Anda di halaman 1dari 39

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH

ORANG TUA DENGAN ADIKSI


INTERNET PADA
REMAJA SMA

BRILLIANDA YULITA PUTRIDITA


030.14.034

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
Latar Belakang
Penggunaan internet mempengaruhi
(1)
kehidupan sehari-hari seseorang

Indonesia peringkat 12 pengguna


(2)
internet terbanyak dari 201 negara

Banyak kegiatan yang bisa dilakukan


dalam penggunaan internet (3)
Latar Belakang
Terdapat masalah dalam penggunaan
(4)
internet

Penggunaan internet secara berlebihan


(4)
dapat menimbulkan adiksi internet

Potensi adiksi internet dari tahun ke


(4)
tahun semakin meningkat
Latar Belakang
Remaja menjadi usia yang paling
(5)
rentan

Terdapat beberapa faktor yang dapat


memicu terjadinya adiksi internet pada
remaja(6)

Faktor keluarga salah satunya


(6)
berkaitan dengan pola asuh orang tua
Latar Belakang
Penelitian sebelumnya:
Ada yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara pola asuh orang tua dengan
adiksi internet dan ada yang tidak(7-8)

Bagaimana dengan Remaja di


Jakarta???
Masalah
LATAR BELAKANG

Apakah terdapat hubungan antara pola asuh


orang tua dengan adiksi internet pada remaja
SMA?
Tujuan Penelitian
Umum:
• Untuk meningkatkan pengendalian kontrol diri
remaja dengan mengetahui apakah terdapat
hubungan antara pola asuh orang tua dengan
adiksi internet
Tujuan Penelitian
Khusus:
1. Untuk mengetahui distribusi pola asuh orang tua pada
remaja.
2. Untuk mengetahui distribusi adiksi internet pada remaja
SMA.
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola
asuh orang tua dengan adiksi internet pada remaja SMA
Hipotesis

Ada hubungan antara pola asuh orang


tua dengan adiksi internet
Manfaat Penelitian
Bagi ilmu pengetahuan:
• Memberi informasi untuk penelitian berikutnya
• Memberi pengetahuan tentang faktor risiko yang
berhubungan adiksi internet

Bagi profesi:
• Memberi informasi dan pengetahuan khususnya pada
praktisi medis agar dapat dijadikan sarana untuk
berkonsultasi mengenai hal terkait

Bagi masyarakat:
• Memberi informasi khususnya kepada remaja dan para
orang tua untuk mengevaluasi serta dapat mencegah
terjadinya adiksi internet
Tinjauan Pustaka
Permasalahan pada remaja: (9)
(9)

- Perubahan biologi dan psikis yang


Remaja berpengaruh terhadap sikap
- Kurangnya informasi dari orang tua/wali
- Pergaulan makin bebas
- Kemajuan teknologi yang berakibat pada
sulit menyeleksi informasi dari luar
- Peningkatan urbanisasi
- Kurangnya pemanfaatan sarana untuk
menyalurkan minat yang positif

Merupakan fase transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa


yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial(9)
Remaja

(11)
(10)
WHO(10) Depkes RI 2009(11)

Remaja awal 10-16


10-19 tahun tahun

Remaja akhir 17-25


tahun
Tinjauan Pustaka
Epidemiologi

Etiologi

Faktor Risiko
Adiksi Internet
Proses Terjadinya

Kriteria
Diagnostik

Tatalaksana
Adiksi perilaku akan teknologi yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas
penggunaan internet serta keinginan untuk selalu menggunakan internet (online) dan
penggunaan internet yang berlebihan tersebut akan menimbulkan masalah yang akan
memengaruhi psikologis, hubungan sosial dan aktivitas sehari-hari seseorang (12)
Proses Kriteria
Tatalaksana(15-17)
Terjadinya
(13) Diagnostik(14)

1. Discovery Lima kriteria yang Memenuhi minimal


harus dipenuhi: satu dari kriteria 1. Non-
2. Experiment 1. Preokupasi oleh tambahan berikut farmakologi
internet ini:
2. Perlu penambahan 1. Telah mengabaikan 2. Farmakologi
3. Escalation jumlah waktu hubungan sosialnya
3. Tidak berhasil 2. Telah berbohong
4. Compulsion mengontrol untuk
penggunaan internet memperpanjang
5. Hopeless 4. Merasa iritabel waktu penggunaan
apabila tidak internet
menggunakan 3. Menggunakan
internet internet sebagai
5. Melebihi batas cara untuk lari dari
waktu yang masalah
ditentukan
Tinjauan Pustaka
Authoritarian

