Anda di halaman 1dari 43

PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA AIR (SDA)


JAWA TENGAH
Permasalahan Sumber Daya Air
Rusaknya daerah tangkapan air
Banjir di musim hujan
Kekeringan di musim kemarau
Pencemaran air di sungai
Kebutuhan air meningkat
Perlunya pengelolaan sumber daya air
MENGAPA SDA PERLU DIKELOLA ?
SISI KEBUTUHAN SISI KETERSEDIAAN
1.Jumlah penduduk meningkat
1. Ketersediaan air relatif konstan
2.Aktifitas dan kegiatan ekonomi
serta sosial budaya meningkat 2. Kualitas cenderung menurun

MELINDUNGI DAN MENJAGA KELESTARIAN AIR DAN SUMBER-SUMBER


AIR, AGAR DAPAT DIDAYAGUNAKAN SECARA BERKELAJUTAN
LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)
Upaya
Merencanakan Melaksanakan Memantau Mengevaluasi

Penyelenggaraan
Konservasi SDA : Pendayagunaan SDA Pengendalian Daya
1.Perlindungan dan : Rusak Air :
pelestarian Smber Air 1. Penatagunaan 1. Pencegahan
2.Pengawetan air 2. Penyediaan 2. Penanggulangan
3.Pengelolaan kualitas
3. Penggunaan 3. Pemulihan
air dan pengendalian
pencemaran air 4. Pengembangan
5. Pengusahaan
TUJUAN

Menjaga kelangsungan keberadaan daya


dukung, daya tampung, dan fungsi SDA

Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan dgn


mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok
kehidupan masy secara adil
Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan akibat ke
rusakan kualitas lingk. yg diakibatkan oleh daya rusak
air
ACUAN
ACUAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SUMBER
SUMBER DAYA
DAYA AIR
AIR

Berbasis Wil Administrasi:


KEBIJAKAN NASIONAL
KEBIJAKAN PROPINSI
KEBIJAKAN KABUPATEN/ KOTA

POLA
RENCANA
PROGRAM
KEGIATAN
Berbasis Wilayah Hidrologis (WilayahSungai)
POTENSI AIR DI JAWA TENGAH
No. Wilayah Sungai Potensi Air
1. Cimanuk Cisanggarung wil. Jawa Tengah 3,365 . 109 m3/th
2. Pemali Comal 14,851 . 109 m3/th
3. Bodri Kuto 3,659 . 109 m3/th
4. Jratunseluna + Wiso Gelis + Karimunjawa 10,870 . 109 m3/th
5. Bengawan Solo Hulu Wil. Jawa Tengah 6,694 . 109 m3/th
6. Progo Opak Serang Hulu Wil. Jawa 3,829 . 109 m3/th
Tengah
7. Serayu Bogowonto 18,182 . 109 m3/th
8. Citanduy wil. Jawa Tengah 3,680 . 109 m3/th
9. Potensi mata air 0,682 . 109 m3/th
T O T A L 65,812 . 109 m3/th

7
KEBUTUHAN AIR
No. Pemanfaatan Potensi Air
1. Irigasi, Perkebunan, Peternakan, & 11,031 . 109 m3/th
Perikanan
2. Air Baku untuk industri dan Perkotaan 1,755 . 109 m3/th

T O T A L 12,786 . 109 m3/th

SISA POTENSI AIR YANG BELUM TERKENDALI


65,812 . 109 – 12.786 . 109 = 53.026 . 109 m3/th

100 % 20 % 80 %
8
SEBAGAI PERBANDINGAN
NERACA AIR PROVINSI JAWA BARAT

POTENSI AIR DIMANFAATKAN SISA POTENSI

35,156 . 109 m3/th 14,392 . 109 m3/th 20,764 . 109 m3/th

100 % 41 % 59 %

9
PEMBAGIAN KEWENANGAN DAN
TANGGUNG JAWAB IRIGASI
(Berdasarkan Permen PU Pera No.14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Dae
rah Irigasi)

No Luas Daerah Irigasi Unit Penglola Kewenangan Ket


.
1. Areal < 1000 Ha Pengelola SDA Kab./Kota 55,59%
(12.174 DI, 543.988 Ha ) Kab./Kota

2. Areal 1000–3000 Ha Dinas PSDA Provinsi 8,88%


dan lintas Kab/ Kota Provinsi Jawa
(108 DI, 86.865 Ha) Tengah
3 Areal > 3000 Ha dan BBWS Pemerintah 35,53%
lintas Provinsi Kegiatan
(33 DI, 347.674 Ha) OP di TP
ke Prov

