Anda di halaman 1dari 62

Pembimbing :

dr. Siti Taqwa, Sp.PD

Oleh :

Mas’ut rifai
Reysha Betharia
 HIPERTENSI KRISIS
 Peningkatan tekanan darah mendadak (> 180/120
mmHg)
- T.O.D +/-
- KELUHAN +/-
- PENANGGULANGAN SEGERA
HIPERTENSI URGENSI
 TANPA GEJALA

- Biasanya tekanan darah > 180/120 mmHg


- Tanpa keluhan (sakit kepala/cemas)
- TOD Akut tidak ada

 DGN GEJALA
- Biasanya tekanan darah > 180/120 mmHg
- Keluhan sakit kepala hebat, nafas
pendek, kardiovaskuler stabil
- TOD akut tidak ada
Hipertensi Emergensi
- Biasanya tekanan darah 180 / 120 mmHg

- Keluhan TOD : sesak, nyeri dada, nokturia,


disartria, gangguan kesadaran
ANAMNESIS
- Lama menderita hipertensi

- Obat-obat yang dimakan

- Keluhan Target Organ Damage (TOD)

- Penyakit penyerta
 Renin yang dihasilkan oleh sel justaglomerulus
ginjal mengubah angiotensinogen menjadi
angiotensin-1, kemudian angiotensin-1 diubah
menjadi angiotensin-2 oleh angiotensin
converting enzyme (ACE). Angiotensin - 2 dapat
berikatan dengan reseptor angiotensin-2 tipe 1
(AT1) atau reseptor angiotensin-2 tipe 2 (AT2).
Stimulasi reseptor AT1 dapat meningkatkan
tekanan darah melalui efek pressor dan volume
darah.13
 Efek pressor angiotensin-2 meliputi
vasokonstriksi, stimulasi pelepasan katekolamin
dari medula adrenal, dan meningkatkan aktivitas
sistem saraf simpatik (Saseen dan Maclaughlin,
2008). Selain itu, angiotensin-2 menstimulasi
sintetis aldosteron dari korteks adrenal yang
menyebabkan retensi natrium dan air. Retensi
natrium dan air ini mengakibatkan kenaikan
volume darah, kenaikan resistensi perifer total,
dan akhirnya kenaikan tekanan darah
PEMERIKSAAN FISIS
- Pengukuran tekanan darah

- Perabaan a. radialis, a. karotis

- TOD
Hipertensi Urgensi
- Tidak memerlukan penurunan tekanan darah segera
sampai normal dalam waktu observasi
- Oral anti hipertensi bekerja cepat

- Target tidak tercapai, tingkatkan dosis

- Target tercapai dalam 3-7 hari


Obat Dosis Onset / Durasi Efek samping
Tindakan/ lama
kerja

Captopril 25 mg p.o., di ulang 1 /2 jam 15-30 min/6-8 jam


Hipotensi, gagal
ginjal pada stenosis
arteri renalis
propanolol 10 – 40 mg / po 15 – 30 menit / 3 - 6 jam Bronkokonstriksi, blok
jantung, hipotensi
ortostatik

Amblodipin 2,5-5 mg 1-2 hr/12-18 hr Tachycardia,


hypotension
Hipertensi Emergensi
- Dirawat di ICU
- Obat anti hipertensi parenteral
- Target : - Penurunan tekanan darah pd jam
pertama 20-25 %
- Minimalisir hipoperfusi organ vital
- Penurunan tekanan darah selanjutnya dalam 24 jam
obat dosis Onset / Durasi Efek Samping
Tindakan /lama kerja

