Anda di halaman 1dari 37

Virus

5
Modul Mikrobiologi Virologi Ke-5

Presentasi ini disiapkan oleh Tim Dosen Mikrobiologi Virologi Semester Genap 2019/2020
Virus:
Sang Penakluk yang Tak “Hidup”

2
Tahukah Anda
Perbedaan & Persamaannya???

3
Virus
 Virus merupakan agen infeksi yang dapat memperbanyak
dirinya HANYA pada sel hidup suatu organisme. Virus dapat
menginfeksi semua jenis makhluk hidup, mulai dari hewan,
tanaman, manusia, bahkan bakteri maupun archea.

 Bukan Sel Virus tapi Partikel Virus (Virion)


 Virologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang virus
4
Karakteristik Virus
 Merupakan organisme aseluler (bukan sel) yang tidak memiliki organel-
organel

 Partikel virus mengandung satu atau lebih DNA atau RNA (tidak
keduanya)

 Asam nukleat dikelilingi atau dilapisi oleh cangkang protein (kapsid)

 Beberapa virus memiliki struktur membrane (envelop) yang mengelilingi


partikelnya (virion)

 Memiliki sifat intraselular obligat 5


Virus:
Organisme “Hidup” atau “Mati”
Organisme Hidup Benda Mati

 Dapat bereproduksi  Organisme aselular

(walau hanya dalam sel inang hidup) (tanpa sitoplasma ataupun organel sel)
 Dapat bermutasi  Tidak memiliki metabolisme sendiri
 Bereplikasi menggunakan peralatan
metabolism sel inang
 Dapat dikristalkan
Ukuran Virus
Berukuran sekitar 10 – 400 nm

7
Morfologi/Bentuk-bentuk Virus

8
Struktur Virus
Secara umum struktur virus terdiri atas:
 Asam Nukleat
 Kapsid
 Envelope

9
Envelop/Selubung Virus
Virus dapat dibedakan berdasarkan envelop-nya:
 Virus berselubung, virion yang memiliki envelop
Hepatitis B Virus (HBV), Smallpox Virus, Human Immunodeficiency
Virus (HIV)

 Virus telanjang, virion yang tidak memiliki envelop


Adenovirus, Echovirus, Hepatitis A Virus (HAV), Norwalk Virus

10
Envelop/Selubung Virus
 Terbentuk Ketika glikoprotein dan oligosakarida virus
berasosiasi dengan membrane plasma dari sel inang

 Memiliki lapisan fosfolipid bilayer

 Berperan dalam:
 Proses pelekatan dengan sel inang
 Antigenesitas
 Infektivitas
 Resistensi

11
Kapsid
 Merupakan struktur makromolekul yang berperan sebagai
selubung protein dari virus

 Tersusun atas sub-unit protein yang dikenal sebagai protomers

Berfungsi untuk:
 Melindungi materi genetic
 Membantu transfer materi genetic ke sel inang (infeksi)
 Penyebaran antigenesitas

12
Materi Genetik
 Berperan dalam:
 Proses infeksi
 Mengontrol keturunan dan variasi virus

 Berdasarkan posisinya dibedakan menjadi:


 Tepat berada di tengah-tengah bagian dalam kapsid
 Diselubungi oleh protein pengikat khusus protein-asam nukleat
 Diselubungi oleh protein dari sel inang

13
Klasifikasi Virus

14
Virus DNA
Terdiri atas dua macam:
Untai tunggal (ssDNA)
Untai ganda (dsDNA), dapat berupa sirkular maupun linear

Pengelompokkan berdasarkan David Baltimore:


Kelas I: DNA untai ganda (dsDNA)
Herperviridae, Adenoviridae, Poxviridae

Kelas II: DNA untai tunggal (ssDNA)


Parvoviridae

Kelas VII: DNA untai ganda dengan RNA intermediate (dsDNA-RT)


Hepadnaviridae
15
Virus DNA

16
Virus RNA
Biasanya dalam bentuk untai tunggal,
Sense RNA (+), siap untuk translasi protein [(+) ssRNA]
Antisense RNA (-), harus melalui proses konversi [(-) ssRNA]

Pengelompokkan berdasarkan David Baltimore:


Kelas III: RNA untai ganda (dsRNA)
Reoviridae

Kelas IV: RNA untai tunggal sense [(+) ssRNA]


Picornaviridae, Togaviridae

Kelas V: RNA untai tunggal antisense [(-) ssRNA]


Orthomyxoviridae, Rhabdoviridae

Kelas VI: RNA untai tunggal sense dengan DNA intermediate (ssRNA-RT)
Hepadnaviridae 17
Virus RNA

18
Virus DNA & Virus RNA

19
Simetris Virus
Ikosahedral Heliks

 Adenovirus, Hepatitis A Virus (HAV),  Influenza Virus, Measles Virus,


Human Immunodeficiency Virus Mumps Virus, Parainfluenza Virus,
(HIV), Polio Virus, Yellow Fever Virus Rabies Virus
20
Simetris Kompleks Virus

Contoh yang terkenal adalah Bacteriophages (T4)

Memiliki kepala kubik dengan triangular berjumlah 7, leher, dan ekor


kontraktil

21
Siklus Hidup Virus
Terdiri atas 6 tahapan:
1. Absorpsi
2. Penetrasi
3. Uncoating
4. Sintesis
5. Perakitan
6. Pelepasan

22
Absorpsi
 Virus melakukan interaksi awal dengan sel inang yang
sesuai
 Proses absorpsi bersifat spesifik dengan bantuan
reseptor pada membran sel
 Virus memiliki rantang inang yang terbatas

23
Penetrasi
 Virus melakukan penetrasi terhadap membran sel
inang
 Endositosis: Seluruh bagian virus tertelan dalam sel
dan terbungkus oleh vesikel atau vakuola
 Envelop virus dapat secara langsung bergabung
dengan membran sel inang

24
Uncoating
 Enzim pada vakuola melarutkan envelop dan kapsid
virus
 Materi genetic virus terbebas dari kapsidnya

25
Sintesis
 Materi genetic virus mengambil alih kendali perangkat
sintesis dan metabolism inang

Virus RNA direplikasi dan disusun pada sitoplasma


Virus DNA masuk ke dalam inti sel inang dan
ditranskripsikan menjadi RNA

26
Perakitan
 Partikel virus disusun dari sub unit proteinnya
 Masing-masing pertikel kemudian disusun menjadi
virion

27
Pelepasan
 Proses pelepasan dibedakan menjadi dua tipe:
1. Virus tidak ber-envelop dan virus kompleks
Dilepaskan ketika sel inang mengalami lisis ataupun
terjadi kerusakan sel
2. Virus ber-envelop
Dilepaskan secara tunas atau eksositosis

 Virion yang dilepaskan bisa mencapai 3,000 sampai


100,000 virion
 Secara keseluruhan, seluruh siklus terjadi antara 8
sampai 36 jam 28
Pelepasan

29
Siklus Bacteriophage

30
Siklus Litik vs Siklus Lisogenik
Tipe infeksi virus dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Lisis, sel inang dipenuhi dengan virion kemudian pecah  kematian sel
2. Lisogenik, dikenal sebagai infeksi laten

Siklus Lisogenik memiliki ciri khas:


 Materi genetik virus bergabung dengan materi genetik sel inang
 Penggabungan dapat terjadi dalam jangka waktu tertentu
 Sel inang tetap hidup selama fase lisogenik

Siklus infeksi sama dengan siklus hidupnya:


1. Pelekatan
2. Penetrasi
3. Uncoating
4. Biosintesis
5. Pematangan
6. Pelepasan 31
Siklus Litik vs Siklus Lisogenik
N0. Variabel Pembeda Siklus Litik Siklus Lisogenik

Kondisi awal Bakteri (sel inang) Non virulen Virulen


1

Jumlah tahapan 5 tahap : adsorbsi, penetrasi, 4 tahap : adsorbsi, penetrasi,


2 Sintesis, pematangan dan lisis pengabungan dan pembelahan

Dapat dilanjutkan dengan


Terhenti, karena sel inangnya siklus litik jika virulensi bakteri
3 Kelanjutan Siklus rusak/mengalami lisis
hilang

Kondisi akhir bakteri (sel inang) Mengalami lisis (mati) Tidak mengalami lisis (tidak
4 mati)

32
Pengamatan Virus

Ingat!!!
Perhitungan Virus bukanlah
CFU melainkan PFU

PFU (Plaque Forming Units)


Pewarnaan Virus
Pencegahan dan Pengobatan
 Metode pengobatan yang paling efektif adalah
1. Vaksinasi
 Merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi
2. Obat antiviral
 Mengatasi gejala akibat infeksi virus

Ingat!!!
Antibiotik BUKAN Antiviral

35
Mekanisme Antiviral

36
End
Terima Kasih

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Presentasi disiapkan oleh Tim Dosen Mikrobiologi Virologi Semester Genap 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai