Anda di halaman 1dari 55

PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI
Laboratorium Farmakologi
Program Studi S1 Farmasi FF ISTN
PENDAHULUAN
TATA TERTIB

1. Praktikan wajib mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam praktikum on line.


2. Praktikan wajib mengumpulkan tugas yang diberikan sebelum batas waktu yang ditentukan.
3. Setiap minggu akan diberikan data hasil percobaan sebagai bahan untuk membuat laporan
akhir. Data di intepretasikan dan dibahas dalam pembahasan kemudian disimpulkan.
4. Sebelum jadwal praktikum, praktikan wajib mengumpulkan laporan praktikum sementara
(berisi BAB I-III).
5. Praktikan wajib mengumpulkan laporan praktikum (Bab I-V) yang telah dilakukan pada
pertemuan selanjutnya.
6. Laporan dikerjakan secara individu dan akan dicek orisinalistasnya melalui app plagiarism
checker, jika kata-kata atau kalimat sama lebih dari 10% maka akan ditolak oleh sistem.
Contoh simulasi pengumpulan laporan

Kelas A Praktikum pada hari Jumat jam 08.00-11.00


1. Kelas A mengikuti Praktikum Pertemuan 1 pada hari Jumat minggu 1 praktikum.
2. Kelas A wajib mengumpulkan tugas Pertemuan 1 paling lambat hari Kamis minggu ke-2 pukul 20.00 dan
laporan sementara Praktikum Pertemuan ke-2 (3 laporan sementara) paling lambat hari Jumat minggu ke-2
pukul 08.00.
3. Minggu ke-3 kelas A akan mengumpulkan laporan sementara Praktikum Pertemuan ke-3 (2 laporan sementara)
dan laporan Praktikum Pertemuan ke-2 (3 laporan) yang sudah disertai data dan pembahasan paling lambat
hari Jumat pukul 08.00.
4. Minggu ke-4 sampai dengan minggu ke-5 sesuai dengan point nomor 3.
5. Minggu ke-6 mengumpulkan laporan Praktikum Pertemuan ke-5 (2 laporan) yang sudah disertai data dan
pembahasan paling lambat hari Jumat pukul 08.00 dan mengikuti review hasil praktikum.
6. Minggu ke-7 ujian praktikum.
JADWAL PRAKTIKUM
KELAS REGULER
Pertem Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
uan ke-
1 Kamis 4 Juni 2020 C 08.00-11.00 - Pengantar Praktikum -
- Handling Hewan Coba
- Perhitungan Dosis dan Volume
D 13.00-16.00 Obat pada Hewan Coba

1 Jumat 5 Juni 202 A 08.00-11.00 - Pengantar Praktikum -


- Handling Hewan Coba
- Perhitungan Dosis dan Volume
B 13.00-16.00 Obat pada Hewan Coba

2 Kamis 11 Juni 2020 C 08.00-11.00 - Eksperimen dasar (Pengaruh - Tugas Perhitungan dosis (dikumpulkan max Rabu 20.00)
Rute Pemberian terhadap Obat - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Pengaruh Rute
Sedatif Hipnotik) Pemberian terhadap Obat Sedatif Hipnotik)
D 13.00-16.00 - Eksperimen dasar (Faktor yang - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Faktor yang
Mempengaruhi Dosis Obat, Mempengaruhi Dosis Obat, Variasi Biologi dan Kelamin)
Variasi Biologi dan Kelamin) - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Hubungan Dosis
- Eksperimen dasar (Hubungan Obat VS Respon)
Dosis Obat VS Respon)

2 Jumat 12 Juni 2020 A 08.00-11.00 - Eksperimen dasar (Pengaruh - Tugas Perhitungan dosis (dikumpulkan max Kamis
Rute Pemberian terhadap Obat 20.00)
Sedatif Hipnotik) - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Pengaruh Rute
B 13.00-16.00 - Eksperimen dasar (Faktor yang Pemberian terhadap Obat Sedatif Hipnotik)
Mempengaruhi Dosis Obat, - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Faktor yang
Variasi Biologi dan Kelamin) Mempengaruhi Dosis Obat, Variasi Biologi dan Kelamin)
- Eksperimen dasar (Hubungan - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen dasar (Hubungan Dosis
Dosis Obat VS Respon) Obat VS Respon)
Pertemu Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
an ke-

3 Kamis 18 Juni 2020 C 08.00-11.00 - Efek Obat SSP (Uji Analgesik - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Pengaruh
Akibat Induksi Kimia dengan Rute Pemberian terhadap Obat Sedatif Hipnotik)
Metode Geliat) - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Faktor
D 13.00-16.00 - Efek Obat SSO (Pengaruh Obat yang Mempengaruhi Dosis Obat, Variasi Biologi dan
Kolinergik dan Antikolinregik Kelamin)
terhadap Kelenjar Saliva dan - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar
Mata) (Hubungan Dosis Obat VS Respon)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSP (Uji Analgesik
Akibat Induksi Kimia dengan Metode Geliat
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSO (Pengaruh Obat
Kolinergik dan Antikolinregik terhadap Kelenjar
Saliva dan Mata)

3 Jumat 19 Juni 2020 A 08.00-11.00 - Efek Obat SSP (Uji Analgesik - -Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar
Akibat Induksi Kimia dengan (Pengaruh Rute Pemberian terhadap Obat Sedatif
Metode Geliat) Hipnotik)
B 13.00-16.00 - Efek Obat SSO (Pengaruh Obat - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Faktor
Kolinergik dan Antikolinregik yang Mempengaruhi Dosis Obat, Variasi Biologi dan
terhadap Kelenjar Saliva dan Kelamin)
Mata) - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar
(Hubungan Dosis Obat VS Respon)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSP (Uji Analgesik
Akibat Induksi Kimia dengan Metode Geliat
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSO (Pengaruh Obat
Kolinergik dan Antikolinregik terhadap Kelenjar
Saliva dan Mata
Pertemu Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
an ke-
4 Kamis 25 Juni C 08.00-11.00 - Efek Lokal Obat (Metode - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSP (Uji
2020 Anastesi Lokal) Analgesik Akibat Induksi Kimia dengan Metode
- Efek Lokal Obat (Pengaruh Geliat
D 13.00-16.00 Obat terhadap Kulit dan - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSO (Pengaruh
Membran Mukosa) Obat Kolinergik dan Antikolinregik terhadap
Kelenjar Saliva dan Mata)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Metode
Anastesi Lokal)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Pengaruh
Obat terhadap Kulit dan Membran Mukosa)

4 Jumat 26 Juni A 08.00-11.00 - Efek Lokal Obat (Metode - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSP (Uji
2020 Anastesi Lokal) Analgesik Akibat Induksi Kimia dengan Metode
- Efek Lokal Obat (Pengaruh Geliat
B 13.00-16.00
Obat terhadap Kulit dan - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSO (Pengaruh
Membran Mukosa) Obat Kolinergik dan Antikolinregik terhadap
Kelenjar Saliva dan Mata)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Metode
Anastesi Lokal)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Pengaruh
Obat terhadap Kulit dan Membran Mukosa)
Pertem Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
uan ke-
5 Kamis 2 Juli 2020 C 08.00-11.00 - Uji Potensi Diuretika - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Lokal Obat
- Percobaan Uji (Metode Anastesi Lokal)
Diabetes - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Lokal Obat
D 13.00-16.00 (Pengukuran Kadar (Pengaruh Obat terhadap Kulit dan
Glukosa Darah dan Membran Mukosa)
Antidiabetes) - Jurnal awal (Bab1-3) Uji Potensi Diuretika
- Jurnal awal (Bab1-3) Percobaan Uji
Diabetes (Pengukuran Kadar Glukosa Darah
dan Antidiabetes)

5 Jumat 3 Juli 2020 A 08.00-11.00 - Uji Potensi Diuretika - Laporan akhir (Bab 1-5Efek Lokal Obat
- Percobaan Uji (Metode Anastesi Lokal)
Diabetes - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Lokal Obat
B 13.00-16.00 (Pengukuran Kadar (Pengaruh Obat terhadap Kulit dan
Glukosa Darah dan Membran Mukosa)
Antidiabetes) - Jurnal awal (Bab1-3) Uji Potensi Diuretika
- Jurnal awal (Bab1-3) Percobaan Uji
Diabetes (Pengukuran Kadar Glukosa Darah
dan Antidiabetes)
Pertem Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
uan ke-
6 Kamis 9 Juli 2020 C 08.00-11.00 - Review Materi - Laporan akhir (Bab 1-5) Uji Potensi
Praktikum Diuretika
(Pertemuan 1-5) - Laporan akhir (Bab 1-5) Percobaan Uji
D 13.00-16.00 Diabetes (Pengukuran Kadar Glukosa Darah
dan Antidiabetes)

6 Jumat 10 Juli 2020 A 08.00-11.00 - Review Materi - Laporan akhir (Bab 1-5) Uji Potensi
Praktikum Diuretika
(Pertemuan 1-5) - Laporan akhir (Bab 1-5) Percobaan Uji
B 13.00-16.00 Diabetes (Pengukuran Kadar Glukosa Darah
dan Antidiabetes)
Pertem Hari Tanggal Kelas Pukul Topik Yang harus dikumpulkan
uan ke-
7 Kamis Juli 2020 C 08.00-11.00 UAS

D 13.00-16.00

7 Jumat Juli 2020 A 08.00-11.00 UAS

B 13.00-16.00
JADWAL PRAKTIKUM
KELAS PARALEL (P2K)
Pertem Hari Tanggal Kelas Topik Yang harus dikumpulkan
uan ke-

1 Sabtu 6 Juni 2020 K,L,M - Pengantar Praktikum -


- Handling Hewan Coba
- Perhitungan Dosis dan
Volume Obat pada Hewan
Coba

2 Sabtu 13 Juni 2020 K,L,M - Eksperimen dasar - Tugas Perhitungan dosis


(Pengaruh Rute (dikumpulkan Jumat, max 20.00)
Pemberian terhadap Obat - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen
Sedatif Hipnotik) dasar (Pengaruh Rute Pemberian
- Eksperimen dasar (Faktor terhadap Obat Sedatif Hipnotik)
yang Mempengaruhi - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen
Dosis Obat, Variasi Biologi dasar (Faktor yang Mempengaruhi
dan Kelamin) Dosis Obat, Variasi Biologi dan
- Eksperimen dasar Kelamin)
(Hubungan Dosis Obat VS - Jurnal awal (Bab1-3) Eksperimen
Respon) dasar (Hubungan Dosis Obat VS
Respon)
Pertemua Hari Tanggal Kelas Topik Yang harus dikumpulkan
n ke-
3 Sabtu 20 Juni 2020 K,L,M - Efek Obat SSP (Uji Analgesik - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Pengaruh
Akibat Induksi Kimia dengan Rute Pemberian terhadap Obat Sedatif Hipnotik)
Metode Geliat) - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Faktor yang
- Efek Obat SSO (Pengaruh Mempengaruhi Dosis Obat, Variasi Biologi dan Kelamin)
Obat Kolinergik dan - Laporan akhir (Bab 1-5) Eksperimen dasar (Hubungan
Antikolinregik terhadap Dosis Obat VS Respon)
Kelenjar Saliva dan Mata) - Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSP (Uji Analgesik Akibat
Induksi Kimia dengan Metode Geliat
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Obat SSO (Pengaruh Obat
Kolinergik dan Antikolinregik terhadap Kelenjar Saliva
dan Mata)

4 Sabtu 27 Juni 2020 K,L,M - Efek Lokal Obat (Metode - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSP (Uji Analgesik
Anastesi Lokal) Akibat Induksi Kimia dengan Metode Geliat
- Efek Lokal Obat (Pengaruh - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Obat SSO (Pengaruh Obat
Obat terhadap Kulit dan Kolinergik dan Antikolinregik terhadap Kelenjar Saliva
Membran Mukosa) dan Mata)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Metode Anastesi
Lokal)
- Jurnal awal (Bab1-3) Efek Lokal Obat (Pengaruh Obat
terhadap Kulit dan Membran Mukosa)
Perte Hari Tanggal Kelas Topik Yang harus dikumpulkan
muan
ke-

5 Sabtu 4 Juli 2020 K,L,M - Uji Potensi - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Lokal Obat (Metode
Diuretika Anastesi Lokal)
- Percobaan Uji - Laporan akhir (Bab 1-5) Efek Lokal Obat
Diabetes (Pengaruh Obat terhadap Kulit dan Membran
(Pengukuran Kadar Mukosa)
Glukosa Darah dan - Jurnal awal (Bab1-3) Uji Potensi Diuretika
Antidiabetes) - Jurnal awal (Bab1-3) Percobaan Uji Diabetes
(Pengukuran Kadar Glukosa Darah dan
Antidiabetes)

6 Sabtu 11 Juli K,L,M - Review Materi - Laporan akhir (Bab 1-5) Uji Potensi Diuretika
2020 Praktikum - Laporan akhir (Bab 1-5) Percobaan Uji Diabetes
(Pertemuan 1-5) (Pengukuran Kadar Glukosa Darah dan
Antidiabetes)
Pertemuan Hari Tanggal Kelas Topik Yang harus
ke- dikumpulkan

7 Sabtu Juli 2020 K,L,M UAS


SISTEMATIKA PENYUSUNAN
LAPORAN
I. Pendahuluan
– Berisi tentang latar belakang percobaan, tujuan percobaan, prinsip percobaan
II. Tinjauan Pustaka
III. Alat, Bahan dan Metode Kerja
IV. Hasil Percobaan dan Pembahasan
V. Kesimpulan
VI. Daftar Pustaka
– Minimal 5 sumber literatur
MATERI AJAR PRAKTIKUM
Pertemuan 1 1. Penjelasan umum materi praktikum
2. Pengenalan Karakteristik dan Penanganan Hewan Coba
3. Perhitungan Dosis dan Volume Obat pada Hewan Coba
Pertemuan 2 1. Pengaruh Rute Pemberian terhadap Obat Sedatif Hipnotik

2. Faktor yang Mempengaruhi Dosis Obat (Variasi Biologi dan Variasi Kelamin)
3. Hubungan Dosis Obat VS Respon
Pertemuan 3 1. Uji Analgesik Akibat Induksi Kimia dengan Metode Geliat

2. Pengaruh Obat Kolinergik dan Antikolinergik terhadap Kelenjar Saliva dan Mata
Pertemuan 4 1. Metode Anastesi Lokal
2. Pengaruh Obat terhadap Kulit dan Membran Mukosa
Pertemuan 5 1.Uji Potensi Diuretika
2.Pengukuran Kadar Glukosa Darah dan Antidiabetes
Pertemuan 6 Review Hasil Praktikum
Pertemuan 7 Ujian Praktikum
TIM PENGAJAR

■ Ainun Wulandari, M.Sc., Apt.


■ Rika Veryanti, M.Farm-Klin., Apt.
■ Teodhora, M.Farm., Apt.
MODUL 1
PENANGANAN HEWAN
UJI
Uji Farmakologik

■ Uji farmakologik sebaiknya dilakukan secara langsung kepada subyek pengguna obat atau bahan yang
akan diujikan
■ Namun akan berdampak fatal yang sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan apabila eksperimen
farmakologik langsung dilakukan kepada manusia
■ Untuk itu maka terlebih dahulu digunakan hewan uji; mula-mula dilakukan pada spesies dengan
struktur sel yang paling sederhana, selanjutnya apabila terbukti aman baru dilakukan pada spesies
yang lebih tinggi, demikian seterusnya hingga pada manusia
■ Uji farmakologik selalu menggunakan hewan coba karena eksperimen ini merupakan uji praklinik
sebelum bahan obat diujikan kepada manusia
– Hewan coba atau hewan laboratorium adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan
untuk dipakai sebagai hewan model, untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai macam
bidang ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan laboratorik
■ Penelitian ilmiah yang baik dimana digunakan hewan sebagai objek ataupun model
kajian, maka tata kerjanya dievaluasi oleh Komisi Etik Penggunaan Hewan
■ Oleh karena itu, penggunaan hewan dalam kegiatan laboratorium pendidikan
(praktikum) perlu selaras tata caranya dan memenuhi kriteria etika penggunaan hewan
percobaan
1. Pemilihan Hewan Uji