Parenteral
Vasodilators

Sodium 0.25 - 6 g/kg/menit Segera / 2-3 menit setelah


sebagai infus IV infus
mual, muntah, keringat,
Nitroprusside
foto sensitif, hipotensi.
Nitroglycerin 5-100 g as IV 2-5 min/5-10 min sakit kepala, mual, muntah,
infusion
hipotensi.
Nicardipine 5-15 mg/hr as IV 1-5 min / 15-30 menit, Takikardia, mual, muntah,
infusion
sakit kepala, peningkatan
tekanan intrakranial;
Fenoldopam 0.1-0.3 g/kg/min as IV <5 min/30 min
infusinon
Sakit kepala, takikardia,
Mesylate
pembilasan, flebitis lokal,
pusing
Hydralazine 5-20 mg sebagai bolus IV 10 menit IV /> 1 jam (IV); Takikardia, sakit kepala, muntah, retensi
atau IM 10-40 mg; ulangi 20-30 menit IM / 4-6 jam natrium dan air, peningkatan tekanan
setiap 4-6 jam (IM intrakranial.

Sumber : Hebert e.j Prim Care 2008. 35 (3)


1. Diseksi Aorta
- Robekan pd dinding aorta
- Klinis : nyeri dada (Spt MCI)
: Sinkope
- Pemeriksaan : Echo, CT Scan, MRI
- Terapi : Target TDS 110-120 mmHg/dl
Waktu 10-20 menit
- Konsul bedah
2. Sindroma koroner akut
- Angina pektoris tak stabil, STEMI/Non STEMI
- Klinis : nyeri dada khas
- Pemeriksaan : EKG, CKMB, Troponin T
- Terapi :
- obat : - Nitrogliserin
- Na Nitropruside
- C.C.B (Nicardipin)
- Target :  10-20% dl 1-3 jam pertama
: jaga TD> 60 mmHg
- Obat : Penghilang rasa sakit
Membuka oklusi koroner
3. Edem Paru
- Klinis : - sesak nafas hebat, tiba-tiba
- ronkhi, bendungan
- gallop rythem

- Terapi :
- Obat : - Na Nitropruside
- Fenoldopam
- Obat-obat diuretik
- Target : TDS turun 30 mmHg dl beberapa menit
: 130/80 mmHg dl 3 jam
4. AKI/CKD
- Biasanya hipertensi sekunder (oklusi a. renalis)
- Klinis : Usia muda
Refrakter
RPK tidak ada
- Pemeriksaan : bising a renalis
- Terapi : Turunkan tekanan darah
20 - 25% dl 1-3 jam
Obat : Na nitropruside
Labetalol
5. Krisis adrenergic
- Karena produksi katekolamin 
- Terapi : Turunkan tekanan darah
10-15 % dalam 1-2 jam
Obat : - Fentolamin
- Labetalol
6. Hipertensi Ensefalopati
- Perfusi ke serebral   edem serebral  progresif
- Klinis :  kesadaran
Perdarahan retina
Papil edem
Defisit neurologi
- Terapi :  tekanan darah 20-25% jam pertama
Obat : Na Nitropruside
Labetalol
7. Stroke Iskemi
- Penurunan tekanan darah masih
kontroversi
-  tekanan darah tiba-tiba  iskemi cerebri
bertambah
-  tekanan darah bila awal > 220/120
mmHg, tdk lebih 10% pd jam I, 20% pada 6-12
jam berikut
- Obat : - Na Nitropruside
- Nicardipin
8. Perdarahan serebral
- Biasanya tekanan darah > 240/120 mmHg
- Klinis : - penurunan kesadaran
- ngorok
- tanda-tanda defisit neurologi
- Terapi :-  tek darah 20-25 % jam pertama
- 160/90 mmHg dl 24 jam
- Obat : Na Nitropruside
Nicardipin
CCB
1. Hipert. Krisis :  tek darah mendadak dgn atau tanpa
TOD
2. Hipert. Urgensi : - berobat jalan
- oral anti hipertensi
3. Hipert. Emergensi : - rawat di ICU
- obat anti hipertensi
parenteral
Adapun beberapa definisi tentang penyakit dyspepsia :
Dyspepsia merupakan symptom/gejala atau sindrom
yang terdiri dari keluhan nyeri ulu hati, perut kembung,
mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, perut terasa
penuh/begah dan rasa panas didada /epigastrium.
Dyspepsia ialah kumpulan keluhan/gejala klinis dari
rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap
atau mengalami kekambuhan. Keluhan gastroesofagus
klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan
regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk
dyspepsia.
KLASIFIKASI
Adapun penggolongan dyspepsia di bagi menjadi dua bagian
yaitu :
1.    Dyspepsia organic
Dyspepsia yang penyebabnya telah di ketahui adanya
kelainan organic dalam organ tubuhnya. Misalnya, tukak (luka)
lambung, radang  pancreas, radang empedu, dan lain sebagainya.

