Anda di halaman 1dari 16

KIMIA ORGANIK

BAHAN ALAM
Kelompok 18
Ekstraksi, isolasi dan
identifikasi flavonoid
dari daun Euphorbia
neriifolia
oleh Veena S. dan Pracheta J.
•Nama tumbuhan : Euphorbia neriifolia
•Kingdom : Plantae
•Subkingdom: Tracheobionta (Vascular plants)
•Superdivision : Spermatophyta (Seed plants)
•Division : Magnoliophyta (Flowering plants)
•Subfamily : Euphorbioideae
•Tribe : Euphorbieae
•Class : Magnoliopsida (Dicotyledons)
•Subclass : Rosidae
•Ciri-ciri : - Seperti kaktus
- Bercabang, berduri
- Tumbuh hingga 8 m
ABSTRAK Flavonoid
diekstrak,
yang terkandung
diidentifikasi dan
dalam daun
dikarakterisasi.
neriifolia
Dilakukan
Euphorbia
ekstraksi
soxhlet secara langsung dan berurutan dan fraksi terkonsentrasi.
Kemudian diuji dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi lapis
tipis kinerja tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil maksimum dari flavonoid
(6,53 g) diperoleh dari ekstrak etanol. Nilai Rf dari flavonoid yang
terisolasi dan skrining fitokimia telah dibandingkan dengan standar
Quercetin. Karakterisasi flavonoid yang terisolasi dilakukan oleh IR, 1H
NMR, dan MS. Berdasarkan hasil kimia dan analisis spektral struktur itu
diidentifikasi sebagai 2-(3,4-dihidroksi-5-metoksi-fenil)-3,5-dihidroksi-
6,7-dimetoksikroman-4-on, yaitu senyawa flavonoid. Senyawa ini
diisolasi untuk pertama kalinya dari tanaman ini.
Metodologi
Ekstraksi
01 Daun kering E. neriifolia (250 g)
diekstraksi masing-masing dengan ether,
benzena, kloroform, etil asetat, dan
etanol, kemudian hasil ekstraksi tadi
diekstrak lagi dengan air suling.
(ekstraksi non-polar ke polar)

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


02 Sampel dan standar Quercetin dielusikan
dengan perbandingan fase gerak n-
butanol:asam asetat:air (2:2:6). Kemudian
diamati di bawah sinar UV dan sinar
tampak.
Metodologi
Skrining Fitokimia (metode Harborne)
03 Satu mL ekstrak ditambah beberapa
tetes pereaksi NaOH 10%, uji positif
flavonoid jika terjadi perubahan warna
orange/jingga

Profil sidik jari dengan HPTLC


04 Sekitar 10 mg ekstrak diambil dan
dilarutkan dalam masing-masing pelarut
dan volumenya dibuat hingga 10 ml dalam
labu takar. Dielusikan dengan HPTLC dan
diamati di bawah sinar UV dan sinar
tampak.
Metodologi
Karakterisasi senyawa
05 • Menggunakan IR, NMR dan MS.
• Sampel (1-2 mg) dihancurkan dengan
pellet KBr untuk analisis FTIR.
• Untuk analisis NMR, sampel yang
telah diisolasi dilarutkan dalam CDCl3
dan sebanyak 600 µL dimasukkan ke
tabung NMR.
• Analisis MS menggunakan time-of-
flight MS.
Pemisahan dengan Kromatografi
Nilai Rf standar dari kaempferol lebih besar dari quercetin dan rutin sehingga diperkirakan F3 adalah
senyawa yang mirip kaempferol dan F1 adalah rutin (Sharma and Janmeda, 2013a).
D B
A Skrinning
Fitokimia
E C
Konfirmasi Sidik Jari
Spektrum IR
Bilangan gelombang Gugus fungsional
(cm-1)
3624, 3473, 3286 -OH

1707 C=O

1649, 1408 C-C=C

1275, 1245, 1045 OCH3

769.8 C-H
Spektrum HNMR
Pergeseran kimia Letak atom H
(ppm)
8.04, 9H, singlet -OCH3

7.27, 3H, singlet Ar-H

6.73, 4H, singlet -OH

2.89-2.97, 2H, Non-Ar-H


doublet
Spektrum MS
Berat molekul dari senyawa ENF adalah
m/z 378,33 dihitung untuk C18H18H9 (m/z
378)
KESIMPULAN

Dari hasil studi tersebut itu, hasil


analisis menunjukkan bahwa tanaman
Euphorbia neriifolia mengandung flavonoid.
Flavonoid yang terisolasi, yaitu 2-(3,4-
dihidroksi-5-metoksi-fenil)-3,5-dihidroksi-
6,7-dimetoksikroman-4-on (C18H18H9),
memiliki potensial untuk mengikat radikal
bebas, ROS, menghambat peroksidasi lipid
dan potensi anti kanker .
Thank you

Anda mungkin juga menyukai