Anda di halaman 1dari 16

CORONA VIRUS (Covid-19)

Mega amaliah yahya (K1A116081)


PENDAHULUAN

31 Desember 2019 : kasus pneumonia tanpa etiologi yang jelas

7 Januari 2020 : Virus diidentifikasi sebagai 2019-nCoV

13 Januari 2020 :WHO konfirmasi kasus pertama diluar china (thailand)

31 Januari 2020 : WHO menetapkan wabah 2019-nCOV

10 Februari 2020 : kasus global 40.000 mortalitas mencapai 1000

11 Februari 2020 : WHO menetapkan nama resmi menjadi COVID-19


?
Apa sih
itu c oro na virus

?
?
 Coronavirus merupakan virus zoonotic yang dimana
virus bertransimisi dari hewan kemanusia. Corona virus
merupakan RNA Virus yang dapat bersikulasi di hewan
seperti kelelawar
 Hewan dengan coronavirus dapat
berkembang menginfeksi manusia
 Kode genetik covid-19 mirip dengan
corona virus SARS like kelelawar dan
kemungkinan bermutasi sebelum
menginfeksi manusia.
Jumlah kasus

Berdasarkan data dari WHO hingga 19April 2020

Asean : 28.230 kasus

Indonesia : 6.575 kasus

Berdasarkan data dari Satgas Prov. SULTRA hingga 19April 2020

Sulawesi Tenggara : 36 kasus

Kendari: 17 kasus
Patogenesis

Virus masuk ke saluran napas atas  bereplikasi di sel epitel saluran napas atas 
menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi shedding virus dari
saluran napas  di gastrointestinal  Respon imun innate dan spesifik

Hewan
Hewan pembawa/
pembawa/ natural
natural host:
host: Kelelawar,
Kelelawar,
musang,
musang, ular
ular
Host
Host perantara:
perantara: Seperti: Seperti: the
the civet
civet (musang
(musang luwak):
luwak):
diduga
diduga pada pada SARS
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
SARS
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Penularan Covid-19

Secara langsung : percikan Secara tidak langsung : droplet


langsung, jarak 1-2 meter dari orang tumpah ke permukaan rendah
yang batuk/bersin tanpa ditutup kemudian tangan menyentuk benda
tersebut lalu menyentuh wajah
(mata, hidung, mulut) tanpa cuci
tangan

Note : bersin memproduksi 40.000 droplet yang akan evaporasi dengan


ukuran diameter 0,5-12 um, batuk dan berbicara ekitar 5 menit
memproduksi 3.000 droplet
* Triase: Deteksi dan pemisahan pasien Severe
Acute Respiratory Infection-SARI (SARI) curiga
COVID-19
Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan
tatalaksana sesuai prioritas

Gejala klinis :

Demam Flu/Batu Nyeri tenggorokan Kesulitan bernapas

Definisi SARI : Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan
batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu perawatan di RS. Tidak adanya demam
tidak mengeksklusi infeksi virus
Sumber gambar: https://www.worldaware.com/resources/blog/health-and-travel-implications-novel-coronavirus-activity
Definisi Kasus
Orang
Orang Dalam
Dalam Pasien
Pasien dalam
dalam
Orang
Orang Tanpa
Tanpa Gejala
Gejala pemantauan
pemantauan Pengawasan
Pengawasan
 Demam ≥38°C atau
riwayat demam,
 tidak bergejala dan  Demam ≥ 38°C atau
terdapat gejala
memiliki resiko riwayat demam, atau
gangguan sistem
tertular dari orang gejala gangguan
pernapasan dan 14
konfirmasi COVID-19 sistem pernapasan dan
hari terakhir ada
 Merupakan kontak 14 hari terakhir ada
riwayat perjalanan
erat dengan kasus riwayat perjalanan
atau tinggal di
konfirmasi COVID-19 atau tinggal di
negara/wilayah
 Pada pemeriksaan : negara/wilayah
dengan transmisi lokal
Positif COVID dengan transmisi lokal
 Demam ≥38°C atau
 Mengalami gangguan
ISPA dan 14 hari ada
sistem pernapasan
kontak degan kasus
dans elama 14 hari
konfimasi COVID-19
terdapat riwayat
 Orang dengan ISPA
kontak degan kasus
berat yang
konfirmasi COVID-19
membutuhkan
perawatan di RS
Klasifikasi derajat
keparahan
ringan
ringan sedang
sedang berat
berat
 Demam ≥38°C yang
 Demam ≥ 38°C
menetap
 Sesak napas
 ISPA berat/Pneumonia
 Batuk persisten/
 Demam ≥ 38°C berat
menetap dan sakit
 Batuk  pasien remaja/dewasa :
tenggorokan
 Nyeri tenggorokan demam disertai salah satu
 Pada pasien anak :
 Hidung tersumbat dari (RR>3x/menit, distres
batuk dengan
 Malaise napas berat, SpO2 <90%
takipneu
 Tanpa pada udara kamar
pneumonia,tanpa  Pasien anak : batuk atau
Frekuensi napas
komorbid kesulitan bernapas disertai
dikatakan takipneu
salah satu (sianosis sentral
berdasarkan usia
atau SpO2 <90% pada
menurut WHO:
udara kamar, distres
<2bulan : ≥60x permenit
napas berat, pneumonia
2-11 bulan : ≥50x
berat)
permenit
 Ditemukan leukopenia, peÎ
1-5 tahun : ≥40x
monosit, dan peÎ limfosit
permenit
atipik
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Kultur darah
• kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan
menunda terapi antibiotik dengan menunggu kultur darah)

Sampel spesimen saluran napas


• saluran napas atas (nasofaring dan orofaring)
• saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan
broncoalveolar)
• KEDUANYA diambil
• tes nCoV oleh RT-PCR
• mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika tersedia
segera seperti pasien dengan ventilator

Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.

Kasus terkonfirmasi nCoV


• Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk petunjuk
klirens dari virus. Frekuensi: 2-4 hari sampai 2 kali hasil negatif dari kedua
sampel serta secara klinis perbaikan setidaknya 24 jam. spesimen di ambil
sesering mungkin harian bila diperlukan untuk kepentingan PPI.
Diagnosis
Pemeriksaan PCR

Dari bahan :
- Swab tenggorok (nasofaringeal swab)
- Sputum
- BAL
Pencegahan

Stay at home

Menjaga stamina dengan perilaku hidup


bersih dan sehat

Makanan sehat bergizi


Pencegahan infeksi Coronavirus
bagi pekerja di Pasar jual bahan makanan segar

• Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani


hewan dan produk hewan
• Bersihkan dan disinfeksi alat serta tempat kerja sedikitnya
sekali sehari
• Kenakan baju pelindung, sarung tangan dan pelindung
wajah ketika mengolah hewan atau produk hewan segar
• Buka baju pelindung setelah kerja, bersihkan setiap hari
dan tinggal ditempat kerja
• Jauhkan anggota keluarga dari perlengkapan dan sepatu
yang belum dibersihkan
Pencegahan infeksi Coronavirus
baru pengolahan makanan dari
Pasar

* Cuci tangan dengan sabun dan air setelah mengolah


hewan dan produk hewan
* Hindari menyentuh mata, hdung dan mulut
* Hindari kontak dengan hewan sakit dan daging
berpenyakit
* Hindari kontak dengan kandang hewan dan limbah air di
pasar

Anda mungkin juga menyukai