Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sugianto,S.E.,S.H(k).,M.Ak.,BKP.,CTT
Dosen, Konsultan Pajak dan Pengacara Pajak ( Kuasa Hukum
Pengadilan Pajak )
Ia adalah Konsultan Pajak dan Kuasa Hukum Pengadillan Pajak yang mempunyai
ijin resmi dari Menteri Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak dan
Pengadilan Pajak, selain itu ia adalah Staff Pengajar ( Dosen Tetap) di STIE Bisma
Lepisi dan Dosen tidak Tetap di Universitas Buddhi Dharma serta Pengajar di
beberapa Tempat Brevet Pajak dan Tax Learning Center ,di samping itu Ia juga
seorang Praktisi perpajakan.Ia adalah anggota aktif Asosiasi Konsultan Pajak
Publik Indonesia ( AKP2I ), Anggota Aktif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI ) dan
anggota aktif Asosiasi Dosen Indonesia (ADI ) ,anggota aktif Ikatan Dosen Republik
Indonesia ( IDRI ) ,anggota aktif Asosiasi Dosen Akuntansi ( ADA ),member resmi
justika.com, yaitu salah satu situs pelayanan hukum dan profesional hukum serta
telah mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak ( USKP ) yang di selenggarakan
oleh KP3SKP
1
PROFIL
Sugianto,S.E.,S.H(k).,M.Ak.,BKP.,CTT
Dosen, Konsultan Pajak dan Pengacara Pajak ( Kuasa Hukum
Pengadilan Pajak )
2
PROFIL
Sugianto,S.E.,S.H(k).,M.Ak.,BKP.,CTT
Dosen, Konsultan Pajak dan Pengacara Pajak ( Kuasa Hukum
Pengadilan Pajak )
Please Contact :
HP/WA :0877-7205-7005
Email : sugiantoconsulting@gmail.com
Website : WWW.SUGIANTOCONSULTING.COM
3
AKUNTANSI PERPAJAKAN
(Tax Accounting)
SIKLUS akuntansi
Analisis & Jurnal Posting Buku Besar
Dokumentasi
Neraca Saldo
Transaksi
Keuangan
Adjusment
Neraca
Neraca Saldo
Adjusment
Rugi Laba
Laporan
Keuangan
Laporan Perubahan
Ekuitas
Jurnal Penutup
• Tugas Akuntan
Melindungi pemakai tersebut dari kesalahan
membaca informasi dalam akuntansi keuangan
yang disajikan oleh perusahaan.
SEDANGKAN
Pengakuan ●
Tidak dianggap sbg objek pajak (pasal 4 ayat
3)
pendapatan ●
Sudah dikenakan PPh final
Beban
●
Tidak diakui dalam perhitungan taxable income karena:
●
tidak didukung bukti yang diterima menurut ketentuan fiskal atau
●
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha (Psl 9 UU PPh)
●
Metode perhitungan yang berbeda
Penyusutan ●
Penentuan masa manfaat yang berbeda
Kesimpulan: Akuntansi Pajak
Laporan Rugi Laba Penandingan pendapatan dengan biaya Penandingan objek pajak dengan
biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara
penghasilan yang merupakan
objek pajak
Definisi laporan Keuangan Suatu penyajian terstruktur dari posisi Ketentuan pajak tidak mendefinisikan
keuangan dan kinerja keuangan suatu laporan keuangan dan tidak mengatur
entitas (par. 7) standar penyajian laporan keuangan
tersendiri
Tujuan laporan keuangan untuk memberikan informasi untuk bisa digunakan dalam
mengenai posisi keuangan, kinerja menghitung besarnya Penghasilan
keuangan, dan arus kas entitas yang Kena Pajak
bermanfaat bagi termasuk Pajak Pertambahan Nilai
sebagian besar kalangan pengguna (PPN),dan Pajak Penjualan atas Barang
laporan dalam pembuatan keputusan Mewah (PPnBM)
ekonomi [par.9]. [Pasal 4 ayat (4) UU KUP 2007]
untuk menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka [par.9].
Informasi dalam laporan keuangan a) aset a) harta
b) liabilitas b) kewajiban
c) ekuitas c) modal
d) pendapatan dan beban termasuk d) penghasilan
keuntungan dan kerugian e) biaya
e) kontribusi dari dan distribusi kepada [Pasal 1 angka 29 UU KUP 2007]
pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik
f) arus kas [par.9]
Perihal PSAK Ketentuan Perpajakan
Ruang
Tujuan Lingkup
●Mengatur Perlakukan akuntansi ●Mengatur pengakuan
PPh – termasuk PPh Final aktiva/kewajiban pajak
●Mempertanggungjawabkan tangguhan, yang berasal
konsekuensi pajak pada dari:
periode berjalan dan ●Sisa rugi yang dapat
mendatang atas transaksi yang dikompensasikan ke tahun
dicatat sebagai berikutnya
aktiva/kewajiban di neraca dan ●Penyajian PPh di LK
transaksi berjalan. ●Pengungkapan informasi
Terminologi PSAK 46
Pajak Penghasilan
= pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini
dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.
