal Jam Pemeriksaan &/ Diagnosis Tindakan

31/01/20 19.00 VT : pembukaan kuncup, bloodshow (-), rembes (+) Rawat VK


G1P0A0 usia 28 tahun hamil 36 minggu, Inj. Cefuroxime 2 x1
Janin tunggal hidup intrauterine Cek Laboratorium
Presentasi kepala, puki Rencana USG
Inpartu kala I, dengan partus prematurus Inf. Duvadilan 1 amp tetesan
pelan
Inj. Dexamethason 2 x1 amp
untuk 2 hari
Observasi jam 04.00 WIB
Pengawasan DJJ

2/02/20 07.00 PPV : Rembes (+) Advice dr. FX. Sunarto, Sp.OG
G1P0A0 usia 28 tahun hamil 36 minggu dengan KPD - Terapi lanjut
- Bedrest total
- Pro SC

2/02/20 17.00 Post SCTP Inj. Cefuroxime 2 x 1


Inj. Painloss 1 vial
Inj. Methyl ergometrin 3 x1

4/02/20 15.00 Nyeri luka post op masih dirasakan Aff infus


Post SCTP H. 2 Bactesyn 2 x 1
Methyl ergometrin 3 x 1
Fermia 1 x 1
Definisi
‐ Diagnosis PPI dibuat jika :
• Pasien dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
• Mengalami kontraksi yang teratur, setidaknya sekali setiap 10
menit
• Dapat berhubungan dengan dilatasi dan/atau penipisan dari
serviks.
‐ AJOG, 1995 : PPI adalah persalinan yang berlangsung pada usia
kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
‐ Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI Semarang (2005) : PPI
adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu
28
Etiologi
Faktor Risiko
Faktor risiko mayor
◦ Kehamilan multipel
◦ Polihidramnion
◦ Anomali uterus
◦ Dilatasi serviks > 2 cm pada kehamilan 32 minggu
◦ Riwayat abortus 2 kali atau lebih pada trimester kedua
◦ Riwayat PPI sebelumnya
◦ Riwayat menjalani prosedur operasi pada serviks (cone biopsy, loop electrosurgical excision procedure)
◦ Penggunaan cocaine atau amphetamine
◦ Serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu
◦ Operasi besar pada abdomen setelah trimester pertama.

Faktor risiko minor


◦ Perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu
◦ Riwayat pielonefritis
◦ Merokok lebih dari 10 batang perhari
◦ Riwayat abortus satu kali pada trimester kedua
◦ Riwayat abortus > 2 kali pada trimester pertama
Patogenesis
Beberapa alur yang umum terjadi pada PPI
Identifikasi Wanita yang Berisiko
Mengalami PPI
Beberapa metode yang dapat digunakan:
◦ Skoring risiko
◦ Uji kontraksi uterus ambulatorik
◦ Estriol saliva
◦ Skrining bacterial vaginosis
◦ Skrining fibronektin janin
◦ Pemeriksaan serviks (tidak lazim dilakukan pada kunjungan antenatal)
◦ Bila dijumpai seviks pendek (< 1 cm) disertai dengan pembukaan (tanda serviks matang) risiko terjadinya PPI
3-4 kali.
Diagnosis

Beberapa kriteria dapat dipakai sebagai diagnosis ancaman PPI, yaitu:


• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari
• Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8
menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit
• Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi, rasa
tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah (low back pain)
• Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah
• Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-80%, atau telah
terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm
• Selaput amnion seringkali telah pecah
• Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
PENATALAKSANAAN
Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada PPI, terutama untuk mencegah
morbiditas dan mortalitas neonatus preterm ialah:
Menghambat proses persalian preterm dengan pemberian tokolisis,
Akselerasi pematangan fungsi paru janin dengan kortikosteroid,
Bila perlu dilakukan pencegahan terhadap infeksi dengan menggunakan
antibiotik.

34
Komplikasi pada Ibu
Peningkatan resiko infeksi endometrium mengakibatkan sepsis dan lambatnya
penyembuhan luka episiotomi.
 

Komplikasi pada bayi


Jangka pendek : Jangka panjang
• Respiratory distress syndrome (RDS), • Retardasi mental,
• Perdarahan intra/periventrikular, • Gangguan perkembangan,
• Necrotising enterocolitis (NEC), • Serebral palsi,
• Displasia bronko-pulmoner, • Seizure disorder,
• Sepsis, • Kebutaan,
• Paten duktus arteriosus. • Hilangnya pendengaran,
• Disfungsi neurobehavioral
• prestasi sekolah yang kurang baik.

35
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai