Anda di halaman 1dari 34

Kejang demam

DISUSUN OLEH:
DR. HAFID SEPTIAN NUGROHO

PENDAMPING:
DR. YOPIE IBRAHIM
Identitas Pasien

Nama : An. A

Usia : 2 tahun

No RM : 20051348xx

Alamat : Nogosari
Agama : Islam
Suku : Jawa

Warga Negara : Warga Negara Indonesia (WNI)

Pekerjaan :-
Status pernikahan : Belum menikah
anamnesis

Keluhan Utama: Kejang

Pasien seorang perempuan berusia 2 tahun datang diantarkan oleh kedua

orangtuanya, datang dengan kondisi lemah. Orangtua pasien mengatakan


pasien telah mengalami kejang saat dirumah, durasi kejang kurang lebih selama
5 menit. Kejang satu kali, saat kejang pasien tidak sadar. Kejang terjadi pada
seluruh tubuh dan kondisi mata seperti melirik ke atas. Pasien diketahui demam
sejak kurang lebih 10jam SMRS. Kemudian, orang tua pasien membawa
anaknya ke puskesmas Nogosari dan sudah mendapatkan penanganan berupa
pemberian stesolid melalui dubur. Mual(-), muntah (-), batuk(-), pilek(-).
Pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Lemah

 Kesadaran : Compos Mentis


 Vital sign
o Nadi: 136x/menit
o RR: 31x/menit
o Temp: 38,2C
 Kepala leher:

o Mata : Reflek pupil +/+ , Pupil isokor 2mm/2mm , konjunctiva anemis -/-, ikterus -/-.
o THT :

 Telinga: sekret (-)

 Hidung : nafas cuping hidung (-)

 Tenggorokan : dbn
o Bibir: sianosis (-)
o pembesaran KGB (-)
 Thorax:
o Pulmo:
 Inspeksi : simetris, retraksi (-)
 Palpasi : vocal fremitus kanan=kiri
 Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi: Vesikuler +/+, rhonki +/+, wheezing -/-,
o Cor:
 Inspeksi: tak tampak ictus cordis
 Palpasi: ictus cordis tidak kuat angkat
 Perkusi: batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi: s1 s2 regular. Bising (+)
 Abdomen:

o Inspeksi : flat, distensi (-)


o Auskultasi : bising usus (+) normal

o Palpasi : Hepar/lien tidak teraba


o Perkusi : tymphani (+)
o Turgor (+) baik
 

 Ekstrimitas : Hangat, Cappilary Refill Time < 2, udem (-)


Pemeriksaan darah lengkap

Hb 11.4 g/dl

Leukosit 7.68 103sel/mm3

Trombosit 312 103sel/ul

MCV 72.6fL

MCH 24.4 pg

MCHC 33.5 g/dl

Eritrosit 0.00106sel/ul

Hematokrit 34.9%
Pemeriksaan Urin

Makroskopis
Warna Kuning Muda
Kekeruhan Jernih
Kimia
Berat Jenis 1.010
pH 8
Keton -
Protein -
Leukosit -
Eritrosit Positif 2
Nitrit -
Urobilinogen Normal
Glucosa Normal
Mikroskopis  
Leukosit 2-3
Eritrosit Positif 1
Silinder 0
Epitel 2-3
Bakteri -
Kristal 0
Jamur -
A. DIAGNOSIS BANDING

Kejang Demam Kompleks

A. DIAGNOSIS KERJA
Kejang Demam Sederhana
A. PENATALAKSANAAN

a) Planning Therapy

1. Inf. D1/4 NS 4ml/Jam

2. Inj. Stesolid 3.3mg (Jika kejang)

3. Paracetamol sirup 6x7ml (Selama demam diatas 38)

4. Diazepam puyer 3mg jika demam diatas 38.

5. Inj. Ampisilin 275mg/6jam

Obat rutin pasien:

1. Furosemid 2x5mg

2. Spironolakton 2x6.25mg

 

a) Planning Monitoring

1. Keluhan Subyektif

2. KU VS
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Perkembangan Di Bangsal
27/05/2020 KU Cukup
Inf. D1/4 NS 4ml/Jam
Kesadaran Compos Mentis
Demam(+), lemas(+). Inj. Stesolid 3.3mg (Jika kejang)
 
Paracetamol sirup 6x7ml
 
(Selama demam diatas 38)
Diazepam puyer 3mg jika
demam diatas 38.
Inj. Ampisilin 275mg/6jam
Furosemid 2x5mg
Spironolakton 2x6.25mg
 

28/05/2020 Ku sedang
Inf. D1/4 NS 4ml/Jam
Kesadaran CM
Demam(-), pasien tidakada Inj. Stesolid 3.3mg (Jika kejang)
keluhan.
Paracetamol sirup 6x7ml
BLPL
(Selama demam diatas 38)
Diazepam puyer 3mg jika
demam diatas 38.
Inj. Ampisilin 275mg/6jam
Furosemid 2x5mg
Spironolakton 2x6.25mg
BLPL
Obat Pulang:
Amoxicilin sirup 3x150mg
Paracetamol sirup 1xcth 1 (p.r.n)
Definisi

Kejang
demam

Bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur


6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh (suhu >38°C dengan
metode pengukuran suhu apapun) yang tidak
disebabkan oleh proses intracranial
Cont...