■ Berdasarkan tujuan penggunaannya hewan uji dibagi menjadi :


1. Exploratory (penyelidikan)  untuk memahami mekanisme biologis, apakah
termasuk mekanisme dasar yang normal/ abnormal.
2. Explanatory (penjelasan)  untuk memahami lebih banyak masalah biologis yang
kompleks.
3. Predictive (perkiraan)  untuk menentukan dan mengukur akibat dari perlakuan,
apakah sebagai cara untuk pengobatan penyakit/ atau untuk memperkirakan
tingkat toksisitas suatu senyawa kimia yang diberikan
■ Faktor yang perlu dipertimbangkan ■ Contoh hewan uji:
dlm pemilihan hewan: – Rodent (tikus, mencit)
– Jenis/ spesies hewan uji – Kelinci
– Umur, jenis kelamin dan berat – Kera
badan
– Anjing
– Kondisi kesehatan dan
keturunan – dll
– Bebas dari mikroorganisme
patogen
Mencit Mus musculus

Mudah ditangani

Bersifat penakut, fotofobia, cenderung berkumpul sesamanya

Lebih aktif di malam hari dari pada siang hari

Suhu tubuh normal 37,4°C dan laju respirasi normal 163 kali per menit

Tikus Rattus norvegicus



Tidak begitu bersifat fotofobik dibandingkan dengan mencit

Kecenderungan untuk berkumpul sesamanya sangat kurang

Hewan yang cerdas, mudah ditangani dan relatif resisten terhadap infeksi

Bila diperlakukan kasar dan atau makanan kurang, tikus menjadi galak/ liar dan sering menyerang si pemegang

Suhu tubuh normal 37,5-38,0°C dan laju respirasi normal 210 kali per menit
Body Condition Scoring (BCS)

■ Penilaian Kondisi Tubuh (BCS) untuk menilai endpoint klinis hewan


■ BCS adalah titik akhir klinis yang lebih baik daripada berat badan
■ Penggunaan berat badan saja tidak dapat membedakan antara lemak tubuh atau
simpanan otot
– Berat badan hewan yang kurang dapat tertutupi oleh kondisi abnormal (misalnya
pertumbuhan tumor, akumulasi cairan ascetic, dan pembesaran organ) atau pada
kondisi normal (misalnya kehamilan)
– Nilai BCS yang kurang dari 2 biasanya akan dianggap sebagai titik akhir klinis
2. Pemeliharaan Hewan Uji

■ Hewan uji yang digunakan dalam penelitian tetap harus dijaga hak-haknya yang dikenal
sebagai Animal Welfare seperti yang tercantum dalam five of freedom
– Freedom from hunger and thirst
– Freedom from thermal and physical discomfort
– Freedom from injury, disease and pain
– Freedom to express most normal pattern of behavior
– Freedom from fear and distresss
■ Faktor yang perlu dipertimbangkan dlm pemeliharaan hewan:
– Kondisi bangunan
– Sanitasi
– Tersedianya makanan
– Kebutuhan air
– Sirkulasi udara
– Penerangan
– Kelembaban dan temperatur ruangan
– Keamanan
– Training/kursus bagi personil
3. Pemberian Obat pada Hewan Uji

Oral Subkutan

Intramusku Intraperiton
Cara Memperlakukan Mencit:

■ Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya menggunakan tangan kanan (3-4 cm dari
ujung), letakkan pada suatu tempat yang permukaannya tidak licin, misalnya kasa dan ram kawat,
sehingga ketika dibiarkan mencit dapat menjangkau mencengkeram kawat dengan kaki depannya.
■ Jika diletakkan pada tempat yang rata seperti meja, sebisa mungkin jangan menarik ekor mencit
dengan paksa dan terlalu kuat, ikuti gerakan mencit dan tarik ketika tahanan mencit tidak terlalu kuat.
■ Untuk memegang mencit, telunjuk dan ibu jari tangan kiri menjepit kulit tengkuknya sedangkan tangan
kanan masih memegang ekornya, setelah itu tubuh mencit dapat diangkat dan dibalikkan sehingga
permukaan perut menghadap ke praktikan.
■ Untuk memudahkan pemberian obat, ekor mencit yang dipegang oleh tangan kanan dipindahkan dan
dijepitkan di antara jari manis dan jari kelingking tangan kiri, hingga mencit cukup erat dipegang.
Pemberian obat kini dapat dimulai.
Pada Mencit…
Pada Tikus…
Pemberian Obat per Oral (PO)

■ Cairan obat diberikan dengan


menggunakan sonde oral
■ Sonde oral ditempelkan pada langit-
langit mulut atas mencit, kemudian
perlahan-lahan dimasukkan sampai
ke esofagus dan cairan obat
dimasukkan
Pemberian Obat per Subkutan (SC)

■ Kulit di daerah tengkuk diangkat dan ke bagian bawah kulit dimasukkan obat dengan
menggunakan jarum suntik
Pemberian Obat per Intramuskular (IM)

■ Obat disuntikkan pada paha posterior dengan jarum suntik


Pemberian Obat per Intraperitonial (IP)

■ Pada saat penyuntikan, posisi kepala


lebih rendah dari abdomen
■ Jarum disuntikkan dengan sudut
sekitar 100 dari abdomen pada daerah
yang sedikit menepi dari garis tengah,
agar jarum suntik tidak mengenai
kandung kemih
■ Penyuntikan tidak di daerah yang
terlalu tinggi untuk menghindari
terjadinya penyuntikan pada hati.
Pemberian Obat per Intravena (IV)

■ Mencit dimasukkan ke dalam kandang restriksi mencit, dengan ekornya menjulur keluar
■ Ekornya dicelupkan ke dalam air hangat (28-30 ºC) selama beberapa menit agar
pembuluh vena ekor mengalami dilatasi, sehingga memudahkan pemberian obat ke
dalam pembuluh vena.
■ Penggunaan alcohol/ bahan antiseptic lain justru menyebabkan vasokontriksi sehingga
akan mempersulit masuknya jarum
4. Anastesi dan Pemusnahan Hewan Uji

■ Anastesi  keadaan ketidaksadaran yang diinduksi pada hewan


– Tahap anestesi: analgesia (penghilang rasa sakit), amnesia (hilangnya memori)
dan imobilisasi
– Eter dapat digunakan untuk anestesi waktu singkat

■ Euthanasia  proses dengan cara bagaimana seekor hewan dibunuh dengan


menggunakan teknis yang dapat diterima secara manusiawi (mati mudah, cepat, tenang,
rasa sakit manusiawi)
– Cara fisik dengan dislokasi leher
■ Cara dislokasi pada tikus/ mencit
– Hewan dipegang pada ekornya
kemudian ditempatkan pada permukaan
yang bisa dijangkaunya, sehingga
mencit akan merenggangkan badannya
– Pada tengkuknya kemudian
ditempatkan suatu penahan, misalnya
sebatang besi seukuran pinsil yang
dipegang dengan satu tangan
– Tangan lainnya kemudian menarik
ekornya dengan keras, sehingga
lehernya akan terdislokasi, dan mencit
akan terbunuh
PERHITUNGAN DOSIS
OBAT PADA HEWAN
COBA
■ Untuk dapat memperoleh efek farmakologis yang sama dari suatu obat pada setiap
spesies hewan percobaan, diperlukan data mengenai aplikasi dosis secara kuantitatif
■ Perhitungan konversi tersebut akan lebih diperlukan bila obat akan dipakai pada
manusia dan pendekatan terbaik adalah dengan menggunakan perbandingan luas
permukaan tubuh
CONTOH SOAL