2.     Dyspepsia non-organic (fungsional)


Dyspepsia yang penyebabnya bukan dari kelainan atau
gangguan struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis,
laboratorium, radiologi, endoskopi (teropong saluran pencernaan).
ETIOLOGI
Adapun berbagai penyebab dyspepsia berdasarkan penggolongannya yaitu :
1.    Dyspepsia organic
- Pengaruh tumor atau kanker saluran pencernaan
- Regurgitasi ( alir balik, refluks ) asam lambung
- Iritasi lambung (gastritis)
- Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis, dan
- Peradangan kandung empedu (kolesistisis)
2.    Dyspepsia non-organik
- Perubahan pola makan
- Pengaruh konsumsi obat-obatan yang berlebihan tanpa sesuai takaran dosis
-Alcohol dan nikotin.
 Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan
yang tidak jelas, zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta
adanya kondisi kejiwaan stress, pemasukan makanan
menjadi kurang sehingga lambung akan kosong,
kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada
bagian lambung akibat gesekan-gesekan antar dinding-
dinding lambung,kondisi seperti ini dapat mengakibatkan
peningkatan produksi HCL yang akan merangsang
terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga
rangsangan di medulla oblongata membawa implus
muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan
maupun cairan.
Adapula komplikasi yang di timbulkan yaitu :
 Perdarahan

 Kanker lambung

 Muntah darah

 Ulkus peptikum
Adapun beberapa therapy obat yang diberikan yaitu :
Antibiotic
 Ceftriaxone
 Cefoperazon
 Ampicilin
 Ceftazidine
Antagonis reseptor H2
 Semitidin
 Ranitidine
 Famotidin
 Roksatidin
 Antasida
 Omeprazole
Prokinetik
 Metolocopramide
 Donperidon
 Cisapride.
Adapun beberapa cara yang dapat mencegah atau
menghambat penyebaran dyspepsia yaitu :
 Menjaga pola makan yang normal dan teratur
 Pilihlah makanan yang seimbang dengan kebutuhan tubuh.
 Sebaiknya, kurangin mengkonsumsi makanan yang
berkadar asam tinggi.
 Hindari kebiasaan merokok dan minuman yang berakohol
 Biasakan membaca indikasi dan kontra indikasi pada suatu
obat terutama obat bebas ( obat warung )
 Gunakan obat sesuai takaran dosis.
LAPORAN KASUS
Identitas Pribadi
Nama : Mariam
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama / Suku : Islam / Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : jalan cendrawasih
no.333
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Sakit Kepala
Telaah : Pasien datang ke rumah sakit haji medan dengan keluhan sakit
kepala. Sakit kepala dirasakan sejak 4 hari ini. Pasien mengeluh
bahwa sakit kepala terasa seperti tertusuk-tusuk dan bersifat hilang
timbul. Pasien mengaku bahwa sakit kepala mereda apabila pasien beristirahat.
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hatinya. Nyeri ulu
hati ini dirasakan sudah sejak 2 hari lalu. Nyeri ulu hati disertai dengan
kembung dan mual akan tetapi tidak disertai muntah dan dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi dan kebas pada kedua
tungkai dan kaki. Pasien tidak mengeluhkan penurunan nafsu makan
dan pasien mengatakan bahwa pernah mengalami keguguran 1 kali.