Anak usia 1 - 6 bulan masih dapat mengalami


kejang demam namun jarang sekali. Menurut
Nasional institute of health(1980) yang merupakan
kejang demam apabila usia > 3 bulan .Sedangkan
menurut Nelson dan Ellenberg (1978) yang
merupakan kejang demam jika usia >1 bulan
Bila anak berumur 6 bulan mengalami kejang
demam pikirkan kemungkinan lain  infeksi SSP
Epidemiologi

Kejang demam terjadi pada 2-5 % anak berumur 6


bulan-5 tahun
KLASIFIKASI

1.Kejang demam
2.Kejang demam
sederhana
kompleks
(simple febrile
(complex
seizure)
febrile seizure)
Kejang demam sederhana

kejang demam sederhana merupakan 80 %


diantara seluruh kejang demam.diagnosis kejang
demam sederhana harus terdapat ke tiga gejala
klinis sebagai berikut :
1.kejang demam yang berlangsung < 15 menit
2. bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik)
3.tidak berulang dalam 24 jam
Kejang demam kompleks

Diagnosis kejang demam kompleks ditandai dengan salah satu gejala


klinis sebagai berikut :
• kejang lama >15 menit
• kejang fokal / parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial
• berulang dalam 24 jam

Keterangan
 Kejang lama : kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang
yang berulang > 2 kali dan diantara bangkitan kejang anak tidak sadar
 Kejang fokal : kejang parsial atau satu sisi, kejang umum yang
didahului kejang parsial
 Kejang berulang : kejang lebih 2 kali atau lebih dalam 1 hari, dan
diantara 2 bangkitan kejang anak sadar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini tidak dikerjakan
secara rutin tetapi atas indikasi
pemeriksaan darah perifer,
elektrolit dan gula darah

2. Pungsi lumbal
pemeriksaan ini dikerjakan untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis
indikasi pungsi lumbal :
3. terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
4. Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
5. dipertimbangkan pada anak dengan kejang
disertai demam yang sebelumnya telah
mendapat antibiotik.
Cont...
3. Elektroensefalografi
indikasi :
 pemeriksaan EEG tidak diperlukan
untuk kejang demam kecuali apabila
bangkitan bersifat fokal dan
berguna untuk menentukan fokus
kejang di otak yang membutukan
evaluasi lebih lanjut

4. Pencitraan
 pemeriksaan MRI dan CT scan
 Indikasi pemeriksaan ini apabila
terdapat kelainan neurologis fokal
yang menetap contoh hemiparesis
atau paresis nervus cranialis
PROGNOSIS

prognosis kejang demam secara umum


sangat baik.
Kelainan neurologis dapat terjadi pada
kasus kejang lama atau kejang berulang
baik umum maupun fokal.
pada anak dengan kejang lama bisa
terdapat gangguan recognition memory

Kematian karena kejang demam tidak


pernah dilaporkan
Faktor resiko berulangnya kejang demam

Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam


keluarga Bila seluruh
faktor disamping
ada:
Usia kurang dalam 12 bulan 80 % kejang bisa
berulang

Suhu tubuh kurang 39°C pada saat kejang

Interval waktu yang singkat antara awitan Bila tidak


demam dengan terjadinya kejang terdapat faktor
tersebut :
10-15 % kejang
Apabila kejang demam pertama merupakan berulang terjadi
kejang demam komplek.
Faktor resiko terjadinya epilepsi
 Terdapat kelainan neurologis atau perkembangan yang
jelas sebelum kejang demam pertama

 Kejang demam komplek

 Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

 Kejang demam sederhana yang berlangsung 4 episode


atau lebih dalam satu tahun

Masing-masing faktor resiko meningkatkan kemungkinan


epilepsi -> 4-6 % terjadi epilepsi
Kombinasi faktor resiko tersebut meningkatkan
kemungkinan epilepsi -> 10-49 % terjadi epilepsi
Tatalaksana kejang demam
Diazepam per rektal
Prehospital 5 mg suppositoria untuk BB <12 kg 0-10
10 mg suppositoria untuk BB ≥12 kg menit
Max 2x, jarak 5 menit

