Anda di halaman 1dari 21

THEORY OF REASONED ACTION

Untuk Memenuhi tugas matakuliah


Promosi Kesehatan
Yang dibina oleh Dr. Farida Halis DK, SKp, M.Pd
 
ANGGOTA KELOMPOK

Moh. Ma’arif Fith Thoriq P17210181007


Nurmaya Apriliani Syafi’i P17210181011
Suvista P17210181015
Nia Cantika Pasaribu P17210181020
Dewi Yuli Astutik P17210181022
Zumrotul Alfiyah Wardani P17210181030
Nurul Karima P17210181031
Ibtidau Rohmatin P17210182034
Dinda Nurmilati Kasanah P17210182036
Sugma Yulian Pangesti P17210183051
Chuurun ‘iin Ayu Lanjani P17210183052
Veronika Kurniawati P17210183057
Siti Latifatul Khotidjah P17210183059
Teori ini yang awalnya dinamai Theory of Reasoned
Action (TRA), dikembangkan di tahun 1967, selanjutnya
Sejarah Theory of teori tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek Ajzen
dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori tersebut

Reasoned Action digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk


mengembangkan intervensi-intervensi yang lebih
mengena.
dan Theory of Ajzen dan Fishbein menulis buku Understanding
Attitude and Predicting Social Behavior yang telah banyak
dipakai di kalangan akademik dan di wilayah psikologi
Planed Behavior sosial, yang diterbitkan pada tahun 1980.
Martin Fishbein, Ph.D. adalah seorang professor pada
Department of Psychology and the Institute of
Communication Research pada University of Illinois di
Urbana. Ia juga telah banyak menulis buku-buku teks, dan
artikel-artikel. Ia mulai berfikir mengenai peran sikap
dalam mempengaruhi perilaku di awal 1960-an dan di awal
1970-an berkolaborasi dengan Dr. Ajzen mengembangkan
Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned
Behavior.
Definisi Theory of
Reasoned Action dan Theory
of Planed Behavior
Ada dua asumsi pokok yang menjadi dasar teori ini yaitu:
Bahwa perilaku ada dalam kendali si pelaku.
Bahwa manusia adalah makhluk rasional.
Maka juga teori “Fesbein-Ajzen” menekankan pentingnya
peranan dari “intention” atau niat sebagai alasan atau
faktor penentu perilaku. Selanjutnya niat ini ditentukan oleh :
Sikap
Norma Subjektif
Pengendalian Perilaku
Contoh..

Menurut Notoat modjo (2010),Perilaku ibu untuk mengimunisasikan anaknya di Posyandu,


didasari oleh “NIAT” atau “INTENTION” ibu sendiri.. Niat ibu sendiri ditentukan oleh :

•Sikap ibu, yakni penilaian ibu tersebut terhadap untung ruginya tindakan yang akan
diambil untuk imunisasi anaknya.
•Norma subjektif, yakni kepercayaan atau keyakinan ibu terhadap perilaku yang
akan diambil, lepas dari orang lain setuju atau tidak setuju.

Sedangkan Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan lebih lanjut


dari TRA. Ajzen (1988) menambahkan konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu control
perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan dalam
upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku
tertentu (Chau dan Hu, 2002).
Bagan Konsep Theory of Reasoned Action dan Theory of Planed Behavior
Definisi Komponen TRA dan TPB Berdasarkan Bagan

Tujuan/niat yang
berhubungan dengan
Kepercayaan Individu
perilaku
yang berhubungan
dengan (perilaku)
Predictor yang kuat dari Sikap terhadap perilaku
perilaku yang menunjukkan Kesehatan
seberapa keras seseorang Evaluasi keseluruhan
mempunyai keinginan untuk Keyakinan/kepercayaan akan
perilaku. kinerja/performa perilaku
mencoba, seberapa besar
kesehatan berhubungan dengan
usaha mereka untuk atribut atau hasil tertentu
merencanakan, sehingga
menampilkan suatu tingkah
laku.
Definisi Komponen TRA dan TPB Berdasarkan Bagan

Kepercayaan
Evaluasi yang Norma subjektif individu yang
berhubungan dengan berhubungan dengan
Kepercayaan/ Keyakinan norma
hasil perilaku tentang apakah
kebanyakan orang Keyakinan tentang
Nilai yang melekat pada menyetujui atau menolak apakah setiap acuan/
hasil perilaku atau atribut. suatu perilaku refensi menyetujui atau
menolak suatu perilaku
Definisi Komponen TRA dan TPB Berdasarkan Bagan

