LANGSUNG
Pertemuan minggu ke 6
1
Pengantar :
• Perencanaan & Pengendalian Bahan Baku dan
suku cadang merupakan bagian dari PPL
Komprehensif
• Fase ini menuntut Perencanaan & Pengendalian
kebutuhan bahan baku dan suku cadang, tingkat
persediaan dan jumlah pembelian
• Jika kuantitas setiap produk telah ditentukan da -
lam Rencana Produksi, langkah selanjutnya ada -
lah menentukan berapa besar kebutuhan bahan
baku (unit & biaya) dan suku cadang, biaya tenaga
kerja langsung dan Biaya Overhead
2
Anggaran Bahan Baku (BB) & Komponen Suku
Cadang (SC)
Untuk menjamin jumlah yang tepat dari BB dan ter -
sedianya SC serta untuk merencanakannya, rencana
laba taktis harus meliputi :
1. Anggaran yang terinci yang menentukan jumlah dan biaya
BB & SC
2. Anggaran pembelian BB & SC yang saling berhubungan
6
Anggaran Pembelian dan Anggaran Persediaan Bahan
Baku
• Penyusunan Anggaran Pembelian dan Persediaan
BB merupakan tanggungjawab Bagian Pembelian
• Anggaran ini secara rinci memuat :
1. Jumlah setiap jenis BB yang harus dibeli
2. Kapan pembelian harus dilakukan
3. Estimasi harga BB yang dibeli
• Perbedaan Anggaran Pembelian BB dengan Ang-
garan Kebutuhan BB :
1. Kuantitas BB dalam kedua anggaran tsb. berbeda seba-
Biaya Pemesanan :
Merupakan biaya yang dikeluarkan apabila perusahaan mela -
kukan pemesanan. Biaya ini berlawanan dengan tingkat per -
sediaan, yaitu :
• Semakin sering perusahaan melakukan pemesanan sema-
kin besar biaya penyimpanan, tetapi tingkat persediaan
relatif kecil.
• Sebaliknya semakin jarang melakukan pemesanan sema-
kin kecil biaya pemesanan, tetapi tingkat persediaan rela-
tif tinggi.
Contoh biaya pemesanan ini adalah biaya persiapan peme -
sanan biaya administrasi, biaya pengiriman pesanan dll.
10
Biaya Penyimpanan :
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
melaksanakan penyimpnanan bahan baku.
• Semakin banyak BB yang disimpnan sebakin besar tinggi
biaya penyimpanan, begitu pula sebaliknya
• Oleh karena itu, biaya penyimpanan ini mempunyai sifat
berlawanan dengan biaya pemesanan
Contoh biaya penyimpanan adalah sewa rung penyimpnan ,
biaya asuransi , biaya pemeliharaan dll.
11
Model Pemesanan Ekonomis
(Economic Order Quantity = EOQ)
• Berdasarkan bahwa jumlah Biaya Pemesanan dan Biaya
Penyimpanan harus minimum , maka manajemen (Bagian
Pembelian) perlu menetapkan berapa jumlah pembelian yang
ekonomis setiap kali melakukan pembelian.
• Pendekatan EOQ sangat membantu menyelesaikan masa - lah
dalam minimalisir jumlah kedua biaya ini, yaitu deng - an
rumus :
EOQ = 2.A.O / C
EOQ = Jumlah yg harus dibeli pada setiap pemesanan
A = Kebutuhan BB selama periode tertentu ( 1 tahun)
O = Biaya pemesanan rata-rata
C = Biaya penyimpanan per-tahun untuk menyimpan
satu unit BB dalam persediaan misal : asuransi.
12
Ilustrasi :
Data PT. A menunjukkan sbb. :
a. Pemakaian BB tahunan yang direncanakan …… 5.400 unit
b. Biaya Pemesanan (setiap kali pesan) …………… $ 10,00
c. Biaya penyimpanan per-unit/per-tahun …………. $ 1,20
Perhitungan :
EOQ = 2.A.O / C
EOQ = (2)(5.400)(10)/1,20 = $ 108.000/1,20
EOQ = 90.000 = 300 unit
Berdasarkan data diatas, jumlah pesanan yg ekonomis adalah
300 unit; pada nilai ini, biayanya minimal. Jumlah kebutuhan
5.400 unit akan dipesan sebanyak 5.400 : 300 = 18 kali dalam
setahun. Kapan pembelian harus dilakukan disebut sebagai
Reorder Point (ROP) yaitu pemakaian BB selama lead
time + safety stock
13
Dalam menentukan Reorder Point , yang perlu dipertimbang-
kan adalah hal-2 sbb. :
a. Lead time, yaitu waktu yang dibutuhkan (oleh pemasok
dan perusahaan) mulai dari penerimaan pesanan sampai
barang tiba di gudang dan siap digunakan untuk produksi
b. Jumlah barang yang digunakan untuk produksi selama
lead time
c. Safety Stock, yaitu besarnya persediaan yang harus selalu
ada untuk menjaga dari hal-2 yang tak terduga, misal keter-
lambatan pengiriman BB dll.
250 ROP
EOQ
Safety Stock
25
16
Anggaran Biaya Pemakaian B.B
• Anggaran Kebutuhan BB hanya memuat kuanti -
tas kebutuhan BB yang diperlukan
• Untuk menghitung jumlah biaya pemakaian BB masih di -
perlukan data harga setiap jenis BB per-unit yang diperlu-
kan untuk proses produksi.
• Oleh karena itu, Anggaran Biaya Pemakaian BB merupa -
kan kuantitas BB dikalikan dengan harga setiap jenis BB
per-unit
• Perhitungan tersebut tentu saja hanya berlaku jika harga
per-unit BB tetap, sepanjang periode anggaran
• Jika terjadi perubahan harga per-unit, maka meto
da-2 aliran biaya persediaan yang digunakan per-
lu dipertimbangkan, yaitu metode LIFO, FIFO,
metode rata-rata bergerak dan metode rata-rata
tertimbang 17
Aspek Perencanaan, Koordinasi dan Pengendalian Bahan
Baku
19
Laporan Kinerja Internal
• Laporan ini harus dibuat, biasanya setiap bulan oleh setiap
Pusat Pertanggungjawaban
• Laporan memuat :
a. Varian/penyimpangan harga BB
b. Varian/penyimpangan pemakaian BB (termasuk yang
busuk, rusak dan sisa yang abnormal)
c. Varian/penyimpangan dari persediaan standar
Ilustrasi:
Untuk mengilustrasikan pertanggungan jawaban untuk BB -
pembelian dan pemakaian - dimasukkan dalam Laporan
Kinerja Internal sbb. :
20
1. Fungsi Pembelian (Purchasing Function)
Tanggungjawab Manajer Pembelian terdiri atas harga, kuali -
tas yang dibeli dan tingkat Persediaan BB
Asumsi 1 : Anggaran Pembelian BB A, Januari :
- Rencana Pembelian …………….… 12.000 unit
- Estimasi harga per-unit …………… $ 1,20
21
LAPORAN KINAERJA/PELAKSANAAN
Departemen : Pembelian
Manajer : Ir. Tominse
Bulan : Januari 2005
Varian
Realisasi Rencana Jumlah %
Bahan Baku : A
- Jumlah pembelian 11.500 unit 12.000 500 x) 4%
- Harga per-unit $ 1,26 1,20 0,06 x) 5%
- Jumlah harga $ 14.490 13.800 *) 690 x) 5%
- Rasio perputaran 2,7 2,5 0,2 8%
23
2. Fungsi Pemakai (User Function)
Tanggungjawab Supervisor Departemen Produksi atas pema-
kaian BB. Realisasi pemakaian BB dibandingkan dengan ren-
cana/standar dalam bulan ybs. dan total pemakaian dilaporkan
dalam Laporan Kinerja
24
LAPORAN KINAERJA/PELAKSANAAN
Departemen : Produk X
Manajer : Ir. Jie Han
Bulan : Januari 2005
Varian
Realisasi Rencana Jumlah %
26
• Lihat Soal Kasus
27
Perencanaan Tingkat Persediaan dan Pembelian
Perusahaan Non-Manufaktur
28
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan tingkat Persediaan Awal :
1. Kebutuhan dasar persediaan, yaitu bahwa investasi yang
penting untuk menjaga bermacam barang yang perminta -
annya relatif stabil, tetap memadai
2. Barang dagang yang dipromosikan diperlukan untuk men-
capai volume yang direncanakan untuk bulan itu.
