Anda di halaman 1dari 28

Journal Read

ROLE OF HIGH RESOLUTION COMPUTED TOMOGRAPHY OF


TEMPORAL BONE IN PREOPERATIVE EVALUATION OF
CHRONIC SUPPURATIVE OTITIS MEDIA
M. D. Prakash, Afshan Tarannum
International Journal of Otorhinolaryngology and Head and Neck Surgery 2018

Andri Foris, dr.

Pembimbing:
Muhammad Hidayat Surya Atmaja, dr., Sp. Rad

SMF / DEPARTEMEN RADIOLOGI


Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2019
PENDAHULUAN
Otitis media supuratif kronis (OMSK)  umum
pada bagian THT-KL

Kolesteatoma  membesar ukurannya secara


progresif dan mengerosi struktur sekitar

Komplikasi kolesteatoma dapat bervariasi

Letak secara anatomis bervariasi  operasi


menjadi sulit

2
PENDAHULUAN
Diagnosis kolesteatoma:
• Otoscopic
• Microscopic telinga
• Radiologi  high-resolution computed tomography (HRCT)
dan magnetic resonance imaging (MRI)

Temuan kolesteatoma pada HRCT :


• Erosi dinding lateral atic
• Pelebaran aditus ad antrum
• Erosi dari ossicles dan facial nerve canal
• Labyrinthine fistula
• Middle ear and mastoid (tegmen) dehiscence
• Destruksi os mastoid
• Sigmoid plate dehiscence
• Erosi tulang MAE
3
Pemahaman letak, ukuran dan komplikasi
kolesteatoma  strategi terapi dan pendekatan
operasi OMSK

Tujuan Penelitian :
• Evaluasi HRCT os temporal pre operasi dan
manfaatnya pada pasien OMSK yang akan
menjalani operasi

4
METODE
Penelitian prospektif
Lama penelitian 3 bulan (Oktober sd Desember 2017)
Total 30 pasien OMSK dengan kolesteatoma secara
klinis terdaftar dalam penelitian ini
Kriteria inklusi :
• Pasien OMSK tipe atticoantral
• Semua kelompok umur dan jenis kelamin
Kriteria eksklusi:
• Riwayat operasi telinga
• Riwayat trauma os temporal
• Pasien dengan keganasan pada telinga tengah

5
METODE
Anamnesis : keluarnya cairan dari telinga,
ketulian, tinitus, nyeri telinga, vertigo, sakit kepala,
dan demam.
Semua pasien diperiksa menggunakan mikroskop
telinga sebelum dilakukan operasi
Status pendengaran  pure tone audiometry
(PTA).
HRCT bidang aksial, coronal dan sagital dengan
irisan tipis (0,6 mm)  dari batas bawah MAE
sampai kanalis semisirkularis superior.

6
METODE
Fokus HRCT pre operasi:
• Status sel udara mastoid
• MAE
• Tegmen plate
• Sigmoid sinus plate
• Bony boundaries of middle ear
• Ossicular chain status
• Fallopian canal
• Kanalis semisirkularis
• Proses patologis (kolesteatoma dan perluasannya)
• Penyakit diluar middle ear cleft.
7
METODE

Semua pasien menjalani bedah eksplorasi telinga


tengah
Jenis operasi  diagnosis klinis, temuan HRCT,
dan temuan pre operasi.
Semua temuan intra-operasi dicatat.
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif
(PPV), nilai prediktif negatif (NPV) dihitung
berdasarkan temuan HRCT dibandingkan dengan
temuan intraoperatif.

8
HASIL

Mayoritas adalah laki-laki (53 %)


Sebagian besar pasien (30%) berada pada
kelompok usia 21-30 tahun
Sebagian besar pasien (90%) dengan keluhan
utama otorrhoea

9
HASIL…

10
HASIL…

11
HASIL…

12
HASIL…

13
DISKUSI

HRCT  dampak signifikan pada manajemen


bedah individu dengan patologi telinga tengah.
Konfirmasi temuan otoscopic, klinis dan perencanaan
tindakan operasi
HRCT sensitif (100%) untuk mendiagnosis adanya
kolesteatoma dan spesifik (100%) untuk kolesteatoma
pada epitympanum, mesotympanum dan
hypotympanum tetapi kurang spesifik untuk
kolesteatoma di antrum dan aditus.

14
DISKUSI…

HRCT kurang sensitif membedakan kolesteatoma dari


granulasi
HRCT dapat membantu evaluasi keparahan penyakit
Tanda radiologis awal kolesteatoma adalah erosi tulang
HRCT sensitif dan spesifik (100%) untuk mendeteksi erosi
skutum konfirmasi temuan operasi

15
DISKUSI…

ossicles erosion ditemukan pada 80% pasien OMSK


dengan kolesteatoma
Erosi incus paling sering (80%)  HRCT 95.8% sensitif
dan 100% spesifik
Erosi malleus (60%)  HRCT 89.4% sensitif and 90.9%
spesifik.
Erosi stapes  HRCT sensitif 81.8%
Pengetahuan pra-operasi tentang status rantai okular :
• Persiapan operasi rekonstruktif
• Tingkat pendengaran yang dapat dicapai setelah operasi

16
17
DISKUSI…

CT scan memiliki sensitivitas dan spesifisitas 100% untuk


mengetahui jenis pneumatisasi mastoid.
86,6% kasus menunjukkan jenis poorly cellular atau
sklerotik.
Erosi korteks mastoid terlihat pada 16,6% pasien dengan
sensitivitas 100% dan spesifisitas 100%.

18
19
DISKUSI…

Dural plate paling baik diamati pada bidang koronal 


tampak sebagai thin bone plaque yang menutupi
epitympanum dan mastoid.
HRCT 100% sensitif dan spesifik  identifikasi erosi
tegmen tympani
Sinus plate erosion ditemukan pada 20% pasien dengan
sensitivitas 85.7% dan spesifisitas 100%

20
21
22
DISKUSI…

HRCT memiliki sensitivitas (80%) dan spesifitas (100%)


dalam mendeteksi facial canal erosion
Alasan sensitivitas rendah hingga sedang  dasar tulang
facial nerve canal pars timpanikum sangat tipis dan
mungkin tidak divisualisasikan pada potongan koronal dan
aksial.
Erosi kanalis semisirkularis lateral terlihat pada 10% kasus
dengan sensitivitas 75%
HRCT memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 100%
untuk erosi tulang MAE

23
24
DISKUSI…

Jugular bulb dehiscence tampak dalam 1 kasus  variasi


anatomi penting  hasil operasi telinga tengah buruk

Ada hubungan signifikan antara HRCT dan temuan klinis


 diagnosis yang lebih baik dari masalah yang mungkin
terjadi  meningkatkan keberhasilan operasi kolesteatoma

25
26
KESIMPULAN

HRCT os temporal memberikan informasi anatomi middle


ear cleft, ekstensi dan komplikasi kolesteatoma tetapi
kesalahan interpretasi tetap dapat terjadi.
Perlu untuk secara rutin mengevaluasi pasien OMSK
atticoantral dengan HRCT os temporal pre operasi
HRCT penting dalam proses pengambilan keputusan
operasi dan untuk mendapatkan informasi tentang struktur
anatomi khusus sehingga komplikasi yang mungkin terjadi
karena variasi anatomi dapat dicegah.

27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai