Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dasar Hukum:
PER DA DKI NOMOR 18 TH 2010
Dinamai Bea Bukan Pajak
Ada beberapa ciri dalam Bea :
a. Bea tidak diperlukan Nomor Identitas baik untuk
Wajib Pajak maupun objek pajaknya.
Nomor Identitas
PPh dan PPN-PPnBM : NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak,
dalam materi KUP)
PBB : NOP (Nomor Objek Pajak, dlm materi PBB)
b.Saat pembayaran pajak (bea, red) terjadi lebih dahulu
daripada saat terutang.
- PEMINDAHAN HAK
Hak milik atas satuan rumah susun adalah hak milik atas
satuan rumah susun yang bersifat perseorangan dan
terpisah meliputi hak atas tanah bersama dan/atau
bangunan bersama yang semuanya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
Hak pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan
kepada pemegang haknya antara lain : berupa
perencanaan peruntukan dan penggunaan tanah,
penggunaan tanah untuk keperluan pelaksanaan tugas,
penyerahan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada
pihak ketiga dan/atau bekerjasama dengan pihak ketiga.
JENIS PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
Pemindahan Hak, karena:
jual beli;
tukar-menukar;
hibah;
penetapan wasiat yg khusus mengenai pemberian hak atas tanah dan/ atau
bangunan kpd OP atau Badan
hibah wasiat;
spt hibah, berlaku setelah pemberi hibah meninggal
Waris
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan kpd garis keturunan
pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya;
pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan sebagai penyertaan modal
pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;
pemindahan sebagian hak bersama atas tanah dan/ atau bangunan oleh OP
atau badan kepada sesama pemegang saham bersama
Pelaksanaan keputusan hakim yg berkekuatan hukum tetap
peralihan hak dari OP atau badan kepada pihak lain menurut putusan hakim
Penunjukan pembeli dalam lelang
peralihan hak kepada pemenang lelang yg ditetapkan oleh pejabat lelang
Penggabungan usaha
penggabungan dari 2 atau lebih badan usaha dgn tetap mempertahankan salah
satunya dan melikuidasi lainnya yg menggabung
Peleburan usaha
penggabungan dari 2 atau lebih badan usaha menjadi badan usaha baru
Pemekaran usaha
pemisahan suatu badan usaha mjd dua atau lebih badan usaha baru tanpa
melikuidasi badan usaha yg lama
hadiah
penyerahan hak atas tanah dan/ atau bangunan oleh OP atau badan kepada
penerima
hadiah
Pemberian Hak Baru, karena:
- kelanjutan pelepasan hak
pemberian hak baru atas tanah kepada OP atau Badan dari
Negara atas tanah yang berasal dari pelepasan hak
Tarif Tunggal :
Dasar Pengenaan BPHTB
Tukar menukar
Hibah/H.Wasiat
Dasar Waris
P Pemasukan dl Perseroan
E Pemisahan Hak
Peralihan Hak (Put.Hakim) Nilai Pasar
N
Pemberian Hak Baru
G Penggabungan Usaha
E Peleburan Usaha
N Pemekaran Usaha
A Hadiah
A
N Lelang : Harga Transaksi yg tercantum dlm Risalah Lelang
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
Nah!!
Ini dia
NPOPTKP
Dalam menghitung BPHTB, NPOP Kena
Pajak (NPOPKP) : NPOP – NPOPTKP
Karena warisan : ?
= 50% x 12,5 juta
= Rp 6,25 juta
BPHTB KARENA PEMBERIAN HAK
PENGELOLAAN
Diatur dg PP No.112/2000 tgl 1-12-2000 :
1. BPHTB = 0% untuk :
Dep, LemPemNonDep, PemProp/Kab/Kota, LemPem
lainnya, Perum Perumnas
2. BPHTB = 50% untuk : Selain yg tersebut diatas
3. Saat Terutang pajak : sejak tgl diterbitkannya
Kep.Pemberian Hak Pengelolaan
4. Dasar Pengenaan (NPOP) : Nilai pasar pada saat
diterbitkannya Kep.Pemberian Hak Pengelolaan.
Jual Beli,Tukar Menukar,Hibah
Pemasukan dl Perseroan
Pemisahan Hak, Sejak Tgl dibuat dan ditanda
Penggabungan/Peleburan Usaha tanganinya AKTA
Pemekaran Usaha, Hadiah
SSB : rangkap 5
SSB: 1,3,5
Wajib Pajak
(SSB: 1) Bank/K.Pos Persepsi
(SSB: 2,4)
SSB: 5
SSB: 3
Pajak kurang
dibayar
SKBKB + bunga 2%
Per bln maks 24 bln
Wajib Pajak
SKBKB
Dlm jk.waktu 5 thn,
setelah terbit SKBKB,
dr hasil pemeriksaan
terdapat NOVUM
SKBKBT + sanksi
Wajib Pajak adm 100%
CONTOH PERHITUNGAN
• Transaksi tgl. 10-3-05 = 400 juta
NPOPTKP = 50 juta
BPHTB = 5% x (400 jt – 50 jt) = 17,5 jt
• Pemeriksaan tgl. 5-4-05: NJOP = 500 jt
BPHTB = 5% x (500 jt – 50 jt) = 22,5 jt
BPHTB telah dibayar = 17,5 jt
BPHTB kurang bayar = 5 jt
Denda : 1bl x 2% x 5 jt = 100 rb
SKBKB ( 5-4-05 ) = 5,1 jt
CONTOH PERHITUNGAN
• Tgl. 10-7-05 : data baru : NPOP = 600 jt
BPHTB = 5% x (600 jt – 50 jt) = 27,5 jt
BPHTB telah dibayar = 22,5 jt
BPHTB kurang bayar = 5 jt
Sanksi Adm. 100% = 5 jt
SKBKBT ( 10-7-05 ) = 10 jt
TATA CARA PENAGIHAN BPHTB
( Ps. 13 )
• Apabila :
1. Pajak terutang tidak/kurang dibayar
2. Dari pemeriksaan, SSB kurang bayar
3. WP kena Sanksi administrasi berupa
denda/bunga
DJP menerbitkan Surat Tagihan BPHBT
(STB) ditambah sanksi Bunga 2%/bln
maksimum 24 bulan
TATA CARA PENAGIHAN BPHTB
• Dasar Penagihan BPHTB :
SKBKB, SKBKBT, STB, SK Pembetulan,
SK Pengurangan, SK Keberatan, Putusan
Banding yg menyebabkan pajak
bertambah ------- Harus dilunasi dalam
waktu 1 (satu) bulan sejak diterima WP,
lewat waktu dapat ditagih dengan Surat
Paksa
SKBKB, SKBKBT
SKBLB, SKBN
DJP
Keberatan dl waktu
3 bln sejak terima BA
Pemerik
saan
Keputusan dl waktu 12
Wajib Pajak
bln sejak diterima dr WP
- Ditolak
- Diterima
- Menambah
BANDING
( Ps. 18 )
Surat Keputusan
Keberatan
Banding
Dlm waktu 3 bln
Sejak terima SK
Wajib Pajak Pengadilan
(menolak) Pajak
Pembayaran
(1 bln dari SK
Pembayaran Banding)
(1 bln dari SK
Keberatan)
Wajib Pajak Bank/K.Pos
(menerima)
PENGURANGAN
Ps.20 UU;PerMenKeu: 91/PMK.03/06; 13-10-06
Kondisi tertentu WP
yg ada hubnya dg OP
Kondisi WP yg ada
hubnya dg sebab2 tertentu
Keputusan ( 3 bln ) :
Mengabulkan/Menolak
s/d Rp2,5 M : KPP Pratama
>2,5M s/d 5 M : KANWIL
BA PEM.
>5M, Dampak Krisis, Merger
dan Bank Mandiri : DIRJEN
(6 bln)
RESTITUSI BPHTB
(Ps.21 UU; PerMenKeu:30/PMK.03/05; 23-5-05)
Sebab-sebab Restitusi :
1. Pajak dibayar > pajak terutang :
a. Permohonan pengurangan dikabulkan
b. Permohonan keberatan dikabulkan
c. Permohonan banding dikabulkan
d. Perubahan peraturan
2. Pajak dibayar yg seharusnya tdk terutang
MEKANISME RESTITUSI BPHTB
permohonan
KPP Pratama
WP
12 bln
Keputusan
1. SKBLB
2. SKBKB
3. SKBN
IMBALAN BUNGA BPHTB
(Ps.22 UU; PerMenKeu: 122/PMK.06/05; 5-12-05)
Diberikan dalam hal :
1. Kelebihan pembayaran BPHTB krn pengajuan
keberatan atau permohonan banding
dikabulkan -- Bunga 2%/bln maks.24 bln
sejak pembayaran sd terbit SKBLB
2. Keterlambatan pengembalian kelebihan
pembayaran BPHTB -- bunga 2%/bln sejak
berakhirnya waktu 2 bln setelah terbit SKBLB
sampai terbit SPMK BPHTB
SKBLB
SKBKB
SKBN
LEWAT WAKTU
Jum’at
bayar
ssb = 5 lbr Saldo
ND+ssb:2
ssb: 1,3,5
Bank/K.Pos Bank/K.Pos
WP,ssb:1
Persepsi Oper. III
(ssb:4)
ssb:5 ssb:3 SKU Rabu
saldo
ND+ssb:2 Pusat : 20%
Prop : 16%
Pejabat Lap.bln KPP Pratama
Copy KPPN
ssb
Kab/Kota
64%
Contoh:
Tahun Anggaran 2006 Penerimaan BPHTB
secara Nasional sebesar: Rp8 T
Jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia: 260
Berapa BPHTB yang diterima oleh masing-
masing Kab/Kota tersebut dari hasil peneri-
maan BPHTB bagian Pem.Pusat yang dibagi
secara merata?
Jawab:
Bagian Pem.Pusat secara Nasional=
20% x Rp8 T = Rp1,6 T
Bagian masing-masing Kab/Kota=
Rp1,6 T : 260 = Rp6.153.846.150
S-06/PJ.13/2007
Pelanggaran dikenakan
Sanksi : 7,5 juta
Atau PP 30/1980
Jawaban Kasus BPHTB pembelian Apartemen:
NJOP tanah sel: 5.000 x 3.100.000 = 15.500.000.000
Bangunan tipe-120: 100x120x 1.200.000 = 14.400.000.000
tipe-150: 100x150x1.516.000 = 22.740.000.000
Jl.lingk: 300x700.000 = 210.000.000
Parkir: 2.000x823.000 = 1.646.000.000
K.renang: 600x968.000 = 580.800.000
Lift: 1.500 x 968.000 = 1.452.000.000
NJOP bangunan seluruhnya = 41.028.800.000