Oleh:
Dr. Kasman Arifin, M.Si
Variasi individual
Pada populasi hewan berbiak seksual: individu jantan dan
betina bersifat interfertil; mampu kawin satu dengan yang
lain dan menghasilkan turunan yang interfertil pula.
Ditujukan untuk individu spesies yang sama
Dalam praktek sehari-hari:
Pengertian populasi; adakalanya ditujukan dalam
pengertian heterospesies (polispesies) misalnya:
a. Populasi capung di Kampus Bumi Tridharma UHO
Anduonohu – Kendari
b. Populasi burung di Kota Kendari
c. Populasi ikan di Sungai Kambei
d. dsb.
Istilah populasi kadang-kadang digunakan untuk:
Individu-individu dari suatu kategori umur atau
tingkat perkembangan tertentu.
misalnya:
1) Populasi nimpa lalat sehari (Ephemeroptera)
2) Populasi nimpa capung (Odonata)
Karena batasan dimensi ruang dan waktu seringkali
sukar ditentukan pada populasi-populasi alami maka:
area (ruang) dan periode (waktu) kadangkala
ditentukan.
- secara arbitrer
- berdasarkan keperluan
- tujuan dan kepraktisan peneliti
Adanya interaksi-interaksi antar individu di dalam
populasi atau individu-individu lain dari luar populasi
maka: populasi merupakan satuan dinamis yang
dikenal seleksi alam (berevolusi).
Ciri-Ciri Dasar Populasi
Ciri Biologi
yaitu ciri yang dimiliki oleh individu-individu
pembangun populasi, yang mempunyai:
struktur-struktur organisasi tertentu; ada yang
konstan dan ada yang mengalami perubahan sejalan
dengan waktu (umur).
Ontogeni, yaitu sejarah perkembangan kehidupan
(lahir, tumbuh, berdiferensiasi, senesens, mati).
dapat dikenai dampak faktor-faktor lingkungan dan
dapat memberi respon.
mempunyai herediter
terintegrasi oleh faktor-faktor herediter (genetik) dan
lingkungan (ekologi).
Perubahan
Fenotipe
Faktor-faktor Kepunahan
Lingkungan dsb.
Gbr 6.2. : Tingkat Kerapatan kasar dan ekologis ikan-ikan dalam suatu danau
serta hubungannya dengan pewaktuan perkambangbiakan
burung bangau (pemangsa ikan)
Makin turun air danau, kerapatan kasar makin
berkurang, dan
Kerapatan ekologis makin bertambah
Pewaktuan musim burung bertelur cukup tepat
karena pada anak-anak burung menetas (kebutuhan
energi untuk tumbuh tinggi) bertepatan dengan
tingkat kerapatan populasi-populasi ikan dalam
danau maksimum
- Induk bangau relatif mudah menangkap ikan
Kaitan hubungan bermakna tersebut tidak ada
seandainya kerapatan populasi yang diperhitungkan
dalam hubungan dengan aktivitas perkembangbiakan
bangau adalah kerapatan kasar dari ikan-ikan.
Kecenderungan umum : hubungan berbanding
terbalik antara kerapatan dan ukuran tubuh hewan
Species hewan ukuran tubuh besar tingkat
kerapatan rendah
Species hewan ukuran tubuh kecil tingkat
kerapatan tinggi
Tabel : Contoh tingkat kerapatan populasi hewan yang
berbeda ukuran tubuhnya
KERAPATAN POPULASI
(JUMLAH INDIVIDU PER SATUAN LUAS AREA
TAKSON
HEWAN A (Per m2) B*)
atau
Dengan :
b = berat tubuh individu
n = jumlah individu
= rata-rata berat tubuh individu
Penyebab kelangkaan:
1. Area yang dihuni menjadi sempit atau jarang
2. Tempat-tempat yang dapat dihuni spesies
hanya cocok dihuni dalam waktu singkat saja
Masalah atau tempat-tempat itu letaknya diluar
Prevalensi jangkauan daya pemencaran (dispersal)
spesies hewan
3. Area yang potensial untuk dihuni dapat
menjadi tidak dapat ditempati akibat
kehadiran pesaing, parasit, atau predator.
INTENSITAS, PREVALENSI DAN
KELANGKAAN
Penyebab kelangkaan:
4. Ketersedian sumber daya penting dalam area yang
Masalah dapat dihuni menjadi berkurang, misalnya
Intensitas
makanan dan tempat berbiak yang aman.
5. Variasi genetik spesies relatif sempit, sehingga
Masalah
kisaran tempat yang dapat dihuni terbatas.
Prevalensi 6. Plastisitas Fenotipik individu-individu spesies
rendah, segingga kisaran tempat yang dapat
dihuni terbatas.
Masalah 7. Kehadiran spesies lain (pesaing, predator, parasit)
Intensitas
menekan tingkat kelimpahan spesies menjadi
sangat rendah dan jauh dari tingkat kelimpahan
yang masih dapat didukung ketersediaan sumber
dayanya.
PENGUKURAN TINGKAT KELIMPAHAN POPULASI
Banyak macamnya
Faktor penentu dipilihnya suatu cara yang cocok,
yaitu:
1. Tujuan dan Keperluan pengukuran
2. Ukuran tubuh hewan
3. Mobilitas
4. Prilaku Umum Spesies Hewan
5. Ketersediaan waktu dan Tenaga
6. Keterampilan Pelaksanaan Pengukuran
PENGUKURAN TINGKAT KELIMPAHAN POPULASI
menunjukan kesamaan
Hasil pengukuran tidak menghasilkan suatu organ taksiran
mengenai besar populasi atau kerapatan populasi hanya
mengenai indeks kelimpahan populasi.
asumsi yang mendasari
Berkolerasi secara relatif konstan dengan angka besar
populasi yang sebenarnya atau angka kerapatan
populasinya.
Namun
Besarnya konstanta koreksi itu tidak diketahui secara pasti.
Kegunaan
mendeteksi terjadinya perubahan-perubahan besar
mengenai naik-turunya kelimpahan populasi suatu species
hewan di suatu tempat.
Teknik dan metode (beberapa)
1. Pengunaan perangkap
- misal : perangkap jebak, perangkap hidup, perangkap
cahaya.
- Indeks kelimpahan:
purata jumlah individu per satuan waktu per perangkap
2. Penggunaan Jala: jala serangga, jala tebar, jala kabat, dsb
3. Perhitungan pelet tinja:
Bila jumlah total pelet segar disuatu area dan purata laju
produksinya (Laju defekasi) per individu per satuan waktu
diketahui.