Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI DASAR

OTOMOTIF

MINGGU 1
Ageng Mulrizna
K3 KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Kesehatan kerja
3

Kesehatan kerja adalah suatu


kondisi kesehatan yang
bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya,
baik jasmani, rohani, maupun
sosial, dengan usaha
pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau
gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerja maupun
penyakit umum
2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan
sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Dengan
kata lain keselamatan kerja merupakan
salah satu faktor yang harus dilakukan
selama bekerja
Unsur-unsur penunjang keselamatan
kerja adalah sebagai berikut:
 Adanya unsur-unsur keamanan dan
kesehatan kerja yang telah dijelaskan
diatas.
 Adanya kesadaran dalam menjaga
keamanan dan kesehatan kerja.
 Teliti dalam bekerja
 Melaksanakan prosedur kerja
dengan memperhatikan keamanan dan
kesehatan kerja.
3. Keamanan Kerja
Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya
suasana
kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
a) Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya
sebagai berikut.
 Baju kerja
 Helm
 Kaca mata
 Sarung tangan
 Sepatu
b) Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah
sebagai berikut.
 Buku petunjuk penggunaan alat
 Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
 Himbauan-himbauan
 Petugas keamanan
PENGERTIAN K3 SECARA
UMUM
 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa K3
adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja
agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat
selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja
adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan usaha dan tempat
terdapatnya sumber-sumber bahaya.
FUNGSI DAN TUJUAN
PELAKSANAAN K3
Melindungi Keselamatan
• Tujuan K3 yang pertama adalah melindungi
keselamatan. K3 tidak hanya melindungi
keselamtan pekerja saja tapi juga orang
yang ada di sekitar tempat kerja.
Keselamatan merupakan hal utama yang
harus dijaga selama bekerja.
• Untuk menjaga keselamatan pekerja dan
orang sekitar maka pada saat bekerja wajib
untuk menggunakan peralatan yang aman.
Selama bekerja seorang pekerja wajib
menggunakan pakaian sesuai dengan
standar keamanan yang sudah ditetapkan.
Semua alat dan bahan juga harus dipastikan
sudah aman.
7
MENJAMIN SUMBER PRODUKSI
DIGUNAKAN DENGAN AMAN
• K3 juga mempunyai tujuan untuk menjaga agar sumber
produksi digunakan dengan aman. Sumber produksi ini
meliputi alat serta bahan utama yang digunakan. Dengan
K3, sumber produksi dijaga agar dalam penggunaannya
sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
• Penggunaan sumber produksi yang aman akan
menjamin keselamatan semua pihak. Hal initentunya
tidak akan menimbulkan kerugian untuk semua pihak.

8
Meningkatkan Kesejahteraan

 Tujuan pelaksanan K3 yang terakhir adalah untuk


meningkatkan kesejahteraan pekerja. Dengan
dilaksanakannya K3 di perusahaan maka diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Pekerja
mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan
selama melakukan pekerjaan.

 Tidak hanya pekerja saja yang kesejahteraannya


meningkat tapi juga keuntungan perusahaan juga
meningkat. Jadi, pelaksanaan K3 ini tidak hanya
menguntungkan pekerja tapi juga menguntungkan
perusahaan.
9
Alat Pelindung Diri (APD)
 Merupakan istilah lain dari Personal protective equipment-PPE adalah peralatan
yang akan melindungi pengguna terhadap risiko kesehatan atau keselamatan di
tempat kerja. Hal ini dapat mencakup item seperti helm pengaman dan helm, sarung
tangan, pelindung mata, pakaian visibilitas tinggi, sepatu pengaman dan
perlengkapan keselamatan.
Bahaya yang dapat terjadi saat Bekerja dan
jenis APD / PPE yang digunakan

Mata
 Bahaya : Kimia atau percikan logam , debu , proyektil , gas dan uap ,
radiasi.
 Pilihan : kaca mata keselamatan , kacamata , wajah - perisai ,
visor .
 Catatan : Pastikan pelindung matamemiliki kombinasiyangtepat
dampak / dari debu / splash / logam

Gambar . Kacamata Las Listrik


Kepala
 Bahaya : Dampak dari jatuh atau kejatuhan benda , risiko menabrak kepala,
belitan rambut.
 Pilihan : Berbagai helm , topi keras dan topi .
 Syarat Helm
1. Tahan benturan
2. Meredam kejutan
3. Anti air dan tidak mudah terbakar, mudah disesuaikan
 Jenis-Jenis Helm:
1) Kelas A, yaitu helmet untuk keperluan umum
2) Kelas B digunakan pada lingkungan kerja listrik
3) Kelas C helm melindungi dari panas
4) Kelas D adalah helmet dengan daya tahan yang kecil terhadap api
PERNAFASAN
13

 Alat pelindung pernapasan beserta


perlengkapannya adalah alat pelindung
yang berfungsi untuk melindungi organ
pernapasan dengan cara menyalurkan udara
bersih dan sehat dan/atau menyaring
cemaran bahan kimia, mikro-organisme,
partikel yang berupa debu, kabut (aerosol),
uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya. Jenis
alat pelindung pernapasan dan
perlengkapannya terdiri dari masker,
respirator, katrit, kanister, Re-breather,
Airline respirator, Continues Air Supply
Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki
selam dan regulator (Self-Contained
Underwater Breathing Apparatus
/SCUBA), Self-Contained Breathing
Apparatus (SCBA), dan emergency
breathing apparatus.
Alat Pelindung Kaki,
 Untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat
dua jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya
dibagian ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak
permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan jatuh.
PELINDUNG BADAN

Apron atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan
bahan kimia dan suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses
persiapan bahan-bahan kimia dalam produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Adhesive
(perekat).
PELINDUNG TANGAN
• Sarung Tangan adalah
perlengkapan yang digunkan
untuk melindungi tangan dari
kontak bahan kimia, tergores
atau lukanya tangan akibat
sentuhan dengan benda
runcing dan tajam. Sarung
Tangan biasanya dipakai pada
proses persiapan bahan kimia,
pemasangan komponen yang
agak tajam, proses
pemanasan dan lain
sebagainya.
Safety Preventive untuk keselamatan kerja
K3

 Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja (H.W.


Heinrich), maka terdapat berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan
kerja di tempat kerja, antara lain :
 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di
Tempat Kerja :
 Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.
 Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.
 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan
Pengawasan :
 Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
 Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
 Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan dengan
peningkatan penerpan K3 di tempat kerja.
 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
 Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
 Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di tempat kerja.
 Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja oleh tenaga
kerja.
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian
Resiko K3

Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh aktivitas operasional Perusahaan


di tempat kerja meliputi :
 Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja.
 Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk
kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu.
 Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.
 Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.
 Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang
disediakan Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan
Perusahaan.
 Perubahan atau usulan perubahan yang berkaitan dengan aktivitas maupun
bahan/material yang digunakan.
 Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara
dan dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
 Penerapan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berlaku.
 Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional,
struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan manusia.
Identifikasi bahaya yang dilaksanakan memperhatikan faktor-faktor bahaya
sebagai berikut :
 Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).
 Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah
meledak/menyala/terbakar, korosif, iritan, bertekanan, reaktif, radioaktif,
oksidator, penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan
lingkungan, dsb).
 Fisik/Mekanik (infrastruktur, mesin/alat/perlengkapan/kendaraan/alat berat,
ketinggian, tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi,
kebisingan, getaran dan ventilasi).
 Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang
serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).
 Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian
manajemen, lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).
 Dampak Lingkungan (air, tanah, udara, ambien, sumber daya energi,
sumber daya alam, flora dan fauna).
Standar Operasional Prosedur
(SOP)
Standar operasional prosedur yang dimaksudkan
disini adalah:
 Suatu standar/pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi.
 Standar operasional prosedur (SOP) merupakan
tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses
kerja tertentu.
 Dengan menerapkan peraturan dan standar K3 di
lingkungan pekerjaan maka, diharapkan prinsip
dari SOP dapat berjalan sesuai aturan main.
Contoh Penerapan K3 sesuai
SOP
Sebagai contoh prosedur sederhana dalam menjalankan keselamatan
kerja adalah bagaimana tindakan kita apabila terjadi kebakaran di
bengkel/laboratorium.
Ketika menemukan kebakaran di bengkel/laboratorium maka
sebaiknya dilakukan 6 langkah keselamatan berikut:
a) Hidupkan segera alarm.
b) Beritahu regu pemadam kebakaran.

c) Peringatkan setiap orang agar segera keluar.


d) Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

e)Bila dipandang perlu segera keluar.


f) Jangan masuk kembali ke gedung
yang sedang terbakar

Anda mungkin juga menyukai