Jumlah total 978.527 Ha - - -


10
KEGIATAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

1. Perencanaan teknis Prasarana dan Sarana Air


Konservasi, a.l. : perencanaan konservasi sungai
2. Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana
Konservasi, a.l. : konstruksi bangunan konservasi sungai
(chek dam, groundsill, lay dam)
3. Pembinaan, Pemantauan & Evaluasi Kinerja dan Kondisi
Prasarana dan Sarana Konservasi serta Monitoring
Bendungan,
4. Konservasi SDA Melalui Kerjasama dengan Masyarakat,
a.l. : pembinaan masyarakat di dekat mata air
KEGIATAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

5. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan


SDA Berbasis gender, a.l: pembinaan masyarakat dlm
pengelolaan SDA berbasis gender
6. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Konservasi, al. :
pembuatan biopori, goundsill, sedrain pond, dam parit dan
sumur resapan.
7. Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, situ serta
bangunan penampung air lainnya, a.l. : Pembangunan
waduk (FS, DD, AMDAL, LARAP, Model Test, Sertifikasi dan
Konstruksi)
KEGIATAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

1. Perencanaan teknis Prasarana dan Sarana Irigasi, a.l.


: Detail.Desain Daerah Irigasi (DI), bendung dan
jaringan irigasi.
2. Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana
Irigasi, a.l. : Pelaksanaan konstruksi perbaikan dan
pembangunan Daerah Irigasi.
3. Pembinaan, Pemantauan & Evaluasi Kinerja dan
Kondisi Prasarana dan Sarana Irigasi, a.l. :
Pembinaan O & P jaringan irigasi, Monev kinerja dan
kondisi fisik jaringan irigasi, Konreg O&P Prasaranan
SDA, Monev DI Percontohan, Sidang Komisi Irigasi
Prov Jateng
lanjutan

4. Kerjasama dalam Pengelolaan SDA, a.l. : Sidang


Dewan SDA Provinsi Jawa Tengah, Lomba Petugas
OP , Lomba Komunitas Peduli Sungai, Lomba antar
Koperbal Tk. Provinsi Jawa Tengah dan Kerjasama
Antar Daerah
5. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Irigasi, a.l. :
Penanganan darurat bencana, operasional, perawatan
dan pemeliharaan, serta identifikasi sarpras irigasi,
sosialisasi peningkatan partisipasi masy. dalam penye-
diaan & pengelolaan irigasi, kegiatan TKPSDA WS
6. Perencanaan teknis Prasarana dan Sarana Air Baku,
a.l. Prencanaan embung, dan revitalisasi embung
7. Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Air
Baku, a.l. : Pelaksanaan konstruksi tampungan air,
embung, situ
lanjutan

8. Pembinaan, Pemantauan & Evaluasi Kinerja dan


Kondisi Prasarana dan Sarana Air Baku, a.l. :
pembinaan op dan jaringan air baku, inventarisasi
dan identifikasi mata air, Monev. Kinerja dan Kondisi
Fisik Jaringan Air Baku, Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan OP Air Baku
9. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Air Baku, a.l. :
identifikasi sarana dan prasarana air baku,
Penanganan darurat sarpras air baku, Perawatan
dan Pemeliharaan Sarpras air baku, Peningkatan
partipasi masyarakat dalam penyediaan dan
pengelolaan air baku
KEGIATAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

1. Perencanaan Teknis Prasarana dan Sarana


Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, a.l. :
Detail Desain Normalisasi sungai, pengaman tebing
sungai dan pengaman pantai
2. Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana
Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, a.l. :
Konstruksi normalisasi sungai dan penguatan tebing
sungai,
3. Pembinaan, Pemantauan & Evaluasi Kinerja dan
Kondisi Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir
dan Pengamanan Pantai.
lanjutan

4.Penanganan Prasarana Sumber Daya Air


Akibat Banjir,
5.Pemeliharaan Prasarana dan Sarana
Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai,
a.l. : pemeliharaan sungai-sungai
6.Pengelolaan Banjir.
7.Konservasi, Pengendalian Banjir, Lahar
Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai, a.l. :
studi inventarisasi kerusakan pantai, DD
pengaman pantai dan pembangunan
pengaman pantai.
PROGRES PEMBANGUNAN 9 WADUK DI JAWA TENGAH
No. Nama Waduk Tahun 2015 Rencana 2016 Penanggung Jawab

1 Logung Kudus Konstruksi Konstruksi Lanjutan, Dam BBWS Pemali Juana


break analysis, Studi
Konservasi hulu, Studi
geologi genangan

2 Pidekso Wonogiri Konstruksi, Konstruksi Lanjutan BBWS Bengawan Solo


Pembebasan Lahan
3 Gondang Konstruksi, Konstruksi Lanjutan BBWS Bengawan Solo
Karanganyar Pembebasan Lahan
4 Kuningan Jawa Konstruksi, Konstruksi Lanjutan BBWS Cimanuk
Barat Pembebasan Lahan Cisanggarung
5 Bener Purworejo Detail Desain & Konstruksi, Pembebasan BBWS Serayu Opak
Sertifikasi, Pengadaan Lahan, Model Test Fisik
Tanah

