Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN BERAT JENIS

AGREGAT KASAR
Pemeriksaan Berat Jenis
Agregat Kasar
Untuk mengetahui berat
jenis agregat kasar dan
kemampuan menyerap air.
Prosedur Pengujian Persiapan
contoh agregat kasar tertahan
saringan
no. 4 diambil secukupnya:
Semua agregat yang akan
diperiksa direndam selama 24
jam.
- Agregat kasar
- Agregat sedang
- Agregat halus/Abu Batu
- Pasir
Maksud dari perendaman supaya
semua agregat dalam keadaan
jenuh.
Contoh pemeriksaan berat
jenis agregat kasar.
Setelah contoh agregat
kasar direndam selama
24 jam.
contoh agregat kasar
dimasukan kedalam
keranjang dunagan lalu
ditimbang dalam air (C ).
Penimbangan contoh
agregat kasar dalam air (C).
Kemudian contoh uji
dikeluarkan dari keranjang
dunagan, lalu contoh
agregat kasar dituangkan
diatas kain yang menyerap
air.
Kemudian contoh agregat
kasar dilap – lap agar
tercapai kondisi kering
permukaan jenuh (SSD).
Contoh agregat kasar
kering permukaan jenuh
(SSD) dengan cara di lap –
lap.
Kemudian siapkan cawan
kosong terus ditimbang.
Contoh agregat kasar
dalam keadaan kering
permukaan jenuh ( SSD )
terus ditimbang.
Setelah ditimbang contoh
agregat kasar dalam
keadaan kering permukaan
jenuh (SSD).
Kemudian contoh agregat
kering permukaan jenuh
dimasukan kedalam oven
selama 24 jam dengan
temperatur 110 C.
Setelah 24 jam contoh
agregat agregat
dikeluarkan dari oven lalu
di dinginkan.
Setelah dingin contoh
agregat kasar ditimbang
( A ).
PEMERIKSAAN BERAT JENIS
AGREGAT HALUS
Setelah contoh agregat
halus direndam selama 24
jam.
Contoh agregat halus
ditebar diatas plat besi lalu
diaduk – aduk agar terjadi
proses penguapan secara
merata untuk didapatkan
contoh agregat halus
dalam keadaan kering
permukaan jenuh ( SSD ).
Untuk mendapatkan
contoh agregat halus
dalam keadaan kering
permukaan jenuh (SSD)
digunakan alat
pemeriksaan cone and
temper.
Letakan cone pada
permukaan yang rata,
kemudian masukan contoh
agregat halus per lapis
sebanyak tiga lapis.
Lapis 1 ditumbuk 8 kali.
Lapis 2 ditumbuk 8 kali.
Lapis ke 3 contoh agregat
halus dilebihkan lalu
ditumbuk 9 kali.
Jadi jumlah tumbukan
semuanya 25 kali.
Kemudian angkat cone
perlahan - lahan, contoh
agregat halus masih
berbentuk cone, contoh
agregat halus masih dalam
keadaan basah.
Kemudian angkat cone
perlahan - lahan, bila
contoh agregat halus
buyar, contoh agregat
halus kekeringan.
Kemudian angkat cone
perlahan - lahan, bila
contoh agregat halus
terjadi sedikit penurunan
berarti contoh agregat
halus sudah mencapai
kondisi kering permukaan
jenuh (SSD).
Kemudian siapkan cawan
kosong lalu ditimbang.
Timbang contoh agregat
halus dalam keadaan
kering permukaan jenuh
(SSD) sebanyak 500 gram.
(A).
Lalu siapkan labu ukur
kapasitas 500 ml.
Kemudian masukan contoh
agregat halus tadi kedalam
labu ukur.
Tambahkan air sampai
batas skala labu ukur.
Contoh labu ukur
ditambah contoh agregat
halus ditambah air sampai
batas skala labu ukur.
Kemudian gunakan alat
vacum pump untuk
menghilangkan gelembung
udara.
Proses pemeriksaan
dengan menggunakan alat
vacum pump.
Setelah pemeriksaan
dengan alat vacum pump
selesai, tambahkan air
sampai batas skala labu
ukur.
Kemudian contoh
ditimbang.
Berat labu ukur ditambah
contoh agregat halus dan
air sampai batas skala (D).
Kemudian timbang cawan
kosong.
Kemudian keluarkan
contoh agregat halus tadi
kedalam cawan sampai
bersih.
Setelah itu masukan
contoh tadi kedalam oven
selama 24 jam dengan
temperatur 110 C.
Setelah contoh dimasukan
kedalam cawan.
Masukan air sampai batas
skala labu ukur terus
ditimbang (C).
Setelah 24 jam keluarkan
contoh tersebut dari oven
lalu di dinginkan.
Setelah dingin lalu
ditimbang (B).

Anda mungkin juga menyukai