3. Kebijakan Departemen : Apakah sejauh ini kebijakan yang
dominan sudah mempertimbangkan persaingan ?
4. Apa hubungan persediaan dengan penjualan ? Apakah hu -
bungan ini menjamin perputaran yang maksimum dan pa -
da saat yang sama mencapai persediaan yang memadai ?
29
Perencanaan Tingkat Persediaan pada Perusahaan
Non-Manufaktur
• Perusahaan harus merencanakan jumlah stock persediaan
pada awal bulan.
• Persediaan awal + pembelian selama bulan ybs. cukup
mendukung penjualan yang direncanakan
• Persediaan harus dijaga pada tingkat yang meminumkan
risiko kerugian karena perubahan model atau produk mu-
siman, keusangan, dana yang tertanam dalam persediaan.
• Koordinasi keperluan penjualan, pembelian dan tingkat
persediaan membutuhkan pertimbangan yang baik disam-
ping pendekatan analitik dan komputerisasi
• Perusahaan dagang menggunakan rasio persediaan - penju
alan untuk merencanakan tingkat persediaan
30
Metode Perhitungan Rasio Penjualan sbb. :
1. Pada harga eceran :
Persediaan rata-2 harga eceran/ Penjualan bersih = Rasio
persediaan-penjualan pada harga eceran
2. Pada harga biaya :
Persediaan rata-2 harga pokok/ Biaya Penjualan = Rasio
persediaan-penjualan pada harga pokok
31
Perencanaan Pembelian pada Perusahaan Non-
Manufaktur
Formula yang digunakan untuk menghitung pembelian yang
direncanakan pada nilai eceran :
Pembelian yang direncanakan (nilai eceran) :
Penjualan bersih yang direncanakan
+/+ Potongan/reduksi yang direncanakan
+/+ Persediaan akhir bulan yang direncanakan
-/- Persediaan awal bulan yang direncanakan
Gambar 7-1
Persediaan akhir bulan, adalah persediaan awal bulan berikutnya
33
Pengurangan/Reduksi, termasuk :
1. Faktor pengurang (markdown)
2. Diskon untuk pegawai
3. Diskon untuk beberapa jenis pelanggan, seperti
panti sosial dll.
4. Pengurangan persediaan karena dicuri dan kasus
lain
34
Item-Pada Harga Eceran Kasus A Kasus B Kasus C
Penjumlahan yg direncanakan $ 10,000 $ 10,000 $ 10,000
+/ Reduksi yg. direncanakan $ 0 $ 1,000 $ 1,000
T o t a l $ 10,000 $ 11,000 $ 11,000
+/ Persediaan akhir bulan
yang direncanakan $ 0 $ 0 $ 4,000
Pembelian yang dibutuhkan
pada nilai eceran $ 10.000 $ 11.000 $ 12.000
• Formula ini dapat digunakan pada klasifikasi dalam suatu depar temen
atau keseluruhan toko
• Pembelian yang direncanakan (pada harga eceran) untuk Pebru- ari
untuk penjualan bersih yang direncanakan seperti dalam gbr. 5-6 bisa
dihitung sepeti gbr. 7-1 dan 7-2
• Pengurangannya tidak termasuk dalam Anggaran Penjualan, namun
harus termasuk dalam pembelian karena barang yang hilang atau
dicuri sudah dibeli _
35
• Gambar 7-2 menunjukkan pembelian yang direncanakan
pada harga eceran saja; meskipun pembelian harus diren-
canakan pada harga pokok. Ini membutuhkan suatu kon -
versi dari harga ecerean ke harga pokok seperti ditunjuk-
kan pada gambar 7-3 Kolom terakhir menunjukkan ang-
garan pembelian pada harga pokok
• Konversi pembelian pada harga eceran ke pembelian pada
harga pokok didapat dengan mengalikan jumlah eceran de
ngan faktor pengali (multiplier) harga pokok yang me -
rupakan pelengkap persentase faktor penambah awal yg
direncanakan atas harga jual.
