Anda di halaman 1dari 33

Modul 8.

1
Kedokteran Emergensi dan Multi Sistem
JANTUNG
Kelompok IV
AFIYAH PUTRI ZADA
ALAUDIN SYAIFULANWAR
ALYA ANNISA
MUDIA SRI REZEKI
NOVELIA
NUR AZLINDAWATI
ROMI AKBAR
SENNY SHIERLYN
TRANSPLANTASI JANTUNG KENDEDES HASIBUAN
CL AL-ISLAM
TRANSPLANTASI JANTUNG
Definisi
Transplantasi jantung ialah sebuah prosedur dimana jantung
yang gagal diganti dengan jantung yang lain dari donor yang cocok.

Umumnya prosedur ini diperuntukkan bagi pasien


dengan gagal jantung kongestif (CHF) tahap akhir yang
diperkirakan memiliki kurang dari 1 tahun untuk hidup tanpa
transplantasi dan yang bukan kandidat atau belum
ditolong dengan terapi medis konvensional.
(Donald, 2016. Medscape)
INDIKASI TRANSPLANTASI JANTUNG
Indikasi umum untuk transplantasi jantung meliputi
memburuknya fungsi jantung dan prognosis hidup kurang dari 1
tahun. Indikasi spesifik meliputi:
 Kardiomiopati dilatasi

 Kardiomiopati iskemik

 Penyakit jantung bawaan yang tidak ada terapi konvensional atau


gagal terapi konvensional

 Fraksi ejeksi kurang dari 20%

(Donald, 2016. Medscape)


INDIKASI TRANSPLANTASI JANTUNG
 Angina yang tidak dapat disembuhkan atau aritmia
jantung ganas yang telah digunakan terapi konvensional

 Resistensi vaskular paru kurang dari 2 unit Kayu

 Usia lebih muda dari 65 tahun

 Kemampuan untuk mematuhi perawatan tindak lanjut


medis

(Donald, 2016. Medscape)


Penyakit yang Memerlukan Transplantasi Jantung
Proses penyakit yang memerlukan transplantasi jantung
dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
 Dilatasi kardiomiopati (54%) - Ini sering memiliki asal yang
tidak jelas

 Kardiomiopati iskemik (45%) - Persentase ini meningkat


karena peningkatan penyakit arteri koroner (CAD) pada
kelompok usia yang lebih muda

 Penyakit jantung bawaan dan penyakit lain yang tidak dapat


dikoreksi melalui pembedahan (1%)
(Donald, 2016. Medscape)
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI

Tujuan farmakoterapi adalah untuk mencegah


komplikasi, mengurangi morbiditas, dan mengurangi
kemungkinan penolakan organ.

(Donald, 2016. Medscape)


PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
Imunosupresi
a. Siklosporin (Neoral, Sandimmune, GENGRAF)
b. Prednison
c. Methylprednisolone (Medrol, Solu-Medrol, A-
Methapred)
d. Tacrolimus
e. Mycophenolate mofetil (CellCept, Myfortic)
f. Sirolimus (Rapamune)

(Donald, 2016. Medscape)


PENATALAKSANAAN
Setelah prosedur:
a. Dopamin
b. Dobutamine
c. Epinefrin
d. Norepinefrin

(Donald, 2016. Medscape)


KOMPLIKASI TRANSPLANTASI JANTUNG
Bleeding from suture lines
Hyperacute rejection
Infection
Psychiatric disturbances from
steroid therapy
Cardiac rejection
Allograft vascular disease
(Donald, 2016. Medscape)
PROGNOSIS TRANSPLANTASI JANTUNG
Prognosis pada prosedur setelah memasang
transplantasi jantung:
 Tingkat kelangsungan hidup 1 tahun setelah
transplantasi jantung  81,8%
 Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun setelah
transplantasi jantung 69,8%
 Dan, sejumlah besar penerima transplantasi
bertahan lebih dari 10 tahun setelah
transplantasi.
(Donald, 2016. Medscape)
DALIL ALQURAN DAN HADIST
TENTANG TRANSPLANTASI
JANTUNG
Alquran mengatakan “barang siapa yang membunuh satu
manusia sama saja dengan membunuh seluruh manusia, dan
barang siap yang memberikan kesempatan hidup satu
manusia sama saja dengan memberikan hidup satu
manusia”.
Diriwayatkan dari Jabir radhiallahu ‘anhu, beliau berkata:
 
‫ًـ‬
‫عظمـا ـ‬ َ ‫ فأخرج‬،‫خرجنــا مــع رســول هللاـ ﷺ فــي جنازة فجلــس النـ ّـبي علــى َشفيــر القــبر وجل ْسـنا معــه‬
‫الح ّفار‬ ْ
ّ ‫ فإ ّنـ كس َـرك ّإياه‬،‫ ال“ تكس ْـرها‬, ‫ فقال النـبي ﷺ‬،‫عضوا ـ فذهـب ليكسـره‬ ً
،‫مي ًتـا ككس ِـرك إياه َح ًّيا‬ ِ
ً ‫ـو‬
‫أ‬ ‫ا‬ ‫ـاق‬‫س‬
‫ماجه وأبو داود بإسناد صحيح‬ “Aku ‫ وابن‬keluar bersama
‫الحديث رواه مالك‬ ‫” هذا‬Rasulullah ‫ولكن ُد‬ 
‫ﷺ َّسه في جانب القبر‬ mengantar
jenazah, beliau duduk di pinggir kuburan dan
kami pun juga demikian. Lalu seorang penggali
kubur mengeluarkan tulang (betis atau anggota)
dan mematahkannya (menghancurkannya).
Maka nabi ‫ ﷺ‬bersabda, “Jangan kamu patahkan
tulang itu. Kamu patahkan meski sudah
meninggal sama saja dengan kamu patahkan
sewaktu masih hidup. Benamkanlah di samping
kuburan" (HR Malik, Ibnu Majah, Abu Daud
dengan sanad yang shahih).
Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Abdullah bin Zaid al-
Anshari, dia berkata:

َ ْ ُ ‫مْل‬ َ
«‫ َو ـاـ ـ ـ ثلة‬ ‫ َ ِعنا ـ ُّلـنـبْه َ ى‬ ‫هللاـ ـ ـﷺ‬
 ِ ‫» ن َـ ـ ـهى َر ـ ـ ُس ُوـل‬

“Rasulullah ‫ ﷺ‬melarang kanibal dan mutilasi”.

Rasulullah ‫ ﷺـ‬bersabda: 
‫كسر عظم امليت ككسره حيا‬
 
“Memecah tulang orang yang meninggal seperti memecah
tulangnya ketika masih hidup" (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany).
Tujuan Syariat Islam
 Tujuan Syariat Islam adalah untuk
memelihara:
1. Agama
2. Diri
3. Akal
4. Harta
5. Keturunan (Kehomatan)
Kaidah-kaidah fiqhiyah yang dapat diterapkan
pada transplantai

1. ‫ األصل في األشياء اإلباحة‬Hukum Asal Segala


Sesuatu yang )Bermanfaat( adalah
Diperbolehkan.
2. ‫ األصل في المضار التحريم‬Hukum Asal Sesuatu
yang Membahayakan adalah Haram.
3. ‫ ال ضرر وال ضرار‬Tidak boleh melakukan
perbuatan yang membahayakan diri sendiri
dan orang lain
Kaidah-kaidah fiqhiyah yang dapat diterapkan
pada transplantasi

4. ‫ الضرر يزال‬Kemadharatan itu harus dihilangkan.


5. .‫ الضرر يدفع بقدر اإلمكان‬Kemadharatan sebisa
mungkin dihilangkan.
6. ‫ الضرورات تبيح المحظورات‬Keterpaksaan itu
Membolehkan yang Terlarang
7. ‫ما أبيح للضرورة يقدر بقدرها‬Sesuatu yang
dibolehkan karena darurat diukur sesuai
kadar kedaruratannya.
Kaidah-kaidah fiqhiyah yang dapat diterapkan
pada transplantasi
8. ‫الضرر ال يزال بمثله‬Kemadharatan itu tidak
Boleh dihilangkan dengan kemadharatan
yang sama.
9. ‫ الضرر األشد يزال بالضرر األخف‬Kemadharatan
yang lebih berat dihilangkan dengan
kemadharatan yang lebih ringan.
10. ‫إذا تعارض مفسدتان روعي أعظمهم]ا ضرراً بارتكاب‬
‫ أخفهم]ا‬Apabila Ada dua kerusakan, maka
diambil kerusakan yang lebih-lebih ringan.
Kaidah-kaidah fiqhiyah yang dapat diterapkan
pada transplantasi