BAK : (+) frekuensi 3-4 kali/hari, warna kuning jernih


BAB : (+) normal, frekuensi 1 kali/hari, konsistensi padat, lendir (-), darah (-)
RPT : Tidak ada
RPK : Tidak ada
RPO : Tidak ada
RAO : Tidak ada
Anamnesa Umum

Badan kurang enak : Ya - Tidur : Terganggu


Merasa Lemas : Ya - Berat badan : tetap
Merasa kurang sehat : Ya - Malas : tidak
Menggigil : Tidak - Demam : tidak
Nafsu makan : baik - Pening : Ya

Anamnesa organ
Cor
Dyspneu d’effort : tidak - Cyanosis : tidak
Dyspnea d’repos : tidak - Angina pectoris : tidak
Oedema : tidak - Palpitasi cordis : tidak
Nokturia : tidak - Asma Cardiale: tidak
Sirkulasi perifer
Claudicatio intermitten : tidak - Gangguan tropis : tidak
Sakit waktu istirahat : tidak - Kebas- kebas : ya
Rasa mati Ujung jari : tidak
 
Traktus respiratorius
Batuk : ya - Stidor : tidak
Berdahak : tidak - sesak nafas : tidak
Haemoptoe : tidak - cuping hidung : tidak
Sakit dada saat bernafas : tidak - Suara parau : tidak

Traktus digestivus
Lambung
Sakit di epigastrium : ya, sebelum makan - Sendawa : tidak
Rasa panas epigastrium : ya - Anoreksia : tidak
Muntah : tidak - Mual-mual : ya
Hematemesis : tidak - Dysphagia : tidak
Ructus : tidak - Feotor ex ore : tidak
- Pyrosis : tidak
 Usus
 Sakit di abdomen : tidak - Melena : tidak
 Borborygmi : tidak - Tenesmi : tidak
 Defekasi : ya, frek 1x/hari - Flatulensi : tidak
 Obstipasi : tidak - Haemorrhoid : tidak
 Diare : tidak

 Hati dan Saluran empedu


 Sakit perut kanan : tidak - Gatal dikulit : tidak
 Kolik : tidak - Asites : tidak
 Icterus : tidak - Oedema : tidak
 Berak dempul : tidak

 Ginjal dan saluran kencing


 Muka sembab : tidak - Sakit pinggang : tidak
 Kolik : tidak - Oligouria : tidak
 Miksi : ya, 3-4x/hari - Anuria : tidak
 Poliuria : tidak - Polakisuria: tidak
 Sendi
 Sakit : ya - Sakit digerakan : tidak
 Sendi kaku : tidak - Bangkak : tidak
 Merah : tidak - Stand abnormal : tidak
 Tulang
 Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
 Bengkak : tidak - Deformasi : tidak
 Otot
 Sakit : tidak - kejang-kejang : tidak
 Kebas-kebas : ya - Atrofi : tidak

 Darah
 Sakit dimulut dan lidah: tidak - Muka pucat : tidak
 Mata berkunang-kunang : tidak - Bengkak : tidak
 Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah : tidak
 Merah dikulit : tidak - Perdarahan subkutan : tidak

 Endokrin
 Polidipsi : tidak - Pruritus :tidak
 Polifagi : tidak - Pyorrhea :tidak
 Poliuri : tidak

 Fungsi genital
 Menarche : 14 tahun - Ereksi :-
 Siklus Haid : teratur - Libido sexual :-
 Menopause : belum - Coitus :-
 G/P/A : 8/7/1
 Susunan syaraf
 Hipoastesia : tidak - Sakit kepala : ya
 Parastesia : tidak - Gerakan tics : tidak
 Paralisis : tidak

 Panca Indra
 Penglihatan : Normal
 Pengecapan : Normal
 Pendengaran : Normal
 Perasa : Normal
 Penciuman : Normal

 Psikis
 Mudah tersinggung : tidak - Pelupa : tidak
 Takut : tidak - Lekas marah : tidak
 Gelisah : tidak

 Keadaan sosial
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Hygiene : Baik

 Anamnesa Penyakit terdahulu


Tidak Ada
 Riwayat pemakaian Obat
Tidak ada
 Anamnesa penyakit Veneris
 Bengkak kelenjar regional : tidak - Pyuria : tidak
 Luka-luka di kemaluan : tidak - Bisul- bisul : tidak

 Anamnesa Intoksikasi
Tidak ada
 Anamnesa Makanan
 Nasi : ya, frek 3 x/Hari - Sayur sayuran : ya
 Ikan : ya - Daging : ya
  
 Anamnesa Family
 Penyakit-penyakit family : tidak ada
 Penyakit seperti orang sakit : tidak ada
 Anak :8 Hidup: 7 Mati:1
  
 Status Present
 Keadaan Umum
 Sensorium : Compos mentis
 Tekanan Darah : 170/100 mmHg
 Temperatur : 36,5⁰ C
 Pernafasan : 22 x/ menit
 Nadi : 86 x/ menit
Keadaan Penyakit
Anemi : tidak - Eritema : tidak
Ikterus : tidak - Turgor : baik
Sianosis : tidak - Gerakan Aktif : ya
Dispnoe : tidak - Sikap tidur paksa : tidak
Edem : tidak

Keadaan Gizi
BB : 62 Kg
TB : 158 cm
RBW : BB x 100% = 106 % ( normoweight )
TB - 100
IMT : Berat Badan = 24 kg/m2 ( normoweight )
(TB dalam meter)2  
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Pertumbuhan rambut : Normal
Sakit kalau dipegang : tidak
Perubahan lokal : tidak

Muka
Sembab : tidak - Parese : tidak
Pucat : tidak - gangguan lokal : tidak
Kuning : tidak
Mata
Stand Mata : normal - Ikterus : tidak
Gerakan : kesegala arah- Anemia : tidak
Reaksi pupil : RC +/+ isokor - Eksoftalmos : tidak
Ptosis : tidak - Gangguan lokal : tidak
Telinga
Sekret : tidak - Bentuk : normal
Radang : tidak - Atrofi : tidak
Hidung
Sekret : tidak - Benjolan-benjolan : tidak
Bentuk : normal
Bibir
Sianosis : tidak - Kering : tidak
Pucat : tidak - Radang : tidak
Gigi
Karies : tidak
Jumlah : tidak dihitung
Pertumbuhan : normal
Pyorroe alveolaris : tidak
Lidah
Kering : tidak - Beslag : tidak
Pucat : tidak - Tremor : tidak
Tonsil
Merah : tidak - Membran : tidak
Bengkak : tidak - Angina lacunaris : tidak
Beslag : tidak
 Leher
 Inspeksi :
 Struma : tidak - Torticolis : tidak
 Kelenjar bengkak : tidak - Venektasi : tidak
 Pulsasi Vena : tidak
 Palpasi
 Posisi trachea : Medial
 TVJ : R-2 cm H­­2O
 Sakit/ nyeri tekan : tidak
 Kosta servikalis : tidak

 Torax depan
 Inspeksi
 Bentuk : Fusiformis - Venektasi : tidak
 Simetris/asimetris : simetris - Pembengkakan : tidak
 Bendungan Vena : tidak - Pulsasi verbal : tidak
 Ketinggalan bernafas : tidak - Mammae : normal
 Palpasi
 Nyeri tekan : tidak - Iktus : tidak teraba
 Fremitus suara : kanan = kiri a. Lokasi :-
 Fremissemen : tidak b. Kuat angkat :-
 c. Melebar :-
 d. Iktus cordis :-
 Perkusi
 Suara perkusi paru: Sonor di ke2 lapang paru - Gerakan bebas : 2 cm

 Batas Jantung : - Batas paru hati :


 a. Atas : ICS II linea parasternalis sinistra a. Relatif : ICS V dextra
 b. Kanan : ICS IV linea parasternalis dextra b. Absolut : ICS VI dextra
 c. Kiri : ICS V 2 cm linea Midclavicula sinistra
 Auskultasi
 Paru –paru
 Suara pernafasan : Vesikuler dikedua lapang paru
 Suara Tambahan : Tidak ada
 Cor :
 Heart Rate : 86 x/i
 Suara katup : (M1 > M2), (A2>A1), (P2 > P1), (A2>P2)
 Suara tambahan : Tidak ada

 Thorax belakang
 Inspeksi
 Bentuk : Fusiformis - Scapulae alta : tidak
 Simetris/tidak : simetris - Ketinggalan bernafas : tidak
 Benjolan : tidak - Venektasi : tidak
 Palpasi
 Nyeri tekan : tidak - Penonjolan : tidak
 Fremitus suara : kanan = kiri
 Perkusi
 Suara perkusi paru : sonor dikedua lapang paru
 Gerakan bebas : 2 cm
 Batas bawah paru :
 A. Kanan : Proc. Spinosus Vertebra IX
 B. Kiri : Proc. Spinosus Vertebra X
  
 Aukultasi
 Pernafasan : Vesikuler dikedua lapang paru
 Suara tambahan : Tidak ada









 Abdomen
 Inspeksi
 Bengkak : tidak
 Venektasi : tidak
 Gembung : tidak
 Sirkulasi Collateral : tidak
 Pulsasi : tidak
 Palpasi
 Defens muskular : tidak
 Nyeri tekan : ya, pada regio epigastrium
 Lien : tidak teraba
 Ren : tidak teraba
 Hepar : tidak teraba
 Perkusi
 Pekak hati : ya
 Pekak beralih : tidak
 Auskultasi
 Peristaltik usus : normal (8 x/ menit)
 Extremitas
 Atas Kanan Kiri
 Bengkak : tidak tidak
 Merah : tidak tidak
 Stand abnormal : tidak tidak
 Gangguan fungsi : tidak tidak
 Tes Rumpelit : tidak tidak
 Refleks :
 Bisep : ++ ++
 Trisep : ++ ++
 Radio periost :+ +

 Bawah
 Bengkak : tidak tidak
 Merah : tidak tidak
 Eodema : tidak tidak
 Pucat : tidak tidak
 Gangguan fungsi : tidak tidak
 Varises : tidak tidak
 Refleks
 KPR : ++ ++
 APR : ++ ++
 Struple :+ +
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi      
Darah Rutin      
Haemoglobin 12,2 g/dl 13-18
Hitung Eritrosit 4,4 106/ul 4.5-6.5
Hitung Leukosit 7.500 /ul 4.000-11.000
hematokrit 37,8 % 40-54
Hitung trombosit 163.000 /ul 150.000-450.000
Index Eritrosit      
MCV 86,7 Fl 80-96
MCH 27,9 Pg 27-31
MCHC 32,2 % 32-36
Hitung Jenis Leukosit      
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N. Stab 0 % 2-6
N. Seg 54 % 53-75
Limfosit 40 % 20-45
Monosit 5 % 4-8
LED   mm/jam 0-10
Fungsi Hati      
Bilirubin total 0,42 mg/dl 0,3-1
Bilirubin direk 0,22 mg/dl <0,25
AST (SGOT)   U/L <40
ALT (SGPT) 16 U/L <40
Fungsi Ginjal      
Ureum 28 mg/dl 20 – 40
Kreatinin 0,74 mg/dl 0,6 – 11
 RESUME
Anamnesis

Keluhan utama : cephalgia


Telaah:
 Pasien datang ke rumah sakit haji medan dengan keluhan
 Cephalgia (+)
 Nyeri pada ulu hati (+)
 Malaise (+)
 Nausea (+)
 Paresthesia (+)
  