Hospital/IGD Diazepam 0,2 – 0,5 mg/kg IV 10 menit


(kecepatan 2 mg/menit, max 10 mg)
ATAU
Midazolam 0,2 mg/kg IM/buccal, max 10 mg Bila kejang berhenti,
pertimbangkan rumatan Fenitoin
5-10 mg/kg dibagi 2 dosis
Kejang ATAU
Berlanjut Fenobarbital 3-5 mg/kg/hari
5-10’ dibagi 2 dosis
20 menit

Fenitoin 20 mg/kg iv
Fenobarbital 20 mg/kg iv
(diencerkan dalam 50 ml NaCl 0,9% selama
dengan kecepatan 10-20 mg/menit
20 menit (2mg/kg/menit)
Dosis max 1000 mg
dosis max 1000mg

Catatan: Kejang Kejang Catatan:


Dapat ditambahkan Berlanjut Berlanjut Dapat ditambahkan
fenitoin 5-10 mg/kg 5-10’ 5-10’ fenobarbital 5-10 mg/kg

Fenobarbital 20 mg/kg iv Fenitoin 20 mg/kg iv


30 menit
dengan kecepatan 10-20 mg/menit (diencerkan dalam 50 ml NaCl 0,9% selama
Dosis max 1000 mg 20 menit (2mg/kg/menit)
dosis max 1000mg
Kejang
Berlanjut

ICU Refrakter SE
≥60 menit

Medozolam Bolus 100-200 mcg/kg IV (max 10 mg),


Propofol
dilanjutkan dengan infus kontinyu Pentobarnital
Bolus 1-3 mg/kg, dilanjutkan
100 mcg/kg/jam, dapat dinaikkan Bolus 5-15 mg/kg, dilanjutkan
dengan infus kontinyu 2-10
50 mcg/kg setiap 15 menit infus kontinyu 0,5-5 mg/kg/jam
mg/kg/jam
(max 2mg/kg/jam)
ANTIPIRETIK

Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan


antipiretik mengurangi rsiko terjadinya kejang
demam
Dokter neurologi anak anak di Indonessia sepakat
bahwa antipiretik tetap dapat diberikan

dosis paracetamol 10-15 mg/kg/kali


tiap 4-6 jam
dosis ibu profen 5-10 mg/kg/kali 3-4
kali sehari
Pemberian obat antikonvulsan intermiten

Obat antikonvulsan intermitten diberikan hanya pada


saat demam.

Pemberian profilaksis intermitaen diberikan pada kejang


demam dengan salah satu faktor resiko dibawah ini :
1.kelainan neurologis berat
2. berulang 4 kali atau lebih dalam 1 tahun
3. usia < 6 bulan
4. kejang terjadi dengan suhu tubuh kurang 39°C
5. apabila pada episode kejang demam sebelumnya suhu
tubuh meningkat dengan cepat
Obat anti konvulsan intermiten

Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali


rectal 0,5 mg/kg/kali
untuk BB < 12 kg : 5 mg
BB > 12 kg : 10 mg
diberikan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis
maksimum 7,5 mg/kali

Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam


pertama
Pemberian obat Antikonvulsan rumatan

Indikasi :
Kejang fokal
Kejang lama 15 menit
Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum
atau sesudah kejang.

Jenis obat antikonvulsan


Asam valproat 15-40 mg/kg/hari (2 dosis)
Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari (1-2 dosis)
Lama pengobatan rumatan

Tidak membutuhkan
tapering off

pengobatan
diberikan selama th
Edukasi pada orang tua

• Meyakinkan orangtua bahwa


• Meyakinkan orangtua bahwa
prognosis kejang baik
prognosis kejang baik
• Memberitahukan
• Memberitahukanpenanganan
penanganan
kejang
kejang

• Memberi informasi kemungkinan


• Memberi informasi kemungkinan
kejang kembali
kejang kembali
• Pemberian
• Pemberianobat
obat
profilaksis untuk
profilaksis untuk
mencegah berulangnnya kejang
mencegah berulangnnya kejang
Hal-hal yang harus dikerjaan pada saat anak kejang

 Tetap tenang dan tidak panik


 Tetap tenang dan tidak panik
 Longgarkan pakaian ketat terutama disekitar leher
 Longgarkan pakaian ketat terutama disekitar leher
 Bila anak tidak sadar posisikan miring
 Bila anak tidak sadar posisikan miring

 Walaupun terdapat kemungkinan lidah tergigit


jangan masukan sesuatu kedalam mulut
 Ukur suhu, observasi catat bentuk dan lama kejang
 Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang

 Berikan diazepam rectal bila kejang berlangsung 5


menit. Jangan berikan bila kejang berhenti
 Bawa ke dokter
Daftar pustaka

1. Ismael, Sofyan Dkk. 2016. Rekomendasi


Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016:1-13.
Thank you......................

Anda mungkin juga menyukai