Laba Akuntansi
= laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.
Penghasilan Kena Pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax
loss)
= laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan dan yang menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.
Terminologi (lanjutan …)
Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income)
= jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax)
yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.
Content:
1. Laba Akuntansi dan Penghasilan Kena Pajak
(PKP)
2. Rekonsiliasi Fiskal
3. Konsep Beda Tetap dan Beda Waktu
4. Pengukuran dan Penyajian Pajak Tangguhan
1. Laba Akuntansi vs PKP
Laba ●
●
Merupakan terminologi SAK
Laba/Rugi bersih selama satu
Akuntansi periode sebelum dikurangi PPh
PKP/ Laba ●
●
Merupakan terminologi PAJAK
Laba/rugi selama satu periode yang
dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
Fiskal ●
Digunakan sebagai dasar Penghitungan PPh
Laba Akuntansi vs PKP
Laba Akuntansi vs PKP
Catatan:
-Diasumsikan beban usaha adalah penyusutan aktiva tetap
-Secara akuntansi, perusahaan menyusutkan dengan metode garis lurus dan masa
manfaat 3 tahun tanpa nilai residu
-Secara fiskal, penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus dan masa manfaat 4
tahun
Jurnal Akuntansi PPh
Neraca Saldo
Beda tetap & Beda
Transaksi waktu (PSAK 46)
Keuangan
Adjusment
Rekon
Fiskal
Positif
Neraca Saldo
Adjusment
Jurnal Penutup
Rekon
Fiskal
Negatif
Transaksi L/K
Keuangan Pembukuan/Akuntansi Komersial Komersial
Transaksi pajak
Rekonsiliasi
Fiskal
Akuntansi Pajak
L/K
Fiskal
3. KONSEP BEDA TETAP & BEDA WAKTU
BEDA TETAP
8. Pajak Penghasilan;
9. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi
tanggungannya;
10. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma,
atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi
atas saham;
11. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan
serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan
dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang
perpajakan
BEDA WAKTU
Tahun Laba sblm pajak Koreksi BW Laba Fiskal PPh kini Jurnal
20x1 800.000.000 (50.000.000) 750.000.000 187.500.000 --> Dr - Current tax Expense
20x2 1.000.000.000 (50.000.000) 950.000.000 237.500.000 Cr - CT Liabilities
20x3 900.000.000 (50.000.000) 850.000.000 212.500.000
20x4 700.000.000 (50.000.000) 650.000.000 162.500.000 Dr - CTL
20x5 1.200.000.000 200.000.000 1.400.000.000 350.000.000 Cr - Prepaid art 22
1.150.000.000 Cr - Prepaid art 23
Cr - Prepaid art 25
Cr - Utang PPh 29
Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih
dari 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut (PP No.1 tahun 2007):
1) tambahan 1 tahun :apabila penanaman modal baru pada bidang usaha yang dilakukan di kawasan
industri dan kawasan berikat;
2) tambahan 1 tahun :apabila mempekerjakan sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) orang tenaga kerja
Indonesia selama 5 (lima) tahun berturut-turut;
3) tambahan 1 tahun :apabila penanaman modal baru memerlukan investasi/ pengeluaran untuk
Infrastruktur ekonomi dan sosial di lokasi usaha paling sedikit sebesar Rp.
10.000.000.000,00
4) tambahan 1 tahun :apabila mengeluarkan biaya penelitian dan pengembangan di dalam negeri dalam
rangka pengembangan produk atau efisiensi produksi paling sedikit 5% (lima
persen) dari investasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun; dan/atau
5) tambahan 1 tahun :apabila menggunakan bahan baku dan atau komponen hasil produksi dalam negeri 53
paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) sejak tahun ke 4 (empat).
PENGHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN
CONTOH
WP. A dalam tahun 2010 menderita kerugian fiskal sebesar Rp 1.200.000.000,00. Dalam 5
tahun berikutnya rugi-laba fiskal WP. A sbb :
2011 : laba fiskal Rp 200.000.000,00
2012 : rugi fiskal (Rp 300.000.000,00)
2013 : laba fiskal NIHIL
2014 : laba fiskal Rp 100.000.000,00
2015 : laba fiskal Rp 800.000.000,00