KEPANITERAAN KLINIK ILMU

RADIOLOGI FK UNISSULA
SEMARANG

BRONKOPNEUMONIA,
PNEUMONIA & COVID-19
Septi Ali Sadyan Nugraha Putra (30101407321)
Pembimbing : dr. Dria Anggraeni Sutikno,
Sp.Rad
ANATOMI PARU
BRONKOPNEUMONI
A
 DEFINISI
Disebut juga pneumonia
bronkial / pneumonia lobular
 Peradangan pada bronkus,
bronkiolus, dan alveoli yang
menyebar ke peribronchiolar
dan
saluran alveolar.
 ETIOLOGI

Staphylococcus Aureus,
Haemophillus Influenza, Fungi
 MANIFESTASI
KLINIS
Demam, batuk produktif,
sesak nafas, sianosis
Auskultasi paru  egofoni, ronkhi, crackles
 GAMBARAN
RADIOLOGIS
Opasitas multiple
nodular/retikulonodular ;
Patchy pattern (patchy
consolidation) ;
Konsolidasi homogen
segmental ; kavitasi
PNEUMONIA
 DEFINISI
Peradangan akut pada parenkim
paru, bronkiolus dan alveoli  alveoli
terisi dengan nanah dan cairan
gangguan pernafasan  gangguan
pertukaran gas di paru-paru 
penurunan delivery oksigen.
 ETIOLOGI
BAKTERI
• Typical : Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus aureus,
Haemophilus influenza
• Atypical : Legionella pneumophila,
Mycoplasma pneumoniae, and
Chlamydophila pneumoniae
VIRUS
Influenza type A or B, coronaviruses,
rhinoviruses adenoviruses, respiratory
syncytial virus
FUNGI
Pneumocystis carinii fungus
 PREDILEKSI
Pneumonia lobaris
Bronkopneumonia
Pneumonia interstisial
 PATOGENESIS
Reaksi inflamasi pada epitel
alveolus  produksi infiltrat 
akumulasi cairan di alveolus 
gangguan pertukaran gas 
SESAK, HIPOKSEMIA,
BATUK, DEMAM
MANIFESTASI
KLINIS
Demam ; hemoptisis ; sesak
nafas ; nyeri dada ; batuk
berdahak
 INTERSTITIAL
PNEUMONIA
peningkatan corakan
bronkovaskular,
peribronchial cuffing,
dan hiperaerasi
 PNEUMONIA
LOBARIS
Konsolidasi paru yang
mengenai sebagian atau suatu
lobus secara keseluruhan
dengan visible air
bronchogram; pada single lobe
or multiple lobe, menghasilkan
tanda silhoutte sign saat
bersentuhan dengan jantung,
aorta atau diafragma
COVID - 19
 ETIOLOGI

SARS CoV-2
(Novel Coronavirus 2)
 PATOGENESIS
Virus 2019-nCoV  masuk ke sel
inang melalui saluran pernapasan
atau permukaan mukosa (seperti
konjungtiva)menyerang sel epitel
saluran napas manusia dan reseptor
seluler, seperti SARS, melalui
perantara ACE2 karena reseptor
virus ini terdapat pada ACE 2.
MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala Anosmia

Malaise

Batuk
berdahak

Demam Terkadang
disertai
ggn. saraf
 GAMBARAN
RADIOLOGRAFI Konsolid
THORAX asi
multifok
Konsolidasi multifokal, bilateral,
al
dan unilateral. Radiografi
bilateral
thoraks kurang sensitif jika
dibanding CT scan
Konsolid
asi
multifok
al
bilateral
SUMBER : PANDUAN RADIOLOGI
INDONESIA
 GAMBARAN
RADIOGRAFI
CT SCAN
Ground glass opacities,
konsolidasi bilateral dan
multifokal dengan distribusi
periferal
 GAMBARAN
RADIOGRAFI A B
CT SCAN
Crazy paving pattern
(A) ; Halo sign (B) ;
Ground glass opacity C

bentuk bulat (C)

SUMBER : PANDUAN RADIOLOGI
INDONESIA
SUMBER : PANDUAN RADIOLOGI
INDONESIA
 EVOLUSI CT SCAN & SCORING
(Berdasar penelitian Chen, et.al)

Dengan CT masing-masing 5
evolusi kelainan paru lobus paru-paru dinilai
menjadi empat tahap secara visual dari 0 hingga 5

(awal 0-4 hari, progresif sebagai berikut: 0 : tidak ada

keterlibatan; 1 : keterlibatan
5-8 hari, puncak 9-13
<5%; 2 : keterlibatan 25%;
hari, dan reabsorpsi ≥ 14
3 : keterlibatan 26%–49%;
hari) menurut periode 4 : keterlibatan 50%–75%;
waktu. dan 5 : keterlibatan > 75%.
 THANKS
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,

including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.