12. ‫ درء المفاسد أولى من جلب المصالح‬Menolak


kerusakan lebih diprioritaskan daripada
mendatangkan kemashlahatan.
13. Kebolehan yang bersifat syar’i
menggugurkan tanggung jawab.
14. .‫الحاجة ة تنزل منزلة الضرورة عامة كانت أو خاصة‬
Kebutuhan menempati posisi dharurat baik
bersifat umum maupun bersifat khusus.
BOLEH
HUKUM TRANSPLANTASI JANTUNG MENURUT (bersyarat:ISLAM
1. Pendonornya selamat
2. Tabarru’ (kemanusiaan) bukan
jual beli
HARAM 3. Alternatif pengobatan satu
MUTLAK satunya
(tanpa terkecuali) 4. Peluang keberhasilannya besar
HUKUM ISLAM 5. Jika organ vital: pendonor &
TRANSPLANTASI penerima tidak sama sama dalam
SEBAGIAN
ARGUMENTASI: ORGAN (UMUM) keadaan hidup)
Hadist tentang
KONSENSUS
ULAMA
larangan membedah, ULAMA
ARGUMENTASI:
memutilasi,
KAIDAH USUL FIQIH
menghancurkan,
1. Menghilangkan mudhorot
merusak, dan
(bahaya)
menyakiti mayat
2. Mudhorot tidak bisa dihilangkan
dengan timbulnya mudhorot yang
lebih besar
PENDAPAT ULAMA
HARAM MUTLAK BOLEH BERSYARAT
Abdul Qadim Zallum rahimahullah, (Hizbut Tahrir ) Dr. Yusuf Al-Qardhawi
dalam buku “Hukum Syara’ Tentang Kloning – Dalam buku Fiqih Kontemporer
Transplantasi Organ” Donor organ tubuh sama halnya dengan orang
bersedekah. Maka dibolehkan orang yang telah
meninggal mendonorkan anggota tubuhnya kepada
orang lain yang membutuhkan, tentunya dengan syarat
ahli warisnya mengizinkan dan menyetujui dan tanpa
memberikan mudhorot kepada si mayit
dilarang didonorkan menurut beliau:
1. Organ tubuh yang hanya satu-satunya. Seperti;
jantung, hati dan otak.
2. Organ tubuh yang berada di luar. Seperti; mata,
tangan dan kaki.
3. Organ tubuh dalam yang berpasangan, karena organ
yang berpasangan dianggap satu organ.
Majmu Fatawa (Syeikh Bin Baz) dan Fatawa Nur ‘Ala Dr. Wahbah Zuhailiy
Ad-darb (Syeikh Muhammad Al-Utsaimin). Dalam Al-Fiqhul Islami Wa adillatuhu
Organ vital: Dengan syarat tidak sama sama hidup

Keputusan pertama dilakukan pada Muktamar NU ke- Fatwa dari Majma’ al-Fiqh al-Islami
23 di Solo, 24-29 Desember 1962. Menghasilkan auto-transplantasi=boleh
keputusan tidak bolehnya mengambil bola mata mayit jika organ tubuh yang dipindahkan itu dapat terus
untuk menggantikan bola mata orang buta. Keputusan berganti dan berubah, seperti darah dan kulit=boleh
tersebut ditegaskan kembali dalam Munas Alim memanfaatkan organ tubuh yang tidak berfungsi
Ulama pada tanggal 30 Agustus 1981 di Kaliurang lagi, karena sakit misalnya, untuk orang lain. seperti
Yogyakarta, yaitu memutuskan bahwa cangkok mata, mengambil kornea dari mata seseorang yang tidak
ginjal dan jantung haram. Demikian pula haram berfungsi lagi untuk orang lain=boleh
menyambung anggota manusia dengan anggota
manusia lain, sebab bahaya buta itu tidak sampai
melebihi bahayanya merusak kehormatan mayit.
memindahkan organ tubuh mayyit kepada orang hidup
yang sangat bergantung keselamatan jiwanya dengan
organ tubuh tersebut, atau fungsi organ vital sangat
tergantung pada keberadaan organ tersebut. Dengan
syarat si mayit atau ahli warisnya mengizinkan. Atau
dengan syarat persetujuan pemerintah muslim jika si
mayyit seorang yang tidak dikenal identitasnya dan
tidak memiliki ahli waris=boleh
tidak dilakukan dengan cara jual beli organ
tubuh, karena jual beli organ tubuh tidak
diperbolehkan sama sekali=boleh
memindahkan organ tubuh yang sangat vital, seperti
jantung, dari seseorang yang masih hidup kepada
orang lain=haram
memindahkan organ tubuh seseorang yang dapat
menyebabkan hilangnya fungsi organ tubuh yang asasi
secara total, meskipun tidak membahayakan
keselamatan jiwanya=haram
Dr. Zakir Naik
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Majlis Tarjih
Ke-21 di Klaten, 10 April 1980 Tentang Transplantasi.

Muktamar NU XXVIII pada tanggal 25-28 November


1989 di Pondok Pesantren al-Munawir Yogyakarta,
PBNU dalam Lajnah Bahtsul Masailnya.
 bahwa transplantasi organ tubuh manusia itu haram
hukumnya atau tidak boleh dilakukan, tetapi bila
memang dalam keadaan sangat terpaksa maka
dibolehkan seperti halnya menambal dengan tulang
manusia, dengan catatan memenuhi 4 syarat yaitu;
Karena dibutuhkan, tidak ditemukan selain dari
anggota tubuh manusia, organ yang diambil harus dari
mayit yang muhaddaraddam, antara yang diambil dan
yang menerima harus ada persamaan agama.
Profesor Aziz El-Matri, seorang spesialis ginjal dari
Tunisia dan anggota The Transplantation Society
seorang muslim tidak bisa sembarangan mendonorkan
bagian tubuhnya karena tubuhnya merupakan titipan
dari Allah, selain itu sebagai manusia juga memiliki
kewajiban untuk melestarikan kehidupan, baik
manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, jika ditilik
dari sisi kebutuhan untuk hidup, apapun alasannya
transplantasi harus bisa dilakukan.

Buya Yahya
Ketua MUI, Ma’ruf Amin
“Transplantasi diharamkan bila didasari tujuan
komersial. Tidak boleh diperjual belikan,”
Fatwa MUI 2010
pencangkokan organ manusia ke dalam tubuh yang lain diperbolehkan melalui hibah, wasiat
dengan meminta, tanpa imbalan, atau dari bank organ tubuh.
Lalu, jika organ diambil dari tubuh seseorang yang telah meninggal juga diperbolehkan
dengan syarat harus disaksikan oleh dua dokter ahli. Selanjutnya, transplantasi dihukumi
haram jika didasari bukan karena suatu kemaslahatan hidup orang.

Ustadz Agung Cahyadi, Lc, MA, seorang ahli fiqh sekaligus dosen STIDKI Ar Rahmah
Surabaya
“Sebenarnya, dari dasar hukum tidak boleh transplantasi itu. Karena, sama-sama menyakiti
manusia dengan membedah, jika dihadapkan pada kebutuhan hidup seseorang transplantasi
boleh dilakukan. “Sama seperti minum khamr, jika tidak ada air tersisa di dunia dan yang
tersisa hanya minuman itu, maka boleh dikonsumsi karena terkait dengan kebutuhan
seseorang untuk hidup”

Ulama lainnya:
harus melalui pertimbangan dokter muslim yang kompeten, mayat yang mendonorkan
anggota tubuhnya muhaddar (hidupnya tidak lagi dihargai oleh syariat atau halal dibunuh)
misal orang murtad
HUKUM TERKAIT TRANSPLANTASI JANTUNG
 transplantasi organ tubuh. Transplantasi merupakan
upaya hifdhun-nafsi (memelihara jiwa), salah satu dari
lima tujuan hukum

 Transplantasi sebenarnya tindakan menyakiti badan


donor. Ini dibenarkan hanya dalam kondisi darurat sebab
(Darurat dapat membolehkan sesuatu yang dilarang).

 transplantasi itu tidak boleh membahayakan pihak donor.


(Kemudaratan tidak boleh dihilangkan dengan
kemudaratan yang sederajat).
 Transplantasi jantung dari donor yang masih hidup tidak
boleh karena membahayakan jiwa pihak donor.
 Donor jaringan, organ, dan darah dalam kondisi darurat
dibenarkan selama tidak membahayakan pihak donor.
 Jual beli organ tidak dibenarkan. Mengapa? Karena organ
dalam perspektif Islam bukan masuk kategori harta yang
dapat diperjual belikan.
 Hukum Menerima Transplantasi Jantung dari Orang
Non-Muslim=boleh
 Boleh transplantasi jantung orang kafir ke orang muslim
dengan syarat-syarat di atas
 -Boleh juga sebaliknya, jantung orang muslim ke orang
kafir dengan dalil keumuman harus berbuat baik kepada
mahluk
 -Boleh juga transplantasi organ yang lain selain jantung
seperti ginjal dan kornea mata dengan syarat-syarat di
atas
 Begitu juga boleh donor darah dari darah orang kafir ke
orang muslim dan sebaliknya
 Hukum Mewasiatkan Anggota Badannya Setelah Mati
untuk Transplantasi bagi Orang Hidup=Boleh
 Hukum Transplantasi Katup Jantung Babi Pada
Manusia=Makruh
 Hukum Membedah Mayat Untuk Keperluan Pendidikan
dan otopsi
 Untuk keperluan pendidikan [belajar anatomi dan belajar
otopsi] diusahakan menggunakan mayat orang kafir
 Mayat seorang muslim boleh dibedah jika ingin diketahui sebab
kematiannya untuk otopsi sebagai bukti di pengadilan.
TERIMA KASIH
SYUKRON
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai