Materi8 Part2 KEKUASAANDANPOLITIK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

KEKUASAAN DAN

POLITIK
Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
Universitas Muhammadiyah Malang - 2015
TUJUAN…

1. Memahami Kekuasaan dan Politik


2. Memahami bias kekuasaan
3. Memahami taktik dalam Kekuasaan
4. Memahami perilaku politik
5. Memahami pengaruh budaya terhadap
penggunaan politik
Kekuasaan…

“Suatu kapasitas milik seseorang yang dapat


mempengaruhi perilaku orang lain sesuai
dengan keinginan (yang mempengaruhi)”

Aspek penting dari Kekuasaan adalah ketergantungan


Perbedaan Kekuasaan dan Pemimpin

“Kekuasaan tidak membutuhkan tujuan”

“Pemimpin membutuhkan tujuan yang ingin


dicapai”
Dasar Kekuasaan…

FORMAL PERSONAL

Berdasarkan posisi dalam Organisasi:


1. Coercive Power (Punya informasi Berdasarkan karakteristik Personal:
penting) 1. Expert Power (Punya keahlian &
2. Reward Power (Punya keterampilan berbeda)
kemampuan distribusi reward) 2. Referent Power (Punya
3. Legitimate Power (Punya otoritas kharisma, sehingga ingin ditiru
formal untuk menggunakan banyak orang)
sumber daya Organisasi)
Taktik menggunakan Kekuasaan…
1. Legitimacy (Tergantung posisi)
2. Rational Persuasion (Punya bukti nyata)
3. Inspirational Appeals (Menjadi sosok yang mengaspirasi)
4. Consultation (Melibatkan dalam pengambilan keputusan)
5. Exchange (Memberikan hadiah atau rasa terima kasih)
6. Personal Appeals (Rela karena loyalitas atau asas teman)
7. Ingratiation (Sanjungan maupun pujian agar mau melakukan
sesuatu)
8. Pressure (Mengancam)
9. Coalition (Mencari dukungan agar tujuan dapat tercapai)
Penggunaan Taktik Kekuasaan…
Menggunakan POLITIK…
Menggunakan Kekuasaan dengan Politik

“Ketika karyawan dalam organisasi mengubah


kekuasaan menjadi tindakan sehingga kekuasaan
digunakan secara efektif”
Perilaku Politik dalam Organisasi…

“Tindakan yang tidak membutuhkan peran


formal untuk dapat mempengaruhi, baik yang
menguntungkan dan merugikan bagi
organisasi”
Faktor Penyebab Perilaku Politik…

INDIVIDU ORGANISASI
Berasal dari:
Berasal dari Pengendalian Diri (Locus
1. Budaya Organisasi
of Control):
2. Kurang kepercayaan terhadap
1. Pengendalian diri (tinggi),
Organisasi
Kebutuhan kekuasaan (tinggi)
3. Ambiguitas Peran dalam organisasi
maka timbul perilaku politik
4. Evaluasi kinerja hanya
2. Locus of Control (internal) tinggi,
menggunakan tolok ukur tertentu
merasa dapat mengendalikan
(bagi sebagian individu tampak
lingkungan
berhasil, padahal kriteria belum
semua)
Tanggapan terhadap Politik Organisasi…
Tanggapan terhadap Perilaku Politik
Organisasi…

1. Melihat perilaku politik organisasi sebagai


peluang
2. Mengikuti perilaku politik organisasi
3. Menghindari perilaku politik organisasi
(menggunakan perilaku defensive)
Perilaku Defensive…

1. Menghindari Tindakan
2. Menghindari Tuduhan
3. Menghindari Perubahan
Menghindari Tindakan (Avoiding Action)

1. Overconforming (“Biasanya yang pakek cara ini”)


2. Buck Passing (“Lempar tanggung jawab ke pihak lain”)
3. Playing Dumb (“Pura – pura tidak bisa (bego)”)
4. Stretching (“Hiperbola tugas, yang biasa jadi lama”)
5. Stalling (“Kelihatannya banyak membantu, padahal
tidak”)
Mengindari Tuduhan (Avoiding Blame)

1. Buffing (“Tutup telinga”)


2. Playing Safe (“Main aman”)
3. Justifying (“Menjalankan tanggung jawab, kalau salah
minta maaf”)
4. Scapegoating (“Menyalahkan faktor eksternal”)
5. Misrepresenting (“Manipulasi informasi”)
Menghindari Perubahan (Avoiding Change)

1. Prevention (Mencegah dengan mengancam agar


perubahan tidak terjadi)
2. Self-protection (Menahan informasi penting selama
perubahan untuk melindungi diri sendiri)
Impression Management…

“Perilaku Politis yang dirancang untuk mengubah


persepsi tertentu terhadap yang dituduhkan”
Impression Management…

1. Conformity (Awalnya setuju, tapi untuk terakhir kali)


2. Favors (Memberi hadiah agar ada kesempatan)
3. Excuses (Mencari alasan karena kegagalan)
4. Apologies (Mengakui kesalahan)
5. Self-Promotion (Mengakui kehebatan diri sendiri di depan bos)
6. Enhancement (Diri sendiri lebih berkontribusi daripada lainnya)
7. Flattery (Memuji agar disukai)
8. Exemplification (Melakukan sesuatu lebih banyak daripada yang
ditugaskan)
Referensi yang Disarankan…

• Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2013. Organizational


Behavior Ed. 15th. United States of America: Prentice Hall.
• Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi: Teori Dan Praktik
Dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
• Drs. Achmad Mohyi, M.M. 2013. Teori Dan Perilaku Organisasi.
Malang: UMMPress.

Anda mungkin juga menyukai