Anda di halaman 1dari 65

UTS TEKON 4

DOSEN PEMBIMBING : - Dr.DWIFITRA Y JUMAS ST,MSCE


-Ir.DAHLER M.Sc

KELOMPOK 3 KELAS 4D QS
ANGGOTA KELOMPOK:

1. GENDA NOVIA HANDAYANI


1810015410040
2. ARDIANSYAH 1810015410084
3. MIKO VALENDANI 1810015410105

4. REZA RICO FERNANDO


1810015410108
5. ALVAN NUGRAHA 1810015410120
6. IQBAL KHARISMA 1810015410145
PEKERJAAN
PERKERASAN BERBUTIR
A.Pendahuluan

pekerjaan perkerasan berbutir atau lapis pondasi agregat


adalah sebagian dari struktur perkerasan jalan yang terletak
diantara badan jalan dan lapis permukaan,terbuat dari
material agregat bergradasi baik dan puya sifat sifat sesuai
spesifikasi.

sebagai penyumbang kekuatan terbesar dalam memikul beban


lalu lintas ,lapis pondasi agregat harus benar benar kokoh
dan memiliki stabilitas tinggi.
persiapan

periapan pekerjaan berbutir merupakan peran yang


sangat penting dalam menentukan sukses atau
tidaknya proyek yang sedang berlangsung

apabila persiapan diatur tepat waktu,maka pekerjaan


selanjutnya akan berlangsung tepat waktu juga
,dan terbentuklah efisien waktu
dalam persiapan ini kita juga harus memperhatikan persiapan
keselamatan kerja atau biasa disebut persiapan K3
Keselamatan kerja merupakan upaya yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mencegah karyawan dari bahaya atau risiko
kecelakaan yang mungkin terjadi ketika bekerja.

Keselamatan kerja berkaitan dengan lokasi kerja, mesin atau alat


berat, bahan, proses, dan hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan kerja karyawan yang dapat mengancam
keselamatannya.
Tak dapat dipungkiri, terkadang kita sebagai pekerja sering sekali lalai
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) didalam mengerjakan
suatu proyek pembangunan, salah satunya pembangunan jalan
Peranan Dan Fungsi K3 :
- Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kelsejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktifitas nasional.
- Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya
- Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
- Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan
antisipasi dari perusahaan.
Jadi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya yang dilakukan
oleh perusahaan demi melindungi karyawan yang sedang bekerja dan
menjaga kesehatan karyawan dengan baik. Hal tersebut dilakukan
karena karyawan merupakan aset berharga bagi karyawan.
Berdasarkan undang-undang No 1 Tahun 1970 Pasal 3, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam keselamatan kerja,
yaitu:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Mencegah, mengurangi dan memadam kan kebakaran
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
Kebakaran atau kejadiankejadian lain yang berbahaya
Memberi pertolongan pada kecelakaan
Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan
penularan
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
Menyeseuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi
Alat pelindung diri merupakan hal yang harus dimiliki oleh pekerja lapangan. Berikut ini
barang-barang yang merupakan bagian dari alat pelindung diri:
-Helm Pelindung
Helm pelindung berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda yang berbahaya saat
mengerjakan proyek atau pekerjaan yang ada di lapangan.Meski sudah menggunakan
helm pelindung, bekerja juga tetap hati-hati atau waspada terhadap benda-benda
yangmungkin bisa menimpanya.
Rompi Pengaman

Rompi pengaman akan melindungi tubuh bagian depan dan belakang dari suhu panas,
percikap bahan kimia, atau pun terluka saat bekerja.
Masker
Masker akan melindungi pekerja dari udara yang tidak sehat atau tercemar dari
lingkungan kerja. Misal kamu bekerja di lingkungan yang terdapat banyak
limbah kimia atau pasir.
Sarung Tangan
Sarung tangan akan melindungi tanganmu dari luka ketika
mengoperasikan mesin atau alat berat milik
perusahaan.
Pelindung Telinga
Suara alat-alat yang bising dapat mengganggu fungsi telinga. Sehingga kamu
harus menggunakan pelindung telinga saat bekerja di lapangan.
Kacamata Pelindung
Kacamata pelindung dapat melindungi matamu dari radiasi sinar matahari dan
juga debu yang bertebaran saat kamu bekerja di lapangan.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja melalui penerapan teknologi pengendalian
segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja.
Pengendalian juga ditunjukkan pada sumber yang berpotensi
menimbulkan penyakit akibat jenis pekerjaan tersebut, upaya
pencegahan kecelakaan penyerasian peralatan kerja/mesin/instrumen,
dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut
ataupun orang-orang yang berada di sekelilingnya. Keselamatan dan
kesehatan kerja diharapkan dapat menciptakan kenyamanan kerja
dan keselamatan kerja yang tinggi.
TAHAP
PELAKSANAAN
PERKERASAN
BERBUTIR
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn,
Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan
lapis pondasi  jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis
permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau
lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan
akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan,
pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan,
untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari
spesifikasi ini.
Pekerjaan Lapis Permukaan penutup aspal dengan prosedur sebagai
berikut :

1.Pengangkutan Material

              Pengangkutan material dari Base camp atau Quary kelokasi


pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan
disatu tempat dan kekurangan material ditempat yang lain.
2. Penghampara Material

              Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor


Grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
            a.    Kondisi cuaca yang memungkinkan
           b.    Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan
sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan
spesifikasi (15 cm padat).
         c.    Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada
lokasi yang telah ditetapkan
3.Pemadatan Material

              Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan


Tandem Roller, Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah
pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya
dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai
areal pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai
dengan hasil trial compaction.
MOBILISASI,ALAT
DAN MATERIAL
PERKERASAN
BERBUTIR
Mobilisasi Alat

Jumlah dan jenis alat utama yang diperlukan adalah:

a.Batching Plant 2 buah, dengan kapasitas  50 M3/jam beserta


Algilatornya
b.AMP 1 buah dengan kapasitas 50 ton/jam
c.Stone Crusher 1 buah, dengan kapasitas 35 ton/jam, yaitu untuk
produksi aggregate.
d.Wheel Loader 2 buah, dengan kapasitas  bucket 1.5 m3,  yaitu untuk
produksi hotmix, memproduksi beton dan produksi aggregate
Sedangkan Alat-alat Utama yang perlu untuk dimobilisasi ke lokasi
pekerjaan adalah :
a.        Batching Plant 2 unit.
b.        Truss Screed Machine 1 unit.
c.        Dump Truck 1 unit.
d.       Truck Mixer 5 unit.
e.        Setom Walles 1 unit.
f.         Trowel 1 unit.
g.        Concrete Vibrator 1 unit.
h.        Concrete Mixer 1 unit.
Alat Kerja :
1.    Theodolite
2.    Waterpass
3.    Bak ukur
MATERIAL YANG DIPERLUKAN DALAM
PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
ADALAH

1.AIR
2.AGREGAT KASAR
3.AGREGAT HALUS
4.PASIR
STUDI KASUS :

1. Data lokasi proyek


Nama proyek : Kegiatan peningkatan Jalan talang babat Jumantan
Lokasi Proyek: kabupaten tanjung jabung timur
Jumlah dana : 5.331.325.000,-
Pelaksana: Pt.Sinar Utama Indah Lestari Abadi

2. Alasan mengapa proyek tersebut menggunakan metode perkerasan berbutir:


tujuan proyek ini adalah untuk melancarkan sarana dan prasarana agar menunjang
perekonomian masyarakat disekitar desa Jumantan ke amatan MuaraSabak !arat,
mengingat akses jalan tersebut digunakan untuk keluar masuk mobildan truk pengangkut
hasil panen karet dan kelapa sawit. Maka dalam pelaksana pekerjaan peningkatan jalan
sangat mengutamakan faktor keamanan dan kekuatan perkerasan jalan dengan harus
memperhatikan kualitas material yang digunakan,agregat kelas kelas B dan A sebagai
lapis pondasi, asphalt concrete - binder course (AC-BC) sebagai lapis aus
3. Keadaan lokasi :
- jenis tanah di lokasi: Penyebaran tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara
makro pada umumnya adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu tanah-tanah
yang berumur muda dan tanah organik atau tanah gambut, Gambut terbentuk karena
pengaruh iklim terutama curah hujan yang merata sepanjang tahun dan topografi yang
tidak merata sehingga terbentuk daerah-daerah cekungan. Pada daerah cekungan dengan
genangan air terdapat longgokan bahan organic dan juga bergelombang, Sementara itu
potensi gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar ,Dari hasil penyelidikan
diketahui bahwa kandungan kalori gambut berkisar antara 4000-5500 kalori/gram dengan
tebal maksimum berkisar antara 5-13 meter. Kandungan abu berkisar antara 2,13-4,19
persen, sedangkan kandungan sulfur berkisar antara 0,27-0,63 persen.
pada lokasi tersebut yang memiliki jenis tanah yang bergelombang, berumur muda dan tanah
organik atau tanah gambut, sehingga perlunya menggunakan metode perkerasan berbutir
ini, yang mana metode ini berfungi untuk memberikan keamanan dan kekuatan terhadap
lapisan jalan yang akan dibuat
- Banyak pepohonan: pada lokasi tersebut banyak pepohonan sehingga ,sehingga mengganggu
proses pekerjaan, untuk itu perlulah di butuhkan penebangan pohon agar tidak menggagu
proses pekerjaaan
Peralatan
Alasan penggunaan peralatan tersebut dikarenakan
persyaratan yang telah di ajukan oleh kontraktor
karena berdasarkan keadaan pada lokasi tersebut,
untuk membantu pelaksanaan pekerjaan tersebut
NO PERALATAN JUMLAH (UNIT)

1 COMPRESSOR 40000-6500L/M 1

2 DUMP TRUCK 3,5 TON 6

3 GENERATOR SET 1

4 MOTOR GRADER > 100HP 1

5 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 1

6 TANDEM ROLLER 8-10 TON 1

7 PNEUMATIC TIRE ROLLER 8-10 TON 1

8 VIBRATOR ROLLER 5-8 TON 1

9 WATER TANKER 3000-4500 L 1

10 STAMPER 1
Fungsi dari peralatan diatas:
1.Compressor 40000-6500l/M,berfungsi untuk membersihkan daerah yang kotor
2.Dump truck, berfungsi sebagai alat angkut jarak sedang maupun jauh.
3.Generator Set, berfungsi sebagai Alat Pembangkit Listrik untuk menghasilkan listrik di lapangan
4.Motor grader, adalah alat berat yang berfungsi sebagai pembentuk permukaan
5.Wheel Loader 1.0-1.6 M3,alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat
kedalam dumptruck atau memindahkan material ke tempat lain.
6.Tandem Roller 8-10 Ton , berfungsi untuk memadatkan timbunan atau tanah yang akan
diratakan sehingga tanah atau timbunan menjadi padat
7.Pneumatic Tire Roller 8-10 Ton, berfungsi sebagai penggilas Dimana Roda-rodanya dapat
bergerak maju dan dapat pula digetarkan atau digerakkan naik turun untuk memberikan
tumbukan yang kuat.
8.Vibrator Roller 5-8 Ton , berfungsi Untuk memadatkan dan meratakan struktur permukaan tanah
supaya lebih kuat menyangga berbagai beban diatasnya
9.Water Tanker 3000-4500 L, berfungs untuk mengangkut air, yang digunakan untuk pekerjaan
pemadatan lapis pondasi agregat kelas A, setelah penghamparan material selesai kemudian di
padatkan dan di siram air menggunakan water tank
10.Stamper, berfungsi untuk perkerasan jalan maupun pemadatan tanah
METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PERKRASAN
BERBUTIR
Sebelum pekerjaan dimulai , tentu semua peralatan, bahan, dan segala yang
dibutuhkan harus di siapkan terlebih dahulu agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sebaik mungkin.

Berikut langkah atau urutan pekerjaan perkerasan berbutir :


PENYEDIAAN AGREGAT
Agregat yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan dan mendapatkan
Persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
PEMAKAIAN PERLENGKAPAN KESELAMATAN
KERJA
Penggunaan perlengkapan keselamatan kerja baik bagi
setiap personil yang terlibat
Maupun lingkungan kerja dan sekitarnya.
PEMASANGAN RAMBU LALU LINTAS SEMENTARA
Pemasangan rambu lalu lintas sementara harus dilakukan apabila
perkerjaan yang
Akan dilaksanaan di area jalan lama.
PENCAMPURAN AGREGAT

Pencampuran agregat untuk memenuhi ketentuan yang di syaratkan


harus dikerjakan
Di llokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang di setujui, dengan
menggunakan
Pemasok mekanis yang telah di kalibrasi untuk memperoleh aliran yang
menerus dari komponen – komponen campuran dengan proporsi yang
benar.
Proporsi setiap fraksi agregat harus tepat untuk memenuhi
persyaratan gradasi agregat kelas A atau B.
Bukaan pintu untuk setiap wadah ( bin ) agregat harus di atur termasuk
untuk toleransi gradasi. Proporsi air apabila diperlukan, harus tepat.
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran
di lapangan.
ILUSTRASI
PENGANGKUTAN AGREGAT
Pengangkutan agregat dengan ketentuan, pengangkutan agregat
dari pusat pencampur kellokasi pekerjaan harus dilakukan
dengan dump truck dan ditutup misalnya dengan kain terpal. Hal
tersebut bertujuan agar agregat tidak terkontaminasi, tidak
terjadi perubahan kadar air atau tumpah.
PENGHAMPARAN
Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai
campuran yang merata dan harus di hampar dalam kadar air pada
rentang yang di syaratkan. Kadar air dalam bahan harus tersebar
secara merata.
Setiap lapis harus di hampar pada suatu operasi dengan takaran
yang merata, agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan
dalam toleransi yang di syaratkan.
Bilamana yang di hampar lebih dari satu lapis, lapisan tersebut
harus di usahakan sama tebalnya.
Lapis pondasi agregat harus di hampar dan dibentuk tanpa
menyebabkan segregasi partikel kasar dan halus. Bahan yang ber
segregasi, harus diperbaiki atau dibuang dan di ganti. Tebal padat
minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran
terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh
melebihi 20 cm kecuali diperintahkan lain oleh direksi pekerjaan.
PERATAAN
Apabila penghamparan tidak menghasilkan lapisan agregat yang rata, maka lapisan agregat perlu
di ratakan dan dibentuk . misalnya dengan menggunakan grider.
PEMADATAN
Segera setelah hamparan diratakn, setiap lapis harus di padatkan
secara menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai
dan disetujui oleh direksi pekerjaan hingga kepadatan paling
sedikit 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi
( modified ) seperti yang di tentukan.
Direksi pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin
penggilas beroda karet gunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin
penggilas beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau
degradasi berlebihan dari lapis pondasi agregat.
Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada
dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum, samapi 1% diatas
kadar air optimum. Diamana kadar air optimum adalah seperti
yang di tetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi
yang di tentukan.
Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan
bergerak sedikt demi sedikit kearah sumbu jalan, dalam
arah memanjang. Pada bagian yang bersumber elevasi,
penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan
bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.
Operasi penggilasan harus dilanjukan sampai selurus bekas
roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan
secara merata. Pemadatan disepanjang kerb atau tembok
mengguanakan timris mekanis atau alat pemadat lainya.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan mencakup toleransi dimensi dan kepadatan.
Toleransi dimensi, toleransi dimesni yang di izinkan yaitu
apabila lapis pondasi agregat kelas B digunakan sebagai
lapis pondasi bawah, maka toleransi nya 0 samap -2 cm,
sedangkan apabila permukaan lapis pondasi agregat kelas
A untuk lapis resap pengikat atau pelaburan pada
perkerasan atau pada bahu jalan, maka toleransi nya antar
+1 sampai -1 cm.
Pada permukaan semua lapis pondasi agregat, tidak terdapat
ketidakrataan yang dapat menampung air dan semua
punggung atau cember permukaan itu harus sesuai dengan
yang ditunjukan dalam gambar. Tebal total minimum lapis
pondasi agregat kelas A dan kelas B tidak boleh kurang
dari 1 cm dari tebal yang di syaratkan.
Tebal minum lapis pondasi agregat kelas A tidak
boleh kurang 1 cm dari tebal yang di syaratkan.
Pada permukaan lapis pondasi agregat kelas A
yang disiapkan untuk lapis resap pengikat atau
pelaburan permukaan, bilamana semua bahan
yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang
keras, maka penyimpagan maksimum pada
kerataan permukaan yang diukur dengan mistar
lurus sepanjang 3 M diletakan sejajar atau
melintang sumbu jalan maksimum 1cm, lapis
pondasi agregat yang telah dipadatkan harus
memenuhi persyaratan kepadatan yang di
tetapkan di atas.
ILUSTRASI
PERBAIKAN
Kntraktor harus memperbaiki dengan cara yang
diperintahkan oleh direksi pekerjaan terhadap setiap
bagian lapis pondasi agregat yang tidak memenuhi syarat
atau mengalami kerusakan seperti yang di uraikan dibawah
ini :
Lokasi hampran dengan tebal atau kerataan permukaan
yang tidak memenuhi ketentuan toleransi yang di
syaratkan atau yang permukaanya menjadi tidak rata baik
selama pelaksanaa, atau setelah pelaksanaan, harus di
perbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut
dan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana di
perlukan. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan dan
pemadatan kembali.
Lapis pondasi agregat yang terlalu kering untuk
pemadatan,dalam hal rentang kadar air yang di syaratkan
pada di atas atau seperti yang diperintahkan direksi
pekerjaan harus di perbaiki dengan manggaru bahan
tersebut, di lanjtkan dengan penyemprotan air dalam
kuantitas yang cukup serta mencampurnya kembali sampai
rata. Lapis pondasi agregat yang terlalu basah untuk
pemadatan, seperti yang di tentukan dalam rentang kadar air
yang di syaratkan atau sperti yang diperintahkan direksi
pekrjaan harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut
secara berulang – ulang pada cuaca kering dengan peralatan
yang disetujui dan disertai dalam dalam pelaksanaannya.
Alternatif lain, bilamana pengeringan yang
memadai tidak dapat diperoleh dengan cara
tersebut, maka direski pekerjaan dapat
memerintahkan agar bahan tersebut dibuang dan
diganti dengan bahan kering yang memenuhi
ketentuan.
Perbaikan atas lapis pondasi agregat yang tidak
memenuhi kepadatan atau sifat – sifat bahan yang
di syaratkan dalam spesifikasi ini harus seperti
yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan, dan
dapat selalu meliputi pemadatan tambahan,
penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan
pemadatan kembali. Pmbuangan dan penggantain
bahan atau menambah suatu ketebalan dengan
bahan tersebut.
PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN LALU
LINTAS
Apabila perbaikan telah dilakukan dan hasilnya
telah disetujui oleh direksi pekejaan, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pembongkaran
pekerjaan sementara dan perapian pembersihan
lapangan
APA SIH FUNGSI
LAPISAN PEKERJAAN
BERBUTIR??
Bangunan jalan atau lebih dikenal dengan konstruksi
perkerasan jalan lentur biasanya terbuat dari
material dasar agregat dan asapal. Aspal adalah
material yang berwarna hitam dengan aroma
khas.yang akan berbentuk cair pada suhu yang
tinggi dan berbentuk padat saaat suhu rendah.

Perkerasan jalan raya di buat berlapis-lapis bertujuan


untuk menerima beban kendaraan yang
melaluinya dan meneruskan kelapis bawahnya
.biasanya semakin kebawah material yang
digunakan akan semakin berkurang kualitasnya
.karena lapisan yang berada dibawah lebih sedikit
menahan beban .atau menahan beban lebih ringan
Berikut saya akan memperkenalkan lapisan-lapisan
pembentuk perkerasan jalanraya bserta fungsinya

1.lapisan permukaan (surface course)


Lapisan ini terletak paling atas pada suatu jalan raya
.lapisan yang biasanya kita pijak .lapisan ini
memiliki stabilitas yang tinggi

2.lapisan pondasi bawah (base course)


Lapisan ini berfungsi untuk menahan gaya lintang
akibat beban roda dan meneruskan beban ke tanah
asli
jika terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan perkerasan
berbutir,maka yang harus kita
lakukan adalah..
1.mendatangkan alat dan bahan,sebelum pekerjaan
dimulai sediakan tempat alat dan bahan untuk
pekerjaan,jika terjadi kesalahan dalam
mendatangkan alat apa yang harus kita
lakukan,sebaiknya yang harus kita lakukan
sebelum pekerjaan dimulai yaitu menyiapkan
tempat alat dan bahan agar tidak ada
kehilangan waktu pekerjaan akan dimulai,jika
tidak ada tempat alat dan bahan maka yang
terjadi yaitu akan menimbulkan masalah jika
bahan dan alat kehilangan dan memperlambat
waktu pekerjaan yang sudah ditentukan waktu
pekerjaan selesai.
2.pekerjaan pengukuran,pekerjaan pengukuran yaitu
mengunakan alat theodilte atau alat lainnya jika terjadi
kesalahan dalam pengukuran seharausnya melakukan
pengukuran lagi agar benar-benar ukuran yang sesuai dan
sudah ditentukan,sebelum pekerjaan pengukuran dimulai
sebaiknya kita mengecek alat pengukuran terlebih dahulu
apakah bisa digunakan apa tidak,jika terjadi kerusakan
atau tidak bisa digunakan maka pekerjaan pengukuran bisa
berhenti sementara untuk mencari solusi apakah ada alat
cadangan yang tersedia atau tidak,jika ada pekerjaan bisa
dilanjutkan,untuk mengecek alat sebelum pekerjaan
pengukuran sangat lah penting agar tidak terjadi
memperlambat waktu saat kita bekerja,setiap pengukuran
diberikan tanda pada titik-titik pengukuran atau diberikan
marking agar lebih mudah untuk pekerjaan selanjutnya.
3.pekerjaan galian ,pekerjaan galian yaitu
mengunakan alat excavator dan memindahkan
hasil galian ketempat yang sudah disediakan,jika
terjadi kesalahan pekerjaan galian sebaiknya kita
harus melakukan pengecekan ukuran galian yang
sudah ditentukan apakah sudah sesuai atau
tidak,jika terjadi tidak sesuai pekerjaan galian
harus diulang lagi dengan ukuran yang sudah
ditentukan dan pastikan tempat hasil galian
dipindahkan ke tempat yang sudah disediakan
agar tidak terjadi keributan atau pertengkaran
antara warga dengan pekerja agar tidak terjadi
memperlambat waktu pekerjaan.
4.pekerjaan timbunan,apa yang harus kita lakukan jika terjadi
kesalahan dalam pekerjaan,sebaiknya kita mengecek
ukuran timbunan terlebih dahulu apakah benar dan sesuai
yang dikerjakan,jika tidak maka kita akan menimbun tanah
dengan ukuran yang sudah ditentukan berapa tinggi dan
lebar yang akan ditimbun,jika terjadi ketinggian timbunan
maka kita bisa memadatkan dan meratakan mengunakan
bulldozer,motor grader,three wheel roller dan alat
lainnya,dan tanah yang dipakai untuk timbunan kita
mengunakan hasil galian,dan jika terjadi kekurangan tanah
yang harus kita lakukan mencari tanah tambahan ditempat
lain agar spesifikasi pekerjaan timbunan mencapai
maksimum yang ditentukan dan pastikan pekerjaan
timbunan padat dan rata dan dibersihkan agar pekerjaan
selanjutnya bisa dilakukan dengan mudah.
5.pekerjaan berbutir,apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pekerjaan,jika
terjadi kerusakan pekerjaan jalan berbutir kita sebaiknya mengulang pekerjaan
tersebut dan pastikan saat mengulang kita mengecek ukuran terlebih dahulu agar tidak
terjadi kesalahan kedua kalinya jika terjadi dalam pekerjaan pengukuran yang
salah,jika ukuran sudah benar dan sudah sesuai yang ditentukan kita bisa melakukan
mengangkat bahan pekerjaan berbutir dengan dump truck,bahan yang digunakan yaitu
diambil dari pabrik atau didatangkan,jika terjadi kesalahan mendatangkan bahan
pekerjaan berbutir berlebih yang harus kita lakukan yaitu mengecek bahan yang
dibutuhkan terlebih dahulu agar tidak terjadi kerugian dalam pekerjaan,jika bahan
yang dibutuhkan sudah sesuai yang ditentukan kita bisa melanjutkan meletakakkan
batu berbutir dalam ukuran yang sudah disediaknan dan pastikan tidak keluar dari
ukuran pekerjaan agar untuk lebih mudah meratakan batu berbuitir dengan
mengunakan alat motor grader dan alat lainnya,jika terjadi kesalahan ketinggian untuk
pekerjaan berbutir,yang harus kita lakukan untuk menambah bahan batu berbutir
sampai mencapai ketentuan yang sudah ditentukan dan pastikan memadatkan
pekerjaan berbutir mengunakan alat tree wheel roller dan mencapai ketebalan yang
ditentukan .
KESIMPULAN & SARAN
PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
SEMUA HARUS DIPERHATIKAN DARI AWAL PERSIAPAN
HINGGA TAHAP PENYELESAIAN, PERHATIKAN JENIS
TANAH ASLI YG AKAN DIBANGUN,BAHA APA YG COCOK
UNTUK LOKASI TERSEBUT DAN ALAT APA YG BISA
MELEWATI LOKASI TERSEBUT.
TIDAK LUPA SELALU LAKUKAN PENGECEKAN DAN
BERUSAHA JANGAN SAMPAI ADA PEKERJAAN YANG
SALAH.
JIKA TERJADI KESALAHAN DALAM PEKERJAAN MAKA
HARUS SEGERA DILAKUKAN PERBAIKAN KESALAHAN
SESUAI TEORI YANG SUDAH KAMI SAMPAIKAN TADI
Dari hasil MATERI INI
didapat saran
sebagai berikut :
1.Pada pengambilan data, keakuratan data lapangan harus lebih diperhatikan
dengan memberikan arahan yang jelas kepada surveyor terlebih dahulu.
2.Pada perencanaan gambar detail, diharapkan lebih memperhatikan dengan
melihat hasil analisis
dan pedoman-pedoman perencanaan yang berlaku
3.Perencana hendaknya selalu mengikuti perkembangan peraturan-peraturan
dan pedoman-pedoman (standar) dalam perencanaan sehingga analisa
yang dihasilkan nantinya selalu memenuhi persyaratan terbaru yang ada
-SUMBER DARI MATERI KELOMPOK KAMI
SEPENUHNYA CARI DARI INTERNET SAJA,KARNA
KETERBATASAN BUKU SUMBER DAN KARENA
SOCIAL DISTANCING INI BU..
SEKIAN TUGAS DARI KAMI
TRIMAKASIH :)
CATATAN PEMBAGIAN TUGAS

1.FADILLA RINDYANNE : PENDAHULUAH,PERSIAPAN,K3 SLIDE 2-15

2.GENDA NOVIA HANDAYANI : STUDI KASUS SLIDE 25-28

3.MIKO VALENDANI : METODE PELAKSANAAN SLIDE 29-49

4.ARDIANSYAH :PENANGGULANGAN KESALAHAN KERJA SLIDE


53-58

5.ALVAN NUGRAHA : TAHAPAN PEKERJAAN SLIDE 16-20

6.IQBAL KHARISMA : MOBILISASI,ALAT DAN MATERIAL SLIDE 21-24

7.REZA RICO FERNANDO : FUNGSI LAPISAN PEKERJAAN BERBUTIR


SLIDE 50-52
stay health and thankyou verry much
from grup 3
FADILLA RINDYANNE IQBAL KHARISMA GENDA NOVIA HANDAYANI

MIKO VALENDANI REZA RICO FERNANDO ALVAN NUGRAHA


ARDIANSYAH

Anda mungkin juga menyukai