Diketahui : Dosis fenobarbital pada manusia 70 kg = 100 mg


Ditanya : Dosis fenobarbital pada anjing 12 kg?
Jawab : Faktor konversi manusia 70 kg  anjing 12 kg (lihat tabel) = 0,32
maka dosis fenobarbital pada anjing 12 kg
= 100 mg x 0,32
= 32 mg
*hal ini menunjukkan bahwa dapat diramalkan efek farmakologi fenobarbital dengan dosis
100 mg pada manusia 70 kg memiliki efek yang sama dengan efek farmakologi fenobarbital
dengan dosis 32 mg pada anjing 12 kg
PERHITUNGAN
VOLUME OBAT PADA
HEWAN COBA
■ Volume cairan yang diberikan pada hewan percobaan harus diperhatikan tidak melebihi
jumlah tertentu
■ Senyawa yang tidak larut dibuat dalam bentuk suspensi dalam gom dan diberikan
dengan rute per oral
■ Untuk menghitung volume obat pada hewan coba, harus diketahui:
– Perhitungan dosis obat yang akan diberikan
– Jenis sediaan obat yang tersedia di laboratorium
– Ukuran jarum suntik yang tersedia di laboratorium
CONTOH SOAL (lanjutan)

■Dari  contoh soal sebelumnya diperoleh dosis fenobarbital pada anjing 12 kg


= 100 mg x 0,32
= 32 mg

Sediaan fenobarbital yang tersedia di laboratorium (Sibital®)= 200 mg/2 ml


Maka volume pemberian Sibital® pada anjing 12 kg
= x 2 ml
= 0,32 ml
*menggunakan jarum suntik ukuran 1 ml
TUGAS PERHITUNGAN DOSIS

Kerjakan
soal-soal berikut:
■ SOAL 1
Diketahui : Dosis fenobarbital pada manusia 70 kg = 100 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian fenobarbital pada tikus 250 g?
Jawab :
■ SOAL 2
Diketahui : Dosis fenobarbital pada tikus 200 g = 2 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian pada mencit 25 g?
Jawab :
■ SOAL 3
Diketahui : Dosis asam mefenamat pada manusia 70 kg = 500 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian parasetamol pada mencit 32 g?
Jawab :
■ SOAL 4
Diketahui : Dosis parasetamol pada manusia 70 kg = 500 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian asam mefenamat pada mencit 28 g?
Jawab :
■ SOAL 5
Diketahui : Dosis pilokarpin pada kelinci 1,5 kg = 5 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian pilokarpin pada kelinci 1 kg?
Jawab :
■ SOAL 6
Diketahui : Dosis atropin pada kelinci 1,5 kg = 0,25 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian atropine pada kelinci 1,4 kg?
Jawab :
■ SOAL 7
Diketahui : Dosis furosemide pada manusia 70 kg = 20 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian furosemide pada tikus 250 g?
Jawab :
■ SOAL 8
Diketahui : Dosis spironolakton pada manusia 70 kg = 100 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian spironolakton pada tikus 300 g?
Jawab :
■ SOAL 9
Diketahui : Dosis glibenklamid pada manusia 70 kg = 5 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian glibenklamid pada mencit 30 g?
Jawab : 
■ SOAL 10
Diketahui : Dosis metformin pada manusia 70 kg = 500 mg
Ditanya : Dosis dan volume pemberian metformin pada mencit 30 g?
Jawab :
Keterangan; jika diketahui sediaan obat yang tersedia di Laboratorium
adalah sebagai berikut :
■ Fenobarbital 200 mg/2 ml
■ Suspensi parasetamol 650 mg/50 ml
■ Suspensi asam mefenamat 500 mg/50 ml
■ Pilokarpin ampul 20 mg/ml
■ Atropine ampul 10 mg/ml
■ Suspensi spironolakton 50 mg/50 ml
■ Suspensi furosemide 20 mg/50 ml
■ Suspensi glibenklamid 5 mg/50 ml
■ Suspensi metformin 500 mg/50 ml

Anda mungkin juga menyukai