BAK : (+) frekuensi 3-4kali/hari, warna kuning jernih
BAB : (+) normal, frekuensi 1 kali/hari, lendir (-), darah (-), ampas > air.
RPT : Tidak ada
RPO : Tidak ada
RPK : Tidak ada
RAO : Tidak ada
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : Compos Mentis Anemia : TB : 158 cm
TD : 170/100 mmHg tidak BB : 62 kg
Nadi : 86 x/ menit Ikterus : tidak RBW = BB x 100%
Nafas : 22 x/ menit Sianosis : tidak TB - 100
Suhu : 36,80 C Dyspnea : tidak = 106 %
Edema : tidak Kesan: normoweight
Eritema : tidak IMT = BB
Turgor : baik (TB dalam meter) 2
Gerakan aktif : ya = 24 kg/m2
Sikap tidur paksa : tidak Kesan:normoweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Palpasi : nyeri tekan pada regio epigastrium (+)
Extremitas : Dalam Batas Normal
 
Pemeriksaan laboratorium
Darah : N.stab ↓,Trombosit ↓, Ureum ↓
Urin :-
Tinja :-
Dll :-
 
Diferensial Diagnosa
Urgency hipertensi + Dyspepsia like ulcer
Emergency hipertensi + Dyspepsia dismotility

Dyspepsia non spesifik

Diagnosa sementara :
Urgency hipertensi + Dyspepsia like ulcer
 Aktivitas Tirah Baring
 Diet Diet M II
 Medikamentosa
-IVFD RL 20 gtt/i
-Inj. Ranitidine 150 mg/ 12 jam
-Inj. Ondansetron 1 ampul / 8 jam
-Inj. novalgin 1 amp / 8 jam
-Amlodipin tablet 10 mg 1 x 1
-Valsartan tablet 80 mg 1 x 1
-Captropil tablet 25 mg 1 x 1
-Propanolol tablet 10 mg 1 x 1
-Clonidine tab 0,15 mg 1 x 1
 Darah Rutin
 EKG
 Foto Thoraks
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Keluhan nyeri kepala, -Sakit kepala seperti ditusuk-
Gangguan penglihatan, tusuk
nyeri dada (angina), -Mudah lelah
kecemasan,  
palpitasi (feokromositoma)
mudah lelah
 
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Keadaan Umum
Sensorium : compos mentis Sensorium : compos mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Heart Rate : 60-100 x/menit Heart Rate : 86 x/menit
Respirasi : 18-24 x/menit Respirasi : 22 x/menit
Temperature : 36,5-37,5 °C Temperature : 36,5°C
   
Keadaan Penyakit Keadaan Penyakit
Anemia :Tidak Anemia :Tidak
Ikterus :Tidak Ikterus :Tidak
Sianosis :Tidak Sianosis :Tidak
Dyspnea :Tidak Dyspnea :Tidak
Edema :Tidak Edema :Tidak
Eritema :Tidak Eritema :Tidak
Turgor :Baik Turgor :Baik
Gerakan Aktif : Ya Gerakan Aktif : Ya
Sikap tidur paksa :Tidak Sikap tidur paksa :Tidak
Teori Kasus
Keadaan Gizi •Keadaan Gizi
BB : Kg BB : 62 Kg
TB : cm TB : 158 cm
RBW : BB x 100% = % RBW : BB x 100% = 106 %
TB - 100 ( normoweight )
IMT : Berat Badan = kg/m2 TB - 100
(TB dalam meter)2 IMT : Berat Badan = 24kg/m2
 Kesan : ( normoweight )
Kepala : Dalam batas normal (TB dalam meter)2  
Leher : Dalam batas normal Kesan:normoweight
Thorax : Dalam batas normal Kepala : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal Leher : Dalam Batas Normal
Extremitas : Dalam batas normal Thorax : Dalam Batas Normal
  Abdomen : Palpasi: nyeri tekan
pada epigastrium (+)
Extremitas : Dalam Batas Normal
Teori kasus
 Hematologi  Hematologi
Hemoglobin = 12-16 g/dL, Hemoglobin = 12,2 g/dL,
Hitung eritrosit = 4,5-6,5 x 10⁶/ul Hitung eritrosit = 4,4/ul
Hitung Leukosit = 4.000-11.000/ul, Hitung Leukosit = 7.500 /ul,
Hematokrit = 36-47% Hematokrit = 37,6%
Trombosit = 150.00-450.00 /uL Trombosit = 163.000/uL
MCV = 80 – 96 fL MCV = 86,7 fL
MCH = 27 – 31 % MCH = 27,9 %
MCHC=30 – 34 % MCHC= 32,2 %
N.Stab = 2-6% N.Stab = 0 %
N.Seg = 53-75% N.Seg = 54%
Limfosit = 20-45% Limfosit = 40%
Monosit = 4-8% Monosit = 5 %
LED = 0-20%  Fungsi Hati
 Kimia Klinik Bilirubin Total = 0,42 g/dL
Glukosa Darah Sewaktu = <140 Bilirubin Direk = 0,22 g/dL
 Fungsi Hati AST (SGOT) = -
Bilirubin Total = 0,3-1 g/dL ALT (SGPT) = 16 U/l
Bilirubin Direk = <0,25g/dL  Fungsi Ginjal
AST (SGOT) = <40 U/l Ureum = 28 mg/dL
ALT (SGPT) = <40 U/l Kreatinin = 0,74 mg/dL
 Fungsi Ginjal
Ureum = 20-140 mg/dL
Kreatinin = 0,6-1,1 mg/dL
 