• Pembelian yang direncanakan, pada harga pokok, terga -
bung dalam anggaran lainnya seperti halnya anggaran kas,
dengan perlakuan yang serupa dengan yang diilustrasikan
untuk biaya produksi perusahaan manufaktur.
36
Perhitungan Pembelian yang Direncanakan pada Harga Pokok (menurut
Departemen, khusus bulan Pebruari) Ready Department Store :
1 2 3 4 5
Penjualan Reduksi Persediaan Persediaan Pembelian
Bersih yg. yg Diren- Akhir bln. Awal bln. yg.Direnc.
Direncana. canakan Pebruari*) Pebruari u/Pebruari
Departemen (gambar 5-6) (ditentukan) (ditentukan) (gbr. 7-1) (1+2+3-4)
Gambar 7-2
Persediaan akhir bulan(mis.Pebr), adalah persediaan awal bulan
berikutnya
37
Konversi Pembelian yang Direncanakan pada Harga Eceran ke Harga Po-
kok (menurut Departemen, khusus bulan Pebruari) Ready Depart. Store :
To t a l $ 93.100 $ 40.900
Gambar 7-3
Data ilustrasi ini dibuat hanya untuk 1 bulan (Pebruari) prosedur yang
serupa untuk setiap bulan
38
Faktor Penambah (Markup) dan Faktor Pengali
(Multiplier) Harga Pokok yang Digunakan
Perusahaan Eceran
• Faktor Penambah (Markup) adalah selisih antara Harga Pokok
dan Harga Jual suatu komoditi. Faktor Penambah ditunjukkan
secara beragam dalam nilainya atau sebagai persentase salah
satu dari 1) Harga Pokok, atau 2) Harga Eceran
• Contoh : Jika 100 barang dengan harga pokok total $ 600 di -
putuskan dijual seharga $ 100, maka faktor penambahnya ada-
lah $ 40 atau $ 0,40 per-unit. Markup dalam % dapat ditun juk
kan dalam kedua cara sbb. :
39
• Faktor Penambah Awal (Initial Markup) adalah selisih antara
Harga Pokok dan Harga Eceran yang semula atau yang pertama-
tama ditetapkan atas barang, Jumlah faktor penambah awal
dalam contoh diatas adalah $ 40 atau $ 0,40 per-unit
• Faktor Penambah Nyata (Maintained atau Realized Markup)
adalah selisih antara Harga Pokok dan Harga Jual aktual. Jika
dalam contoh diatas, ke-100 barang diberi faktor pengurang dari
$ 100 menjadi $ 90 dan kemudian dijual, maka faktor
penambahnya (margin kotor) adalah $ 30 atau $ 0,30 per-unit
Contoh diatas dapat dirangkum dengan cara :
Penjualan (100 unit) $ 100 $ 90
Harga Pokok Penjualan 60 60
Faktor Penambahan Awal $ 40 (40% d/penjual)
Faktor Penambah Nyata $ 30 (331/3%d/ penjual)
Perbedaan faktor penambah awal dan penambah nyata disebabkan oleh pe-
ngaruh faktor penambah tambahan dan pengurangan-2, termasuk faktor
pengurang, diskon dan kekurangan persediaan.
40
• Dalam perencanaan, pertimbangan yang cermat harus dicurahkan untuk
membuat (1) Faktor Penambah Awal yang Direncanakan (2) Faktor
Penambah Nyata yang Direncanakan.
• Prosedurnya dapat diilustrasikan sbb. :
- Penjualan Bersih yang Direncanakan ………………………. $ 5.000
- Pengurangan yang Direncanakan ……………………………. $ 400
Total barang yang dibutuhkan pada harga eceran
(sebelum pengurangan) …………………………………………. $ 5.400
Faktor Penambah Nyata yang direncanakan atas
penjualan bersih, 60%; maka 60% x $ 5.000 = ……………… $ 3.000
Pertanyaan :
Berapa Faktor Penambah Awal barang yang dibutuhkan (dhi. $ 5.400) ha
rus direncanakan untuk mencapai Faktor Penambahan Nyata yang Diren-
canakan sebesar 60% (dalam hal ini $ 3.000) ?
