ASUHAN KEPERAWATAN
OSTEOPOROSIS
BY: Ns. Siti Saodah,
S.Kep., M.Kep
GoogleSlidesPPT.com _ 30+ Slides Google Slides & PowerPoint Templates for Free
Defenisi
Osteoporosis adalah gangguan
metabolisme tulang akibat penurunan
massa tulang. Penurunan massa tulang
tersebut disebabkan oleh kecepatan
resorpsi tulang yang lebih besar dari
kecepatan pembentukan tulang. Tulang
menjadi rapuh dan mudah patah,
meskipun dengan tekanan ringan.
Jenis-jenis Osteoporosis
1 Osteoporosis Postmenopause
2 Osteoporosis Involutional
3 Osteoporosis Juventil
4 Osteoporosis Sekunder
Penyebab
Insert theOsteoporosis
title of your
subtitle Here
Faktor-faktor yg mmpengaruhi
pengurangan massa tulang
Genetik Mekanis
Contoh: org kulit Massa otot & Kalsium & Protein
01 hitam massa tulang
Faktor nutrisi,
umumnyamempu 02 mmliki kaitan yg
terutama kalsium,
nyai struktur kuat sebab
memegang peranan
tulang lebih keduanya
merespon kerja03
penting dlm proses
kuat/berat dari penurunan massa
pada org Kaukaia. mekanik
tulang. Pada tahap
pra-menopause,
Hormon Esterogen kemampuan tubuh
Berkurangnya Gaya Hidup menyerap kalsium
hormon esterogen Merokok dan konsumsi menjadi rendah, hal
04 dr dlm tbuh dpt kafein dalam jumlah ini menyebabkn
mnimbulkn bnyak mmpu memicu kesimbangan
gngguan
05 penurunan massa kalsium mnjdi
tulang, terutama bila rendah
keseimbngn
disertai asupan rendah
kalsium kalsium.
Gejala Osteoporosis
Insert the title of your subtitle Here
1. Kekuatan tulang melemah
2. Penurunan tinggi badan
3. Bungkuk
4. Tulang Rapuh
5. Patah Tulang
6. Dowager’s Hump
7. Stress Fractures
8. Nyeri Punggung
Pemeriksaan Diagnostik
Langkah terbaik dlm penanganan
osteoporosis adalah pencegahankarena
bila sudah terkena susah, bahkan tidak
dapat dipulihkan. Sedini mungkin dilakukan
diagnosis unk mendeteksi keadaan massa
tulang sblm trjadi yg lebih fatal seperti
trjadinya patah tulang. Pemeriksaan yg
bisa dilakukan yaitu radiologi atau
pemeriksaan tes darah dan urin.
Asuhan Keperwatan
1. Identifikasi
riwayat
keperawatan
2. Pemeriksaan
Fisik
3. Riwayat
psikososial
1. Pengkajian:
a. Identifikasi riwayat keperawatan:
c. Diagnosa III
1) Anjurkan istirahat di tempat tidur dgn posisi telentang atau miring
2) Atur psoisi lutut fleksi, meningkatkan rasa nyaman dgn merelaksasi
otot
3) Kompres hangat intermiten dan pijat punggung dapat memperbaiki
otot
4) Anjurkan posisi tubuh yg baik dan ajarkan mekanika tubuh
5) Gunakan korset atau brace punggung saat pasien turun dari tempat
tidur.
6) Kolaborasi dlm pembetrian analgesik unk mengurangi nyeri.
Intervensi
d. Diagnosa IV
1) Anjurkan unk melakukan aktivitas fisik unk mmperkuat otot,
mencegah atrofi, dan mmperlambat demineralisasi tulang progresif.
2) Latihan isometrik dpt digunakan unk memperkuat otot batang tubuh
3) Anjurkan pasien unk berjln, mekanika tubh yg baik, dan psotur
tubuh yg baik.
4) Hindari aktivitas membungjkuk mendadak, melengok dan
mengangkat beban lama.
5) Lakukan aktivitas di luar ruangan dan dibawah sinar matahari unk
mmperbaiki kemampuan tubuh menghasilkan vit. D.
Intervensi
e. Diagnosa V
1) Jelaskan pentingnya diet yg tepat latihan dan aktivitas
fisik yg sesuai, serta istirahat yg cukup.
2) Jelaskan ppenggunaan obat serta efek samping obat yg
diberikan secara detail.
3) Jelaskan pentingnya lingkungan yg aman
4) Anjurkan mengurangi kafein, alcohol serta merokok.
5) Jelaskan pentingnya perawatan lanjutan.
Evaluasi
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien diharapkan:
a. Mampu memenuhi aktivitas dan mobilitas fisik dengan:
1) Melakukan ROM secara teratur
2) Menggunakan alat bantu saat aktivitas
3) Menggunakan brace atau korset saat aktivitas
b. Mampu bersikap positif dalam:
4) Mengekspresikan persaa
5) Memilih alternatif pemecah masalah
6) Meningkatkan komunikasi
c. Merasakan pengurangan rasa nyeri
d. Tidak mengalami fraktur baru
e. Mendapatkan pengetahuan mengenai oesteoporosis dan
penanganannya.
Thank
Insert theyou
title of your
subtitle Here