Anda di halaman 1dari 19

FISIKA XII

INTI ATOM DAN RADIO


AKTIVITAS
Royhanun Athiyyah
Pokok Bahasan
 Struktur dan penyusun inti atom  Jenis-jenis sinar radioaktif
 Massa atom  Peluruhan radioaktif
 Gaya ikat inti  Deret dan aktivitas radioaktif
 Energi ikat inti dan stabilitas inti  Waktu paruh
 Ukuran dan bentuk inti  Reaksi Inti
 Energi reaksi
 Reaksi fisi dan fusi
 Pemanfaatan radioisotop
Struktur dan Penyusun Inti Atom
Inti atom merupakan partikel yang memiliki massa dan bermuatan positif
Konsep awal adanya inti atom dimulai dari:
 1911 Rutherford – eksperimen lempeng emas (hamburan Rutherford) menembak
partikel alfa pada lempeng emas yang diamati, hasilnya ada partikel alfa yang
dihamburkan pendapatnya: muatan positif atom dikonsentrasikan di pusat atom
sebagai inti atom.
 Niels Bohr  mengembangkan struktur atom “atom tersusun atas inti atom dan
elektron yang mengelilingi inti atom pada kulit-kulit atom.”
 Pada tahun 1920, muatan listrik positif pada inti atom hidrogen, oleh Goldstain
partikel bermuatan listrik positif ini selanjunya disebut proton.
 Pada tahun 1932, James Chadwick menemukan neutron dari hasil percobaanya, yaitu
menemukan partikel alfa pada keping berilium. Neutron ini berupa partikel yang ada di
inti atom tetapiInti
tidak bermuatan
atom terdiri atas:
proton dan neutron Proton dan neutron selanjutnya
disebut nukleon atau nuklida
Setiap atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang dikandungnya.
Secara umum sebuah inti atom dinotasikan:
X : Nama unsur atom
A : Nomor massa
Z : Nomor atom

Nomor atom (Z) : Jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur (pada atom netral, jumlah
proton = jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menandakan jumlah elektron yang ada
dalam atom)
Nomor massa (A) : Jumlah total proton dan neutron yang ada dalam inti atom suatu unsur
Gambar struktur inti atom:
Contoh:

Maka: Nomor atom : 17


Nomor massa : 35
Jumlah proton : 17
Jumlah elektron : 17
Jumlah neutron : A – Z = 35 – 17 = 18
Sebuah atom memiliki tiga komponen dasar yang sangat penting, yaitu elektron, proton, dan neutron.
Tabel massa dan muatan sub-atom:
Massa Atom
Massa atom berhubungan erat dengan jumlah proton, elektron, dan neutron.
Berdasarkan perjanjian internasional, atom karbon-12 dipakai sebagai standar, sehingga:
“satu satuan massa atom (1 sma) didefinisikan sebagai suatu massa yang
besarnya
  tepat sama dengan seperduabelas ( ) massa dari satu atom
karbon-12”

Massa atom karbon-12 = 1 sma, maka

Satuan massa atom juga dapat dinyatakan berdasarkan prinsip kesetaraan massa dan energi yang
dikemukakan oleh Einstein.
Gaya Ikat Inti
Inti atom dipengaruhi oleh adanya 3 gaya.
 Gaya pertama: Gaya elektrostatis (gaya tolak menolak antar proton dengan proton)
 Gaya kedua: Gaya gravitasi (gaya tarik menarik antarmassa nukleon)
 Gaya ketiga: Gaya ikat inti (gaya yang mengikat antarnukleon)

Besarnya gaya ikat inti lebih besar dibandingkan gaya elektrostatis dan gaya gravitasi.
Interaksi antara gaya elektrostatis dan gaya gravitasi saling mengabaikan
(meniadakan)
Sifat gaya ikat inti: sangat kuat, jangkauannya sangat pendek, tidak bergantung jenis
nukleon, tidak bergantung pada muatan listrik nukleon.
Gaya ikat inti bersifat jenuh, yakni setiap nukleon hanya tarik menarik dengan
nukleon di sekitarnya.
Gaya ikat inti bekerja pada jarak yang sangat dekat sampai dengan jarak pada
diameter
inti atom (10-15 m).
Energi Ikat Inti
  Hubungan antara massa inti atom dengan energi ikat inti dapat dijelaskan dengan
teori yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang menyatakan hubungan antara
massa dan energi.
Persamaan matematis hubungan antara massa dan energi adalah

Dimana, E adalah energi yang timbul apabila sejumlah m (massa) benda berubah
menjadi energi dan c adalah cepat rambat gelombang cahaya.
Energi ikat inti menyebabkan nukleon dapat bersatu dalam inti atom. Energi ini
berasal dari penyusutan massa inti yang berubah menjadi energi.
Energi ikat inti dapat diketahui jika besarnya defek massa diketahui.
Inti atom tersusun dari proton dan neutron, sehingga massa inti seharusnya sama
dengan jumlah total massa nukleon-nukleonnya.

Kenyataannya, massa inti selalu lebih kecil daripada total massa nukleon-nukelonnya.
Ada massa yang hilang atau menyusut,hal itu disebut dengan DEFEK MASSA

Defek massa menunjukkan selisih antara massa diam sebuah inti atom dan jumlah seluru
massa diam masing-masing nukleonnya dalam keadaan tak terikat.

Defek massa adalah kesetaraan massa energi ikat


berdasarkan persamaan massa-energi
Menurut hukum kesetaraan massa dan energi, defek massa dinyatakan:

  m=Z ∙ m p+ ( A −Z ) ∙ m n − m i
Dengan:
Δm : defek massa mp : massa proton
Z : nomor atom mn : massa neutron
A : nomor massa mi : massa inti

Defek massa atau susut massa timbul karena untuk menyusun inti diperlukan energi yang
mengikat semua nukleon, yang disebut energi ikat (binding energy), yang diperoleh dari
massa inti.
Menurut hasil pengukuran yang teliti jika massa 1 sma berubah menjadi energi setara dengan
energi sebesar 931 MeV (Mega elektron volt) atau 1 sma = 931 MeV, sehingga besarnya
energi ikat inti dapat dinyatakan :
∆  E=∆ m× 931 MeV
Kestabilan (stabilitas) inti atom tidak dapat selalu digambarkan dengan energi
ikat inti.
Inti atom yang memiliki jumlah nukleon banyak, energi ikatnya juga akan besar,
namun belum tentu inti itu stabil.
Umumnya, inti atom yang memiliki jumlah neutron lebih banyak mempunyai
tingkat kestabilan inti yang lebih rendah.
Karena itu, besarnya energi yang berhubungan langsung dengan stabilitas inti
adalah energi ikat per nukleon yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan:
Contoh Soal:
Ukuran dan Bentuk Inti
Eksperimen hamburan Rutherford membuktikan bahwa inti mempunyai ukuran dan
bentuk.
Volume inti berbagai atom mempunyai nilai yang berbanding lurus dengan banyaknya
nukleon yang dikandungnya
Inti atom tidak memiliki bentuk permukaan yang jelas.
Inti atom tetap punya jari-jari rata-rata.
Jari-jari inti dirumuskan secara empiris sebagai suatu pendekatan, yaitu:

Kerapatan inti mempunyai nilai konstan di bagian dalam inti (dengan asumsi
berbentuk bola)
Contoh Soal
Berapa kerapatan inti dari ?
Latihan Soal
RADIOAKTIVITAS
Contoh Soal
Berapa kerapatan inti dari ?
Pendahuluan
Inti atom dengan nomor massa besar memiliki energi ikat inti yang relatif lebih
kecil dibandingkan dengan inti atom dengan nomor massa menengah.
Inti atom bernomor massa besar seperti U-235, cenderung tidak stabil sehingga
memancarkan energi dalam bentuk sinar radiaoaktif.
Pengamatan aktivitas inti dimulai dari Henry Becquerel menyelidiki tentang
gejala fosforensi dan fluorensi. Fosforensi = peristiwa berpendarnya zat setelah
cahaya yang menyinari zat tersebut dihentikan. Fluorensi = peristiwa
berpendarnya zat pada saat zat tersebut mendapatkan cahaya.
Hasil penelitian: Unsur U selalu memancarkan sinar radiasi walaupun disimpan di
tempat gelap.
Piere Curie dan Marie Curie menyelidiki sinar radiasi yang berasal dari inti atom,
yang kemudian menemukan dua unsur yang selalu memancarkan sinar radiasi yang
kemudian dinamakan Polonium dan Radium.
Radioaktivitas
  Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya
beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran sinar
radioaktif seperti partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi
gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek).
Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara spontan sinar radioaktif,
sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil.
Sinar-sinar yang dipancarkan dalam radioaktivitas disebut dengan sinar radioaktif
Unsur yang selalu memancarkan sinar radioaktif disebut dengan unsur (isotop)
radioaktif).
Isotop radioaktif yang mampu memancarkan sinar radioaktif yakni unsur
dengan nomor massa besar (lebih dari 200).
Pemancaran sinar radioaktif dibedakan menjadi 3, yaitu sinar , , dan
Sinar dan ditemukan oleh Ernest Rutherford, sedangkan sinar
ditemukan oleh Paul Ulrich Villard

Anda mungkin juga menyukai