6 Matenggeng Sertifikasi Desain Pembebasan Lahan Tapak BBWS Citanduy


Cilacap Bendungan, dan utilities

7 Jragung Semarang Detail Desain Model Test Spillway, BBWS Pemali Juana
AMDAL & LARAP
8 Randugunting Blora Detail Desain Model Test Spillway, BBWS Pemali Juana
AMDAL & LARAP
9 Jatinegara Tegal Study Kelayakan Review Detail Desain BBWS Pemali Juana
PROGRAM PEMBANGUNAN 1.000 EMBUNG
DI JAWA TENGAH

Landasan Kebijakan

Aspek Normatif  RPJMD Provinsi Jawa Tengah


Tahun 2013 – 2018, diarahkan pada
meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana
dan sarana jaringan irigasi serta tampungan air
secara berkelanjutan.
Aspek Dinamis Perkembangan Kondisi :

1. Luasnya cakupan bencana kekeringan


mencakup 20 Kab/Kota.
2. Meluasnya kerusakan tanaman akibat
kekeringan tanaman padi, Tahun 2014 seluas
15.658 Ha (Puso 2,913 Ha) dan Agustus 2015
seluas 56.197 Ha (Puso 10.106 Ha).
3. Peran Jateng sebagai penyangga pangan
potensi terganggu.
PENGERTIAN EMBUNG
1. Bangunan yang berfungsi untuk menahan dan
menampung air, selain itu dapat pula menahan
dan menampung limbah tambang (tailing), atau
menampung lumpur
2. Bangunan berupa konstruksi urugan
tanah/batu, h <10 m atau konstruksi beton
dan/atau pas. batu, h < 6 m
3. Mempunyai tampungan (storage),
S < 500.000 m3
lanjutan

4. Daerah Tangkapan Air, DTA < 1 km2


5. Letak bangunan berada di luar alur sungai (off
stream)
6. Tinggi jagaan (waking), w = 0,50 m
7. Bangunan pelengkap (spillway, kolam lumpur,
dan lain-lain)
8. Fasilitas keamanan, seperti : pagar,
pelampung, dll
KRITERIA LOKASI BENDUNGAN/EMBUNG

OFF STREAM
Embung

Sal. distribusi
Spillway
Bendung /
Free intake

ON STREAM
Sp

Embung
ill
wa

OFF STREAM
y

Bendungan
Waduk
Sa
l.
dis
tri

Sal. distribusi
bu
si

Sal. pelimpah

Su
ng
ai
23
SASARAN PROGRAM 1000 EMBUNG (1)
1. Embung Lapangan (revitalisasi)
Sal. Irigasi
Spillway
Intake
Embung
Sal. distribusi
Kolam lumpur

Menyatu dengan sistem Irigasi


Biasanya pada lahan irigasi / tanah negara
Mengandalkan ketersediaan air pada musim hujan
Perlu desain tipikal
Terletak pd lahan datar (persawahan)
24
2. Embung Mini
Air hujan

Spillway

Outlet
Sumber air mengandalkan air hujan
Curah hujan antara 2500 – 3000 mm/th
Memenuhi kebutuhan air hortikultura
Biasanya pada lahan kas desa
Terletak pd elevasi tertinggi terhadap areal layanan
Lapisan kedap air dari geomembran
Diperlukan desain yang mantap
3. Embung Desa

Sal. drainase

Spillway
Intake
Embung
Sal. distribusi
Kolam lumpur

Sumber air dari sungai/sal. Drainase dan curah h


ujan
Biasanya pada tanah kas desa
Perlu desain yang mantap
Diperlukan kantong lumpur 26
4. Long Storage
Sungai

Groundsill
Long Storage

Sumber air dari aliran sungai


Terletak pada sungai ordo 2, 3 dan 4
Diperlukan bangunan penahan aliran sungai dg desain
yang mantap (tipikal)
Berfungsi juga sebagai bangunan konservasi
(menstabilkan kemiringan dasar sungai dan resapan
tanah)
5. Embung Pertanian
Sumber air dari sal. drainase
Dapat juga hanya mengandalkan poten
si air hujan (PAH)
Sal. distribusi
Desain sederhana
Embung
Ukuran kecil-kecil
Sal. drainase Tidak diperhitungkan thd kebutuhan ai
r tanaman
Intake
Spillway Ketinggian tanggul 2,5 – 3 meter
Embung Volume tampungan < 500 m3
Sal. distribusi

28
6. Penampungan Air Hujan (PAH)
Berupa wadah air (biasanya dg
mengalirkan air hujan yg jatuh di
atap rumah, kemudian ditampung
pada sebuah kolam/bak)
7. Embung Perhutani
MANFAAT EMBUNG

1. Meningkatkan kemanfaatan SDA


 Air minum perdesaan
 Irigasi rakyat
 Pertanian (hortikultura, dll)
 Perikanan
 Wisata
2. Pengawetan air
 Konservasi air
3. Pengendalian daya rusak air
 Pengendali banjir
4. Pengamanan tampungan limbah tambang (tailing)
30
KONDISI EKSISTING
Embung Gudangharjo, Wonogiri
Desain Embung Gudangharjo, Wonogiri

BM.GDH.01
Ds.Jarakan
X +485.016,000
Y +9.095.478,000
Z +216.000

CP.01
X +484.921,923
Y +9.095.468,262
Ds.Bogor
Z +214.813

Gapura

Air Bersih Air Bersih

47.1 933

Ds.Ngelo
Supardi
Ds.Jati

Mandi-Cuci

Mandi-Cuci

Lap.Volly

CP.02
Musholla
X +485.012,110
Y +9.095.417,835
Surahman
Z +215.850
BM.GDH.02
Sutimin
X +484.929,127
Y +9.095.402,258
Z +214.338 Ds.Ngelo

32
Desain Embung Gudangharjo, Wonogiri

Jalan
Jalan Inspeksi
Kantong Lumpur

0.25 0.25 0.25 0.25


4.50
Tangga 0.25 0.25 3.00
0.25
0.30
0.65 0.65
1.00
0.25 0.25
2.00 0.90 0.90
0.45
1.00

4.50 2.00 1.00


0.50 2.00

0.50 3.00 0.50

2.00

30.79
1.00

BID. PERSAMAAN +207.00


216.737

0.60 216.481
0.50 215.265
215.412

215.412
0.20 215.412
1.00 214.647
213.653

0.63 213.653
212.204

211.465

211.119

211.155
212.306
0.42 212.306
213.113

0.60 213.113
212.247
211.386

211.442

211.714

213.676

214.404

214.617
212.676
ELEVASI

1.10

0.38
1.30

0.12

1.36

1.00
JARAK 7.20 2.70 2.20 5.12 9.24 8.72 2.00 13.95 10.93 3.00 10.29 6.64

P.0+60
Pagar

Jalan

Perkuatan Lereng
Dari Beton Bertulang
+214.25 4.50

2.00
3.00 4.50
+211.25

3.00
58.85
+208.25

Tiang Pancang
3.85

BID. PERSAMAAN +205.00


213.869

213.611
214.036
214.247

214.247

213.964
213.321

211.574

211.488

211.670

212.112
212.912
212.912
211.345

211.345

211.259

211.557

214.227

214.923

214.923
213.964
213.964

213.727

214.423
ELEVASI

JARAK 12.77 4.79 7.14 12.11 17.25 2.56 2.90 12.35 17.65 7.75 5.81 5.01

33
KONDISI EKSISTING
Embung Wonosari, Kebumen

34
Desain Embung Wonosari, Kebumen

35
EMBUNG WONOSARI
Desa Wonosari, Kec. Sadang, Kab. Kebumen

36
KONDISI EKSISTING
Embung Sub DAS Kalong, Kebumen

37
Desain Embung Sub DAS Kalong, Kebumen
BM.3
X+ 342.096,674
Y+ 9.163.797,168

BATAS PEMBEBASAN TANAH


LUAS 2.516 Ha

BATAS GENANGAN AIR NORMAL + 220.00,


LUAS 1.0915 Ha

CP.2
X+ 341.920,722
BM.2 Y+ 9.163.587,894
X+ 341.884,139
Y+ 9.163.572,424

RELOKASI JALAN
CP.1
X+ 341.844,217
Y+ 9.163.555,535

BM.1
X+ 341.900,534
Y+ 9.163.453,905

38
EMBUNG SUB DAS KALONG
Desa Penimbun, Kec. Karanggayam, Kab. Kebumen

39
KONDISI EKSISTING
Embung Mini Pododadi, Pekalongan

40
Desain Embung Mini Pododadi, Pekalongan

BM.PDD.01
X +349.338,000
Y +9.221.534,000
Z +125.000

CP.PDD.01
+349.336,626 X
+9.221.513,403 Y
+125.491 Z

B5 B4 B3 B2 B1

+125.50

A0

Horisontal Drain
+122.50
+120.00 A1

+125.10
+125.60
A2

A3

Pelampung

CP.PDD.03
X +349.231,755 A4
Y +9.221.454,455
Z +117,956
CP.PDD.02
X +349.335,839
Y +9.221.442,028
Z +126,491

B5
B4 B3

41
EMBUNG MINI PODODADI
Desa Pododadi, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan

42
43

Anda mungkin juga menyukai