Heart Transplantation
Heart Transplantation
1
Kedokteran Emergensi dan Multi Sistem
JANTUNG
Kelompok IV
AFIYAH PUTRI ZADA
ALAUDIN SYAIFULANWAR
ALYA ANNISA
MUDIA SRI REZEKI
NOVELIA
NUR AZLINDAWATI
ROMI AKBAR
SENNY SHIERLYN
TRANSPLANTASI JANTUNG KENDEDES HASIBUAN
CL AL-ISLAM
TRANSPLANTASI JANTUNG
Definisi
Transplantasi jantung ialah sebuah prosedur dimana jantung
yang gagal diganti dengan jantung yang lain dari donor yang cocok.
Kardiomiopati iskemik
َ ْ ُ مْل َ
« َو ـاـ ـ ـ ثلة َ ِعنا ـ ُّلـنـبْه َ ى هللاـ ـ ـﷺ
ِ » ن َـ ـ ـهى َر ـ ـ ُس ُوـل
Rasulullah ﷺـbersabda:
كسر عظم امليت ككسره حيا
“Memecah tulang orang yang meninggal seperti memecah
tulangnya ketika masih hidup" (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany).
Tujuan Syariat Islam
Tujuan Syariat Islam adalah untuk
memelihara:
1. Agama
2. Diri
3. Akal
4. Harta
5. Keturunan (Kehomatan)
Kaidah-kaidah fiqhiyah yang dapat diterapkan
pada transplantai
Keputusan pertama dilakukan pada Muktamar NU ke- Fatwa dari Majma’ al-Fiqh al-Islami
23 di Solo, 24-29 Desember 1962. Menghasilkan auto-transplantasi=boleh
keputusan tidak bolehnya mengambil bola mata mayit jika organ tubuh yang dipindahkan itu dapat terus
untuk menggantikan bola mata orang buta. Keputusan berganti dan berubah, seperti darah dan kulit=boleh
tersebut ditegaskan kembali dalam Munas Alim memanfaatkan organ tubuh yang tidak berfungsi
Ulama pada tanggal 30 Agustus 1981 di Kaliurang lagi, karena sakit misalnya, untuk orang lain. seperti
Yogyakarta, yaitu memutuskan bahwa cangkok mata, mengambil kornea dari mata seseorang yang tidak
ginjal dan jantung haram. Demikian pula haram berfungsi lagi untuk orang lain=boleh
menyambung anggota manusia dengan anggota
manusia lain, sebab bahaya buta itu tidak sampai
melebihi bahayanya merusak kehormatan mayit.
memindahkan organ tubuh mayyit kepada orang hidup
yang sangat bergantung keselamatan jiwanya dengan
organ tubuh tersebut, atau fungsi organ vital sangat
tergantung pada keberadaan organ tersebut. Dengan
syarat si mayit atau ahli warisnya mengizinkan. Atau
dengan syarat persetujuan pemerintah muslim jika si
mayyit seorang yang tidak dikenal identitasnya dan
tidak memiliki ahli waris=boleh
tidak dilakukan dengan cara jual beli organ
tubuh, karena jual beli organ tubuh tidak
diperbolehkan sama sekali=boleh
memindahkan organ tubuh yang sangat vital, seperti
jantung, dari seseorang yang masih hidup kepada
orang lain=haram
memindahkan organ tubuh seseorang yang dapat
menyebabkan hilangnya fungsi organ tubuh yang asasi
secara total, meskipun tidak membahayakan
keselamatan jiwanya=haram
Dr. Zakir Naik
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Majlis Tarjih
Ke-21 di Klaten, 10 April 1980 Tentang Transplantasi.
Buya Yahya
Ketua MUI, Ma’ruf Amin
“Transplantasi diharamkan bila didasari tujuan
komersial. Tidak boleh diperjual belikan,”
Fatwa MUI 2010
pencangkokan organ manusia ke dalam tubuh yang lain diperbolehkan melalui hibah, wasiat
dengan meminta, tanpa imbalan, atau dari bank organ tubuh.
Lalu, jika organ diambil dari tubuh seseorang yang telah meninggal juga diperbolehkan
dengan syarat harus disaksikan oleh dua dokter ahli. Selanjutnya, transplantasi dihukumi
haram jika didasari bukan karena suatu kemaslahatan hidup orang.
Ustadz Agung Cahyadi, Lc, MA, seorang ahli fiqh sekaligus dosen STIDKI Ar Rahmah
Surabaya
“Sebenarnya, dari dasar hukum tidak boleh transplantasi itu. Karena, sama-sama menyakiti
manusia dengan membedah, jika dihadapkan pada kebutuhan hidup seseorang transplantasi
boleh dilakukan. “Sama seperti minum khamr, jika tidak ada air tersisa di dunia dan yang
tersisa hanya minuman itu, maka boleh dikonsumsi karena terkait dengan kebutuhan
seseorang untuk hidup”
Ulama lainnya:
harus melalui pertimbangan dokter muslim yang kompeten, mayat yang mendonorkan
anggota tubuhnya muhaddar (hidupnya tidak lagi dihargai oleh syariat atau halal dibunuh)
misal orang murtad
HUKUM TERKAIT TRANSPLANTASI JANTUNG
transplantasi organ tubuh. Transplantasi merupakan
upaya hifdhun-nafsi (memelihara jiwa), salah satu dari
lima tujuan hukum