DERMATOLOGI
Pembimbing :
dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.KK (NIP 197906222010122001)
Disusun Oleh :
Ahmad Musafi H. G4A019028
Dewi Itika Basuki G4A019048
Mahendra Aulia R. G4A019051
Citra Kharisma Z. G4A019055
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSOED PURWOKERTO
2020
PENDAHULUAN
SSJ
<10% luas permukaan badan (LPB)
NET
>30% luas permukaan badan (LPB)
TRIAS
Urea Serum
Gula Darah Sewaktu
(GDS)
Hematologi Rutin
Uji Kultur Bakeri dan Candida sp.
TATA LAKSANA
NONMEDIKAMENTOSA
•Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
•Perhatian khusus untuk jalan napas, stabilitas hemodinamik, dan
manajemen nyeri
•Penanganan kulit yang mengalami epidermolisis, seperti aspirasi bula,
kompres dan mencegah infeksi sekunder. Bila terdapat jaringan nekrotik
debridement kemudian diberikan dressing berbasis kolagen/madu
•Berikan nutrisi secara enteral pada fase akut, baik secara oral maupun
nasogastrik
TATA LAKSANA
MEDIKAMENTOSA
PRINSIP :
• menghentikan obat yang dicurigai sebagai pencetus.
• Pasien dirawat ICU/unit luka bakar dan dimonitor ketat
• Atasi keadaan yang mengancam jiwa
Terapi topikal :
• Pelembab berminyak seperti 50% gel petroleum dengan 50% cairan parafin.
• Mata dokter spesialis mata
Terapi sistemik :
• Kortikosteroid
• Deksametason, prednison 1-4 mg/kgBB/hari SSJ,
• 3-4 mg/kgBB/hari SSJ-NET
• 4-6 mg/kgBB/hari NET
• Intravenous immunoglobulin (IVIg) dosis tinggi 1 g/kgBB/hari selama 3hari
• Analgesik
• Antibiotik
TATA LAKSANA
SCORTEN NILAI
•0-1: 3,2%
1. Usia >40 tahun
•2 : 12,1%
2. Denyut jantung >120 kali/menit •3 : 35,8%
3. Ada keganasan •4 : 58,3%
4. Luas epidermolisis >10% luas •5 : 90%
permukaan tubuh
5. Serum urea >28 mg/dL Quo ad vitam, fungsionam, sanactionam:
6. Glukosa >252 mg/dL dubia ad bonam
7. Bikarbonat <20 mmol/L
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
(S4)
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (S4)
Etiologi
> menyerang bayi & anak2 < 6th
Etio : eksotoksin eksfolatif yg dihslkan oleh
Mortalitas pada anak2 sgt rendah (1-5%) –
Staphylococus aureus → epidermolisis
dewasa 50%
Anak-anak : sistem imunitas blm sempurna,
kapabilitas klirens ginjal blm matang
Dewasa : imunokompromais, gagal ginjal
GEJALA KLINIS
Dapat didahului gejala prodromal infeksi
Staph.aureus pd kulit, tenggorok, hidung, mulut &
umbilikus
Bisa disertai demam / tidak
Malaise
Iritable
Pada palpasi teraba hangat dan lunak
Edema fasial
Krusta perioral
Bila BSA luas → tanda-tanda dehidrasi,
Nikolsky’s sign +
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Medikamentosa
• Hidrasi dengan cairan kristaloid (NaCl)
Jika pasien dalam kondisi syok hipovolemik berikan NaCl 0,9% sebanyak 130-154 mmol/L dengan bolus 500 mL selama < 15
menit.
• Pemberian steroid sistemik, kecuali pada eritroderma akibat psoriasis karena dapat memperparah psoriasis.
akibat alergi obat : prednison 4x10 mg/hari
akibat perluasan penyakit kulit (selain psoriasis) : prednison 4x10 – 15 mg/hari
akibat keganasan (CTCL) : prednison 30 mg/hari
• Pemberian antihistamin untuk mengurangi refleks menggaruk dan rasa gatal di hampir seluruh tubuh pasien.
• Pertimbangkan pemberian antibiotic spectrum luas seperti golongan penisilin pada pasien dengan tanda-tanda infeksi sekunder.
• Pertimbangkan pemberian albumin plasma (Patrizi dan Venturi, 2015).
PROGNOSIS
ANAMNESIS
• Keluhan diawali dengan lesi pada bagian mukosa yang bersifat
menetap dan nyeri.
• Lesi pada kulit timbul dalam jangka waktu 3 bulan setelah lesi pada
mukosa
• Perlu dilakukan eliminasi terkait penyebab lain dengan keluhan yang
sama
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Immunofluoresens
TATA LAKSANA
NONMEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
• Perbaikan keadaan umum • Terapi lini pertama ada
dengan pemberian cairan kortikosteroid 1mg/kgBB/hari
elektrolit • Dapat diberikan terapi adjuvant
• Membalut luka berupa steroid sparing agent:
direkomendasikan dengan daun mikofenolat mofetil 2-2,5 g/hari
pisang 2 kali sehari
• Terapi topical bisa diberikan
kortikosteroid dengan dosis
redah
KESIMPULAN
• SSJ dan NET merupakan penyakit nekrolisis epidermal yang ditandai dengan nekrosis
dan pelepasan epidermis yang ekstensif. SSJ dan NET dibedakan berdasarkan BSA
dengan SSJ memiliki BSA <10% sedangkan NET memiliki BSA>30%.
• Staphylococcal scalded-skin syndrome (S4) merupakan penyakit epidermolisis akibat
toksin dari S. aureus dan biasa terjadi pada anak-anak.
• Eritroderma merupakan papulosquamous eruption dengan eritema dan skuama >90%
area tubuh yang dapat disebakan melalui 3 hal, alergi obat, perluasan penyakit kulit, atau
penyakit sistemik/keganasan.
• Pemfigus vulfaris merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya bulosa
kronis dan akantolisis.
TERIMA KASIH