Pola Asuh Orang Authoritative


Tua
Permissive

Suatu variasi normal yang dilakukan oleh orang tua untuk melakukan kontrol
terhadap kehidupan sosial anak nya.(18)
Ringkasan Pustaka
  Penelitian 1(7) Penelitian 2(8) Penelitian 3(19)

Peneliti Yao, et al Valcke M, et al Nurfadhillah R


 

Lokasi penelitian China Belgia Jakarta, Indonesia

Studi penelitian Cross-sectional Cross-sectional Cross-sectional


Subjek penelitian 2059 mahasiswa dari 5 kota 533 siswa sekolah menengah 420 mahasiswa
berbeda pertama

Variabel yang diteliti Variabel bebas: Variabel bebas: Variabel bebas:


-Pola asuh orang tua -Pola asuh orang tua -Pola asuh orang tua
-Tipe kepribadian -Tipe kepribadian big five
Variabel tergantung:
Variabel tergantung: -Adiksi internet Variabel tergantung:
-Adiksi internet -Adiksi internet

Lama waktu Studi 3 bulan 5 bulan 3 bulan


Hasil studi Pola asuh orang tua Tidak terdapat Terdapat hubungan
berhubungan dengan hubungan antara pola negatif antara pola
adiksi internet asuh orang tua asuh authoritative
dengan adiksi dengan adiksi
internet internet
Kerangka Teori
Pola Asuh Orang tua Remaja Faktor Lingkungan

Kemajuan Pergaulan
Authoritarian Permissive teknologi
Perubahan Perubahan Psikis
biologis
Authoritative

Stress Cemas Depresi

Kontrol diri
kurang baik

Adiksi Internet
Kerangka Konsep

-Pola asuh orang tua


- Faktor Adiksi internet
sosiodemografi
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara dan Alat Hasil Skala Referensi

Variabel tergantung
 
Adiksi internet Ketidakmampuan Kuesioner 1. 0-49: Tidak Ordinal Moezdian A, et
seseorang dalam berupa adiksi al
(20)

mengontrol pertanyaan 2. 50-100: Adiksi


penggunaan internet, tertulis –
yang akhirnya Internet
menimbulkan masalah
Addiction Test
Variabel Definisi Operasional Cara dan Alat Hasil Skala Referensi

Variabel bebas
 
Pola asuh Variasi normal yang Kuesioner – 1. Pola asuh Nominal Lin C, et al(21)
orang tua dilakukan orang tua Parental authoritative
untuk mengontrol Authority 2. Pola asuh
kehidupan sosial anak Questionnaire authoritaritarian
3. Pola asuh
permissive

Jenis Kelamin Perbedaan antara Wawancara dan 1. Laki-laki Nominal US Census


(22)
perempuan dan laki- kuesioner 2. Perempuan Bureau
laki secara biologis
sejak seseorang lahir
Metode Penelitian
Desain Analitik-Deskriptif dengan
Penelitian rancangan cross-sectional

Lokasi dan SMA Negeri 34 Jakarta


waktu Juli – November 2017
penelitian
Metode Penelitian
• Populasi: adalah seluruh
siswa-siswi kelas X dan XI yang
termasuk kriteria inklusi dari
populasi tersebut di SMAN 34
Populasi dan Jakarta
sampel
• Sampel: Bagian dari populasi
yang termasuk kriteria inklusi
Metode Penelitian
Kriteria Inklusi:
Kriteria Eksklusi:
1.Siswa dan siswi kelas X dan
1.Menolak untuk mengikuti
XI SMAN 34 Jakarta
penelitian
2.Dapat berkomunikasi
dengan baik

Teknik pengambilan sampel:


consecutive non-random sampling
Besar sampel
Rumus populasi infinit Rumus populasi finit

n = Z2 x p x q / d2 n = n0 /(1 + n0/N)

n = (1,96)2 x 0,12 x 0,88/(0,05)2 n = 162/ ( 1 + 162/532)


= 3,84 x 0,12 x 0,88/0,0025 = 124,6 (125)
= 162,2016 (162)

Sampel ditambah drop out


15% N1= n + 15%n = 125 + 19 = 144
Instrumen Penelitian
Kuesioner yang terdiri dari
3 komponen:

1. Identitas Pasien
2. Internet Addiction Test
3. Parental Authority
Questionnaire
Analisis Data
Analisis Univariat Analisis Bivariat

Mendeskripsikan variabel bebas


Dilakukan terhadap dua variabel
dan variabel terikat dengan tabel
yang diduga berhubungan atau
distribusi yang konfirmasinya
berkorelasi
dalam bentuk presentase.
Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini


menggunakan program Statistics
Program for Social Science (SPSS) for
Windows versi 20.0
Alur Kerja Penelitian
Responden memenuhi
kriteria inklusi

Informed Consent

Tidak Ya Kuesioner
Etika Penelitian
• Permintaan persetujuan tertulis (informed consent)
untuk ikut serta sebagai subyek penelitian secara
sukarela.

• Data yang diperoleh akan dijamin kerahasiaannya dan


hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Referensi
1. Census and Statistics Department HKSAR . Hong Kong in Figs. 2013 Edition. Hong Kong:
Census and Statistics Department HKSAR 2013. Science and technology.
2. Number of Internet Users (2016) - Internet Live Stats [Internet]. [26 April 2017].
http://www.internetlivestats.com/internet-users/#sources.
3. Hinic D.
Problems with 'Internet addiction' diagnosis and classification. Psychiatr Danub 2011; 23: 145
-151.
4. Van RJ, Meerkerk GJ, Vermulst AA, Spijkerman R, Engels RC. Online communication,
compulsive Internet use, and psychosocial well-being among adolescents: a longitudinal
study. Dev Psychol. 2008;44:655–665. doi: 10.1037/0012-1649.44.3.655.
5. Tsitsika A, Critselis E, Louizou A, Janikian M, Freskou A, Marangou E, et al. Determinants of
internet addiction among adolescents: A case–control
Study. ScientificWorldJournal. 2011;11:866–874. doi: 10.1100/tsw.2011.85. 
Referensi
6. Fu K, Chan WSC, Wong PWC, Yip PSF. Internet addiction: Prevalence,
discriminant validity and correlates among adolescents in Hong Kong. Br J
Psychiatry. 2010;196:486–492. doi: 10.1192/bjp.bp.109.075002. 
7. Yao Mike Z., He J, Deborah M, Pang K. Cyberpsychology, Behavior, and Social
Networking. February 2014: 17(2): 104-110. doi:10.1089/cyber.2012.0710.
8. Valcke M, Bonte S, De Wever, Rots I. Internet Parenting Styles and the Impact in
Internet Use of Primary School Children. Computers and Education. 2010;55(2)
454-464
9. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kumpulan Tips Pediatrik. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2011
10. Adolescent – WHO definition [Internet]. [30 Mei 2017]
11. Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009
Referensi
12. Isiklar, A., Sar, A. H, Aksoz, Y. Internet addiction among adolescents and its relation to
subjective well-being. International Journal of Academic Research 2011; 3(6), 306–
312.
13. Young KS, Cristiano NA. Assessment of Internet addiction. Cent Internet Addict
Recovery 2008. Available at .http://www.icsao.org/fileadmin/Divers_papiers/KYoung-
internetaddiction5.pdf. [24 April 2015].
14. Wildt BT te, Putzig I, Drews M, Lampen-Imkamp S, Zedler M, Wiese B, et al.
Pathological Internet use and psychiatric disorders: A cross-sectional study on
psychiatric phenomenology and clinical relevance of Internet dependency. Eur J
Psychiatry. 2010;24(3):136–45.
15. Young KS. Cognitive behavior therapy with Internet addicts: treatment outcomes and
implications. CyberPsychology & Behavior. 2007 Oct;10(5 ):671–9
Referensi
16. Atmaca M. A case of problematic Internet use successfully treated with an SSRI-
antipsychotic combination. Progress in Neuro-Psychopharmacology & Biological
Psychiatry. 2007 May;31(4 ):961–2. [Letter] [PubMed]
17. Dell'Osso B, Hadley S, Allen A, Baker B, Chaplin WF, Hollander E. Escitalopram
in the treatment of impulsive-compulsive Internet usage disorder: an open-label
trial followed by a double-blind discontinuation phase. Journal of Clinical
Psychiatry. 2008 Mar;69(3 ):452–6.
18. Jones D, Bonnie E, Ehrlich B, Lejuez C, Cassidy J. Parental Attachment Style and
Responses to Aldolescent’s Negative Emotion 2014. Pages 235-257
19. Nurfadhilah R. Pengaruh Parenting Style dan Tipe Kepribadian Big Five dengan
Adiksi Interenet. Jakarta 2014
Referensi
20. A. Moazedian, S.A. Taqavi, S.A. HosseiniAlmadani, M.A. Mohammadyfar and M.
Sabetimani. Parenting Style and Internet Addiction. J. Life Sci. Biomed. 2014;
4(1): 9-14
21. Lin C-H, Lin S-L, Wu C-P. The Effects of Parental Monitoring and Leisure
Boredom on Adolescents’ Internet Addiction. Adolescence. 2009;44(176):993–
1004
22. US Census Bureau Adolescent population. Available at
http://www.census.gov/population/www/socdemo/age.html
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai