Anda di halaman 1dari 30

Karakteristik Disturbansi Frekuensi 9-150 kHz

Sistem Panel Surya On-Grid terhadap Variasi


Beban dan Iradiasi Matahari pada Sistem
Kelistrikan di SPBU Kuningan

Oleh : Rifky Pradana Purnamaputra (1506747111)


Dosen Pembimbing : Dr.-Ing. Budi Sudiarto, S.T., M.T.
Outline
PENDAHULUAN

DISTURBANSI

METODOLOGI
PENELITIAN
HASIL UKUR,
ANALISA, DAN
KESIMPULAN
Latar Belakang
Sumber energi
Energi merupakan alternatif sudah
suatu hal yang vital banyak diaplikasikan Sumber energi surya Panel surya
dalam kehidupan dikehidupan untuk di Indonesia belum dibutuhkan untuk
manusia menggantikan dimanfaatkan secara mengubah energi
sumber energi fosil optimal surya menjadi
energi listrik

Inverter merupakan
Perlu dilakukan komponen panel
standarisasi surya yang tidak
disturbansi linear sehingga
frekuensi tinggi dapat menimbulkan
distorsi
Tujuan Penelitian dan Batasan Masalah
TUJUAN PENELITIAN BATASAN MASALAH

• Pengukuran untuk penelitian ini dilakukan hanya


pada sistem panel surya SPBU Kuningan pada sisi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk keluaran inverter dari panel surya dan ke sambungan
beban pada SPBU Kuningan.
mengetahui karakteristik disturbansi
• Disturbansi yang diamati pada penelitian ini adalah
frekuensi 9-150 kHz sistem panel tengangan disturbansi yang dominan dan berada
pada frekuensi 9 – 150 kHz.
surya on-grid terhadap variasi beban
• Pada penelitian ini, yang divariasikan adalah nilai
dan iradiasi matahari pada sistem iradiasi matahari yang terpapar pada panel surya di
atap SPBU Kuningan dan juga memvariasikan daya
kelistrikan di SPBU Kuningan.
dari beban pada SPBU Kuningan.
Disturbansi
Disturbansi

Tipe Disturbansi
Sinyal yang sengaja dibangkitkan
Intended untuk proses pengoperasian
peralatan listrik. Contoh : Power
Signal Line Communication (PLC)

Emisi buangan dari peralatan listrik.


Unintended Sinyal ini berhubungan dengan prinsip
kerja dari peralatan listrik. Contoh :
Signal Peralatan Listrik yang menggunakan
SMPS dan Inverter
Dampak Disturbansi

• Memicu gangguan atau rugi-rugi dalam Main


Communication System.
• Terjadinya degradasi performa kerja atau terjadi
malfungsi pada suatu peralatan.
• Memicu terjadinya atenuasi dari sinyal MCS yang
terganggu atau terintrupsi
• Dapat terjadinya pemanasan berlebih dan
memperpendek usia suatu peralatan.
Metodologi Penelitian
Diagram Alir Penelitian

Mulai Menggunakan
MATLAB

Hasil Data Data


Menyusun Pengolahan
Domain Domain Analisa
Alat Ukur Data
Waktu Frekuensi

Selesai
MATLAB

Mulai
Kurva Data
Fast Fourier Disturbansi 9-150
Transform kHz
1. Frekuensi Cuplik
2. Jumlah Data
3. Data Domain Agregasi
Waktu 1000 Hz Selesai
MATLAB

FFT Agregasi
1000 Hz
Konfigurasi Sistem
High Pass Filter

Filter yang digunakan dengan


spesifikasi komponen : kapasitor
1 nF dan Resistor 22 kΩ.

 
Picoscope
  ● Fs = 2 x fmax = 2 x 150 kHz = 300 kHz
● 3,333
● Tc
● =
Hasil Pengukuran dan
Karakteristik Disturbansi
Pengukuran Iradiasi Matahari
Iradiasi Matahari 6 Maret 2019
Iradiasi Matahari 8 Maret 2019

Iradiasi Matahari 7 Maret 2019


Hasil Pengukuran Disturbansi Terhadap Iradiasi Matahari

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Iradiasi Matahari sekitar 500 W/m2 Iradiasi Matahari sekitar 600 W/m2
Hasil Pengukuran Disturbansi Terhadap Iradiasi Matahari

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Iradiasi Matahari sekitar 800 W/m2

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Iradiasi Matahari sekitar 700 W/m2

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Iradiasi Matahari sekitar 900 W/m2
Karakteristik Disturbansi Terhadap Iradiasi Matahari
Disturbansi pada Iradiasi Matahari sekitar 500 W/m2 Disturbansi pada Iradiasi Matahari sekitar 600 W/m2
600 500
450
500
400
Disturbansi (mV)

400 350

Disturbansi (mV)
300
300 250
200
200
150
100 100
50
0 0
500.2 500.8 500.5 500.2 500.2 600.4 600.9 600.6 600.8 600.2
Iradiasi Matahari (W/m²) Iradiasi Matahari (W/m²)

Disturbansi pada Iradiasi Matahari sekitar 700 W/m2


600

500
Disturbansi (mV)

400

300

200

100

0
700.1 700.5 700.8 700.7 700.8
Iradiasi Matahari (W/m²)
Karakteristik Disturbansi Terhadap Iradiasi Matahari

Disturbansi pada Iradiasi Matahari sekitar 800 W/m2 Disturbansi pada Iradiasi Matahari sekitar 900 W/m2
600 600

500 500
Disturbansi (mV)

Disturbansi (mV)
400 400

300 300

200 200

100 100

0 0
800.1 800.1 800 800.7 800 900.1 900.7 900.6 900.3 900.4
Iradiasi Matahari (W/m²) Iradiasi Matahari (W/m²)
Rata-rata Disturbansi pada Setiap Iradiasi Matahari

Rata-rata Disturbansi pada Setiap Iradiasi Matahari


600

500 469.7
484 Besarnya perbedaan nilai
438.96
431.99 432.63
disturbansi antara iradiasi
400
terendah yaitu 500 W/m2 dengan
Disturbansi (mV)

iradiasi tertinggi yaitu 900 W/m2


300
pada frekuensi 18 kHz ini adalah
184.49
200
194.6 205.22
184.26 207.58 10,74%.
Besarnya perbedaan nilai
100 disturbansi antara iradiasi
terendah yaitu 500 W/m2 dengan
0
500 600 700 800 900 iradiasi tertinggi yaitu 900 W/m2
Iradiasi Matahari (W/m2) pada frekuensi 30 kHz ini adalah
11,12%.
18 kHz Linear (18 kHz) 30 kHz Linear (30 kHz)
Pengukuran Daya Beban Tenant

Daya Beban SPBU Kuningan 6 Maret – 7 Maret 2019 Daya Beban SPBU Kuningan 7 Maret – 8 Maret 2019
Hasil Pengukuran Disturbansi Terhadap Daya Beban

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada Daya Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Beban sekitar 500 Watt Daya Beban sekitar 1000 W

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Daya Beban sekitar 1500 W
Hasil Pengukuran Disturbansi Terhadap Daya Beban

Spektrum Frekuensi Disturbansi pada Daya Spektrum Frekuensi Disturbansi pada


Beban sekitar 2000 Watt Daya Beban sekitar 1000 W
Karakteristik Disturbansi Terhadap Daya Beban
Disturbansi pada Daya sekitar 500 W Disturbansi pada Daya sekitar 1000 W
300 300

250 250
Disturbansi (mV)

Disturbansi (mV)
200 200

150 150

100 100

50 50

0 0
490.00 490.00 500.00 500.00 510.00 940.00 1060.00 1020.00 960.00 970.00
Daya (W) Daya (W)

10 kHz 30 kHz 10 kHz 30 kHz

Disturbansi pada Daya sekitar 1500 W


300

250
Disturbansi (mV)

200

150

100

50

0
1500.00 1500.00 1500.00 1500.00 1490.00
Daya (W)

10 kHz 30 kHz
Karakteristik Disturbansi Terhadap Daya Beban

Disturbansi pada Daya sekitar 2000 W Disturbansi pada Daya 2500 W


350 300
300 250
Disturbansi (mV)

Disturbansi (mV)
250
200
200
150
150
100
100
50 50

0 0
2010.00 2000.00 1970.00 2000.00 1990.00 2480.00 2450.00 2420.00 2530.00 2540.00
Daya (W) Daya (W)

10 kHz 30 kHz 10 kHz 30 kHz


Rata-rata Disturbansi pada setiap Daya Beban

300

246.88
253.68 Besarnya perbedaan nilai
250 238.98 239.74
234.65
disturbansi antara daya beban
199.2 194.01
203.41 203.73 207.1 terendah yaitu 500 W dengan daya
200
beban tertinggi yaitu 2500 W pada
Disturbance (mV)

150
frekuensi 10 kHz ini adalah 7,5%.
Besarnya perbedaan nilai
100
disturbansi antara daya beban
terendah yaitu 500 W dengan daya
50
beban tertinggi yaitu 2500 W pada
frekuensi 30 kHz ini adalah 3,82%.
0
500 1000 1500 2000 2500

Daya (W)

10k kHz Linear (10k kHz) 30k kHz Linear (30k kHz)
KESIMPULAN
Dari penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
• Kenaikan dari iradiasi matahari berbanding lurus dengan kenaikan dari tegangan disturbansi yang
terbangkitkan pada sistem PLTS on-grid SPBU Kuningan, persentase kenaikan nilai disturbansi dari
iradiasi matahari terendah (500 W/m2) ke iradiasi matahari tertinggi (900 W/m2) adalah sebesar 10% -
12%.
• Kenaikan dari daya beban berbanding lurus dengan kenaikan dari tegangan disturbansi yang
terbangkitkan pada sistem PLTS on-grid SPBU Kuningan, dengan persentase kenaikan nilai disturbansi
dari daya beban terendah (500 W) ke daya beban tertinggi (2500 W) adalah sebesar 3% - 8%.
• Frekuensi 18 kHz merupakan frekuensi di mana tegangan disturbansi yang paling dominan relatif berada
pada saat periode penyinaran matahari atau pada saat jam buka sampai jam tutup tenant SPBU
Kuningan dan pada saat tidak sedang dalam periode penyinaran matahari dan pada saat jam tutup dari
tenant SPBU Kuningan, disturbansi yang cukup besar tidak muncul pada frekuensi 18 kHz, sehingga
dapat disimpulkan bahwa disturbansi pada 18 kHz ini bisa dihasilkan oleh beban di tenant SPBU
Kuningan yang aktif pada saat jam buka sampai jam tutup tenant atau diakibatkan oleh aktifnya sistem
PLTS on-grid dalam menyuplai listrik ke sistem karena berada pada periode penyinaran matahari.

Anda mungkin juga menyukai