Jawaban :
Faktor Penambah Awal = $ 3.000 ditambah pengurangan $ 4 400. Dengan
demikian % Faktor Penambahan Awal pada harga eceran adalah :
$ 3.400 : $ 5.400 x 100% = 62,9629% pada harga eceran
atau 170% pada nilai harga pokok
(60%+8%) :(100%+8%) = 62,9629%
8% = $ 400 : $ 5.000 x 100%
41
Pembuktian :
- Penjulalan (nilai kotor eceran) …………………… $ 5.400
- Pengurangan …………………………………….. 400
Penjualan bersih ……………………………………. $ 5.000
Harga pokok Penjualan $ 5.400 x (1- 62,9629%) …. $ 2.000
Margin kotor ……………………………………….. $ 3.000
42
Konversi Faktor Penambah :
Meskipun Faktor Penambah biasa didasarkan pada harga ecer
an, namun saat barang tiba suatu Faktor Penambah pada har-
ga pokok harus digunakan untuk mencapai Faktor Penambah
pada harga eceran. Sebagai contoh : Suatu barang dengan har
ga pokok satuan $ 0,60 harus diberi Faktor Penambah
662/3%
atas harga pokok untuk dijual pada suatu harga 40% atas har -
ga eceran, yakni :
44
Perencanaan Pembelian Terbuka (open-to-buy) :
• Merupakan istilah yang biasa digunakan dalam perusaha - an
non-manufaktur yang berarti jumlah yang dapat dibe - lanjakan
untuk barang-2 selama periode waktu tertentu. Sebagai
contoh :
Jika harga pokok dari pembelian yang direncanakan untuk
departemen tertentu untuk suatu bulan $ 2.000 maka pem-
belian terbuka adalah $ 2.000 sebelum pembelian apapun
dilakukan. Jika sampai hari yang ke-15, pembelian mem
belanjalkan $ 1.200 maka pembelian terbuka $ 800
• Pengendalian pembelian seringkali dicapai dengan cara
menggunakan laporan pembelian terbuka
• Perhitungan dari pembelian terbuka sepanjang suatu peri -ode
tertentu dapat merupakan fungsi dari beberapa faktor. Contoh :
Data berikut ini untuk Mantel dan Stelan Wanita (dari gambar
7-1)
45
• Contoh :
Data berikut ini untuk Mantel dan Stelan Wanita (dari gambar
7-1)
Pada Harga Eceran
- Penjualan yang direncanakan u/Pebruari …….. $ 8.100
- Persediaan awal bulan …………………… …. 16.200
- Persediaan akhir bulan yang direncanakan …… 16.200
- Pengurangan yang direncanakan untuk sebulan .. 500
- Penjualan aktual sampai saat ini (20 Pebr) ….. 5.000
- Pengurangan aktual sampai saat ini …………... 300
- Barang dagang yang diterima sampai saat ini
(pada harga eceran) ………………………….. 6.000
47
Persediaan yang Ada :
Persediaan yang tersedia pada 20 Pebr. :
- Persediaan awal bulan …………. $ 16.200
- Barang yang diterima s/20 Pebr 6.000 = $ 22.200
Dikurangi :
- Pengurangan aktual s/20 Pebr. $ 300
- Penjualan aktual s/20 Pebr. 5.000 = $ 5.300 = $ 16.900
Persediaan pesanan untuk pengiriman bulan Pebr. 2.000
T o t a l ……………… $ 18.900
Pembelian Terbuka pada harga eceran (pada 20 Pebr) … $ 600
Faktor Pengali harga pokok (100% - 40%) ……………. 60%
Pembelin Terbuka pada harga penjualan (pada 20 Pebr.) $ 360
48
Pembahasan Pokok utama dalam membuat Anggaran
Barang Dagang diilustrasikan pada :
Rencana No. Gbr Masukan dasar Manajemen
(Yang Ditentukan)