Merasakan adanya

Motivasi untuk pengawasan tehadap


Mengikuti sesuatu yang
berhubungan dengan
Motivasi untuk melakukan Perilaku
apa yang dipikirkan setiap
rujukan/referensi.
Keseluruhan control/pengawasan
yang dirasakan atas perilaku
Definisi Komponen TRA dan TPB Berdasarkan Bagan

Merasakan kekuatan
Kontrol kepercayaan
Keyakinan bahwa suatu Persepsi mengenai
perilaku dapat dilaksanakan kekuasaan yang dimiliki
atau kepercayaan mengenai untuk melakukan suatu
kemampuan dalam perilaku dalam kondisi yang
mengendalikan perilaku mendukung dan kondisi yang
menghambat
Contoh aplikasi dari TRA adalah niat seorang ibu untuk
mendaftarkan anaknya imunisasi.
Aplikasi Theory of
 Bagi sang ibu, imunisasi memberikan dampak yang
Reasoned Action Dalam positif yaitu mencegah anak terinfeksi virus dan
menambah kekebalan tubuh anak.
Perilaku Kesehatan  Namun disisi lain terdapat dampak negatif dari
imunisasi yaitu anak akan merasa kesakitan dan
tidak enak badan karena demam.
 Maka ibu akan mempertimbangkan mana yang lebih
penting diantara keduanya. Apakah membiarkan
anak menangis karena rasa tidak enak badan atau
mempertimbangkan dampak dari imunisasi terhadap
kekebalan tubuh anak.
Bidan desa yang memberi informasi tentang pentingnya
imunisasi kepada ibu akan berpengaruh terhadap
keyakinan ibu untuk segera mendaftarkan anaknya
berimunisasi.
Hal tersebut terdapat kecenderungan positif untuk
berperilaku. Keyakinan ibu memilih imunisasi untuk
kekebalan tubuh anak agar tidak mudah
terserang
penyakit merupakan perilaku yang dijalankan dan
Aplikasi Theory of Contoh aplikasi dari TPB menurut identifikasinya dalah :

Reasoned Action Dalam 1. Sikap : Seorang ibu yang akan mengimunisasikan


anaknya karena imunisasi akan menambah antibodi
Perilaku Kesehatan pada tubuh sang anak.

2. Norma subjektif : Seorang ibu yang akan


mengimunisasikan anaknya karena terpengaruh
dari lingkungan terdekatnya, yaitu ibu-ibu lain yang
mengimunisasikan anaknya karena imunasi
tersebut sangat penting untuk kekebalan tubuh
anaknya.

3. Kendali perilaku : Seorang ibu yang selalu


mengimunisasikan anaknya entah imunisasi wajib
atau tidak karena sudah terbukti bahwa imunasi
dapat memperkuat antibodi anak dan
berkemungkinan tidak akan terserang penyakit yang
telah diimunisasikan tersebut.
Komponen – komponen Theory of Reasoned Action (TRA):
Behaviour Belief , mengacu pada keyakinan seseorang terhadap perilaku tertentu, disini
seseorang akan mempertimbangkan untungatau rugi dari perilaku tersebut (outcome of  the
behavior), disampingitu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi – konsekuensi yang
akan terjadi bagi individu bila ia melakukan perilaku tersebut (evaluation regarding of the
outcome)

Normative Belief , mencerminkan dampak keyakinan normatif, disini


mencerminkan dampak dari norma–norma subyektif dan norma sosial yang
mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimanadan apa yang dipikirkan
orang–orang yang dianggap penting oleh individu (referent persons) dan motivasi
seseorang untuk mengikuti perilaku tersebut.

Behaviour, perilaku adalah sebuah tindakan yang telah dipilihseseorang untuk


ditampilkan berdasarkan atas niat yang sudahterbentuk. Perilaku merupakan
transisi niat atau kehendak ke dalamaction/ tindakan.
Komponen – komponen Theory of Reasoned Action (TRA):

Attitude towards the behaviour, sikap adalah fungsi dari kepercayaan


tentang konsekuensi perilaku atau keyakinan normatif, persepsi terhadap konsekuensi suatu
perilaku dan penilaian terhadap perilakutersebut. Sikap juga berarti perasaan umum yang
menyatakankeberkenaan atau ketidakberkenaan seseorang terhadap suatu objek yang
mendorong tanggapannya. Faktor sikap merupakan point penentu perubahan perilaku yang
ditunjukkan oleh perubahan sikapseseorang dalam menghadapi sesuatu. Perubahan sikap
tersebutdapat berbentuk penerimaan ataupun sebaliknya, penolakan.

Importance Norms, norma–norma penting atau norma–norma yang berlaku di


masyarakat, adalah pengaruh faktor sosial budaya yang berlaku di masyarakat
dimana seseorang itu tinggal. Unsur – unsur sosial budaya yang dimaksud seperti
“gengsi” yang juga dapatmembawa seseorang untuk mengikuti atau meninggalkan
sebuah perilaku.
Komponen – komponen Theory of Reasoned Action (TRA):
Subjective Norms, norma subjektif atau norma yang dianut seseorang(keluarga). Dorongan
anggota keluarga, termasuk kawan terdekat juga mempengaruhi agar seseorang dapat
menerima perilakutertentu, yang kemudian diikuti dengan saran, nasehat dan motivasidari
keluarga atau kawan. Kemampuan anggota keluarga atau kawanterdekat mempengaruhi
seorang individu untuk berperilaku sepertiyang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman,
pengetahuan dan penilaian individu tersebut terhadap perilaku tertentu dankeyakinannya
melihat keberhasilan orang lain berperilaku sepertiyang disarankan.

Behavioural Intention, niat ditentukan oleh sikap, norma pentingdalam masyarakat dan
norma subjektif. Komponen pertamamengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini
merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcome of behavior).
Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnyakonsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi
bagi individu(evaluation regarding of the outcome). Komponen keduamencerminkan dampak
dari norma-norma subjektif dan norma sosialyang mengacu pada keyakinan seseorang
terhadap bagaimana danapa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting dan motivasi
seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut.
Keuntungan
Teori ini memberikan pegangan
Theory of Reasoned Action
untuk menganalisis komponen
(TRA)
perilaku dalam item yang
Kelemahan TRA adalah bahwa
operasional. Fokus sasaran adalah
kehendak dan perilaku hanya
prediksi dan pengertian perilaku
berkorelasi sedang, kehendak tidak
yang dapat diamati secara langsung
selau menuju pada perilaku itu
dan berada dalam kendali seseorang
sendiri, terdapat hambatan-hambatan
yang mencampuri ataumempengaruhi
artinya perilaku sasaran harus
kehendak dan perilaku
diseleksi dan diidentifikasi secara
(Van Oost, 1991 dalam Smet, 1994).
jelas. Tuntutan ini memerlukan
pertimbangan mengenai perbedaan
TRA tidak mempertimbangkan
tindakan (action), sasaran (target),
pengalaman sebelumnya dengan
konteks, dan perbedaan waktu serta
perilaku dan mengabaikan akibat
komponen model sendiri termasuk Kelemahan -akibat jelasdari variabel eksternal
intensi, sikap, norma subjektif, dan Theory of Reasoned (variabel demografi, gender, usia,
keyakinan. Action (TRA) dan keyakinan kesehatan) terhadap
pemenuhan kehendak perilaku.
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun mempunyai
kebiasaan
merokok. Ia merokok secara diam-diam tanpa sepengetahuan kedua
orang tuanya. Ia biasanya merokok diluar rumah.
Pada suatu hari anak laki-laki ini merokok di tempat umum
yang ramai. Tiba-tiba orang-orang disekitarnya merasa resah dan
tidak nyaman dengan asap rokok yang dihasilkan. Ada beberapa
orang yang menegur anak laki-laki tersebut dan memintanya untuk
berhenti merokok. Ada salah satu orang yang memberikan nasehat
kepada anak tersebut mengenai bahaya merokok baik pada
perokoknya sendiri maupun orang lain yang menghirup asap rokok.
Anak laki-laki ini mulai berfikir dan bertanya-tanya apakah dia bisa
menghentikan merokok pada dirinya sendiri padahal ia sudah
kecanduan rokok sejak usia 13 tahun.
Namun disisi lain ia juga berfikir bahwa ia merokok tanpa
sepengetahuan kedua orang tuanya, ia mulai berfikir bagaimana jika
kedua orang tuanya mengetahui kalau ia merokok sejak usia 13
tahun padahal ayahnya tidak merokok.
Sampai dirumah anak laki-laki ini mulai berfikir kembali tindakan
apa yang harus ia lakukan terkait kebiasaan merokok yang ia jalani
selama ini dengan cara diam-diam ini. Dia bingung antara harus
menghentikan kebiasaan merokoknya atau tetap melanjutkan
kebiasaan merokok dengan sembunyi-sembunyi. KASUS
Menurut teori tindakan beralasan (Theory Of Reasoned Action),
minat-minat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar, yang satu
berhubungan dengan faktor pribadi dan yang lainnya berhubungan
dengan pengaruh sosial. Penentu yang pertama yang PEMBAHASAN
berrhubungan
dengan factor pribadi adalah sikap terhadap perilaku (Attitude toward
the behavior) invidual.
Penentu yang kedua dari minat yang berhubungan dengan pengaruh
sosial adalah norma subyektif (Subjective Norm). Disebut dengan norma
Subyektif karena berhubungan dengan preskripsi normative persepsian,
yaitu persepsi atau pandangan seseorang terhadap tekanan sosial
(kepercayaan-kepercayaan orang lain) yang akan mempengaruhi
minat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan.
Dari kasus diatas merupakan teori tindakan beralasan terfokus pada
sikap dan normal yang menyediakan sudut pandang baru dalam
mengidentifikasi dan mengukur alasan seseorang dalam melakukan
sesuatu. Teori ini dinamakan teori tindakan alasan bertindak karena
menekankan pemahaman pada alasan yang ada, bukan pada
kepercayaan apakah tindakan yang dilakukan benar atau tidak
benar.
Teori tindakan beralasan memprediksi tujuan tingkah laku bagaimana
menyeimbangkan antara saat mana yang tepat untuk berhenti
Seperti pada kasus diatas dimana seorang anak yang berusia baru
15 tahun sudah merokok sejak usianya masih 13 tahun dan dia merokok PEMBAHASAN
tanpa sepengatahuan orang tuanya tetapi pada saat dia merokok
ditempat umum banyak orang yang menegur, dari situ dia
menggunakan teori tindakan beralasan yaitu antara bagaimana dia
harus bersikap
untuk menghentikan kebiasaan merokoknya yang tanpa
sepengetahuan orang tuanya atau bagaimana tingkah lakunya yang
kecanduan akan
merokok tersebut.
Sikap ini adalah evaluasi kepercayaan (belief)atau perasaan
(affect)positif atau negative dari individual jika harus melakukan perilaku
tertentu yang dikehendaki. Dimana sikap evaluasi kepercayaan (belief)
ketika dia harus percaya pada dirinya bahwa merokok sangat merugikan
dan
menghancurkan tubuhnya secara perlahan dan percaya bahwa dia
bisa berhenti merokok. Dan perasaan (affect) positif yaitu dia harus
mempunyai perasaan takut dan menyesal jika orang tuanya
mengetahui bahwa dia sudah kecanduan merokok semenjak 13 tahun,
harus
menanamkan kehidupan yang lebih sehat kedepannya tanpa rokok
Kesimpulan •Teori Reasoned Action (Theory Of Reasoned Action) / Teori Perilaku Yang Direncanakan (Theory of
Planned Behaviour) merupakan suatu teori yang menjelaskan tentang perilaku manusia.

Dan Saran •Teori yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) merupakan bentuk pengembangan dari
Teori Reasoned Action (Theory Of Reasoned Action).

•Teori yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) / Teori Reasoned Action (Theory Of


Reasoned Action) menjelaskan bahwa perilaku manusia terbentuk karena adanya niat dan niat itu
sendiri juga memiliki determinan.

•Faktor pembeda antara kedua teori tersebut adalah pada determinan niat. Dalam Theory Of
Reasoned Action determinan niat terdiri atas dua hal, yaitu sikap dan norma subjektif sedangkan
dalam Theory of Planned Behaviour, Ajzen menambahkan satu determinan lagi, yaitu control
perilaku yang disadari.

Dalam menentukan sikap, ada baiknya jika kita lebih berhati-hati karena sikap akan menentukan perilaku kita. Hal penting lainnya
yang harus diperhatikan dalam berperilaku adalah kontrol perilaku karena dengan begitu kita akan lebih mengetahui apakah kita mampu
untuk berperilaku sesuai dengan apa yang kita niatkan atau tidak. Kita juga akan mengetahui halangan atau hambatan yang akan kita
hadapi sebagai konsekuensi dari perilaku yang akan kita lakukan.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai