A A Sg Kuntya Sareta Cardiac trauma (blunt and penetrating)
Penetrating cardiac trauma dapat disebabkan oleh
tusukan benda tajam maupun bukan dan tembakan Blunt cardiac trauma disebabkan oleh gaya mekanis llangsung ke arah dada, kecepatan tinggi yang mengalami perlambatan secara langsung, kompresi dada, atau campuran dari hal tersebut. Kecelakan kendaraan bermotor menjadi penyebab tersering terjadinya trauma ini. Evaluasi Foto thoraks polos dapat digunakan untuk initial diagnosis namun memiliki banyak limitasi untuk Blunt Cardiac Injury (BCI) dan lebih berguna pada penetrating trauma. Pada pericardia tamonade tidak akan terlihat dengan begitu jelas apabila volumenya kurang dari 200ml. Ultrasonografi lebih banyak memberikan gambaran tentang trauma yang terjadai di jantung, sering digunakan dalam pemeriksaan fungsi valvular Computed Tomography (CT) dapat digunakana pabila pasien cukup stabil. Ct memiliki sensitifitas yang tinggi untuk pericardial or myocardial lacerations, cardiac luxation, other thoracic injuries, dan dapat membantu mengidentifikasi proyeksi dan lokasi dari foreign body Presentasi klinis BCI pada jantung dapat bervariasi dari perubahan elektrokardiografi asimptomatik (EKG) hingga syok kardiogenik dan kematian . Sebagian besar pasien yang memiliki luka tembus jantung hadir dengan tanda-tanda vital yang tidak stabil, paling sering dengan tamponade jantung. Keterlambatan dalam mengenali cedera pada struktur mediastinum vital terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi secara signifikan. Oleh karena itu, sebagian besar pasien dengan cedera mediastinum yang stabil dan tidak memerlukan pembedahan segera membutuhkan pencitraan berkualitas tinggi untuk mengidentifikasi cedera dan mengoptimalkan pengobatan