Teori Kasus
Diagnosa banding : Diagnosa banding :
1. Krisis hipertensi + dyspepsia like ulcer  1. Urgency hipertensi + dyspepsia like
2. Stroke Hemoragic+ Dyspepsia ulcer
dismotility 2. emergency hipertensi+ Dyspepsia
3. chf+ Dyspepsia non spesifik dismotility
4. CKD + GERD 3. Dyspepsia non spesifik
5. arterosklerosis + ulkus peptikum  
 
 
 
DIAGNOSA : DIAGNOSA :
Hipertensi Urgensi + Dyspepsia Like Urgency Hipertensi + Dyspepsia Like
Ulcer
Ulcer
Teori Kasus
KOMPLIKASI : KOMPLIKASI :
Komplikasi pada krisis hipertensi : Tidak ditemukan tanda – tanda komplikasi
1. CAD (Coronary Arteri Disease)
2.CRF (Chronic Renal Failure)
3. CHF (Congestif Heart Failure)
4. CVA (Cerebral Vascular Accident)
Teori Kasus
Pencegahan : Pencegahan :
- Diet rendah garam - Diet rendah garam
- olahraga yang teratur, - olahraga yang teratur,
- tidak mengkonsumsi alcohol
- tidak mengkonsumsi alcohol
- Hindari asap rokok
- Menjaga pola makan yang normal dan teratur
- Hindari asap rokok
- Pilihlah makanan yang seimbang dengan - Menjaga pola makan yang normal dan
kebutuhan tubuh. teratur
- Pilihlah makanan yang seimbang dengan
kebutuhan tubuh.
Teori Kasus
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
Terapi Nonmedikamentosa Aktivitas Tirah baring
aktivitas : Tirah baring Diet DIET RENDAH GARAM
Diet : Rendah garam
Rendah lemak Medikamentosa
Medikamentosa IVFD RL 20 gtt/i
1. Deuretika, terutama golongan thiazide Inj. Ranitidine 150 mg/ 12 jam
(thiaz) atau Aldosteron Antagonist (Aldo Inj. Ondansetron 1 ampul / 8 jam
Ant). Inj. novalgin 1 amp / 8 jam
2. Beta Bloker (BB) Amlodipin tablet 10 mg 1 x 1
3. Calcium Channal Bloker atau calcium Valsartan tab 80 mg 1 x 1
antagonist (CCB). Captropil tab 25 mg 1 x 1
4. Angiotensin Converting Enzyme Propanolol tab 10 mg 1 x 1
Inhibitor (ACE-I) Clonidine tab 0,15 mg 1 x 1
5. Angiotensin II Reseptor Bloker atau AT
1 receptor antagonist/blocker (ARB).
6. Direct renin inhibitor (DRI)

Anda mungkin juga menyukai